SUKU KAYU AGUNG
Sumatera Selatan
Letak | : | Sumatera Selatan |
Populasi | : | 45.000 jiwa |
Bahasa | : | Kayu agung, Ogan |
Anggota Gereja | : | 5 (0,01%) |
Alkitab dalam bahasa Kayu Agung | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Kayu Agung | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Kayu Agung | : | Tidak Ada |
Suku Kayu Agung berdomisili di Sumatera Selatan, tepatnya di
Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan ibukotanya Kayu Agung. Wilayah
ini dialiri sungai Komering. Bahasanya terdiri atas dua dialek, yaitu
dialek Kayu Agung dan dialek Ogan.
SOSIAL BUDAYA
Mata pencaharian suku ini bertani, berdagang, dan membuat
gerabah dari tanah liat. Bentuk pertanian kebanyakan bersawah tahunan
karena daerahnya terdiri dari rawa-rawa. Jadi sawah hanya dikerjakan
saat musim hujan. Tehnik pengolahan tanah adalah sebagai berikut :
pertama-tama rumput dibersihkan/dibabat dan setelah air sawah tinggal
sedikit baru padi ditanam. Pekerjaan membersihkan rumput umumnya
dilakukan laki-laki, namun saat panen dikerjakan secara gotong
royong.
Garis keturunan suku ini ditarik secara bilateral (dari ayah
atau ibu). Susunan kemasyarakatan sangat dipengaruhi adat Simbur
Cahaya, yaitu sistem kemasyarakatan berdasarkan undang-undang
Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang. Dalam adat Simbur Cahaya
ini, masyarakat dibagi atas tiga golongan bangsawan, rakyat biasa,
dan rakyat jelat. Tiap warga masyarakat wajib bekerja bakti (gate atau
mata gawe) untuk kepentingan dusun, marga, dan istana. Setiap
penduduk yang dapat bekerja, sudah kawin, dan memiliki rumah sendiri
harus memenuhi kewajiban-kewajibannya terhadap raja, yang berupa
wahib pajak dan wajib dinas. Keputusan-keputusan terhadap
perkara-perkara adat diambil dengan mengadakan rapat adat menurut
tingkatannya, yaitu rapat dusun, rapat kampung, rapat marga, rapat
kecil, dan rapat besar. Rapat dusun dan rapat kampung dipimpin oleh
pasirah atau depati. Rapat kecil diadakan oleh beberapa marga yang
terlibat dalam satu masalah. Rapat besar ditangani oleh tumenggung
atau rangga. Adat istiadat suku ini meliputi banyak upacara
tradisional, mulai dari adat kelahiran, meminang, perkawinan,
khitanan, sampai dengan adat kematian. Bentuk kesenian khas daerah
terdiri dari: tarian adat, permainan gurdah, rebana, kasidah, dll.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Suku Kayu Agung mayoritas beragama Islam, tetapi mereka juga
mempertahankan kepercayaan lama, yaitu kepercayaan mengenai dunia
roh. Suku Kayu Agung percaya bahwa roh-roh nenek moyang dapat
mengganggu manusia. Oleh karena itu, sebelum mayat dikubur harus
dimandikan dengan bunga-bunga supaya arwah roh yang mati lupa jalan
ke rumahnya. Mereka juga percaya akan dukun yang membantu dalam
upacara pertanian, baik saat menanam maupun saat panen. Selain itu
ada tempat-tempat keramat yang mereka anggap sebagai tempat
bersemayamnya para arwah.
KEBUTUHAN
KEBUTUHAN suku Kayu Agung ini yang mendesak adalah penerapan
teknologi pertanian yang tepat untuk kondisi tanah yang berawa-rawa.
Dibutuhkan juga pembinaan masyarakat untuk menemukan alternatif
sumber pemenuhan KEBUTUHAN hidup, seperti peningkatan hasil kerajinan
tangan dari tanah liat (keramik/gerabah) agar bisa lebih memiliki
nilai jual yang layak.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)>
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Kayu Agung, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Kayu Agung
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Kayu Agung yang juga berbeban dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri