|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-konsel/65 |
|
e-Konsel edisi 65 (15-6-2004)
|
|
><> Edisi (065) -- 15 Juni 2004 <><
e-KONSEL
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Daftar Isi:
- Pengantar : Sahabat yang Baik
- Renungan : Jadilah Seorang Sahabat
- Cakrawala (Artikel 1): Sifat-sifat Seorang Sahabat Baik
(Artikel 2): Langkah-langkah untuk Menjadi Seorang
Sahabat
- TELAGA : Menjadi Sahabat Bagi Istri [#74B]
- Surat : Mohon Didaftarkan
*REDAKSI -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*- REDAKSI*
-*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*-
Syalom,
Sajian e-Konsel edisi yang lalu (064), dengan topik "Persahabatan",
mudah-mudahan dapat menolong Anda untuk mengerti arti sebuah
persahabatan dan bagaimana seorang sahabat mampu memberi pengaruh
dalam kehidupan kita. Nah, apakah hal ini membuat Anda semakin
serius memikirkan bagaimana persahabatan Anda selama ini? Sudahkah
Anda memenuhi syarat menjadi seorang sahabat yang baik? Marilah kita
evaluasi, siapa tahu ternyata ada banyak hal yang masih perlu digali
dan ditata kembali supaya persahabatan Anda bisa menjadi lebih baik
lagi.
Bahan sajian kami pada edisi ini yang bertopik "Unsur-unsur
Persahabatan" membahas hal-hal yang sangat menarik yang akan
menolong Anda, dan sahabat Anda, untuk mengevaluasi persahabatan
yang selama ini sudah terjalin. Siapa tahu melalui diskusi bersama,
kalian bisa memperdalam hubungan persahabatan Anda agar selalu segar
dan sehat, apalagi kalau sahabat Anda ini adalah suami atau istri
Anda sendiri. Atau, melalui bahan-bahan ini Anda sekarang mengerti
apakah yang dibutuhkan untuk membangun suatu persahabatan yang baik,
dan kami mendorong Anda untuk memberanikan diri bertemu dengan teman
baru dan mulai membina persahabatan yang baru.
Oke, kami yakin Anda sudah tidak sabar untuk cepat-cepat melahap
sajian kami berikut ini! Selamat menjalin persahabatan.
Redaksi.
*RENUNGAN *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* RENUNGAN*
-*- JADILAH SEORANG SAHABAT -*-
Bacaan: Yohanes 15:9-17
Nats : Amsal 18:24
Kita semua membutuhkan setidaknya satu atau dua sahabat. Seorang
anak laki-laki mendefinisikan sahabat sebagai "seseorang yang tetap
menyukai kita meski telah mengetahui segala sesuatu tentang diri
kita." Sedangkan Ralph Waldo Emerson berkata, "Seorang sahabat
adalah salah satu karya agung dari alam." Henry Durbanville yang
mengadakan pengamatan terhadap persahabatan berkata demikian:
"Seorang sahabat adalah orang pertama yang menghampiri kita ketika
seluruh dunia meninggalkan kita."
Dalam Amsal 17:17 Salomo mengungkapkan bahwa, "Seorang sahabat
menaruh kasih setiap waktu." Kita tak dapat menemukan definisi yang
lebih baik dari itu. Mempunyai seorang sahabat yang selalu bersikap
baik kepada kita dalam segala keadaan merupakan salah satu berkat
yang paling berharga dalam kehidupan. Dukungan dan penguatan yang
diberikan seorang sahabat akan terasa sangat dibutuhkan tatkala
beban kehidupan yang berat menimpa kita. Yesus adalah sahabat yang
terbaik, karena Dia telah memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-
sahabat-Nya (Yohanes 15:13).
Amsal 18:24 mengemukakan suatu pendapat yang penting dan memberikan
gambaran tentang arti seorang sahabat. Ia berkata, "Seseorang yang
ingin berteman harus memiliki sikap bersahabat." Maksudnya jelas:
Persahabatan harus dimulai dari diri kita sendiri lebih dahulu. Kita
harus berinisiatif untuk mengembangkan hubungan dengan orang lain.
Perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Jika
Anda ingin memiliki sahabat, maka Anda harus terlebih dahulu menjadi
seorang sahabat!
SAHABAT TIDAK DITEMUKAN; TETAPI DICARI
- Wentworth -
-*- Sumber -*-:
Arsip Publikasi e-RH (Renungan Harian), Edisi 19 Februari 2001
==> http://w3.sabda.org/publikasi/e-rh/2001/02/19/
==> <subscribe-i-kan-akar-renungan-harian@xc.org>
*CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA*
Artikel (1)
-*- SIFAT-SIFAT SEORANG SAHABAT BAIK -*-
Orang yang mempunyai sahabat baik dan merupakan sahabat baik bagi
orang lain sesungguhnya adalah orang yang sangat kaya dan puas.
Persahabatan yang baik seharusnya menunjukkan ciri-ciri seperti
berikut ini :
1. Persahabatan yang baik tidak mementingkan diri sendiri.
-------------------------------------------------------
Amsal 17:17 mengatakan bahwa,
"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu."
Karena itu persahabatan sejati tidak didasarkan pada syarat-
syarat yang berubah-ubah. Ada orang-orang yang berkata, "Saya
akan menjadi sahabatmu jika, atau apabila, atau sampai, atau
karena." Semua ini adalah syarat-syarat dan syarat bisa berubah.
Tetapi sahabat sejati mengasihi setiap waktu. Seorang sahabat
yang berkata, "Aku mengasihimu jika" atau "Aku mengasihimu bila"
bukan sahabat seperti yang dilukiskan oleh Alkitab. Sahabat
sejati akan berkata, "Aku mengasihimu setiap waktu. Kasihku
tidak bersyarat dan tidak mementingkan diri sendiri.", 2. Persahabatan sejati bersifat teguh.
-----------------------------------
Kembali Amsal 17:17 berkata bahwa,
"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu."
Sebuah penerbitan Inggris menawarkan hadiah bagi orang yang
memberikan definisi terbaik tentang persahabatan. Sebuah definisi
yang tercantum dalam sayembara terhormat itu adalah: "Seorang
sahabat adalah orang yang menambah sukacita kita dan membagi
kesedihan kita." Definisi lain berbunyi, "Seorang sahabat adalah
orang yang mengerti kita." Tetapi definisi yang memenangkan
hadiah dalam sayembara itu adalah: "Seorang sahabat adalah orang
yang masuk pada saat dunia keluar." Betapa benarnya definisi ini!
Jika Saudara ingin sungguh-sungguh mengetahui berapa banyak
sahabat yang Saudara miliki dan siapa mereka, buatlah kesalahan
dan lihatlah apa yang terjadi. Setelah Saudara mengetahui
kesulitan, coba lihat berapa banyak kawan Saudara yang masih
setia kapada Saudara. Persahabatan sejati itu teguh.
3. Persahabatan sejati bersedia berkorban.
---------------------------------------
Amsal 18:24 berkata,
"Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga
sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara."
Persahabatan sejati itu mahal, tetapi memang sepadan dengan
nilainya. Kata Indian untuk sahabat berasal dari sebuah kata
gabungan yang berarti "orang yang memikul kesusahanku pada
pundaknya." Jadi kalau saya ingin menjadi sahabat, saya harus
hidup dengan bersedia berkorban bagi orang yang menerima
persahabatan saya.
4. Persahabatan sejati bersifat menyucikan.
----------------------------------------
Amsal 27:17 berkata,
"Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya."
Seorang sahabat sejati akan menjadikan Saudara orang yang lebih
baik. Persahabatan sejati membuat hidup Saudara lebih maju,
mempertajam kecerdasan Saudara dan membuat Saudara lebih giat.
Saudara akan menjadi orang yang lebih baik dan lebih berguna
karena persahabatan itu.
Persahabatan sejati tidak akan menumpulkan pengaruh Saudara atau
menumpulkan kerohanian Saudara. Seorang sahabat sejati adalah orang
yang cukup peduli sehingga ia akan menegur bila Saudara salah.
Alkitab berkata dalam Amsal 27:6,
"Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan
mencium secara berlimpah-limpah."
Sanjungan bukan persahabatan. Orang yang suka menyanjung sama dengan
orang munafik. Seorang munafik mengatakan di belakang Saudara apa
yang tidak akan dia ucapkan di muka Saudara, tetapi seorang
penyanjung mengatakan di depan Saudara apa yang tidak akan ia
katakan di belakang Saudara. Seorang sahabat sejati sebaliknya, ia
bersifat jujur terhadap Saudara dan terhadap orang lain.
-*- Diedit dari sumber:-*-
Judul Buku : Pola Hidup Kristen
Judul Artikel: Sifat-sifat Seorang Sahabat Baik
Penulis : Adrian Rogers
Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 2002
Halaman : 991-993
*CAKRAWALA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* CAKRAWALA*
Artikel (2)
-*- LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENJADI SEORANG SAHABAT -*-
Mempunyai sahabat tidak begitu penting dibandingkan dengan menjadi
seorang sahabat. Saya pikir ada tiga langkah untuk menjadi seorang
sahabat :
1. Mengenal sahabat terbaik, yaitu Yesus.
--------------------------------------
Amsal 18:24 berkata,
"Ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara."
Tidak ada lukisan yang lebih baik yang dapat
diberikan mengenai Yesus. Yesus menyebut kita sahabat-Nya. Dalam
Yohanes 15:15, Yesus berkata,
"Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu,
apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu
sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala
sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku."
Bahkan musuh-Nya harus mengakui bahwa Yesus adalah sahabat orang
berdosa. Ia ingin menjadi sahabat Saudara, siapa pun Saudara atau
apa pun yang telah Saudara lakukan (lihat Matius 11:19).
2. Jika kita menginginkan sahabat, kita perlu berprakarsa.
-------------------------------------------------------
Kita perlu berhenti menanti dikasihi dan harus mulai mengasihi
orang lain, berhenti menantikan seseorang memberi kepada kita dan
kita harus mulai memberi kepada orang lain. Galatia 6:7 berkata,
"Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.
Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya."
Jika kita menginginkan persahabatan, kita harus menaburkan
persahabatan. Itulah yang dilakukan Yesus. Ia lebih dulu
mengasihi kita. Kasih-Nya tak mementingkan diri sendiri, teguh,
bersedia berkorban, dan menyucikan. Kita pun harus mempunyai
kasih yang sama seperti yang dimiliki Yesus.
3. Ciptakan kesempatan menuju persahabatan.
----------------------------------------
Gereja adalah tempat yang sangat baik untuk bertemu sahabat,
sebab di sana Saudara paling besar kemungkinan bertemu dengan
orang-orang yang mempunyai pandangan hidup sama dengan Saudara.
Lakukan langkah pertama dan perkenalkan diri Saudara. Saudara
harus bersedia mengambil resiko yaitu merasa malu sedikit atau
bahkan penolakan, tetapi Saudara dapat melakukan hal ini jikalau
Saudara merasa puas dengan diri sendiri. Berlakulah wajar.
Bersikaplah yang pantas -- jangan mencoba menekan orang untuk
menjadi sahabat Saudara.
Jangan terlalu cepat berharap terlalu banyak. Persahabatan
berkembang perlahan-lahan, seperti bunga yang indah. Tetapi Saudara
dapat mengharapkan hasilnya jika Saudara mengikuti prinsip-prinsip
ini. Dale Carnegie berkata,
"Anda bisa mendapat lebih banyak teman dalam waktu dua bulan
dengan cara sungguh-sungguh tertarik pada orang lain daripada
yang Anda bisa dapat dalam dua tahun dengan cara berusaha membuat
orang lain tertarik pada Anda."
-*- Diedit dari sumber:-*-
Judul Buku : Pola Hidup Kristen
Judul Artikel: Sifat-sifat Seorang Sahabat Baik
Penulis : Adrian Rogers
Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 2002
Halaman : 996-997
*TELAGA *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* TELAGA*
-*- MENJADI SAHABAT BAGI ISTRI -*-
Sebagai lanjutan dari edisi sebelumnya (edisi 064/2004) yang
menampilkan topik Menjadi Sahabat Buat Anak, kini kami lengkapi
sajian TELAGA dengan topik Menjadi Sahabat Bagi Istri. Ringkasan
perbincangan dengan Pdt. Dr. Paul Gunadi, Ph.D. berikut ini kami
harapkan bisa semakin melengkapi informasi yang sudah kami sajikan
sebelumnya. Selamat menyimak!
T: Apa sebenarnya yang harus diketahui seorang suami supaya dia
bisa menjadi sahabat bagi istrinya?
J: Agar bisa menjadi sahabat bagi istrinya, seorang suami perlu
mengerti bahwa wanita sangat dipengaruhi oleh SUASANA HATI DAN
GEJOLAK HORMONALNYA. Wanita mudah dipengaruhi secara emosional,
apa yang terjadi di luar akan menggugah emosinya dan emosi itu
akan berperan sangat besar dalam pertimbangannya, persepsinya,
dan bagaimana dia bereaksi terhadap apa yang sedang terjadi.
Wanita juga dipengaruhi oleh gejolak hormonalnya, setiap bulan
wanita mengalami menstruasi atau haid. Pada masa ini akan terjadi
perubahan hormonal dan akan membawa perubahan dalam emosinya.
Sedangkan pria tidak harus mengalami gejolak hormonal seperti
ini, setiap bulan pria melewati hari-harinya dengan sama.
Kadangkala pria salah sangka dan menganggap wanita memang tidak
stabil. Sebetulnya bukan tidak stabil dalam pengertian adanya
kelemahan, tapi memang wanita sangat dipengaruhi oleh suasana
hati dan gejolak hormonalnya.
Jadi yang harus dilakukan pria adalah perlu memperhatikan bahasa
tubuh istrinya, artinya perhatikan gerak-geriknya, wajahnya,
sikapnya, apakah mulai berubah. Ketika melihat bahwa istri kita
mulai berubah berarti ada yang mengganggunya, maka kita harus
menyesuaikan tindakan atau sikap atau kata-kata kita. Suami yang
bijaksana adalah suami yang bisa melihat gerak-gerik istrinya dan
mengetahui bahwa si istri dalam perasaan atau suasana hati
tertentu.
-----
T: Dalam kondisi emosi yang sedang terganggu, hal apa sebenarnya
yang dibutuhkan oleh istri?
J: Pada saat-saat seperti itu yang paling penting adalah si suami
tidak membalasnya karena akan memperburuk keadaan atau jangan
juga mendiamkannya karena ini juga salah. Jadi yang harus
dilakukannya adalah tetap bicara seperti biasa tapi lebih peka.
Suara jangan terlalu dinaikkan, gunakan kata-kata yang lebih
lembut. Jadi kita mencoba mengontrol suasana agar kondusif, agar
bisa lebih reda. Gerakan atau upaya suami untuk menolong istri
akan menciptakan suasana yang teduh, yang bisa membuat istri
lebih tenang.
-----
T: Apakah kehadiran suami secara fisik itu penting bagi istri pada
saat-saat seperti itu?
J: Inilah hal kedua yang perlu dipahami oleh seorang suami, bahwa
istri atau wanita MEMBUTUHKAN SENTUHAN FISIK UNTUK MEMBUATNYA
MERASA DIKASIHI. Pada umumnya wanita membutuhkan sentuhan fisik,
sentuhan yang lembut, yang sangat sederhana tetapi
mengkomunikasikan perasaan cinta suami kepada istri. Jadi jangan
hanya menyentuh istri tatkala berhubungan seksual, karena tidak
bisa tidak istri akan merasa dipakai. Kita bisa sentuh dia dalam
suasana yang jauh lebih santai, saat akan pergi, sedang lewat
atau sedang berpapasan, kita pegang tangannya atau sedikit
memegang tubuhnya. Hal ini membuat istri merasa bahwa kita
bersama dengan dia dan dia tidak sendiri. Bagi seorang wanita
perasaan bersama atau kebersamaan adalah hal yang penting. Ini
adalah hal-hal kecil yang bagi pria memang tidak ada artinya
tetapi berarti besar bagi seorang wanita.
-----
T: Bagaimana halnya dengan komunikasi suami istri, supaya suami
bisa menjadi sahabat bagi istrinya?
J: Suami perlu mengerti bahwa WANITA SENANG DIAJAK BICARA karena
hal ini membuatnya merasa penting dalam hidup pria. Jadi bagi
wanita tidak penting dia dilihat orang seperti apa tetapi dia
ingin kepastian bahwa bagi suaminya dia adalah orang yang
penting. Jadi pilihlah waktu yang santai, sekurangnya seminggu
sekali untuk berbincang-bincang dengan lumayan panjang atau pergi
berdua dan bisa ngobrol-ngobrol dengan bebas tanpa anak, tanpa
orang lain. Atau misalkan suami tidak pandai bicara, suami bisa
ajukan pertanyaan tentang kegiatan istrinya hari itu, tentang
anak-anak dan hal-hal rutin lainnya. Jadi, yang dibutuhkan oleh
istri adalah jalinan kontak. Waktu dia bisa berbicara dengan
suaminya, dia merasa dia tidak tertinggal, tidak dikeluarkan dari
kehidupan suaminya, dia tetap bersama suaminya sehingga ada
kontak-kontak emosional itu.
-----
T: Ada hal lain yang perlu dipahami oleh suami?
J: Seorang suami perlu mengerti bahwa wanita sangat dipengaruhi
oleh emosi sesaat dan mudah kehilangan keseimbangan rasional.
Kadangkala istri akan mencetuskan kata-kata, misalnya: "Aku tidak
suka denganmu", suami perlu berhati-hati dan tidak
menginterpretasi kata-kata ini secara kaku. Waktu wanita berkata
demikian pada umumnya itu adalah emosinya yang sesaat dan cetusan
emosi tidak sama dengan isi hati. Sedangkan pada umumnya pria
baru mengeluarkan kata-kata yang negatif atau menyakitkan setelah
dia merasakan itu untuk waktu yang lama. Sebaliknya bagi para
wanita sebisanya hati-hati dengan kata-kata itu, sebab pria
cenderung menafsir kata-kata itu secara permanen. Suami perlu
menyadari bahwa wanita dipengaruhi oleh emosi sesaat, dan yang
sesaat tidak berarti selama-lamanya.
Selain itu suami harus menoleransi ketidakkonsitenan dan
subjektivitas istrinya. Memang istri mungkin akan berkata begini
hari ini dan besok lain lagi, atau dia berpandangan cukup
subjektif dan kurang melihat secara objektif. Bagi para suami,
jangan mempermasalahkan hal itu, hadapi saja dan beritahukan saja
apa yang menurut Anda seharusnya dipikirkan atau dilakukan oleh
istri tetapi tanpa harus menyerang istri.
Saran yang lainnya lagi adalah jika misalnya ada konflik, berilah
penjelasan setelah emosi istri reda. Namun sewaktu emosinya belum
mereda tidak berarti harus ditinggalkan karena justru akan
memancing kemarahan. Biarkan duduk sama-sama, dengarkan dulu
sampai dia sudah tenang nanti disambung lagi. Atau suami bisa
katakan untuk menunda dulu nanti dilanjutkan kembali. Setelah dia
tenang, suami akan bisa bicara dengan lebih logis.
-----
T: Selain dalam hal emosi, suami dituntut lebih banyak lagi memahami
istri dalam hal apa?
J: Yang berikutnya adalah TENTANG BERTANYA, hal ini yang seringkali
mengganggu suami. Istri suka bertanya dan suami sering
menganggapnya ingin menguasai, mengatur hidupnya atau
mempertanyakan keputusannya. Pada umumnya, ketika istri bertanya,
ia hanya ingin bicara atau memang sungguh-sungguh tidak mengerti
dan ingin mendapatkan penjelasan dari suaminya. Jadi jarang ada
istri yang sungguh-sungguh berminat atau berambisi untuk
menguasai suaminya, kebanyakan mereka bertanya karena tidak tahu
atau hanya untuk ngobrol. Jadi para suami jangan mudah merasa
defensif, marah, atau tersinggung karena istrinya bertanya. Dan
kalau kita tidak sempat menjawab kita bisa menjanjikan kesempatan
yang lain tetapi penuhi janji itu.
-----
T: Mungkin ada hal lain yang masih perlu dipahami oleh pria?
J: Pria perlu mengerti bahwa WANITA MELIHAT DUNIANYA SECARA
PERSONAL ATAU PRIBADI DAN WANITA INGIN DINILAI BAIK. Kalau pria
ingin dinilai sanggup dan mampu, wanita ingin dinilai baik.
Maksudnya, jangan mengritik wanita secara langsung apalagi kasar,
karena wanita memang bersifat pribadi, mudah sekali menafsirkan
sesuatu sebagai serangan terhadap dirinya, menganggap ada yang
tidak baik tentang dirinya, bahwa dia bukan orang yang baik,
tidak layak ada yang cacat, itulah yang sangat mudah melukai hati
wanita. Jadi kritiklah dengan sangat hati-hati, kalau langsung
menghujamkan kritikan dampaknya kebanyakan negatif.
Berikutnya JANGAN MEMBANDINGKAN ISTRI DENGAN ORANG LAIN, hal ini
biasanya memancing kemarahan, karena sekali lagi bersifat pribadi
dan berorientasi secara personal. Jadi waktu dia dibanding-
bandingkan, dia merasa dirinya jelek dan ada orang yang lebih
bagus dan dia dipermalukan karena orang lain lebih bagus
daripadanya.
Yang terakhir, UNGKAPKAN KETIDAKPUASAN DENGAN LEMAH LEMBUT DAN
YAKINKAN BAHWA INI DEMI KEBAIKAN RELASI BERDUA. Kalau pria perlu
diyakinkan untuk kebaikan pria itu sendiri, wanita lebih peduli
kalau ini dikatakan untuk kebaikan relasi berdua sebab bagi
wanita kebersamaan itu sangatlah penting, jadi ketika dia tahu
untuk kebaikan suami istri, dia akan lebih peka waktu
mendengarkannya.
-----
T: Apa firman Tuhan mengenai topik menjadi sahabat buat istri
ini?
J: Dari Efesus 5:28,
"Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti
tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi istrinya mengasihi
dirinya sendiri."
Firman Tuhan dengan jelas meminta suami untuk mengasihi istrinya
dan siapa yang mengasihi istri, dia sahabat istri. Yang telah
kita bahas tadi merupakan contoh-contoh konkrit bagaimana suami
bisa mengasihi istrinya, misalkan dengan sentuhan, kata-kata yang
lembut, mengerti bahwa dia memang cenderung subjektif, dan
sebagainya. Itu adalah wujud cinta kasih. Saat suami memberikan
semua itu, istri melihat bahwa suami mengasihinya dan dia
menganggap suaminya sebagai sahabatnya yang ada di pihaknya.
-*- Sumber -*-:
[[Sajian di atas, kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. #74B
yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan.
-- Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat
e-Mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel@xc.org >
atau: < TELAGA@sabda.org > ]]
Anda juga bisa menyimak ringkasan kaset TELAGA dengan topik
MENJADI SAHABAT BAGI SUAMI yang telah kami tampilkan dalam
e-Konsel edisi 033/2003 di:
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/033/
*SURAT*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-DARI ANDA-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*SURAT*
Dari: <Rona_Rumsarwir@>
>Salam Dalam Kasih Yesus,
>Saya sampaikan terimakasih atas artikel yang dengan rutin diberikan
>pada saya. Artikel-artikel tersebut sarat pengetahuan dan
>memenuhi kebutuhan rohani saya. Bersama dengan e-mail ini saya
>mohon didaftarkan nama kedua Bapak dengan alamat ini untuk
>berlangganan e-Konsel via e-mail.
>Tuhan Berkati Pelayanan Bapak dan Ibu,
>Rona
Redaksi:
Dear Rona, terima kasih atas kiriman emailnya. Kami juga merasa
bersukacita karena Anda mendapatkan tambahan pengetahuan rohani
melalui setiap sajian e-Konsel. Tidak hanya itu, kami sangat senang
Anda mau berbagi berkat dengan orang lain. Karena itu, kami telah
memasukkan dua alamat email teman Anda untuk menjadi anggota
pelanggan e-Konsel.
Sebagai tambahan informasi, untuk lebih memperluas pengetahuan Anda
di bidang konseling, Anda juga bisa berkunjung ke Situs Christian
Counseling Center Indonesia (C3I) di alamat:
==> http://www.sabda.org/c3i/
Situs C3I merupakan pusat informasi yang menyajikan bahan-bahan
konseling dan berbagai referensi yang akan menolong Anda untuk dapat
menjadi konselor Kristen yang baik. Silakan berkunjung dan dapatkan
banyak berkat di dalamnya. Tuhan memberkati.
e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL
STAF REDAKSI e-Konsel
Ratri, Yulia, Natalia, Kristianto
PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS
Yayasan Lembaga SABDA
INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR
Sistem Network I-KAN
Copyright(c) 2004 oleh YLSA
http://www.sabda.org/ylsa/
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel@sabda.org>
Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
dapat dikirimkan ke alamat: <owner-i-kan-konsel@xc.org>
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-konsel@xc.org
Berhenti: Kirim e-mail kosong: unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org
Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel
ARSIP publikasi e-Konsel: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |