SUKU GAYO
Aceh Tengah
Letak | : | Aceh Tengah |
Populasi | : | 180.000 jiwa |
Bahasa | : | Gayo |
Agama mayoritas | : | Islam |
Anggota Gereja | : | 7 (0.003%) |
Alkitab dalam bahasa Gayo | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Gayo | : | Tidak Ada |
Siaran radio pemnginjilan dalam bahasa Gayo | : | Tidak Ada |
Suku Gayo tinggal di Aceh Tengah, di Dataran Tinggi Gayo yang
berada di sela-sela Bukit Barisan dan ditutupi hutan primer tidak
terdapat sarana perhubungan yang layak sehingga kelompok-kelompok
orang Gayo jarang melakukan kontak satu sama lain.
SOSIAL BUDAYA
Bahasa mereka adalah bahasa Gayo yang mempunyai dua dialek,
dialek Gayo Lut dan Gayo Luwes. Suku Gayo tidak memiliki bahasa
tulisan. Ceritera rakyat yang ada merupakan ceritera yang diturunkan
secara lisan turun temurun dalam bentuk puisi.
Mata pencaharian utama mereka adalah bertani dan berkebun
dengan hasil utamanya kopi. Mata pencaharian lainnya adalah menangkap
ikan dan meramu hasil hutan. Mereka juga mengembangkan kerajinan
membuat keramik, menganyam, dan menenun. Kerajinan lain yang cukup
mendapat perhatian adalah kerajinan membuat sulaman kerawang Gayo,
dengan motif yang khas.
Rumah tempat tinggal suku Gayo disebut "Umah." Rumah ini
ditempati oleh beberapa keluarga dekat, dan dibuat dari kayu dan
daun-daun palem. Terdapat sebuah rumah juga yang disebut "Meresah,"
yang merupakan tempat berkumpulnya anak laki-laki di atas umur 8
tahun, laki-laki bujangan, duda dan orang-orang asing untuk
menghabiskan malam mereka. Tempat itu juga digunakan untuk belajar
dan melakukan acara-acara religius.
Salah satu unsur budaya yang tidak pernah lesu dikalangan
masyarakat Gayo adalah kesenian yang cenderung berkembang terus.
Bentuk kesenian Gayo antara lain saman, didong, yaitu perpaduan seni
gerak, sastra, puisi dan seni suara. Selain itu untuk hiburan dan
rekreasi bentuk-bentuk kesenian ini mempunyai fungsi ritual,
pendidikan, penerangan sekaligus sebagai sarana untuk mempertahankan
keseimbangan dan struktur sosial masyarakat.
Perkawinan Gayo bersifat eksogami (perkawinan campuran).
Meskipun begitu, perkawinan antara sepupu tidak dilarang. Kebanyakan
para pria akan menikah dengan wanita sedaerahnya supaya keluarga
wanita terus dapat menjaga si wanita dan si pria berharap dapat
mengenal wanita yang akan dinikahinya. Perkawinan yang pertama
biasanya harus disetujui oleh keluarga dari kedua belah pihak (sistem
poligami tidak dilarang, tapi kenyataannya memang jarang terjadi).
AGAMA/PERCAYA
Suku Gayo umumnya beragama Islam, tetapi pemahaman dan
keyakinan mereka kurang terhadap agama ini. Hal ini terlihat dari
sedikitnya mesjid di daerah tempat tinggal mereka. Sebagian besar
orang Gayo di pedalaman masih mempercayai roh-roh dan hantu yang baik
dan jahat serta mengkuultuskan orang-orang suci yang masih hidup
ataupuan yang sudah meninggal. Mereka berusaha mengambil hati dengan
memberikan persembahan dan mengadakan praktek-praktek pemujaan.
KEBUTUHAN
Suku Gayo membutuhkan tenaga medis terutama untuk penyuluhan
kesehatan mereka karena masyarakat masih rendah pemahamannya akan
kesehatan. Mereka juga membutuhkan tenaga pengajar terutama tenaga
pengajar eksakta untuk sekolah menengah atas, dan juga fasilitas
pendidikan yang lain seperti perpustakaan. Selain itu tenaga penyuluh
pertanian/peternakan pun dibutuhkan untuk meningkatkan pekerjaan
mereka.
POKOK DOA
Firman Tuhan :
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Gayo, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh kasih
Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada nama
Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Gayo
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Gayo yang juga berbeban dalam meningkatkan
kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri