SUKU JAMBI
Jambi, Sumatera
Letak | : | Jambi, Sumatera |
Populasi | : | 800.000 jiwa |
Bahasa | : | Melayu Jambi |
Agama Mayoritas | : | Islam |
Anggota Gereja | : | 20 (0,003%) |
Alkitab dalam bahasa Jambi | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Jambi | : | Tidak Ada |
Program penginjilan radio bahasa Jambi | : | Tidak Ada |
Masyarakat Melayu Jambi tersebar di propinsi Jambi bagian
tengah pulau Sumatera. Kebanyakan daerah pemukiman mereka adalah
dataran rendah dengan hutan yang padat, rawa paya, sungai-sungai yang
kesemuanya dialirkan dari sungai yang besar, sungai Batang Hari dan
cabang-cabangnya. Sungai tersebut sangatlah penting bagi mereka bukan
hanya sebagai sarana transportasi tetapi juga sebagai sumber makanan
(daging ikan).
SOSIAL BUDAYA
Orang Melayu Jambi merupakan perenang dan pemancing yang
ulung. Untuk menangkap ikan, mereka menggunakan berbagai alat, baik
yang tradisional maupun yang modern. Kebanyakan suku Melayu jambi
memenuhi KEBUTUHAN hidup mereka dari menangkap ikan. Ikan-ikan yang
mereka tangkap, dijual dan juga dimakan. Jenis ikan itu antara lain:
ringau, kelemak, toman, pati, baung, juaro, bujuk, seluang, gabus,
betok dan serapil. Selain itu pekerjaan pertanian atau perkebunan
juga merupakan pekerjaan yang penting.
Masyarakat Melayu Jambi sangat bangga dengan asal usul mereka
yang berasal dari kerajaan Melayu di Jambi dan Palembang. Kebanggaan
ini, pada kenyataannya telah mengancam ekonomi mereka, karena
dengan itu mereka tidak rela menerima arus modernisasi. Sekarang,
terlihat para transmigran dari berbagai daerah di Indonesia lebih
baik ekonominya daripada orang Jambi Sendiri. Sistem kekerabatan
orang Jambi sangat dipengaruhi adat dan agama Islam. Keluarga
mempunyai kedudukan yang menentukan dalam urusan warisan harta
peninggalan. Sistem pewarisan yang berlaku ialah sistem pewarisan
individual. Dengan demikian, harta peninggalan dapat dibagikan di
antara para ahli waris yang berhak.
Kontak di antara para tetangga di kampung sebelah (dusun)
lebih banyak dilakukan di atas air daripada di daratan. Alasannya,
kebanyakan orang Melayu Jambi berlokasi di daerah hutan lebat dengan
rawa-rawa yang lebar yang membuat perjalanan darat jadi sulit.
Orang Jambi mengenal berbagai upacara dalam hidupnya, mulai
dengan upacara kelahiran anak, pemberian nama si anak, pemotongan
rambut, tusuk telinga untuk anak perenmpuan berusia dua tahun, dan
khitanan untuk anak laki-laki berusia 6 - 10 tahun. Upacara khitanan
ini melambangkan bahwa anak siap menuju ke kedewasaan. Bila anak
sudah menginjak akil balik (15 tahun untuk wanita, 17 tahun untuk
pria), diadakan upacara memotong gigi.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Suku Melayu Jambi hampir 100% merupakan kaum Muslim. Di
setiap kelurahan bahkan hampir di seluruh RT (Rukun Tetangga) berdiri
mesjid atau langgar, madrasah atau tempat pengajian (tempat untuk
latihan dan pengajaran agama), lengkap paling tidak dengan satu orang
ulamanya (guru agama Islam dan ahli hukum Islam).
Bagi suku Melayu Jambi, semua prinsip dan bimbingan dalam
pengaturan kehidupan manusia berasal dari nenek moyang mereka, yang
sebaliknya bersumber dari penulisan yang menyatakan kebenaran,
Al Qur'an dan kitab Hadis.
KEBUTUHAN
Suku Jambi memerlukan perbaikan mutu pendidikan untuk membuka
wawasan mereka agar memajukan kehidupan sosial ekonomi mereka. Di
sana jarang ada dari pihak mereka sendiri yang mempunyai keinginan
memajukan kehidupan sosial ekonomi mereka. Beberapa di antara mereka
terang-terangan merasa puas dengan keadaan yang tinggal tetap dan
yang lain merasa tidak ada yang dapat dilakukan untuk menggerakkan
rakyatnya ke arah yang lebih baik atau pola kehidupan yang produktif.
Mereka biasanya bekerja tanpa rencana yang matang, terbatas pada
pemikiran dan cara-cara lama yang sudah mereka kenal dari dahulu,
dengan sedikit pengetahuan dan keahlian teknik yang berbatas.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Jambi, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Jambi
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Jambi yang juga berbeban dalam meningkatkan
kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri