SUKU KAUR
Bengkulu
Letak | : | Bengkulu |
Populasi | : | 100.000 jiwa |
Bahasa | : | Kaur |
Anggota Gereja | : | 0 (0%) |
Alkitab dalam bahasa Kaur | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Kaur | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Kaur | : | Tidak Ada |
Suku Kaur berdiam di daerah Bintuhan, Kecamatan Kaur Selatan,
Tanjungiman, Kecamatan Kaur Tengah dan Padangguci, kecamatan Kaur
Utara, dipinggir pantai samudra Indonesia, Kabupaten Bengkulu
Selatan, Propinsi Bengkulu. Daerah kediaman orang Kaur berdekatan
dengan kediaman orang Serawai & Pasemah. Mereka memiliki bahasa
sendiri, yakni bahasa Kaur, yang tergolong rumpun bahasa Melayu.
SOSIAL BUDAYA
Mata pencaharian pokoknya ialah menanam padi. Selain itu,
daerah ini terkenal dengan hasil cengkeh dan ladanya. Sebagian usaha
tambahan mereka beternak, menangkap ikan, dan berdagang. Kaum pria
bekerja di ladang sementara kaum wanita mengurus rumah tangga.
Biasanya, sesudah panen padi, mereka menanam buah-buahan seperti
durian & mangga.
Kaum wanita suku Kaur di desa Gedung Sako Senahak, masih
menyusui bayinya di tempat umum sekalipun. Pada dasarnya mereka
orang-orang yang menjaga kebersihan dan berpakaian dengan pantas.
Suku Kaur tinggal di rumah batu beratapkan seng. Listrik sudah
tersedia. Uniknya rumah-rumah itu semuanya di cat biru & putih.
Perapian biasanya digunakan untuk memasak dan sumur terlihat
dihalaman belakang, demikian, juga ayam, bebek dan sapi terlihat
berlarian di sekitar tempat itu. "Gotong royong" dan pelayanan
masyarakat dilakukan di desa ini, misalnya: anda bisa meminta tolong
untuk membantu panen dan lain kali anda yang menolong orang lain.
Orang Kaur tidak diperbolehkan menikahi orang dari klen lain.
Tetapi bisa menikah dengan orang Kaur dari desa lain. Pernikahan hanya
bisa terjadi sesudah perayaan Panen Padi. Usia pernikahan umumnya 20
tahun untuk pria dan 15 - 16 tahun untuk wanita. Jika mempelai
laki-laki ingin mempelai wanitanya tinggal bersama keluarga mempelai
laki-laki, dia harus membayar keluarga mempelai wanita Rp. 50.000,
dan jika mempelai pria harus tinggal di rumah mempelai wanita, orang
tua mempelai wanita hanya diwajibkan memberikan kenang-kenangan
kepada pihak laki-laki.
Generasi tua suku Kaur biasanya memiliki rata-rata 13 anak
dalam tiap keluarga tetapi sekarang dengan adanya Program KB dari
Pemerintah mereka hanya memiliki 3 anak.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Suku Kaur 100% penganut agama Islam. Di setiap desa
setidaknya ada satu atau dua mesjid. Anak-anak umumnya bersekolah di
sekolah Islam (madrasah). Di sekolah pemerintah diajarkan bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris.
KEBUTUHAN
Saat ini, suku Kaur membutuhkan teknologi untuk meningkatkan
hasil pertanian, sehingga produksi mereka bisa untuk dikonsumsi
sendiri maupun untuk diperdagangkan. Pembudidayaan buah-buahan
seperti mangga dan durian juga sangat diharapkan, sehingga bisa
meningkatkan penghasilan mereka.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Kaur, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Kaur
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Kaur juga berbeban dalam meningkatkan
kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri