copyright
"Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, cahaya untuk menerangi jalanku." Mazmur 119:105 (BIS)
Biblika
Pengantar
Temukan di Alkitab: Kata(-kata) Daftar Ayat
Versi Alkitab
Alkitab Terjemahan Baru
Alkitab Kabar Baik (BIS)
Firman Allah Yang Hidup
Perjanjian Baru WBTC [draft]
Alkitab Terjemahan Lama
Kitab Suci Injil
Alkitab Shellabear [draft]
Alkitab Melayu Baba
Alkitab Klinkert 1863
Alkitab Klinkert 1870
Alkitab Leydekker [draft]
Alkitab Ende
TB Interlinear [draft]
TL Interlinear [draft]
AV with Strong Numbers
Bible in Basic English
The Message Bible
New King James Version
Philips NT in Modern English
Revised Webster Version
God's Word Translation
NET Bible [draft]
NET Bible [draft] Lab
BHS dengan Strongs
Analytic Septuagint
Interlinear Greek/Strong
Westcott-Hort Greek Text
Textus Receptus
Pengantar Kitab
Pengantar Full Life
Pengantar BIS
Pengantar FAYH
Pengantar Ende
Pengantar Jerusalem
Pengantar Bible Pathway
Intisari Alkitab
Ajaran Utama Alkitab
Garis Besar Full Life
Garis Besar Ende
Garis Besar Pemulihan
Judul Perikop Full Life
Judul Perikop BIS
Judul Perikop TB
Judul Perikop FAYH
Judul Perikop Ende
Judul Perikop KSI
Judul Perikop WBTC
Catatan Ayat
Catatan Ayat Full Life
Catatan Ayat BIS
Catatan Ayat Ende
Catatan Terjemahan Ende
Catatan Ayat Jerusalem
Referensi Silang TSK
Referensi Silang TB
Referensi Silang BIS
Santapan Harian
Kamus
Kamus Kompilasi
Kamus Easton
Kamus Pedoman
Kamus Gering
Peta
Leksikon
Leksikon Yunani
Leksikon Ibrani
Pengantar Full Life - Kisah Para Rasul
Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kitab sebelumnyaKitab berikutnya
Penulis          : Lukas
Tema             :       Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui
                    Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.

Latar Belakang
Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada
seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya
tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula
dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini
menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih"
(Kol 4:14).

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi
keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap
mengenai awal kekristenan --

(1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan

(2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang
    pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang
    berikutnya.

Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan
seorang teolog yang diilhami.

Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama
dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri
penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan
sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang
berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah
dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan
ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan
cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam
tahun-tahun mula-mula gereja.

Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:

(1) keempat Injil dan

(2) surat-surat Paulus.

Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di
antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah
benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang
diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat
Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan
istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16)
menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.

Tujuan
Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya
mempunyai dua tujuan.

(1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan
    Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan
    penganiayaan.

(2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja,
    menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat
    gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.

Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus
disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari
bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam
kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

Survai
Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan
diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang
selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui
kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat
mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir
kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan
dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi
ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji
bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka --
kuasa untuk menjadi saksi-Nya

(1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
(2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
(3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).

Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan
manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh
negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti
Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan
iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak"
(Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil
(lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat
malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat
yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan
Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada
persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi
(pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari
luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus
Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke
kota yang lain.

Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja
adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai
Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31)
pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah
Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil
kepada orang yang bukan Yahudi.  Kitab Kisah Para Rasul berakhir
tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan
Kaisar.  Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan
nada kemenangan.  Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan
Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa
rintangan (Kis 28:31).

Ciri-ciri Khas
Sembilan ciri utama menandai surat ini.

(1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi
    gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap
    angkatan.

(2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh
    kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi
    (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan
    Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan
    (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).

(3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah
    yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus
    dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang
    tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.

(4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan
    sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar
    biasa.

(5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini
    menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.

(6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan
    pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang
    sekular.

(7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama
    disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.

(8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan
    pelayanan gerejani.

(9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan
    pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

Prinsip Hermeneutis
Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu
perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi
gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari
terakhir" (bd.
                lihat cat. --> "Kis 2:17"\\).
               [atau ref.      Kis 2:17]
Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan
menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi
Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma
atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja
PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja
bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para
Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban,
mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi
kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak
atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul
mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi
selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh
Kudus
               (lihat cat. --> "Kis 7:44"\\).
               [atau ref.      Kis 7:44]
Kitab sebelumnya Atas Kitab berikutnya
| Tentang Kami | Dukung Kami | F.A.Q. | Buku Tamu | Situs YLSA | copyright ©2004–2015 | YLSA |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran