Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/27

e-Penulis edisi 27 (30-1-2007)

Menulis di Internet


______________________________________________________________________

                              e-Penulis
                       (Menulis untuk Melayani)
                        Edisi 027/Januari/2007

                         MENULIS DI INTERNET
                         -------------------

  = DAFTAR ISI =
    * Dari Redaksi
    * Artikel 1    : Internet: Media Penulisan Interaktif
    * Artikel 2    : Menulis dan Memercayakan Tulisan di Internet
    * Tips         : Menulis di Internet
    * Surat Pembaca: Kiat Menulis Esai
    * Stop Press!  : Bahan untuk Pemimpin Kristen dari e-Leadership


                             DARI REDAKSI
                             ------------

  Salam sejahtera,

  Apa yang hendak saya tulis tahun ini? Mungkin inilah pertanyaan yang
  muncul di benak dan pikiran para penulis. Pergelutan pencarian ide,
  pengumpulan referensi, penulisan, hingga penyuntingan naskah mungkin
  juga menjadi bagian perencanaan para penulis. Lalu setelah
  menyelesaikan suatu tulisan, tentunya muncul pula pertanyaan lain.
  Hendak ke mana tulisan ini akan dipublikasikan?

  Dahulu, pertanyaan tersebut akan menemukan jawabannya dalam media
  cetak. Maksudnya, kita akan diberi pilihan, antara memublikasikan
  tulisan kita di buletin lokal, gereja, majalah dinding, surat kabar,
  majalah, maupun tabloid. Kini, alternatif lain telah hadir pula bagi
  kita lewat keberadaan internet.

  Sejumlah fasilitas, baik bagi pemula maupun bagi mereka yang mahir,
  telah tersedia. Kita bisa memanfaatkan rumah virtual pribadi alias
  situs web bikinan sendiri untuk wadah tulisan kita. Untuk yang lebih
  interaktif, kita tinggal mendaftar di salah satu situs penyedia
  blog, lalu mulai menulis. Ada juga forum-forum diskusi bagi para
  penulis.

  Masalahnya, bagaimana kita memercayakan tulisan kita di dunia maya
  tersebut? Sajian perdana di tahun 2007 berikut kiranya dapat
  menolong kita untuk memanfaatkan dunia internet sebagai wadah untuk
  mengasah sekaligus membagi kemampuan menulis kita.

  Penanggung jawab e-Penulis,
  Raka Sukma Kurnia


                              ARTIKEL 1
                              ---------

                 INTERNET: MEDIA PENULISAN INTERAKTIF
                     Oleh: Kristina Dwi Lestari

  Perkembangan dunia internet yang sedemikian pesat tidak sekadar
  memberi peluang bagi para pengembang peranti lunak maupun keras.
  Dunia internet juga tidak sekadar dimanfaatkan oleh para korporat
  bisnis yang berupaya melebarkan sayap bisnisnya. Kini, keberadaan
  internet pun telah menghadirkan nilai yang amat positif bagi para
  penulis.

  Berbagai fasilitas telah dapat dimanfaatkan oleh para penulis, baik
  mereka yang masih dalam taraf pemula, maupun mereka yang sudah
  mahir. Mulai dari situs web statis hingga blog yang lebih menawarkan
  aspek interaktif. Semuanya tergantung kebutuhan para penulis
  terkait.

  Alam yang Bebas
  ---------------
  Salah satu yang ditawarkan internet bagi penulis adalah kebebasan.
  Dunia internet membuat para penulis dapat berinteraksi dengan bebas.
  Para penulis tidak perlu merasa takut oleh editor yang bagi sebagian
  orang mungkin menjadi sosok yang ditakuti. Jadi, yang harus mereka
  lakukan ialah terus mengasah kemampuan menulis.

  Salah satu wadah yang bisa digunakan untuk menyalurkannya ialah
  situs web. Beberapa orang yang mulai tertarik untuk menulis di
  internet, mungkin mencari-cari "halaman rumah" alias "homepage"
  gratis. Setelah melakukan desain seperlunya, berbagai tulisan pun
  dikategorikan sesuai kebutuhan dan dimasukkan ke "rumah" tersebut.

  Akan tetapi, fasilitas yang disediakan saat ini justru memberikan
  sisi interaktif. Ada banyak orang yang mulai menulis di berbagai
  blog. Bahkan seiring perkembangan waktu, lalu lintas blog telah
  berlangsung semakin pesat. Beberapa orang termasuk para penulis
  mulai melirik blog, selain atas alasan adanya kebebasan juga karena
  ada beberapa kesamaan seperti jenis blog, kedekatan geografis atau
  visi dan ideologi, ungkap Rane "jaf" Hafied. Adanya interaksi
  antarblogger, adu argumen dan pendapat dilihat sebagai sebuah
  kekuatan yang luar biasa.

  Hal yang Penting untuk Diperhatikan Saat Menulis di Situs Web
  -------------------------------------------------------------
  Sama halnya dengan menulis di media massa misalnya yang harus
  memerhatikan beberapa persyaratan seperti teknik penulisan, isi, dan
  kontinuitas (S. Tartono 2005: 2), menulis di situs web juga harus
  memerhatikan hal tersebut. Yang membedakan dalam penulisan di situs
  web adalah menyangkut masalah keefektifan saja. Landsberger dalam
  artikelnya, "Writing Effective Web Pages" memberikan beberapa hal
  penting yang dapat kita pakai sebagai dasar menulis di situs web.

  a. Topik, gagasan utama, dan kesimpulannya harus cepat terlihat dan
     cepat diketahui.
  b. Struktur gagasan:
     - gagasan utama ada di bagian "atas" layar;
     - gagasan pendukung dan informasi tambahan ada di bawahnya.
  c. Struktur isi dan struktur situs web bisa dikenali dengan mudah
     oleh pengunjung.
  d. Susunan yang sederhana adalah yang terbaik; batasi satu gagasan
     menjadi beberapa kata saja, berupa kalimat, frase, atau paragraf.
     Robert Gunning memberikan rumus apakah kalimat itu mudah atau
     tidak untuk dipahami, yaitu dengan rumus FOG INDEX (dalam Putra
     2006: 48). Rumus ini pada awalnya digunakan untuk mengukur
     kemampuan menulis para jurnalis dalam bahasa Inggris dan ternyata
     rumus ini relevan juga digunakan di semua bahasa termasuk bahasa
     Indonesia. Cara mengukurnya adalah dengan menghitung jumlah
     rata-rata kata per kalimat ditambah persentase kata bersuku tiga
     atau lebih kemudian dibagi 2,5.
  e. Hindari istilah-istilah teknis kecuali jika istilah itu memiliki
     tujuan yang jelas dan memiliki definisi.
  f. Data, detail, dan kekompleksan informasi sebaiknya dibahas di
     halaman yang berikut dan harus ditempatkan secara logis.
  g. Isi dari halaman berikutnya harus bisa diketahui dari tautannya
     (link) dan harus konsisten dengan halaman sebelumnya.
  h. Informasi yang lebih rinci bisa diakses melalui tautan untuk
     mencetak.
  i. Hilangkan hal-hal yang berlebihan jika itu mengurangi pesan Anda
     walaupun terkesan penting.
  j. Periksalah ejaan lalu bacalah kembali halaman Anda.
  k. Selalu berfokus pada pesan. Sediakan alamat kontak dan undanglah
     pengunjung situs untuk mengirimkan tanggapan, komentar, saran,
     atau pertanyaan yang dapat meningkatkan efektivitas situs web
     Anda; abaikan setiap tanggapan yang tidak bermutu.
  l. Memformat:
     - setiap desain halaman harus konsisten,
     - gunakan tabel, kolom 1/2 baris, untuk menempatkan teks di
       tengah monitor (80% atau selebihnya) untuk membuat batas kanan
       dan kiri,
     - berikan jarak antarparagraf agar mudah dibaca.
  m. Pilihan penggunaan grafik sebaiknya ditujukan untuk:
     - memperkuat teks,
     - menggali teks lebih dalam,
     - menandai teks,
     - mengganti teks,
     Namun, bila justru tidak berarti dan mengganggu sebaiknya
     penggunaan grafik dihindari.

  Hal Apa yang Perlu Dihindari Saat Menulis di Situs Web
  ------------------------------------------------------
  Selanjutnya, Landsberger juga memberikan beberapa catatan yang
  perlu kita hindari manakala menulis di situs web.

  a. Sesuaikan dengan ukuran monitor.

     Hal ini berkaitan dengan proses cepatnya membaca. Ketika menulis
     di kertas, Anda dapat membacanya dengan cepat, melompat dari
     judul ke paragraf kemudian membolak-balik halaman. Dokumen
     tersebut dapat kita baca dengan mudah karena mata kita sudah
     terlatih dan dapat menyesuaikan diri dengan media kertas. Namun,
     tidak demikian dengan monitor komputer. Bila monitor berukuran
     kecil, kita akan kesulitan untuk membaca karena resolusi
     tampilannya. Tak jarang teks akan memenuhi layar dan terkadang
     terlalu lebar. Gaya penulisannya pun berbeda. Padahal ketika
     melihat suatu halaman web, penjelajah (yaitu Anda) ingin cepat
     mengetahui apakah halaman tersebut sesuai dengan yang dicari atau
     tidak. Untuk mengatasinya, diperlukan pendekatan "bottom-down".
     Jadi, semua simpulan atau ringkasan diletakkan di bagian atas.
     Pendekatan seperti ini memang terkesan terlalu mengamati bagian
     permukaan saja. Namun, kita perlu menyadari bahwa jutaan situs
     web bersaing dalam memberikan informasi. Jika situs web Anda
     ditulis dengan jelas dan langsung mengemukakan intinya, Anda akan
     dianggap berhasil menyampaikan informasi.

  b. Hindari penyajian teks yang terlalu panjang.

     Ada beberapa situs web yang dibangun dengan rancangan yang buruk.
     Namun, yang terburuk adalah halaman yang kelebihan teks.
     Penyajian teks yang sangat panjang menuntut ketekunan untuk
     menemukan bagian yang kita butuhkan. Lagipula, mata kita akan
     kelelahan lebih dulu sebelum menemukan bagian tersebut. Bukan
     berarti halaman yang dipenuhi oleh teks tidak cocok untuk situs
     web. Namun, situs web justru akan menjadi efektif dalam
     menyampaikan informasi bila dicetak, lalu dibaca. Apalagi membaca
     halaman web 25% lebih lambat daripada membaca kertas.

  d. Penggunaan grafik yang berlebihan.

     Situs web yang kelebihan grafik juga akan menimbulkan masalah.
     Grafik yang terlalu besar tidak hanya akan memakan banyak waktu
     dalam pengunduhannya tapi juga membuat pesan Anda menjadi tidak
     jelas. Grafik yang berkedip-kedip dan melompat-lompat di layar
     juga akan mengganggu pembacanya. Lalu, iklan yang tidak
     berhubungan dengan informasi yang disajikan juga akan membuat
     keseluruhan penyampaian menjadi tidak jelas. Penyajian gambar
     yang tidak sesuai juga akan membingungkan penjelajah untuk
     mencari informasi yang diinginkannya. Alhasil, penjelajah akan
     melewati informasi yang disajikan.

  Hadirnya situs web dan blog yang ditawarkan di dalam dunia internet
  kiranya tidak membingungkan kita lagi tentang ke mana hasil tulisan
  kita akan dipublikasikan. Apalagi nilai kebebasan yang ditawarkan
  tidak mematikan ide kreatif kita dalam menulis.


  Bahan Bacaan
  ------------
  Hafied, Rane "jaf". "Suara Komunitas Blogger: Community Power Yang
    Mau Dibawa Kemana?" Dalam http://ryosaeba.wordpress.com/tag/uneg-uneg/.
  Landsberger, Joe. "Writing Effective Web Pages". Dalam
    http://www.osmania.ac.in/e-ducation/Study%20Guides/writing_content.htm.
  Putra, R. Masri Sareb. 2006. "Teknik Menulis Berita dan Feature".
    Indeks: Jakarta.
  Tartono, S. 2005. "Menulis di Media Massa Gampang". Pustaka
    Nusatama: Yogyakarta.


                             ARTIKEL 2
                             ---------

             MENULIS DAN MEMERCAYAKAN TULISAN DI INTERNET

  Kebebasan berekspresi. Itulah yang ditawarkan dalam dunia internet.
  Sejak zamannya halaman web yang statis, berbagai "homepage" pribadi
  pun bertaburan. Mulai dari yang memanfaatkan halaman gratisan,
  sampai kepada yang berbayar. Untuk memberi kesan interaktif, tak
  jarang alamat kontak via e-mail pun dilampirkan di halaman tersebut.
  Tidak puas dengan interaksi yang memakan waktu cukup lama, fasilitas
  untuk "ngerumpi" (chatting) pun disediakan pula. Belakangan
  berkembang "shout box", model rumpi yang sedikit berbeda.

  Kini, masa-masa halaman statis sudah bergeser. Meski masih banyak
  yang menawarkan halaman-halaman gratisan untuk digarap, tren yang
  berhembus saat ini ialah halaman-halaman situs model blog. Teknologi
  yang dihadirkan saat ini sudah memungkinkan bagi siapa saja untuk
  berinteraksi langsung dengan pemilik atau pengelola situs terkait.
  Tentu saja tanpa menggunakan e-mail karena fasilitas mengomentari
  suatu seksi tertentu sudah disediakan.

  Apa pun jenis halamannya, satu hal yang jelas ialah bahwa semua ini
  sangat berkaitan erat dengan dunia tulis-menulis. Tak jarang orang
  menggunakan halaman situs pribadinya sebagai media untuk menuangkan
  ide-idenya. Sehingga berbagai genre tulisan pun hadir berseliweran
  di dunia internet.

  Ancaman Pembajakan
  ------------------
  Negara kita sangat terkenal sebagai negara dengan tingkat pembajakan
  yang tinggi. Tidak hanya dalam hal perangkat lunak komputer, dalam
  dunia literatur, hal seperti ini juga patut dicermati. Saya pernah
  menemukan sebuah buku yang murni diterjemahkan dari halaman
  internet. Tidak tahu apakah penerjemah dan pihak penerbit telah
  mendapatkan izin atau tidak.

  Tidak sebatas itu, berbagai penerbit gelap banyak menerjemahkan
  karya-karya asing tanpa identitas hak cipta mana pun. Misalnya saja
  buku-buku komik. Sejak beberapa tahun lalu, komik-komik Jepang
  banyak yang dibajak dan diedarkan di Indonesia. Ketika menemukannya,
  kita dapat langsung mengenali komik-komik tersebut sebagai
  barang-barang bajakan. Kualitas tinta cetakan yang tidak baik,
  kertas yang kalah mutunya dari yang resmi, tidak adanya sensor, dan
  buruknya hasil terjemahan.

  Bagaimana dengan literatur-literatur lain, semisal novel dan
  buku-buku teks? Tampaknya tidak jauh berbeda. Malahan, tidak sedikit
  buku-buku yang sudah resmi malah dicetak secara mandiri dan dijual
  kembali dengan harga relatif murah.

  Dunia internet merupakan dunia yang dapat diakses oleh siapa pun.
  Hal ini tentu membuka kemungkinan pembajakan. Dan di tengah suasana
  rentan pembajakan begini, bagaimana kita dapat memercayakan tulisan
  kita di internet? Bagaimana kita yakin kalau karya tulis kita tidak
  akan dibajak?

  Konsep Teknokrasi
  -----------------
  Tampaknya, lebih mudah bagi kita untuk yakin bahwa karya tulis kita
  bakalan dibajak daripada tidak sama sekali. Namun, pandangan ini
  sebenarnya merupakan pandangan yang jauh dari konsep yang ditawarkan
  dalam dunia internet.

  Dunia internet sebenarnya mengandung konsep teknokrasi. Teknokrasi
  merupakan yang menggabungkan teknologi dan demokrasi. Konsep ini
  diakui sebagai suatu solusi terbaik untuk menjalankan suatu negara.

  Secara sederhana, teknokrasi dapat disebut sebagai suatu penerapan
  ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Teknokrasi juga dapat dilihat
  sebagai suatu rencana untuk masyarakat di mana teknologi digunakan
  untuk kebaikan orang banyak, ketimbang memberi keuntungan yang
  maksimal bagi segelintir orang.

  Konsep teknokrasi dalam dunia internet terlihat di antaranya melalui
  Wikimedia. Dalam situs yang disebut sebagai ensiklopedia terbesar
  ini, setiap pengunjung dapat menemukan apa yang ia butuhkan. Bahkan
  siapa saja diundang untuk menyumbangkan pengetahuan atau informasi
  tertentu untuk dibagikan kepada setiap orang. Dengan demikian,
  informasi atau pengetahuan tersebut tidak hanya dimiliki oleh satu
  orang, tetapi dapat diperoleh siapa saja yang berminat. Begitulah
  kira-kira dunia di Wikipedia.

  Tidak hanya di Wikipedia. Pada prinsipnya, setiap halaman situs,
  termasuk blog, yang menyampaikan informasi, khususnya yang berharga,
  sudah mempraktikkan konsep teknokrasi tersebut. Tentu terlepas dari
  motivasi dasar orang tersebut. Tidak usah heran bila Anda justru
  menemukan situs blog dengan pembahasan yang sangat teknis. Atau
  sebuah situs pribadi yang berisi kumpulan cerita pendek dan puisi.

  Bagaimana dengan interaksi? Seperti dikemukakan sebelumnya,
  belakangan ini interaksi jauh lebih variatif. Fasilitas untuk
  mengomentari tulisan sudah disediakan oleh para penyedia situs blog.
  Tidak cukup dengan itu, "kotak teriak" (shout box) juga disediakan.
  Semuanya memungkinkan pengunjung untuk mengomentari tulisan pada
  saat itu juga.

  Tautan-Tautan yang Berharga
  ---------------------------
  Dalam dunia internet, tautan ke halaman(-halaman) situs yang
  memiliki keserupaan tema dengan situs kita pada dasarnya akan
  menaikkan nilai. Sebuah blog yang banyak ditautkan oleh blog-blog
  lain, menjadikan blog tersebut berharga. Dengan demikian, tidak
  sekadar jumlah pengunjung, jumlah tautan pun memberi nilai
  tersendiri di samping tingkat keseringan pemutakhiran isi.

  Untuk artikel itu sendiri, semakin banyak tautan yang mengacu pada
  halaman artikel tersebut, tentu akan memberi nilai tersendiri.
  Penautan ini tentu berarti bahwa tulisan kita memiliki nilai lebih
  sehingga banyak orang yang mengacu pada tulisan kita. Sampai tahap
  ini, kita melihat ada kemiripan seperti yang kita temukan ketika
  berhadapan dengan artikel-artikel ilmiah yang dilengkapi dengan
  catatan akhir atau daftar pustaka.

  Menghargai Karya Tulis Orang
  ----------------------------
  Kalau ditelusuri, problem yang terjadi di sekitar kita tampaknya
  menyangkut problem diri. Kita masih belum terbiasa untuk menghargai
  orang-orang yang berjerih payah menghasilkan suatu karya. Lihat saja
  berapa besar kerugian yang bisa ditimbulkan akibat pembajakan VCD
  atau DVD, sebagaimana dalam bidang literatur.

  Khusus dalam penulisan di internet, terkadang kita bisa menemukan
  sebuah artikel blog yang diposting oleh (mungkin) pengelolanya, yang
  ternyata merupakan kutipan penuh dari artikel lain. Lebih parah
  lagi, tidak ada informasi mengenai dari mana artikel tersebut
  diambil. Hal ini tentu semakin menunjukkan sikap tidak menghargai
  karya orang lain.

  Internet memang dunia yang penuh kebebasan. Kita bebas berekspresi
  di sana. Kita bebas menjelajah ke mana pun, sejauh kita butuhkan.
  Bahkan kita dapat memanfaatkan begitu banyak bahan tulisan di sana.

  Hanya saja, kita perlu mengingat etikanya. Meski berada di alam
  maya, dunia internet jelas memiliki etika yang berlaku. Misalnya,
  ketika berkunjung ke sebuah situs, langkah tersebut hampir sama
  dengan ketika kita memasuki rumah teman kita. Tidak heran bila
  disertakan pula formulir buku tamu sebagai respons kita kepada
  pengelola.

  Ketika mengutip, kita juga tidak lepas dari etika seperti ketika
  kita hendak meminjam buku teman kita. Meski tidak disebutkan secara
  tertulis, sebenarnya kita wajib menghubungi penulis suatu artikel
  atau pengelola situs tertentu ketika kita hendak menggunakan artikel
  di dalamnya, khususnya bila melebihi batas yang ditentukan, misalnya
  satu bab. Dan seperti ketika menulis artikel ilmiah, kita sangat
  wajib mencantumkan sumber artikel yang kita kutip atau ambil; siapa
  penulisnya, di mana alamat URL-nya, di situs apa.

  Mulai Memercayakan Tulisan
  --------------------------
  Kita tidak akan pernah lolos dari ancaman pembajakan. Namun, ancaman
  ini tidak seharusnya membuat kita ragu atau malah takut untuk
  menulis di internet. Sebaliknya, kita perlu menanamkan dalam benak
  kita pikiran positif (tanpa harus menjadi penganut positivisme),
  bahwa tulisan kita bukan tidak mungkin bermanfaat bagi orang lain.
  Bila mengaitkan hal ini dengan kekristenan, kita malah bisa mulai
  berpikir bahwa tulisan kita bisa saja membawa orang lebih dekat
  kepada Kristus.

  Meski tidak bisa dicegah sepenuhnya, kita bisa saja mencantumkan
  catatan kecil di akhir artikel kita. Misalnya, dengan mencantumkan
  kalimat-kalimat seperti berikut.

  - Artikel di atas dapat dikutip untuk tujuan nonkomersial.
  - Untuk menggunakan artikel di atas, silakan hubungi penulisnya via
    e-mail.
  - Mohon tidak mengutip artikel di atas tanpa seizin penulisnya.

  Sebaliknya, ketika kita mengutip tulisan orang lain dalam artikel
  yang kita tulis, sebaiknyalah kita mencantumkan sumbernya. Dengan
  demikian, kita sudah menunjukkan itikad baik menghargai jerih payah
  penulisnya.

  Nah, bagaimana dengan tulisan ini? Tentu saja boleh digunakan secara
  bebas untuk tujuan nonkomersial.

  Diambil dari:
  Situs     : Pelitaku
  Penulis   : Indonesia-saram
  Alamat URL: http://pelitaku.sabda.org/node/244


                                 TIPS
                                 ----

                          MENULIS DI INTERNET

  Menulis untuk media internet berbeda dengan menulis untuk media
  cetak. Perilaku pengguna internet saat menjelajah web sangat
  memengaruhi cara penulis menyajikan isi (content) untuk media
  internet. Penelitian perilaku pembaca situs berita di internet yang
  dilakukan oleh para ahli dari Stanford University dan The Poynter
  Institute, yang hasilnya tidak jauh berbeda dari penelitian serupa
  yang dilakukan oleh Jakob Nielsen, menyimpulkan bahwa perilaku
  pembaca media internet -- atau pengguna internet-- adalah seperti
  berikut ini.

  - Pertama kali melihat teks (78%), bukan foto atau grafik.
    Atau secara umum, pengguna internet pertama kali tertarik pada
    judul, ringkasan tulisan, atau "caption".

  - Tidak membaca kata per kata, tetapi lebih banyak memindai (scan)
    (79%, hanya 16% yang membaca kata per kata) tampilan situs
    terutama kata-kata yang di-highlight, jenis huruf berbeda,
    penyajian dengan butir-butir (seperti tulisan ini).

  - Lebih menyukai judul yang tepat pada sasaran (straightforward)
    dibandingkan judul yang lucu atau cantik.

  - Membaca ringkasan atau tulisan yang pendek bukan yang panjang
    karena membaca di komputer 25% lebih lambat dibandingkan membaca
    media cetak.

  - Tidak berlama-lama di satu situs. Pengguna Internet tidak sabaran.
    Pengguna Internet memiliki wewenang penuh untuk pindah atau tetap
    di satu situs. Kunjungan selama sepuluh menit sudah termasuk lama.
    Itulah sejumlah pedoman ketika ingin menulis untuk media internet
    (disarikan dari artikel karangan Jacob Nielsen -- ",1, 2, 3, 4" --
    dan bukunya yang berjudul "Design Web Usability", artikel Wendy
    Boulding, dan artikel lainnya).

  - Buatlah judul yang sederhana (simple) dan tepat sasaran
    (straightforward). Ingatlah bahwa judul itu seperti tanda lalu
    lintas yang akan mengarahkan pengunjung.

  - Jangan menggunakan kalimat-kalimat pemasaran (marketing) yang
    kosong dan tidak diinginkan pembaca.

  - Buat tulisan yang membantu pembaca agar dapat memindai
    (scannable), misalnya dengan subjudul, "highlight" kata-kata
    penting dengan warna yang berbeda, cetak tebal, jenis huruf,
    ukuran huruf, "hypertext/hyperlink".

  - Sebaiknya, tulisan pendek tapi ringkas. Paling tidak jumlah kata
    tulisan media tersambung (online) paling banyak 50% dari tulisan
    umumnya di media cetak. Satu alinea idealnya hanya terdiri dari
    65 karakter.

  - Jika perlu uraian yang panjang, harus dipecah-pecah menjadi
    beberapa judul tulisan, yang tersambung melalui "multiple
    hyperlink". Selain itu, pembaca tidak suka tulisan yang panjang
    dan harus men-"scroll" jauh ke bawah.

  - Tulisan dengan gaya "news you can use" membantu pembaca mencari
    informasi yang mereka inginkan dengan lebih cepat.

  - Gunakan tabel atau poin/angka urut ke bawah (seperti contoh
    tulisan ini). Pembaca lebih mudah dan lebih nyaman membaca
    uraian berurut ke bawah daripada membaca alinea yang panjang.

  - Sebisa mungkin menerapkan prinsip piramida terbalik -- yang
    penting di atas, uraian selanjutnya. Cara penulisan piramida
    terbalik membantu pembaca mendapatkan informasi yang penting
    segera tanpa harus membaca sampai selesai.

  Dan akhirnya menulis -- di media mana pun -- tetap saja menulis,
  jadi tetap pulalah berpegang pada pedoman penulisan standar.


  Bahan diedit seperlunya dari:
  Nama situs  : ceritanet: situs nir-laba untuk karya tulis,
                Edisi 2, Senin 15 Januari 2001
  Penulis     : Harry Suryadi
  Alamat URL  : http://www.ceritanet.com/2inter.htm


                            SURAT PEMBACA
                            -------------

  Dari: Edo <detektif_edo(at)xxxx>
  > Boleh kah saya meminta kiat-kiat menulis esai yang baik.

  >tkhs
  >regard
  >detektif_edo

  Redaksi:
  Salam sejahtera,

  Untuk mengetahui hal-hal seputar penulisan esai, silakan membaca
  e-Penulis Edisi 018/April/2006. Saudara bisa membuka arsip kami di
  alamat:
  => http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/018/

  Saudara juga dapat menemukan artikel berjudul "Menulis Esai
  Singkat" di alamat:
  => http://pelitaku.sabda.org/node/211

  Silakan baca juga artikel "Apakah Esai Itu?", masih di situs
  Pelitaku dengan alamat:
  => http://pelitaku.sabda.org/node/210

  Kiranya bermanfaat.


                             STOP PRESS!
                             ===========

            BAHAN UNTUK PEMIMPIN KRISTEN DARI e-LEADERSHIP

  Seorang pemimpin yang sejati tidaklah perlu mengatakan "Akulah
  pemimpin" kepada para pengikutnya. Bagi Anda yang ingin belajar
  untuk menjadi seorang pemimpin yang sejati, e-Leadership adalah
  sarana yang tepat. Diterbitkan secara berkala setiap bulan oleh
  YLSA, publikasi ini mengemban visi membentuk dan menciptakan sosok
  pemimpin-pemimpin yang baik berdasar prinsip Kristen. Dalam setiap
  edisi, Anda akan memperoleh artikel-artikel tentang kepemimpinan
  dari sudut kristiani, tips, inspirasi, sumber kepemimpinan, dan
  informasi lain yang dapat digunakan untuk memperlengkapi para
  pemimpin, pelatih, dan hamba-hamba Tuhan yang memiliki beban dalam
  kepemimpinan Kristen di Indonesia. Jadi, tunggu apa lagi? Mari
  bergabung dengan milis publikasi e-Leadership dan ikutlah ambil
  bagian dalam memajukan kepemimpinan dengan prinsip Kristen di
  Indonesia.

  ==>  <subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org>       [berlangganan]
  ==>  http://www.sabda.org/publikasi/leadership/              [arsip]
  ==>  http://lead.sabda.org/                        [situs Indo Lead]

______________________________________________________________________

Penanggung jawab     : Raka Sukma Kurnia
Kontributor edisi ini: Kristina Dwi Lestari
Berlangganan         : Kirim email ke
                       subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti             : Kirim email ke
                       unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Kirim bahan          : Kirim email ke
                       staf-penulis(at)sabda.org
Arsip e-Penulis      : http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
Situs CWC            : http://www.ylsa.org/cwc/
Situs Pelitaku       : http://pelitaku.sabda.org/
______________________________________________________________________
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
                     Copyright(c) e-Penulis 2007
                  YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/
                       http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org