Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
 
| suku 18
dari 61 suku
SUKU DAYAK LAWANGAN
Kalimantan tengah

Letak : Kalimantan Tengah
Populasi : 100.000 jiwa
Bahasa : Dayak Lawangan
Anggota Gereja : 50 (0,05%)
Alkitab dalam bahasa Dayak Lawangan : Tidak Ada
Film Yesus dalam bahasa Dayak Lawangan : Tidak Ada
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Lawangan : Tidak Ada

Suku Dayak Lawangan atau Luangan adalah sekelompok masyarakat yang bermukim di Kalimantan Tengah. Kata Lawangan berasal dari kata lobang. Ini memberi petunjuk bahwa nenek moyang orang Lawangan dahulu tinggal di gua-gua di kaki gunung yang bernama Gunung Luang. Orang Lawangan berdiam pada tujuh kecamatan yang termasuk wilayah Kabupaten Barito Selatan (Kecamatan Dusun Tengah dan Pematang Karau) dan Barito Utara (Kecamatan Gunung Purei, Montalat, Gunung Timang, Teweh, Timur dan Teweh Tengah). Asal usul suku dayak berasal dari Asia Barat yaitu orang-orang Mongolioid yang masuk ke nusantara bagian barat melalui kota pantai yang sekarang dikenal sebagai Martapura (Kalimatan Selatan). Suku Dayak terbagi menjadi empat bagian besar, yaitu : suku Dayak Ngayu, Dayak Ot-Danom, Dayak Lawangan dan Dayak Ma,anyan. Suku Dayak Lawangan terbagi atas 7 suku kecil yang mendiami dusun-dusun Tabalong, sepanjang anak-anak sungai Mahakam dan meliputi beberapa bagian yang bergunung-gunung, yaitu di sebelah timur sungai Barito dan merupakan deretan Pegunungan Maratus Bebaris.

SOSIAL BUDAYA

Mata pencaharian orang Lawangan adalah berburu, meramu, perikanan, bercocok tanam, peternakan, kerajinan dan sekarang banyak yang berdagang. Mereka juga mengusahakan perkebunan karet dan kopi. Tanah yang berbukit-bukit membuat orang Dayak Lawangan biasa berjalan kaki berjam-jam untuk mencapai lahan pertanian mereka. Orang Dayak Lawangan bermukim di tengah-tengah daratan selain di tepi sungai. Secara keseluruhan, sistem pengetahuan orang dayak pada umumnya dikaitkan dengan kepercayaan akan roh. Demikian juga hasil-hasil seni dan budaya mereka berhubungan dengan kepercayaan mereka. suku Dayak lawangan juga mengenal upacara-upacara adat, seperti mencari jodoh, pernikahan, kehamilan, kelahiran anak, sunatan pada usia 7 tahun, orang sakit keras, penguburan, peringatan orang meninggal, hari raya agama Islam dan Kahariangan. Penting dicatat di sini, Pernikahan antar kerabat keluarga tidak diperbolehkan.

AGAMA/KEPERCAYAAN

Secara umum, orang Dayak pedalaman menganut animisme dan agama Kristen, sedangkan yang di daerah pantai menganut agama Islam. Orang Dayak Lawangan umumnya beragama Kaharingan. Selain itu, ada juga yang menganut kepercayaan Nyuli yang mendasarkan diri pada ajaran kebangkitan dari kematian (suli), yaitu unsur yang bertalian dengan agama. Menurut ajaran Nyuli itu, Bukit Lumut akan melepaskan orang-orang yang sudah meninggal, yang semuanya akan kembali ke desanya masing-masing dengan membawa beberapa hal dari akhirat yang akan memulihkan keadaan surga di dunia. Orang Lawangan juga percaya pada Duus yaitu makhluk yang hidup dan mati mempunyai jiwa (animisme). Kuburan dipercaya sebagai surga (rumah tulang belulang). Selain itu, suku Lawangan memuja leluhur sebagai makhluk yang lebih tinggi dan disebut Duwata. Tiap keluarga memuja Duwatanya sendiri yang bertidak sebagai dewa rumah, yang mereka namakan Kunau. Pangantuhu, tengkorak manusia adalah alat untuk memanggil Duwata.

KEBUTUHAN

Mobilitas penduduk yang meningkat dan terjadinya kontak dengan dunia luar, membawa perubahan-perubahan yang cukup berarti dalam kehidupan, adat istiadat dan pandangan hidup orang Lawangan. mereka tidak lagi bersikap tertutup, malahan semakin terbukan terhadap pendatang. Hal ini mempengaruhi juga sistem pencaharian mereka. Orang Lawangan membutuhkan pendidikan dan bekal ketrampilan yang meadai untuk meghadapi pelbagai perubahan yang muncul serta untuk mengatasi kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan.

POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat : sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba !" (\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
  1. Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di tengah-tengah suku Dayak Lawangan, agar terang dan kemuliaan Tuhan bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
  2. Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku Dayak Lawangan
  3. Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan untuk mengadopsi suku Dayak Lawangan yang juga berbeban dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42

Untuk kalangan sendiri
|



 Ke atas 
© 2003 YLSA