Search:

______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                             321/Maret/2007
----------
  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL             : Kegiatan Seni: Kegiatan yang Menyenangkan
                          atau Belajar Alkitab?
  - TIPS (1)            : Melaksanakan Kegiatan Seni di Sekolah Minggu
  - TIPS (2)            : Apakah Anak Anda akan Menggemari Kesenian?
  - WARNET PENA         : PEPAK: Kegiatan-Kegiatan Paskah
  - DARI ANDA UNTUK ANDA: Bahan-Bahan Paskah
  - MUTIARA GURU


                      o/ SALAM DARI REDAKSI o/

  Kegiatan seni dapat menjadi sarana untuk menggali potensi diri anak.
  Melaluinya anak-anak dapat dilatih untuk mengekspresikan diri,
  menceritakan pengalaman, menuangkan emosi, dan memahami diri mereka
  sendiri. Selain untuk menggali potensi anak, sekolah minggu pun
  dapat menggunakan kegiatan seni sebagai satu metode mengenalkan
  kebenaran firman Tuhan kepada anak-anak.

  Melalui artikel dan tips dalam edisi ini, kita dapat melihat
  bagaimana menggunakan kegiatan seni untuk menggali dan mengembangkan
  potensi anak, sekaligus untuk belajar firman Tuhan. Kiranya kita
  semua dapat belajar dan mendapatkan berkat di dalamnya.

  Selamat berkesenian!

  Redaksi,
  Davida Welni Dana

               "Terimalah apa yang diajarkan mulut-Nya, 
         dan taruhlah firman-Nya dalam hatimu." (Ayub 22:22)   
              < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Ayub+22:22 >


                          o/ ARTIKEL (1) o/

                             KEGIATAN SENI:
            KEGIATAN YANG MENYENANGKAN ATAU BELAJAR ALKITAB?
            ================================================

  Waktu hampir menunjukkan sudah saatnya pulang. Pelajaran sudah
  selesai, namun masih ada waktu sepuluh menit sebelum para orang tua
  menjemput anak-anak mereka. Mau apa ya? Apakah menyanyikan sebuah
  lagu? Bercerita? Oh! Buku mewarnai yang ada di tumpukan bawah lemari
  bisa dipakai untuk menghabiskan waktu!

  Ajaklah mereka duduk dan berikan buku-buku mewarnai dan krayon, maka
  murid-murid Anda akan segera mengerjakannya dengan tenang dan waktu
  tidak terbuang. Memang tidak terbuang, tapi apakah berguna? Waktu
  sepuluh menit yang sama dapat digunakan untuk melakukan kegiatan
  seni yang sangat bermanfaat.

  Mengabaikan potensi yang sebenarnya dari kegiatan seni di kelas
  memang mudah. Biasanya kita menempatkan kegiatan ini hanya sebagai
  "kegiatan yang menyenangkan", tetapi tidak tidak mendukung tema
  pelajaran, juga tidak mengembangkan kreativitas murid.

  Anak-anak menyukai seni. Proses membuat sesuatu memiliki arti yang
  beragam bagi mereka. Seni merangsang imajinasi, melepaskan energi,
  meredakan ketegangan, memberi jalan keluar bagi ide-ide, juga
  perasaan mereka sendiri, dan meningkatkan tujuan pelajaran.
  Keuntungan itu sendiri akan menyesuaikan dengan setiap bagian dari
  pelajaran dalam kegiatan seni, tetapi ada satu lagi: proyek seni
  dapat membantu mengajarkan pelajaran dengan mengilustrasikan suatu
  konsep.

  Di zaman yang semuanya telah tersedia ini, menenun secuil kain atau
  kertas dapat membantu anak mengapresiasikan beberapa kemampuan dan
  ketekunannya yang bisa menghasilkan hiasan di ruang kelas atau
  gereja. Membuat bejana dari tanah liat yang boleh dibawa pulang
  mengacu pada Yesaya yang menjadi "pembuat bejana". Membuat hadiah
  untuk anggota keluarga atau teman yang sakit dapat menjadi awal
  sebagai Dorkas kecil yang berbuat baik sepanjang hidupnya.

  Kegiatan-kegiatan seperti itu memberikan banyak kesempatan untuk
  berbagi, berbuat baik, dan mengatakan kasih. Murid-murid yang selalu
  diingatkan untuk "mengasihi sesama seperti dirimu sendiri" akan
  memahami artinya ketika mereka mempraktikkan konsep tersebut dengan
  berbagi sesuatu. Karya seni dapat mempertajam pelajaran dan dapat
  menjadi bahan bagi orang tua yang ingin mendiskusikan pelajaran di
  rumah. Kemampuan kerja sama dalam kelompok dapat terbentuk melalui
  kegiatan-kegiatan seni, misalnya dengan membuat lukisan dinding.
  Rasa percaya diri dan gambar diri dapat ditingkatkan melalui
  usaha-usaha yang ditunjukkan oleh para murid.

  Bahan-bahan seni dan kerajinan tidak harus mahal. Contohnya, satu
  kelas dapat diminta untuk mengumpulkan barang-barang yang sudah
  tidak terpakai, misalnya tempat makan bayi dan kain perca. Para guru
  bisa memborong hiasan-hiasan bekas Natal dengan potongan harga di
  toko-toko kerajinan. Divisi pendidikan harus tahu bahwa cat,
  "puzzle", tanah liat, dan lain-lain adalah bahan-bahan pelajaran
  yang harus dimasukkan dalam anggaran belanja. Gereja harus memiliki
  sumber bahan untuk persediaan atau setidaknya sebuah lemari untuk
  menyimpan bahan-bahan tersebut. Jika perlu, para guru dapat
  menyimpannya dalam sebuah kardus untuk dibawa pulang dan membawanya
  kembali ke gereja jika diperlukan. Sistem apa pun yang Anda pakai,
  usahakan agar persediaan tersebut terurus sehingga dapat menghindari
  kehilangan atau terbuang. Anak-anak dapat membantu untuk menjaga
  agar bahan-bahan tersebut tetap berada di tempatnya -- jika ada
  tempat untuk menyimpan semuanya.

  Bagian dari hak istimewa untuk membuat keterampilan adalah tanggung
  jawab untuk membersihkannya. Membersihkan kembali hanya membutuhkan
  sedikit waktu jika Anda merencanakannya terlebih dahulu. Alas koran
  atau plastik dapat melindungi meja dan lantai agar tidak kotor.
  Tutup kotak, jika dihiasi dengan lukisan tangan anak (finger paint),
  dapat menjadi nampan yang indah. Kantong sampah dengan lubang di
  atasnya (untuk memasukkan kepala) dan lubang di samping kiri juga
  kanan (untuk memasukkan tangan) dapat menjadi celemek yang indah.
  Taruhlah kaleng cat di atas bak atau piring supaya tidak tumpah ke
  mana-mana. Segeralah mencuci sikat yang digunakan dan jangan biarkan
  terendam di dalam air. Simpanlah selembar kertas dalam map yang
  berwarna agar tidak tercecer. (Buatlah catatan sesuai dengan kreasi
  Anda sendiri untuk Anda bagikan pada pertemuan pelatihan guru.)
  Usahakan supaya tidak menganggu salah satu anggota gereja yang
  paling berkuasa, yaitu koster/petugas kebersihan gereja!

  Ide-ide dapat diperoleh dari mana saja, tetapi yang terpenting
  tawarkan saran yang baik untuk kegiatan yang diadakan. Adakan
  pertemuan dengan guru atau orang yang dapat menguasai tema yang akan
  Anda ajarkan, pertimbangkan kelompok usia murid-murid Anda, dan
  jangan melebihi kemampuan mereka yang masih muda. Kunjungilah
  pameran-pameran kerajinan, mintalah bahan-bahan materi di toko-toko
  buku, dan ajaklah beberapa teman untuk bergabung. Mintalah saran dan
  masukan dari para guru keterampilan.

  Seperti yang sering dikatakan, keindahan ada pada orang yang
  melihatnya dan guru harus hati-hati terhadap godaan untuk
  "menyelesaikan" karya seniman muda ini. Sekali disentuh oleh orang
  dewasa, maka kegiatan (dan pelajaran!) sudah bukan lagi karya anak
  tersebut.

  Kegiatan keterampilan tertentu mungkin membutuhkan suatu contoh
  untuk menunjukkan bagaimana kepingan-kepingan dapat disatukan.
  Karena kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan ekspresi anak itu
  sendiri, keprivasian ruangan harus dijaga, dan karya seorang anak
  jangan pernah dibandingkan dengan anak-anak yang lain.

  Sukacita yang diekspresikan seorang anak dalam membuat karya seni
  sendiri membantu anak memahami kasih Allah bagi anak tersebut karena
  dia adalah ciptaan-Nya yang unik dan istimewa.

  Berikut ini tips untuk melakukan kegiatan seni.
   1. Usahakan untuk berada dalam taraf kemampuan dan minat murid.
   2. Bagikan bahan-bahan yang mereka perlukan.
   3. Berikan perintah/arahan yang jelas dan sederhana.
   4. Usahakan untuk membereskan kembali dengan cara yang sederhana.
   5. Hubungkan kegiatan dengan pelajaran.
   6. Berikan pujian atas usaha-usaha yang telah dilakukan oleh
      anak-anak.
   7. Siapkan bahan-bahan tambahan/ekstra.
   8. Berikan pilihan.
   9. Praktikkan dahulu kegiatan ini di rumah dengan bahan yang
      sejenis.
  10. Variasikan kegiatan dari minggu ke minggu. (t/Ratri)

  Bahan diterjemahkan dari:
  Judul buku   : The Complete Handbook for Children`s Ministry
  Judul artikel: Art Activities: Busywork or Bible Learning?
  Penulis      : Dr. Robert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson
  Penerbit     : Thomas Nelson Publishers, Nashville, USA 1993
  Halaman      : 70 -- 72


                           o/ TIPS (1) o/

             MELAKSANAKAN KEGIATAN SENI DI SEKOLAH MINGGU
             ============================================
                    Dirangkum oleh: Lisbet Rohana

  Di sekolah minggu, firman Tuhan bisa disampaikan dengan berbagai
  macam metode, salah satunya dengan kegiatan seni. Dengan kegiatan
  seni anak-anak diajak untuk belajar berbagi, menolong orang lain,
  mengekspresikan pengalaman-pengalaman dan fantasi dengan cara yang
  nyata bahkan ketika mereka tidak mampu mengekspresikannya lewat
  kata-kata. Anak juga dapat belajar firman Tuhan dengan menyentuh,
  eksperimen, dan mengeksplorasi.

  Berikut ini prinsip-prinsip saat mengadakan kegiatan seni di sekolah
  minggu.

  1. Ajarkanlah seni mulai dengan cara yang sederhana.
     Mulailah dengan mengenalkan dan mengakrabkan anak kepada
     bahan-bahan seni. Membiasakan anak dengan bahan-bahan seni dapat
     membantu mereka menguasai bahan dan tahu bagaimana cara
     menggunakan bahan tersebut untuk mengungkapkan
     pengalaman-pengalaman hidup mereka. Tujuannya adalah membuat
     anak-anak merasa nyaman dan percaya terhadap bahan-bahan yang
     digunakan. Diharapkan anak-anak tidak canggung menggunakannya
     untuk menyampaikan pikiran dan perasaan mereka yang terdalam.
     Dalam mengarahkan kegiatan seni dalam kelas, guru harus memilih
     dan membuat petunjuk kegiatan yang dapat diikuti dan dimengerti
     oleh anak sesuai tingkatan umur mereka.

  2. Ciptakanlah suasana kerja yang nyaman.
     Sediakan semua bahan-bahan yang mereka butuhkan. Bahan-bahan
     harus diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan anak untuk
     mencari bahan yang mereka perlukan. Dengan kemudahan-kemudahan
     tersebut, diharapkan anak dapat merasa aman, nyaman, dan
     terlindung secara emosional. Suasana yang nyaman juga membuka
     kesempatan bagi mereka untuk berekplorasi lebih dalam lagi.
     Kenyamanan juga bisa diciptakan dengan membatasi campur tangan
     guru. Sebelumnya, tetapkan dulu batas-batas tegas mengenai
     kegunaan setiap bahan dan hubungannya dengan pelajaran yang
     diberikan. Sebisa mungkin guru menjaga diri untuk tetap berada di
     luar karya mereka sehingga karya-karya tersebut benar-benar
     muncul dari hati dan pikiran anak yang membuatnya. Hargai juga
     cara setiap anak dalam bekerja dan biarkan mereka bekerja dengan
     caranya sendiri.

  3. Buatlah catatan perkembangan anak.
     Catatan ini berisi tentang apa yang dilakukan seorang anak saat
     melakukan kegiatan seni. Gunanya untuk memonitor perkembangan
     mereka. Catatan lainnya adalah catatan kegiatan. Catatan ini
     berisi kegiatan-kegiatan anak di kelas sehingga kemudian dalam
     satu tahun kegiatan dapat diarahkan pada bahan-bahan yang pernah
     di gunakan.

  4. Berikanlah kata-kata yang membangun.
     Jika seorang anak merasa kecil hati dengan hasil karyanya,
     berilah kata-kata yang menyemangati. Katakan pada anak didik Anda
     bahwa hal itu kadang-kadang terjadi. Anak-anak cenderung tidak
     terlalu sering keluar jalur, tapi adakalanya mereka juga keluar
     jalur. Tekankan bahwa kita semua dapat mempelajari sesuatu dari
     kegagalan. Jangan pernah menganggap bahwa sesuatu yang dilakukan
     seorang anak benar-benar buruk. Mungkin Anda merasa bahwa
     pekerjaan mereka benar-benar berantakan dan mereka kurang
     memerhatikan karya mereka atau mereka malah sibuk berbicara
     dengan teman di sebelahnya. Jika dihadapkan pada keadaan ini,
     Anda dapat campur tangan untuk lebih terlibat dengan apa yang
     sedang mereka kerjakan sambil memberikan kata-kata yang bisa
     mendorong mereka kembali.

  5. Amatilah karya anak-anak.
     Cara orang dewasa menanggapi karya seni anak adalah hal yang
     sangat penting. Usahakan untuk tidak meminta anak menjelaskan apa
     yang sedang mereka kerjakan secara spesifik. Hal ini akan membuat
     mereka beralih pada pikiran logis mereka. Mereka mungkin tidak
     benar-benar tahu apa yang mereka lakukan dan tidak berpikir
     mengenai apa yang sedang mereka kerjakan, jadi cobalah untuk
     mengikuti mereka. Tanggapan-tanggapan orang dewasa akan berhasil
     dengan sangat baik ketika semua respons itu tidak bernada
     menghakimi dan bersifat terlalu spesifik. Perhatian membangun
     yang diberikan pada anak-anak dapat membantu mereka untuk
     berkembang.

  6. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan yang memotivasi.
     Untuk menolong anak-anak berjalan terus, mulailah menyodorkan
     kepada mereka pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan yang dapat
     memotivasi mereka. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan merangsang
     yang menjangkau pusat ekspresi, masuk dalam hati dan pikiran
     mereka. Dengan ini mereka dapat melakukan kegiatan seni dengan
     lebih ekspresif.

  7. Hubungkanlah kegiatan seni dengan pelajaran.
     Anda dapat menghubungkan aktivitas yang sedang anak-anak kerjakan
     dengan pelajaran dalam Alkitab. Misalnya, lewat berbagi bahan
     mereka diajarkan untuk berbuat baik kepada orang lain. Atau
     mengajarkan mereka membuat tembikar sambil bercerita tentang
     Yesaya.

  8. Persiapankanlah bahan-bahan yang dibutuhkan.
     Jangan menyiapkan bahan yang terbatas dan seadanya saja. Siap
     sedialah dengan bahan lebih. Anak-anak sangat senang mengganti
     bahan mereka meskipun sesungguhnya bahan-bahan tersebut masih
     bisa mereka gunakan. Sediakan juga pilihan lain. Jangan lupa
     untuk menyiapkan aktivitas-aktivitas yang berbeda pada setiap
     kesempatan.

  Selama kegiatan berlangsung, ingatlah bahwa setiap anak membutuhkan
  guru yang ramah dan mengerti akan apa yang sedang mereka lakukan.
  Dukungan dan dorongan dari para guru amat penting agar kegiatan ini
  menjadi kegiatan yang benar-benar bermanfaat.


  Bahan dirangkum dari:

  Beal, Nancy dan Gloria Bley Miller. 2003. "Rahasia Mengajar Seni
      pada Anak". Yogyakarta: Pripenbooks.
  Choun, Robert J. dan Michael S. Lawson. 1993. "The Complete Handbook
      for Children`s Ministry". Hlm. 70 --72.
  Haystead, Wes dan Sheril Haystead (Peny.). 1992. "Sunday School
     Smart Pages". USA: Gospel Light. Hlm. 17 --- 18 dan 97.


                           o/ TIPS (2) o/

              APAKAH ANAK ANDA AKAN MENGGEMARI KESENIAN?
              ==========================================

  Apakah kesenian itu sekadar kegiatan waktu senggang bagi orang kaya?
  Karena kebudayaan kita cenderung kepada ilmu pengetahuan dan
  teknologi, mungkin kita akan mengambil kesimpulan demikian. Tetapi
  sejarah dengan jelas menyatakan tidaklah demikian keadaannya.
  Kebanyakan dari apa yang kita hargai tentang bangsa lain kita
  peroleh dengan mempelajari musik, lukisan, kerajinan tangan,
  arsitektur, dan literatur mereka. Seni dan budaya merupakan jendela
  ke dalam jiwa manusia dan juga merupakan tanda bahwa kita diciptakan
  di dalam gambar dan rupa Allah yang kreatif. Dengan alasan-alasan
  itu saja anak-anak kita perlu mengembangkan sikap menghargai
  kesenian agar dapat menjadi manusia yang serasi dan utuh.

  Walaupun penting bagi anak Anda untuk bersikap terbuka terhadap gaya
  dan media lain di luar segala hal yang menarik bagi Anda pribadi,
  Anda tidak perlu menjadi seorang ahli untuk dapat menolong anak Anda
  mempelajari dan menyukai kesenian. Resep yang paling manjur ialah
  dengan teratur membuka mata anak Anda pada kesenian dan membiarkan
  ia mempunyai pengalaman langsung dengan kesenian. Dan dalam proses
  ini keluarga Anda akan mengalami banyak kesukaan dan kegembiraan
  tambahan. Untuk maksud tersebut pertimbangkanlah gagasan-gagasan
  yang berikut ini.

  1. Telitilah sumber-sumber seni-budaya yang ada di daerah Anda.
     Banyak golongan masyarakat yang mempunyai kelompok-kelompok
     pertunjukan lokal dalam bentuk seni drama, tarian, orkes, balai
     kesenian, museum, dan mungkin suatu perkumpulan kesenian atau
     suatu festival tahunan. Sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan
     gereja merupakan alamat yang jitu. Tarifnya biasanya juga lebih
     murah daripada pertandingan olahraga, bahkan sering kali gratis.

  2. Sebagai keluarga, kunjungilah pameran atau pertunjukan sebulan
     atau dua bulan sekali. Atau secara bergilir, ajaklah seorang anak
     Anda untuk menonton acara tertentu, ajaklah seorang demi seorang,
     jangan sekaligus secara berombongan, supaya hal itu dapat menjadi
     pengalaman khusus yang istimewa bagi diri anak yang Anda ajak
     itu. Usahakanlah untuk melanjutkan kegiatan itu dengan percakapan
     tentang apa yang Anda dengar dan lihat. Ajukanlah
     pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang paling digemari oleh
     setiap anggota keluarga dan mengapa, dan sesudah itu ungkapkanlah
     pandangan Anda sendiri. Jika suatu karya musik tertentu sedang
     populer, Anda mungkin ingin membeli rekamannya untuk hadiah ulang
     tahun atau Natal. Mungkin Anda dapat memperoleh reproduksi dari
     lukisan yang disenangi dan membingkainya untuk kemudian dipajang,
     atau Anda juga dapat menempelkan reproduksi lukisan itu pada buku
     yang menceritakan pelukis gambar itu.

  3. Hubungilah lembaga kesenian setempat atau perkumpulan para
     seniman setempat untuk memperoleh keterangan tentang seniman yang
     masih aktif di wilayah Anda. Kunjungilah para ahli musik,
     pelukis, pembatik, atau pemahat patung dalam studio mereka pada
     waktu mereka sedang berlatih atau berkarya. Kebanyakan dari
     mereka akan senang untuk menyambut dan berbagi pengalaman dengan
     seorang anak yang menaruh perhatian pada seni, dan Anda pun akan
     menikmati pengalaman itu. Sebagai akibat kunjungan Anda itu,
     mungkin anak Anda sudah akan mulai mempunyai perhatian dan bakat
     pada suatu bidang khusus! Sesungguhnya, jika anak itu terbuka
     pada dunia seni, sejak dini ia sudah dapat mengetahui bidang mana
     yang paling digemarinya.

  Untuk memperoleh pengalaman dalam hal seni, cobalah hal yang berikut
  ini.

  1. Doronglah anak yang belum bersekolah untuk bereksperimen dengan
     menyediakan baginya bahan-bahan baku, seperti alat-alat musik
     sederhana atau cat air dengan kuas-kuas yang besar. Berilah
     pujian terhadap "karya-karya besar" anak itu dan tempelkanlah
     lukisan-lukisan itu pada papan pengumuman keluarga, taruh di
     bawah lembaran kaca alas daun meja, atau laminasilah untuk
     dijadikan alas, semacam taplak kecil.

     Hamparkan lembaran plastik di atas meja atau di bawah pohon di
     luar dan biarkan anak Anda membuat eksperimen dengan tanah liat.
     Kalau di sekitar Anda ada tempat pembakaran tembikar, pakailah
     tanah liat dan minta tolong agar hasil-hasil anak Anda yang
     terbaik dapat diproses menjadi keramik yang dapat dipajang di rak
     buku.

  2. Doronglah anak-anak yang lebih besar untuk menggunakan dan
     mengembangkan kemahiran mereka untuk mengamati dan melukis.
     Perhatikan bersama-sama karya pahatan, patung air mancur, dan
     lukisan dinding di pusat-pusat perbelanjaan dan taman-taman.
     Biarkan anak Anda membuat sketsa dari karya-karya seni itu
     sementara Anda berbelanja. Jika anak Anda merasa dirinya bukan
     seorang seniman, carilah buku-buku yang dapat mengajarkan Anda
     bagaimana caranya menggambar. Atau Anda juga dapat mencari guru
     menggambar yang dapat memberikan pelajaran menggambar kepada
     beberapa orang anak sekaligus sehingga Anda tidak perlu membayar
     uang les yang terlalu mahal. Mungkin Anda sendiri juga akan
     merasa tertarik dan ikut belajar menggambar.

  3. Doronglah anak Anda untuk mengambil mata pelajaran seni lukis,
     musik, dan penulisan kreatif di sekolah, dan agar ikut serta
     dalam kegiatan seni sastra, seni teater, seni musik, atau
     kegiatan ekstra kurikuler lainnya.

  4. Pilihlah suatu mata pelajaran seni lukis atau belajarlah
     memainkan sebuah alat musik bersama-sama dengan anak Anda. Siapa
     yang tidak akan tergetar hatinya bila mendapat dukungan dan
     dorongan yang semacam ini dari orang tuanya? Hubungan akrab yang
     terjalin tak ternilai harganya.

  5. Jadikan rumah Anda suatu studio yang menghargai karya seni.
     Seringlah membaca bersama-sama dari bacaan klasik: puisi,
     sandiwara, cerita-cerita, dan dengan anak-anak yang lebih besar,
     novel. Hiasilah rumah Anda dengan gambar-gambar karya lukis agung
     dan tiruan miniatur dari karya pemahat terkenal yang harganya
     tidak mahal. Belilah beberapa rekaman musik klasik untuk didengar
     bersama-sama. Mintalah nasihat pada para pustakawan, guru seni
     lukis, dan guru seni musik di sekolah tentang bidang-bidang
     tersebut. Mungkin rekaman-rekaman dan bahkan lukisan-lukisan
     reproduksi yang telah dibingkai dapat dipinjam dari perpustakaan.
     Carilah bahan-bahan klasik, dasar-dasar kesenian, musik, dan
     literatur untuk dipelajari bersama. Milikilah buku-buku yang baik
     (terutama yang berisi gambar-gambar reproduksi berwarna) untuk
     dapat dijelajahi sewaktu-waktu di rumah.

  6. Perhatikan daftar acara televisi, apakah ada acara sandiwara,
     konser, dan tontonan-tontonan bermutu lainnya. Tontonlah
     acara-acara itu bersama-sama, sesudah itu sediakan cukup waktu
     untuk mengadakan "pojok kritik" mengenai apa yang Anda sekeluarga
     tonton.

  7. Jalankan suatu dana keluarga di mana setiap orang berkontribusi
     untuk pembelian suatu karya seni orisinal setahun sekali,
     misalnya sebuah karya tulis, pahat, atau hiasan seni lainnya.
     Proyek ini akan melestarikan apresiasi seni di dalam seluruh
     keluarga.

  8. Seperti halnya dengan setiap nilai-nilai lainnya, kita harus
     menjadi teladan dari pesan yang kita sampaikan jika kita
     menginginkan pesan kita didengar. Usahakanlah agar komitmen Anda
     sendiri terhadap nilai-nilai kesenian telah mantap sebelum Anda
     melibatkan anak Anda. Atau akuilah bahwa hal ini merupakan minat
     atau pokok perhatian yang baru bagi Anda, dengan demikian Anda
     dapat belajar bersama-sama.

  Pesan ini sama-sama gamblangnya: dalam keluarga ini kami ingin
  menjadi manusia seutuhnya yang menikmati dan menghargai segala
  kemampuan yang dikaruniakan oleh Allah kepada kami masing-masing,
  termasuk karunia-karunia seni. Di rumah kami, apresiasi seni itu
  sama sekali bukan pemborosan waktu.

  Bahan diambil dan diedit seperlunya dari:
  Judul buku: 40 Cara Mengarahkan Anak
  Penulis   : Paul Lewis
  Penerbit  : Kalam Hidup, Bandung 1997
  Halaman   : 199 -- 203


                         o/ WARNET PENA o/

                  PEPAK: KEGIATAN-KEGIATAN PASKAH
                  ===============================

  Situs PEPAK menyediakan topik Perayaan Hari Raya Kristen, termasuk
  di dalamnya bahan-bahan seputar Paskah. Minggu ini kami akan berikan
  tautan ke bahan-bahan seputar kegiatan-kegiatan Paskah yang dapat
  dilakukan di sekolah minggu Anda.

  1. Kegiatan Paskah
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050746/
  2. Aneka Kegiatan Paskah
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/040439/
  3. Kuis Paskah
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/010056/
  4. Merencanakan Paskah Sekolah Minggu
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/000015/
  5. Terimalah Salam Paskah Dariku
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/020060/

  Oleh: Redaksi


                    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA o/

  Dari: Linda A. 
  >Dear redaksi,
  >Punya bahan-bahan paskah tidak? Saya butuh kegiatan apa saja yang
  >bisa dilakukan selama bulan April mendatang sehubungan dengan
  >paskah. Saya baru saja mendaftar jadi tidak punya keterangan edisi-
  >edisi yang lalu.
  >Terima kasih buat bina anak yang sudah dikirimkan.
  >Linda

  Redaksi:
  Dear Linda,
  Untuk mendapatkan kegiatan-kegiatan Paskah yang dapat dilakukan di
  sekolah minggu, silakan lihat Warnet Pena edisi kali ini.
  Tautan-tautan tersebut akan membawa Anda ke sejumlah halaman yang
  dapat membantu Anda dalam memperpersiapkan Paskah sekolah minggu.

  Untuk melihat arsip e-BinaAnak, silakan Anda kunjungi halaman
  berikut.
  ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/

  Selamat bergabung, kiranya mendapatkan banyak berkat dan pelayanan
  Anda dapat lebih berkenan lagi kepada-Nya.


                         o/ MUTIARA GURU o/

           Kegiatan seni dapat membawa anak mengekspresikan
           diri, emosi, dan talentanya. Terlebih lagi untuk
                     melihat keajaiban kasih Tuhan.

----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
 atau 
----------------------------------------------------------------------
                  Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : 
Alamat Berhenti     : 
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/

Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/

 

Disclaimer | © e-BinaAnak 2011 | Buku Tamu | Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati | Laporan Masalah/Saran