copyright
27 Apr 2024 | Home | Bible | Biblical | Tools | Download | | SiteMap |
Bible Versions 
Alkitab Terjemahan Baru
Alkitab Kabar Baik (BIS)
Firman Allah Yang Hidup
Perjanjian Baru WBTC [draft]
Alkitab Terjemahan Lama
Kitab Suci Injil
Alkitab Shellabear [draft]
Alkitab Melayu Baba
Alkitab Klinkert 1863
Alkitab Klinkert 1870
Alkitab Leydekker [draft]
Alkitab Ende
TB Interlinear [draft]
TL Interlinear [draft]
AV with Strong Numbers
Bible in Basic English
The Message Bible
New King James Version
Philips NT in Modern English
Revised Webster Version
God's Word Translation
NET Bible [draft]
NET Bible [draft] Lab
BHS with Strongs
Analytic Septuagint
Interlinear Greek/Strong
Westcott-Hort Greek Text
Textus Receptus

Introductions 
Pengantar Full Life
Pengantar BIS
Pengantar FAYH
Pengantar Ende
Pengantar Jerusalem
Pengantar Bible Pathway
Intisari Alkitab
Ajaran Utama Alkitab
Garis Besar Full Life
Garis Besar Ende
Garis Besar Pemulihan
Judul Perikop Full Life
Judul Perikop BIS
Judul Perikop TB
Judul Perikop FAYH
Judul Perikop Ende
Judul Perikop KSI
Judul Perikop WBTC

Verse Notes 
Catatan Ayat Full Life
Catatan Ayat BIS
Catatan Ayat Ende
Catatan Terjemahan Ende
Catatan Ayat Jerusalem
Referensi Silang TSK
Referensi Silang TB
Referensi Silang BIS
Santapan Harian

Dictionaries 
Kamus Kompilasi
Kamus Easton
Kamus Pedoman
Kamus Gering
Maps

Lexicons 
Greek Lexicon
Hebrew Lexicon
Santapan Harian - Job 41:1
Introduction Introduction | Context Context | Job 41:1 Job 41:1
Previous bookNext bookPrevious chapterNext chapterPrevious verseNext verse
_FORMAT_BIG
Ayub 41:1-25

Nasib manusia di tangan Allah. Seandai Allah itu seperti manusia, mungkin saja amarah-Nya sudah membludak, dan celakalah orang yang berseteru dengan Dia. Ayub mendapat teguran keras dari Allah: "Siapakah yang dapat bertahan di hadapan Aku? Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat?" (ayat 41:1b-2a).

Lalu Allah melanjutkan uraian ilustrasinya mengenai buaya di ayat-ayat 3-25. Buaya adalah raja atas segala binatang yang ganas (ayat 25). Gambaran fisik dan keganasannya menggentarkan siapapun, dan ia tidak takut terhadap siapapun. Gambaran buaya seperti ini membawa sebagian penafsir menduga bahwa ilustrasi ini tidak sekadar merujuk kepada binatang ciptaan Tuhan di bumi ini tetapi lebih lagi kepada makhluk-makhluk mitologis yang dipercaya oleh agama-agama kafir waktu itu sebagai penguasa alam gaib yang begitu ditakuti oleh manusia. Kita dapat padankan kepercayaan ini dengan kepercayaan kepada kuasa-kuasa gelap, yang memang nyata, tetapi yang jelas tidak mengatasi kuasa Allah, Pencipta alam semesta.

Berhadapan dengan binatang ciptaan Allah saja manusia tidak sanggup mengatasinya apalagi roh-roh jahat, yang memiliki kekuatan supranatural untuk mengganggu dan merusak dunia ciptaan Allah ini. Siapa dapat bertahan, kecuali Allah sendiri?

Dalam nas ini, bersama Ayub kita belajar beberapa hal penting: pertama, seperti Ayub mengenal keberadaan dirinya, kita pun mengenal keberadaan diri kita di hadapan Allah, yaitu bahwa manusia itu kecil, tidak ada apa-apanya. Kedua, setelah Allah memperlihatkan segala sesuatu tentang kekuasaan-Nya atas alam, seperti juga Ayub yang tidak hanya mengerti tetapi juga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Allah kepadanya, bahwa hanya Allahlah yang dapat melakukan semua itu, seperti itu jugalah kita.

Renungkan: Ada hal-hal yang kerap di luar kendali kita. Datang kepada Allah, sebab hanya Dia pengontrol segala sesuatu.

Rabu, 27 Agustus 2003

Previous page ../../images/steelblue/top.gif Next page
| About Us | Support Us | F.A.Q. | Guest Book | YLSA Sites |copyright ©2004–2015 YLSA