copyright
"Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, cahaya untuk menerangi jalanku." Mazmur 119:105 (BIS)
Biblika
Pengantar
Temukan di Alkitab: Kata(-kata) Daftar Ayat
Versi Alkitab
Alkitab Terjemahan Baru
Alkitab Kabar Baik (BIS)
Firman Allah Yang Hidup
Perjanjian Baru WBTC [draft]
Alkitab Terjemahan Lama
Kitab Suci Injil
Alkitab Shellabear [draft]
Alkitab Melayu Baba
Alkitab Klinkert 1863
Alkitab Klinkert 1870
Alkitab Leydekker [draft]
Alkitab Ende
TB Interlinear [draft]
TL Interlinear [draft]
AV with Strong Numbers
Bible in Basic English
The Message Bible
New King James Version
Philips NT in Modern English
Revised Webster Version
God's Word Translation
NET Bible [draft]
NET Bible [draft] Lab
BHS dengan Strongs
Analytic Septuagint
Interlinear Greek/Strong
Westcott-Hort Greek Text
Textus Receptus
Pengantar Kitab
Pengantar Full Life
Pengantar BIS
Pengantar FAYH
Pengantar Ende
Pengantar Jerusalem
Pengantar Bible Pathway
Intisari Alkitab
Ajaran Utama Alkitab
Garis Besar Full Life
Garis Besar Ende
Garis Besar Pemulihan
Judul Perikop Full Life
Judul Perikop BIS
Judul Perikop TB
Judul Perikop FAYH
Judul Perikop Ende
Judul Perikop KSI
Judul Perikop WBTC
Catatan Ayat
Catatan Ayat Full Life
Catatan Ayat BIS
Catatan Ayat Ende
Catatan Terjemahan Ende
Catatan Ayat Jerusalem
Referensi Silang TSK
Referensi Silang TB
Referensi Silang BIS
Santapan Harian
Kamus
Kamus Kompilasi
Kamus Easton
Kamus Pedoman
Kamus Gering
Peta
Leksikon
Leksikon Yunani
Leksikon Ibrani
Pengantar Full Life - Roma
Pasal: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kitab sebelumnyaKitab berikutnya
Penulis          : Paulus
Tema             : Kebenaran Allah telah Dinyatakan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 57

Latar Belakang
Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis,
dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini
diletakkan di depan ketiga belas suratnya yang lain. Paulus menulis surat
ini dalam rangka pelayanan rasulinya kepada dunia bukan Yahudi. Bertentangan
dengan tradisi gereja Katolik-Roma, jemaat di Roma tidak didirikan oleh
Petrus atau rasul yang lain. Jemaat di Roma ini mungkin didirikan oleh orang
dari Makedonia dan Asia yang bertobat di bawah pelayanan Paulus, mungkin
juga oleh orang-orang Yahudi yang bertobat pada hari Pentakosta
(Kis 2:10).  Paulus tidak memandang Roma sebagai wilayah khusus dari
rasul lain (Rom 15:20).

Di surat Roma Paulus meyakinkan orang percaya di Roma bahwa dia sudah
berkali-kali merencanakan untuk memberitakan Injil kepada mereka, namun
hingga saat itu kedatangannya masih dihalangi (Rom 1:13-15; Rom 15:22). Dia
menegaskan kerinduan yang sungguh untuk mengunjungi mereka sehingga
menyatakan rencananya untuk datang dengan segera (Rom 15:23-32).

Ketika menulis surat ini, menjelang akhir perjalanan misioner yang ketiga
(bd. Rom 15:25-26; Kis 20:2-3; 1Kor 16:5-6), Paulus berada di Korintus
di rumah Gayus (Rom 16:23; 1Kor 1:14). Sementara menulis surat ini
melalui pembantunya Tertius (Rom 16:22), dia sedang merencanakan
kembali keYerusalem untuk hari Pentakosta (Kis 20:16; sekitar musim
semi tahun 57 atau 58) untuk menyampaikan secara pribadi persembahan dari
gereja-gereja non-Yahudi kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem
(Rom 15:25-27). Segera setelah itu, Paulus mengharapkan dapat pergi ke
Spanyol untuk menginjil dan mengunjungi gereja di Roma pada perjalanannya
untuk memperoleh bantuan dari mereka bila makin ke barat (Rom 15:24,28).

Tujuan
Paulus menulis surat ini untuk mempersiapkan jalan bagi pelayanannya di Roma
serta rencana pelayanan ke Spanyol. Tujuannya lipat dua.

(1) Karena jemaat Roma rupanya mendengar kabar angin yang diputarbalikkan
    mengenai berita dan ajaran Paulus (mis. Rom 3:8; Rom 6:1-2,15), Paulus
    merasa perlu untuk menulis Injil yang telah diberitakannya selama dua
    puluh lima tahun.

(2) Dia berusaha untuk memperbaiki beberapa persoalan yang terjadi di dalam
    gereja karena sikap salah orang Yahudi terhadap mereka yang bukan Yahudi
    (mis. Rom 2:1-29; Rom 3:1,9) dan orang bukan Yahudi terhadap orang
    Yahudi (mis. Rom 11:11-36).

Survai
Tema Surat Roma diketengahkan dalam Rom 1:16-17, yaitu bahwa di dalam
Tuhan Yesus dinyatakan kebenaran Allah sebagai jawaban terhadap murka-Nya
kepada dosa. Kemudian Paulus menguraikan kebenaran-kebenaran dasar dari
Injil.  Pertama, Paulus menekankan bahwa persoalan dosa dan kebutuhan
manusia akan kebenaran adalah umum (Rom 1:18--3:20). Karena baik orang
Yahudi maupun orang bukan Yahudi berada di bawah dosa dan karena itu di
bawah murka Allah, tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan
Allah terlepas dari karunia kebenaran melalui iman kepada Yesus Kristus
(Rom 3:21--4:25).

Setelah dibenarkan secara cuma-cuma oleh kasih karunia melalui iman
dan setelah mendapatkan keyakinan akan keselamatan kita (pasal 5;
Rom 5:1-21), karunia kebenaran Allah itu dinyatakan dalam kematian
kita bagi dosa dengan Kristus (pasal 6; Rom 6:1-23), pembebasan
kita dari pergumulan untuk mencapai kebenaran menurut hukum Taurat
(pasal 7; Rom 7:1-26), pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah
dan hidup baru kita "melalui Roh" yang menuntun kita kepada kemuliaan
(pasal 8; Rom 8:1-39). Allah sedang mengerjakan rencana penebusan-Nya
kendatipun ketidakpercayaan Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).

Akhirnya, Paulus menyatakan bahwa kehidupan yang diubah dalam Kristus
mengakibatkan penerapan kebenaran dan kasih pada semua bidang kelakuan --
sosial, sipil, dan moral (pasal 12-14; Rom 12:1--14:23). Paulus
mengakhiri Surat Roma dengan keterangan tentang rencananya pribadi
(pasal 15; Rom 15:1-33) dan ucapan salam pribadi yang panjang, nasihat
terakhir, dan sebuah kidung pujian (pasal 16; Rom 16:1-27).

Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai surat ini.

(1) Surat Roma merupakan surat Paulus yang paling sistematis, surat teologis
    yang paling hebat dalam PB.

(2) Paulus menulis dengan gaya tanya-jawab atau gaya diskusi
    (mis. Rom 3:1,4-6,9,31).

(3) Paulus memakai PL secara luas sebagai kekuasaan alkitabiah dalam
    menyampaikan sifat sesungguhnya dari Injil.

(4) Paulus menyampaikan "kebenaran Allah" sebagai inti penyataan Injil
    (Rom 1:16-17): Allah membereskan segala sesuatu di dalam dan
    melalui Yesus Kristus.

(5) Paulus memusatkan perhatian kepada sifat rangkap dari dosa bersama
    dengan persediaan Allah di dalam Kristus untuk masing-masing aspek:

    (a) dosa sebagai pelanggaran pribadi (Rom 1:1--5:11), dan

    (b) prinsip "dosa" (Yun. _he hamartia_), yaitu kecenderungan bawaan
        yang alami untuk berbuat dosa yang tinggal dalam hati setiap orang
        sejak kejatuhan Adam (Rom 5:12--8:39).

(6) Roma 8 (Rom 8:1-39) adalah uraian yang paling luas dalam Alkitab
    mengenai peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.

(7) Surat Roma berisi pembahasan yang paling berbobot mengenai penolakan
    Kristus oleh orang Yahudi (terkecuali suatu golongan sisa), dan tentang
    rencana penebusan Allah yang bermula dari Israel dan akhirnya menuju
    kembali kepada Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).
Kitab sebelumnya Atas Kitab berikutnya
| Tentang Kami | Dukung Kami | F.A.Q. | Buku Tamu | Situs YLSA | copyright ©2004–2015 | YLSA |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran