SUKU DOHOI
Kalimantan Tengah
Nama Suku | : | Dohoi |
Letak | : | Kalimantan Tengah |
Populasi | : | 105.000 jiwa |
Bahasa | : | Dohoi |
Anggota Gereja | : | 500 (0,48%) |
Alkitab dalam bahasa Dohoi | : | Ada |
Film Yesus dalam bahasa Dohoi | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Dohoi | : | Tidak Ada |
Suku Dohoi disebut suku Ot Danum yang artinya "orang-orang
yang tinggal di wilayah di sepanjang sungai." Mereka mendiami wilayah
yang membentang dari Sungai Melawi sampai Sungai Barito. Karena
letaknya yang terpencil di daerah pedalaman, umumnya jika orang ingin
ke sana, harus berperahu berhari-hari melalui sungai Lamandau. Suku
Dohoi termasuk dalam kelompok suku Dayak. Bahasa yang mereka
pergunakan adalah bahasa Dohoi.
SOSIAL BUDAYA
Mata pencaharian orang Dohoi adalah bercocok tanam di ladang.
Mereka biasanya menumbuk padi pada malam hari, setelah seharian
bekerja diladang. Suara tumbukan bertalu-talu ini disambut dengan
gelak tawa di setiap hampir rumah tangga. Inilah keunikan suku Dohoi.
Hasil panen disimpan pada tempat khusus yang disebut jorong, yaitu
rumah yang terbuat dari satu tiang guna menghindari tikus.
Rumah mereka berbentuk persegi panjang dan didirikan 2 - 5 m di atas
tanah dengan tiang-tiang kayu (rumah panggung) dengan tangga
bertingkat. Anjing, babi, dan ayam merupakan hewan peliharaan mereka.
Mereka juga memelihara sapi untuk disembelih pada perayaan-perayaan
besar. Orang Dohoi juga terkenal dalam kerajinan topi, keranjang, dan
berburu juga mereka buat secara lokal.
Desa-desa suku Dohoi dihuni antara 100-400 orang. Tanah di
sekeliling setiap desa (sekitar 2 - 3 km jauhnya) dianggap sebagai
tanah milik desa. Setiap penduduk desa berhak menjual tanahnya bila
dikehendaki, tetapi hanya kepada sesama penduduk desa. Tanah yang
tetap kosong selama lebih dari 5 tahun bisa dimiliki oleh siapa saja
di desa itu.
Pernikahan di antara saudara sepupu lebih disukai di antara
suku Dohoi. Bila telah tercapai persetujuan/kesepakatan oleh orang
tua pasangan, keluarga mempelai laki-laki memberikan hadiah secara
simbolis kepada keluarga mempelai wanita. Pemberian kedua diberikan
ketika pertunangan diumumkan. Sesudah pernikahan dilangsungkan,
dilakukan pembayaran kepada pengantin wanita
Kondisi Indonesia yang beriklim tropis menyebabkan mereka
mengenakan pakaian yang ringan dan longgar. Kain pinggang dipakai
untuk acara-acara tidak resmi, sedangkan rok lilit dipakai untuk
acara-acara resmi.
Hubungan dengan tetangga bervariasi antara kelompok satu
dengan kelompok lainnya. Tetapi mereka yang berbicara dalam bahasa
dan dialek yang sama tampaknya memiliki hubungan yang paling damai.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Orang Dohoi adalah penganut animisme (kepercayaan bahwa
benda-benda mati mempunyai roh) dan polytheisme (menyembah banyak
dewa). Walaupun demikian, praktek keagamaan mereka berkisar di antara
dua dewa, yang satu dilambangkan dengan Burung Enggang dan yang
lainnya Ular air.
Upacara-upacara keagamaan bisa berupa acara-acara sederhana
maupun pesta-pesta yang lama. Penduduk meminta bantuan shaman (dukun)
untuk mengobati penyakit mereka. Shaman bisa laki-laki atau perempuan
dan seringkali dikuasai/kerasukan roh.
KEBUTUHAN
Suku Dohoi yang tampaknya telah berswasembada ini memerlukan
pembinaan sumber daya manusia agar bisa berpikiran lebih malu dan
bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman. Industri kecil
(anyaman) yang ada masih potensial untuk lebih dikembangkan lagi.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Dohoi, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku Dohoi.
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Dohoi yang juga berbeban dalam meningkatkan
kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri