Ayu 1:6
menghadap TUHAN Bagaikan seorang raja Allah memberi "audiensi" pada hari-hari tertentu. Mengenai istilah "anak-anak Allah" bdk Ayu 2:1; 38:7; Kej 6:1+; Maz 29:1+; Maz 89:7. "Anak-anak Allah" itu ialah makhluk-makhluk sorgawi, lebih tinggi derajatnya dari pada derajat manusia. Mereka menjadi iringan Allah dan dewan penasehatNya. Kemudian hari makhluk-makhluk itu disamakan dengan malaikat-malaikat (begitu misalnya dalam Alkitab Yunani), bdk Tob 5:4+.
Iblis Ibraninya: Has-satan (pakai kata sandang), bdk Zak 3:1-2. Satan di sini bukan nama diri, seperti halnya dalam 1Ta 21:1. Menurut arti kata Ibrani, "satan" berarti: lawan, 1Ta 21:1; di sini ia belum terang-terangan bermusuh dengan Allah, tetapi ragu-ragu kalau-kalau karya ciptaan Tuhan, yaitu manusia, berhasil baik. Begitu satan nampak seorang tokoh yang sinis, yang suka mengejek dan memburuk-burukkan. Selebihnya ia nampak pesimis, ingin merugikan manusia karena iri hati. Hanya ceritera Ayub ini tidak menjelaskan mengapa satan mengambil sikap yang demikian itu. Melihat semuanya itu satan ini sudah berdekatan dengan makhluk-makhluk jahat yang serupa dengan roh jahat; khususnya ada kesamaan antara satan dan ular yang berperan dalam ceritera tentang Firdaus, Kej 3:1+. Akhirnya satan itu memang disamakan dengan roh jahat dan ular itu, Wis 2:24; Wah 12:9; 20:2. Begitu satan menjadi semacam penjelmaan kuasa setani, bdk Luk 10:18.
|