SUKU DONGGO
Nusa Tenggara Barat
Letak | : | Nusa Tenggara Barat |
Populasi | : | 20.000 jiwa |
Bahasa | : | Bima Donggo |
Anggota Gereja | : | 7 (0,035%) |
Alkitab dalam bahasa Donggo | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Donggo | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Donggo (Juli 98) | : | Tidak Ada |
Suku Donggo tinggal di kecamatan Donggo, kabupaten Bima,
propinsi Nusa Tenggara Barat. Nama Donggo atau lengkapnya Dou Donggo
berarti "orang gunung." Berdasarkan lokasinya, Dou donggo dibedakan
atas Donggo Ipa dan Donggo Ela. Daerah Donggo Ipa terletak di sebelah
timur teluk Bima. Donggo Ela terletak di sebelah barat
teluk Bima. Perkampungan mereka mengelompok di pinggir jalan atau
sungai. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Bima Donggo. Dalam
bahasa ini ada bahasa halus dan kasar.
SOSIAL BUDAYA
Mata pencaharian utamanya adalah meramu. Selain itu mereka
juga bersawah, beternak kuda dan berburu. Dalam bertani dikenal
kegiatan gotong royong yang disebut weharima. Mereka mengenal
pertanian ladang berpindah-pindah karena daerahnya berbukit-bukit dan
berbatu.
Sebuah desa di Bima, yang disebut kamp atau kampo, dikepalai
oleh kepala desa yang disebut ncuhi, ompu atau gelarang. Dalam
menjalankan tugasnya, ia dibantu oleh dau ma tua, yaitu golongan
kerabat yang tua dan dihormati.
Bagi orang Donggo, nama tidak hanya sekedar sebutan diri
tetapi mengandung makna dalam hubungan sosial, menunjukkan bagaimana
mereka mengatur hubungan-hubungan pribadi, misalnya : hubungan
kekerabatan, hubungan yang menunjukkan status seseorang dan hubungan
berdasarkan umur (tua dan muda).
Upacara yang terpenting bagi mereka adalah upacara kasaro
(untuk orang meninggal). Selain itu ada juga upacara sapisari
(penguburan), doa rasa (doa kampung) yang diadakan 5 tahun sekali,
dan pesta Raju (anjing hutan).
AGAMA KEPERCAYAAN
Kepercayaan orang Donggo adalah kepercayaan terhadap
dewa-dewa. Mereka menjunjung tinggi Lewa (dewa) yaitu kekuatan gaib
yang ada di alam. Dewa yang tertinggi dan ditakuti adalah Lewa Langi
(Dewa Langit) yang tinggal di matahari. Mereka juga percaya roh-roh
di sekitar mereka yang dalam bahasa Donggo disebut rawi. Mereka juga
membedakan antara roh yang suka mengganggu dan roh yang suka menolong
mereka, misalnya Rawi Ndoe (angin dari roh nenek moyang atau
pelindungnya).
KEBUTUHAN
Saat ini suku Donggo membutuhkan peningkatan kualitas dan
produktivitas hasil pertanian baik melalui teknologi tepat guna
maupun penyuluhan pertanian untuk membuat produk pertanian mereka
lebih layak jual. Juga diperlukan usaha membangun armada perahu
layar bermotor untuk menunjang pemasaran hasil-hasil pertanian mereka
ke luar daerah. Selain pengembangan sumber daya manusia, yang tidak
kalah pentingnya adalah sektor pariwisata yang juga potensial untuk
dikembangkan mengingat kabupaten Bima merupakan pintu masuk utama ke
Pulau Komodo yang sudah terkenal sebagai daerah tujuan wisata.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Donggo, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Donggo
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Donggo yang juga berbeban dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri