Search:


______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                             322/Maret/2007
----------
  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL (1)         : Kegiatan-Kegiatan Alam: Ilmu Pengetahuan
                          di Sekolah Minggu?
  - ARTIKEL (2)         : Menjelajahi Dunia Ciptaan Tuhan yang
                          Menakjubkan
  - TIPS                : Kegiatan Alam di Sekolah Minggu
  - BAHAN MENGAJAR      : Lingkungan: Irama Kehidupan
  - WARNET PENA         : PEPAK: Naskah-Naskah Drama Paskah
  - MUTIARA GURU


                      o/ SALAM DARI REDAKSI o/

  Alam ciptaan Tuhan menyimpan begitu banyak potensi dan juga kekayaan
  yang terpendam. Melaluinya, kita mendapatkan berbagai pelajaran
  berharga dalam hidup dan berbagai hal untuk kelangsungan hidup di
  dunia ini. Membawa anak lebih dekat lagi kepada alam dapat membuka
  mata mereka akan hal-hal luar biasa yang ada di alam ini, terlebih
  lagi kebesaran Dia yang telah menciptakannya. Melalui alam pula anak
  dapat dibawa untuk memanfaatkan apa yang ada dalam alam, untuk
  belajar atau membuat banyak hal yang bermanfaat bagi hidup mereka.
  Dengan demikian, kita dapat menggali potensi anak lebih dalam lagi.

  Sekolah minggu bisa menjadi sekolah alam bagi anak-anak. Masukkanlah
  unsur-unsur alam dalam setiap kegiatan di sekolah minggu dan anak
  akan melihat betapa luar biasanya Allah melalui alam ciptaan-Nya.
  Edisi kali ini mengajak kita untuk melihat mengapa kegiatan alam
  penting dilakukan di sekolah minggu, termasuk ide-ide tentang
  bagaimana kita dapat melakukannya di sekolah minggu.

  Selamat belajar melalui alam!

  Redaksi,
  Davida Welni Dana

   "Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan 
    oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi 
        dari apa yang tidak dapat kita lihat." (Ibrani 11:3)   
             < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Ibrani+11:3 >


                          o/ ARTIKEL (1) o/

     KEGIATAN-KEGIATAN ALAM: ILMU PENGETAHUAN DI SEKOLAH MINGGU?
     ===========================================================

  Dalam suratnya untuk jemaat di Roma, Paulus menulis, "Sebab apa yang
  tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan
  keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak
  dunia diciptakan" (Roma 1:20). Ketika guru mengesampingkan alam dan
  ilmu pengetahuan dari pelayanan gereja untuk anak-anak, mereka
  mengabaikan sumber pengajaran yang mempunyai dampak besar. Tuhan
  sendiri menggunakan alam sebagai alat untuk mengajar. Bunga bakung,
  burung pipit, bahkan biji sesawi adalah alat bantu visual yang
  dipakai-Nya.

  Para pelajar mungkin berpikir bahwa pelajaran tentang iman itu
  diperoleh melalui gereja atau sekolah minggu; pelajaran tentang
  dunia ada di sekolah, dan keduanya sama sekali tidak berkaitan.
  Ketika anak-anak bisa mempelajari Sang Pencipta dan ciptaan-Nya di
  tempat yang sama, mereka bisa mendapatkan pandangan Kristen yang
  benar. Bagi anak-anak yang diajar di sekolah Kristen, dimasukkannya
  kebenaran Alkitab ke dalam kurikulum dapat menjadi pengalaman
  sehari-sehari yang berharga bagi mereka, tapi untuk kebanyakan anak,
  isi Alkitab harus datang dari orang tua, guru-guru sekolah minggu,
  atau acara-acara khusus lainnya.

  Seorang guru yang ingin membawa alam ke dalam ruangan kelas tidak
  perlu menjadi ilmuwan. Mereka yang berhasil menanamkan rasa takjub
  pada murid-murid adalah mereka yang juga kagum akan ciptaan Tuhan
  dan memberikan ketakjuban mereka sendiri hanya dengan membagikan
  rasa takjub itu. Dalam semua pembelajaran, penemuan kebenaran
  mempunyai dampak lebih banyak daripada yang hanya diberikan oleh
  seorang guru yang bertindak sebagai sumber eksklusif pengetahuan.
  Jawaban guru terhadap semua pertanyaan yang berkaitan dengan dunia
  ciptaan Tuhan haruslah, "Ayo kita cari tahu bersama-sama!"

  Pelajaran dari Kejadian yang mengungkapkan tema penciptaan memberi
  banyak kesempatan untuk membagikan berbagai penemuan tumbuh-tumbuhan
  dan hewan-hewan. Kelas yang berpusat pada alam bisa saja mengadakan
  kegiatan yang secara langsung menyentuh daun-daunan, tempurung,
  fosil, biji-bijian, dan binatang hidup (yang diawasi) secara
  berkala. Kaca pembesar dan mikroskop bisa meningkatkan kemauan dan
  kemampuan para murid untuk menyelidiki sesuatu. Buku dan majalah
  bisa mendorong mereka untuk menyelidiki sesuatu dengan lebih lagi.
  Sekali lagi kita berkata bahwa kapan pun panca indera yang terlibat
  dalam proses belajar lebih dari satu, maka pengetahuan akan
  meningkat. Bandingkan dampak yang muncul hanya dari mendengar bahwa
  Tuhan membuat "binatang melata" (Mazmur 148:10) dibandingkan dengan
  melihat dan menyentuh tikus hidup!

  Tidak semua pelajaran bisa disisipi kegiatan alam. Dan sangat baik
  untuk menghilangkan kegiatan yang tidak mendukung dan tidak
  memperkuat tema utama dari kurikulum. Namun demikian, ada banyak
  sekali kebenaran tentang Tuhan yang bisa dipelajari dari
  penyelidikan atas ciptaan-ciptaan-Nya dan selain itu juga ada banyak
  tema yang harus diperkuat oleh kegiatan-kegiatan tambahan.

  Penyajian alam yang paling baik adalah secara dekat dan langsung,
  akan tetapi film dan buku yang dipinjam dari perpustakaan bisa pula
  menjadi pembangun kesadaran para murid yang efektif. Penelitian
  lapangan yang diadakan pada hari apa pun bisa meningkatkan pemahaman
  para murid dan membangun hubungan antara guru dan murid. Perjalanan
  ke taman, pusat alam, museum, planetarium, atau kebun binatang
  benar-benar bisa memperkaya pengalaman hari Minggu. Bahkan
  jalan-jalan di sekitar kompleks gereja atau rumah dengan panduan
  guru bisa menjadi kegiatan belajar yang sangat menyenangkan.
  Pengalaman sederhana dari mengamati perubahan cuaca melalui jendela
  kelas bisa meningkatkan rasa penghargaan terhadap kuasa Tuhan.
  Ada banyak guru yang bisa memberikan, setidaknya satu pelajaran
  dengan pergi ke jendela dan melihat pelangi yang baru pertama kali
  dilihat oleh sang anak atau kepingan salju yang turun pada musim
  itu. Di luar negeri, guru-guru yang berpengalaman menggunakan
  kepingan salju sebagai "waktu untuk mengajar". Anak-anak boleh
  meninggalkan pelajaran untuk sesaat, lalu guru-guru itu membariskan
  para murid di sekitar jendela dan menjelaskan bahwa Bapa mereka yang
  di surga "menurunkan salju seperti bulu domba" (Mazmur 147:16).

  Karena anak kecil hanya belajar secara literal dan konkrit,
  sebaiknya guru tidak menggunakan simbol apa pun juga. Anda bisa
  menunjukkan bagaimana induk ayam merawat anak-anaknya, kemudian
  bandingkanlah dengan Tuhan yang ingin memelihara kita; namun,
  menggunakan cangkang telur, putih, dan kuning telurnya untuk
  mengajarkan sifat Allah yang Tritunggal hanya akan mendatangkan
  masalah. (Salah seorang guru yang menggunakan telur untuk
  menjelaskan masalah itu dibuat bingung dengan kuning telur yang
  berganda dan harus menjelaskan banyak hal.)

  Kesadaran untuk mengajarkan kuasa Allah dengan belajar dari alam
  berarti melibatkan beragam gaya belajar anak-anak. Metodenya
  melibatkan seni, drama, menulis, musik, dan kegiatan-kegiatan yang
  melibatkan banyak penelitian. Anak-anak yang tidak bicara dengan
  bahasa yang guru mereka gunakan, yang lemah fisik dan mental, atau
  yang mempunyai keterbatasan dalam belajar bisa menanggapi alam
  sesuai tingkat pemahaman mereka sendiri. Kebun binatang, museum,
  perpustakaan, atau universitas setempat mungkin mempunyai koleksi
  bahan-bahan yang bisa dipinjam. Lembaga-lembaga seperti itu mungkin
  juga menyediakan lokakarya untuk guru-guru yang berminat mengajar
  secara lebih lagi tentang alam dan bagaimana mengajarkannya kepada
  anak-anak.

  Saat kesadaran akan masalah polusi dunia berkembang, banyak
  pelatihan Kristen menyertakan pembelajaran alam dan perlindungan
  alam dalam program pendidikan luar ruangan mereka. Pelayanan anak
  yang memasukkan pelatihan atau retret harus memanfaatkan kesempatan
  itu untuk mendidik anak-anak.

  Para guru harus terlebih dulu menemukan lagi rasa takjub mereka akan
  kuasa dan kemuliaan Sang Pencipta. Dengan demikian, mereka bisa
  memercikkan ketakjuban yang serupa di dalam pikiran murid-murid
  mereka dengan memberikan kesempatan untuk melihat pekerjaan Tuhan di
  dunia-Nya.
  (t/Dian)

  Bahan diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku        : The Complete Handbook for Children`s Ministry:
                      How to Reach and Teach the Next Generation From
                      Birth to Age 12
  Judul artikel asli: Nature Activities: Science in Sunday School?
  Penulis           : Dr. Robert J. Choun and Dr. Michael S. Lawson
  Penerbit          : Thomas Nelson Publishers, Nashville 1993
  Halaman           : 222 -- 224


                          o/ ARTIKEL (2) o/

           MEJELAJAHI DUNIA CIPTAAN TUHAN YANG MENAKJUBKAN
           ===============================================

  Saat Sara memohon, "Aku mau lihat," dia benar-benar bermaksud, "aku
  mau menyentuh, mengocok, memasukkan ke dalam mulut, menggosokkan ke
  pipi, dan mengambil nafas dalam-dalam untuk mengetahui bagaimana
  baunya!"

  Pengalaman langsung adalah pengetahuan utama untuk anak kecil.
  Mengamati ciptaan Tuhan membantu seorang anak untuk mulai merasakan
  cinta kasih, pemeliharaan, dan kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas.
  Rasa heran dan sukacita dari pengamatan dengan "menyentuh" dunia
  ciptaan Tuhan memberi banyak kesempatan bagi guru untuk membantu
  anak-anak belajar tentang Tuhan dan diri mereka sendiri.

  Kita tidak tahu apa yang ada dalam pikiran seorang anak. Tapi kita
  tahu bahwa kebanyakan pengetahuan adalah hasil dari penggunaan panca
  indera anak -- perasa, penglihatan, penciuman, perasa (lidah), dan
  pendengaran. Pengetahuan muncul sebagai pengalaman panca indera.

  PERANAN GURU

  Reaksi seorang anak atas suatu pengalaman sering kali menjadi cermin
  dari reaksi sang guru. Contohnya, jika guru menunjukkan rasa kagum
  yang sungguh-sungguh atas kehebatan Tuhan saat membelah sebuah apel
  untuk menemukan biji berpola bintang, anak-anak juga akan menjadi
  kagum. Orang dewasa mungkin tahu bagaimana dan mengapa magnet
  menarik benda-benda tertentu, tapi mereka harus membangkitkan
  pikiran anak yang lamban dan menganggap fenomena itu sebagai sesuatu
  yang menarik. Pembiasan cahaya dalam sebuah prisma dan kemampuan air
  untuk menopang berat benar-benar merupakan bukti dari kehebatan
  Tuhan. Nikmatilah penyelidikan kehebatan Tuhan bersama anak-anak!

  Salah satu peran guru adalah menyediakan kata-kata bagi anak-anak.
  Hal itu membantu mereka memahami suatu pengalaman dan
  menghubungkannya dengan Tuhan. Saat mereka dapat menghubungkan
  sebuah pengalaman dengan Tuhan, mereka mampu berpikir tentang Tuhan
  (Yesus atau ayat Alkitab) yang mereka dengar saat mereka mengalami
  sesuatu hal secara langsung. Tanpa panduan seperti itu, aktivitas
  untuk mengetahui kehebatan Tuhan akan menjadi terbatas.

  PENGALAMAN BELAJAR

  Anak kecil juga manusia. Saat guru membangun sebuah jembatan antara
  firman Tuhan dan minat anak, anak itu mulai memahami bahwa Alkitab
  bermakna bagi mereka! Seorang anak merasakan bahwa kebenaran Alkitab
  tidak terpisah dari kehidupan, tapi merupakan bagian dari kehidupan.

  "Ayo kita lakukan lagi!" adalah ekspresi kesukaan anak-anak. Jika
  anak-anak bahagia dan puas dengan pengalaman belajarnya, tentunya
  mereka akan mau belajar lagi. Pengulangan seperti itu perlu dan
  merupakan sesuatu hal yang alami saat anak-anak belajar.

  Kegiatan mengenalkan anak dengan kehebatan Tuhan akan membuat
  anak-anak itu familiar dengan konsep yang nantinya akan mereka
  dengar dalam Alkitab. Contohnya, meniup perahu-perahuan dalam panci
  berisi air akan membantu anak-anak mulai memahami apa yang dapat
  terjadi saat sebuah kapal diterpa angin topan. (t/Dian)

  Bahan diterjemahkan dari:
  Judul buku        : Sunday School Smart Pages
  Judul artikel asli: Exploring God`s Wonderful World
  Penyunting        : Wes dan Sheryl Haystead
  Penerbit          : Gospel Light, Ventura, USA 1992
  Halaman           : 39


                             o/ TIPS o/

                   KEGIATAN ALAM DI SEKOLAH MINGGU
                   ===============================
                          Oleh: Davida Dana

  Ibadah dan proses belajar bersama di sekolah minggu akan lebih
  menyenangkan dan menarik minat anak apabila dihubungkan dengan
  segala sesuatu yang nyata dari pelajaran itu. Segala sesuatu yang
  ada di alam ciptaan Tuhan ini dapat kita pakai untuk mengenalkan
  kebesaran Tuhan kepada mereka.

  1. Benda-benda alam sebagai alat peraga
     Saat ini, mari kita mulai berpikir untuk tidak mencari alat
     peraga yang mahal, rumit, atau yang terlalu kreatif. Tidak perlu
     membuat gambar semut yang besar atau membentuknya dari gabus
     untuk menceritakan semut-semut yang rajin. Cukup dengan
     mengumpulkan semut-semut yang ada di sekitar kita dan meminta
     anak berkeliling memerhatikan tingkah semut-semut itu; mereka
     akan tahu dengan jelas maksud Alkitab yang mengajak kita untuk
     rajin seperti semut. Ketika mengisahkan bagaimana Allah
     menciptakan terang yang menyinari bumi, ajaklah mereka keluar
     ruang kelas untuk benar-benar menikmati terang itu. Selama
     beberapa detik kita bisa meminta mereka melihat matahari di
     langit yang tentu saja sangat terang dan tidak bisa dilihat
     terus-menerus dengan mata telanjang. Dari situ kita bisa membawa
     mereka melihat kebesaran Tuhan dengan alam ciptaan-Nya.

  2. Kebaktian padang
     Kegiatan ibadah anak setiap hari Minggu mungkin hanya berlangsung
     di dalam kelas saja selama satu tahun. Mungkin ini saatnya untuk
     mengajak anak melakukan kegiatan ibadah yang dapat menyatukan
     mereka dengan alam. Lakukan kegiatan kebaktian padang di sekolah
     minggu Anda. Boleh hanya di taman gereja atau taman terdekat,
     hutan wisata, persawahan, kebun binatang, dan lain sebagainya.
     Dalam kebaktian tersebut, biarkan anak-anak merasakan rumput,
     embun, bulir-bulir padi, dinginnya air sungai, mengetahui
     bermacam-macam bentuk batu, harumnya bunga mawar, panasnya
     matahari, atau hembusan angin yang menerpa mereka. Semua itu
     dapat menjadi media untuk membawa anak melihat keagungan Tuhan.
     Ajar mereka untuk mengucap syukur akan alam ini sehingga mereka
     juga bisa ikut merasakan arti penting menjaga kelestarian alam
     yang telah Tuhan ciptakan ini.

  3. Lintas alam sekolah minggu.
     Untuk anak-anak kelas besar, sangat baik jika diadakan acara
     lintas alam. Persiapannya tentu saja harus jauh-jauh hari. Guru
     harus mencari daerah yang aman untuk kegiatan ini. Dalam kegiatan
     ini, anak-anak diminta untuk menjelajahi suatu area tertentu yang
     sudah ditentukan. Dalam area tersebut ada pos-pos yang harus
     mereka singgahi. Di pos-pos tersebut anak-anak mendapat berbagai
     macam tugas untuk dilakukan bersama dengan kelompoknya.
     Gunakanlah segala sesuatu yang ada di alam ini sebagai tugas
     mereka. Misalnya, membuat rangkaian bunga dari tanaman-tanaman
     liar yang ada, binatang-binatang apa saja yang mereka temukan
     sepanjang perjalanan dan apa yang dilakukannya, membuat prakarya
     sederhana dari ranting-ranting atau daun-daun yang gugur dari
     pohonnya, atau membuat puisi tentang berbagai macam batu yang
     mereka temukan. Bisa juga dengan memberikan ayat-ayat Alkitab
     yang menyebutkan benda-benda alam, kemudian meminta mereka
     menemukan benda yang dimaksud tersebut di sepanjang perjalanan
     lintas alam tersebut. Di pos terakhir, anak-anak diminta untuk
     membuat kesaksian mengenai hal-hal apa saja yang mereka pelajari
     lewat alam dan tentu saja mengenai Tuhan.

     Karena anak-anak melakukan kegiatan lintas alam, jangan lupa
     bahwa mereka harus membawa air minum, perlengkapan untuk setiap
     kegiatan, konsumsi, P3K, dan lain sebagainya. Tiap kelompok juga
     perlu didampingi guru atau orang yang lebih dewasa. Dan jangan
     lupa untuk menutup kegiatan lintas alam sekolah minggu ini dengan
     ibadah bersama.

  Kegiatan yang berhubungan dengan alam di atas merupakan sedikit ide
  dari banyak ide lain yang bisa dikembangkan oleh para pelayan anak.
  Melalui kegiatan tersebut, anak tidak hanya lebih mengenal kebesaran
  dan keagungan Tuhan, tetapi mereka bisa melihat bagaimana diri
  mereka dapat menggunakan setiap hal yang di alam ini untuk sesuatu
  yang berguna dan bermanfaat.


                        o/ BAHAN MENGAJAR o/

                     LINGKUNGAN: IRAMA KEHIDUPAN
                     ===========================

  REFLEKSI UNTUK ORANG TUA/GURU

  Dalam puisi karya Maya Angelou, "The Pulse of the Morning",  yang
  dibacakan pada upacara pelantikan Presiden Clinton, kita dapat
  merasakan adanya suatu irama kehidupan, pasang surutnya dunia, dan
  bagaimana kita berhubungan dengan dunia dan dengan sesama. Mula-mula
  kita diberi suatu gambaran besar, kemudian kata-kata puisi itu
  mengarah kepada tanggung jawab pribadi yang disimpulkan dalam baris
  penutup puisi itu: "Good morning" (selamat pagi). Sebuah puisi yang
  sangat indah.

  Gambaran besar dalam puisi tersebut berbicara tentang bagaimana kita
  sebagai makhluk hidup mengasihi sekaligus membenci planet bumi yang
  diberikan sebagai tempat kita hidup. Kita mengasihi dan
  menjelajahinya, serta melukis, menulis, dan membuat lagu tentangnya.
  Kita menunjukkan penghargaan dengan mendirikan berbagai taman dan
  museum. Bumi tak pernah berhenti memberi kita inspirasi dan dorongan
  untuk terus maju. Namun, kita juga membenci, mengeksploitasi,
  mencemari, mengotori, menggali, mengebor, dan menghisapnya hingga
  kering. Kita hanya memikirkan kebutuhan kita sendiri saat ini dan
  bertindak seperti anak-anak yang tak bertanggung jawab baik terhadap
  masa kini maupun masa yang akan datang.

  Orang Kristen seharusnya memiliki tanggung jawab yang besar terhadap
  bumi ini sebab kita memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang
  Sang Pencipta. Pemahaman tersebut juga mengungkapkan apa yang
  diharapkan dari diri kita. Bagaimana dunia diperlakukan bukan
  tanggung jawab para pengusaha atau perusahaan saja, namun tanggung
  jawab kita semua. Suara kita harus didengar oleh mereka yang tidak
  dapat atau tidak bersedia mendengarkan suara angin, air terjun, atau
  burung camar.

  Dapatkah pemikiran ini dikategorikan sebagai ideologi "hati yang
  terluka?" Sebenarnya, itulah gambaran yang tajam dan sempurna. Hati
  yang terluka bukanlah hati yang beku atau keras karena keegoisan dan
  ketamakan, melainkan hati yang dipenuhi dengan kasih sayang dan
  hikmat; hikmat yang melihat bahwa kita membutuhkan bumi ini dalam
  keadaan yang baik.

  REFLEKSI UNTUK SELURUH ANGGOTA KELUARGA/KELAS SM

  Anak-anak saya menyukai pantai. Kami tinggal di San Diego dan itu
  berarti kami dapat menikmati pemandangan pantai hampir sepanjang
  tahun. Sebagian orang suka berkemah atau mendaki gunung. Mungkin
  kamu suka berenang, bermain layang-layang, atau bersepeda.

  Bumi adalah tempat tinggal yang menyenangkan. Allah telah membuatnya
  demikian. Allah juga ingin agar kita memelihara bumi ini. Dan Allah
  membuat kita masing-masing bertanggung jawab untuk melakukan bagian
  kita dalam memelihara bumi ini! Namun, bukan hanya kita yang
  memberi. Bumi juga memberi banyak kepada kita. Segala sesuatu yang
  kita miliki berasal dari bumi ini. Kita bergantung pada bumi untuk
  memperoleh makanan, minuman, perlindungan, dan energi. Allah telah
  menciptakan kita untuk dapat saling bergantung!

  PELAJARAN

  Hari 1: Allah menciptakan langit dan bumi.
  Kejadian 1:1-13

  1. Apa yang Allah lakukan untuk menciptakan langit dan bumi?
  2. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk ikut menjaga agar bumi
     tetap dalam kondisi baik?

  Hari 2: Allah menciptakan matahari, bulan, bintang, dan binatang.
  Kejadian 1:14-25

  1. Apakah perintah yang diberikan kepada makhluk-makhluk ciptaan
     Allah?
  2. Bagaimana kita sebagai manusia dapat membantu segala ciptaan
     Allah untuk dapat melakukan perintah di atas?
     Bagaimana kita dapat menghalangi mereka melakukannya?

  Hari 3: Allah menciptakan manusia.
  Kejadian 1:26-31

  1. Apa perbedaan antara penciptaan manusia dan penciptaan segala
     makhluk yang lain?
  2. Sebutkan dua kebaikan dari setiap anggota keluarga Anda!

  Hari 4: Allah menghancurkan ciptaan oleh karena dosa.
  Kejadian 7:1-5, 11-12, 15-17, 21-24

  Allah melihat betapa jahatnya dunia saat itu. Tak ada kebaikan di
  antara umat manusia kecuali dalam diri Nuh, istri, anak-anaknya, dan
  menantunya. Allah memutuskan bahwa bumi harus dihancurkan untuk
  mengawali suatu permulaan yang baru dan Tuhan memberitahu Nuh
  tentang dunia yang baru.

  1. Siapa yang Allah selamatkan ketika dunia dihancurkan? Mengapa?
  2. Adakah sesuatu yang ingin kamu hapus dalam hidupmu? Bagaimana
     kamu akan memulai hidupmu kembali?

  Hari 5: Allah memperbarui dunia dan memberikan sebuah janji.
  Kejadian 8:20-9:17

  1. Perjanjian itu seperti suatu kesepakatan. Dengan siapa Allah
     membuat perjanjian yang baru?
  2. Bagaimana perjanjian Allah membuat kita bertanggung jawab
     terhadap semua ciptaan?

  Hari 6: Semua ciptaan memuji Allah.
  Mazmur 148

  1. Mengapa semua ciptaan harus memuji Allah?
  2. Dari semua ciptaan Allah, manakah yang menurutmu merupakan karya
     yang paling mengagumkan?

  AKTIVITAS KHUSUS: BERBURU HARTA KARUN

  Rencanakan sebuah piknik ke suatu tempat favorit di luar ruangan.
  Anda boleh pergi ke sebuah taman, pantai, padang rumput, atau cukup
  halaman belakang rumah/kelas Anda sendiri. Setiap orang diberi
  sebuah kantung dan daftar benda-benda yang harus mereka cari. Jika
  anak-anak Anda masih sangat kecil, mereka dapat bekerja
  berpasangan. Dalam daftar itu cantumkan satu jenis sampah dan
  benda-benda yang sudah ada di sana seperti dedaunan, buah polong,
  bunga cemara, kulit kerang, bebijian, bunga-bunga, kerikil. Orang
  pertama yang berhasil mengumpulkan semua yang tertulis dalam daftar
  adalah pemenang lomba berburu "harta karun" itu.

  Jika semua sudah menyelesaikan perburuan, keluarkan semua isi
  kantung tersebut di tanah. Taruhlah sampah-sampah di atas timbunan
  harta karun yang lain. Diskusikanlah bagaimana sampah membuat segala
  sesuatu yang lain tampak jelek. Sebelum meninggalkan tempat itu,
  kumpulkanlah sampah yang ada di situ, masukkan ke kantung yang Anda
  bawa dan buanglah pada tempatnya.

  Bahan diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Belajar Bersama
  Penulis   : Janice Y. Cook
  Penerbit  : Yayasan Gloria, Yogyakarta 1999
  Halaman   : 147 -- 149


                         o/ WARNET PENA o/

                  PEPAK: NASKAH-NASKAH DRAMA PASKAH
                  =================================

  Drama selalu menjadi ajang kreasi yang menyenangkan dan penuh
  tantangan bagi anak-anak sekolah minggu. Entah mereka itu yang
  memerankan tokoh-tokoh di dalamnya, atau sekadar menjadi penonton
  sekalipun. Situs PEPAK menyediakan beberapa naskah drama dalam
  rangka Paskah yang dapat dipakai untuk kegiatan ibadah Paskah di
  sekolah minggu. Bagi Anda yang sedang mencari ide mengenai drama
  Paskah, silakan akses alamat-alamat berikut ini. Kiranya menjadi
  berkat.

  1. Drama: Di Taman Getsemani
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050734/
  2. Drama: Yesus Telah Bangkit
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/010047/
  3. Drama Interaktif: Bukit Tengkorak
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050745/
  4. Drama Interaktif: Akhir Cerita
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050752/
  5. Naskah Drama: Ruang Atas
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/061088/
  6. Naskah Drama: Memilih Salib
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/061095/
  7. Naskah Drama: Kubur yang Kosong
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/061108/
  8. Drama Interaktif: Perjamuan Terakhir Bersama Yesus
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050729/

  Oleh: Redaksi


                         o/ MUTIARA GURU o/

   Didik anak untuk mencintai alam bukan hanya sebagai tempat hidup,
      tetapi sebagai ucapan syukur kepada Sang Pencipta Alam ini.

----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
----------------------------------------------------------------------
                  Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/

Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/

 

Disclaimer | © e-BinaAnak 2011 | Buku Tamu | Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati | Laporan Masalah/Saran