copyright
"Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, cahaya untuk menerangi jalanku." Mazmur 119:105 (BIS)
Biblika
Catatan Ayat
Temukan di Alkitab: Kata(-kata) Daftar Ayat
Versi Alkitab
Alkitab Terjemahan Baru
Alkitab Kabar Baik (BIS)
Firman Allah Yang Hidup
Perjanjian Baru WBTC [draft]
Alkitab Terjemahan Lama
Kitab Suci Injil
Alkitab Shellabear [draft]
Alkitab Melayu Baba
Alkitab Klinkert 1863
Alkitab Klinkert 1870
Alkitab Leydekker [draft]
Alkitab Ende
TB Interlinear [draft]
TL Interlinear [draft]
AV with Strong Numbers
Bible in Basic English
The Message Bible
New King James Version
Philips NT in Modern English
Revised Webster Version
God's Word Translation
NET Bible [draft]
NET Bible [draft] Lab
BHS dengan Strongs
Analytic Septuagint
Interlinear Greek/Strong
Westcott-Hort Greek Text
Textus Receptus
Pengantar Kitab
Pengantar Full Life
Pengantar BIS
Pengantar FAYH
Pengantar Ende
Pengantar Jerusalem
Pengantar Bible Pathway
Intisari Alkitab
Ajaran Utama Alkitab
Garis Besar Full Life
Garis Besar Ende
Garis Besar Pemulihan
Judul Perikop Full Life
Judul Perikop BIS
Judul Perikop TB
Judul Perikop FAYH
Judul Perikop Ende
Judul Perikop KSI
Judul Perikop WBTC
Catatan Ayat
Catatan Ayat Full Life
Catatan Ayat BIS
Catatan Ayat Ende
Catatan Terjemahan Ende
Catatan Ayat Jerusalem
Referensi Silang TSK
Referensi Silang TB
Referensi Silang BIS
Santapan Harian
Kamus
Kamus Kompilasi
Kamus Easton
Kamus Pedoman
Kamus Gering
Peta
Leksikon
Leksikon Yunani
Leksikon Ibrani
Catatan Ayat Full Life - 1 Korintus 5:1
Pengantar Pengantar | Konteks Konteks | 1 Korintus 5:1 1 Korintus 5:1
Kitab sebelumnyaKitab berikutnyaPasal sebelumnyaPasal berikutnyaAyat sebelumnyaAyat berikutnya
1CO 05:01
Judul: Keluarkan orang yang amoral
Perikop: /TB 1Kor 5:1-13

Referensi Silang: {l}
	Lihat TSK ref. "1CO 05:01"

Catatan Kaki:
~~~~~~~~~~~~
Nas  : /TB 1Kor 5:1*
Frasa: PERCABULAN DI ANTARA KAMU.

Teks:	Paulus menulis tentang sebuah laporan mengenai percabulan dalam
jemaat Korintus dan penolakan para pemimpin untuk menangani si pelanggar
(ayat /TB 1Kor 5:1-8). Dia menyatakan bahwa jemaat, sebagai suatu umat
kudus, tidak boleh mengizinkan atau membiarkan kebejatan di antara para
anggotanya. Ia mengajukan tiga alasan mengapa jemaat harus mendisiplin
anggota yang melanggar:

1) Demi kebaikan orang yang melanggar itu (ayat /TB 1Kor 5:5).
   Pengucilan dapat menyadarkan mereka akan kedahsyatan dosa mereka dan
   kebutuhan untuk pengampunan dan pemulihan dirinya.

2) Demi kepentingan kesucian jemaat (ayat /TB 1Kor 5:6-8). Membiarkan
   kejahatan dalam jemaat secara berangsur-angsur akan menurunkan standar
   moral dari semua.

3) Demi kebaikan bangsa-bangsa di dunia (bd. ayat /TB 1Kor 5:1). Jemaat
   tidak dapat memenangkan orang kepada Kristus jika ia serupa dengan dunia
   ini (bd. /TB Mat 5:13). Untuk bagian lain mengenai disiplin gereja dalam
   PB lih. /TB Mat 5:22; 18:15-17; 2Tes 3:6; dan /TB Wahy 2:19-23.

Catatan Kaki:
~~~~~~~~~~~~
Nas  : /TB 1Kor 5:1*
Frasa: HIDUP DENGAN ISTERI AYAHNYA.

Teks:	Dosa yang tepat tidak jelas di sini. Penunjukan Paulus kepada
"isteri ayahnya" itu barangkali berarti bahwa si pelanggar telah melakukan
pelanggaran seksual dengan ibu tirinya.

1) Paulus terkejut dan cemas karena gereja membiarkan kebejatan semacam
   ini. Ia menganggap sikap jemaat itu lebih parah daripada perbuatan dosa
   pelanggar.

2) Sikap memperbolehkan dari jemaat Korintus berbicara kepada situasi
   kita pada zaman sekarang. Hari ini banyak gereja yang bertoleransi dan
   berdiam terhadap kebejatan di antara para anggotanya, termasuk perzinaan
   dan segala bentuk kebejatan lainnya. Hubungan seksual pranikah,
   khususnya di kalangan kaum muda gereja, bukan saja dibiarkan melainkan
   kadang-kadang dibenarkan dengan dalih cinta dan komitmen. Tidak sedikit
   pemimpin gereja yang gagal untuk menentang dalam nama Kristus kebiasaan
   berpacaran kaum muda masa kini yang melanggar kesusilaan. Seperti para
   pemimpin jemaat Korintus, mereka menolak untuk bersedih hati atas
   pencemaran umat Allah sementara umat tersebut semakin menyerupai
   masyarakat di mana mereka tinggal. Dalam sikap yang puas dengan diri
   sendiri, para pemimpin ini mengizinkan dosa karena, demikianlah mereka
   menyatakan, "kita hidup dalam dunia modern dan kita tidak boleh bersifat
   menghakimi".
Halaman sebelumnya Atas Halaman berikutnya
| Tentang Kami | Dukung Kami | F.A.Q. | Buku Tamu | Situs YLSA | copyright ©2004–2015 | YLSA |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran