SABDAweb ©
Biblical
Introduction
29 Mar 2024 | Home | Bible | Biblical | Tools | Download | | SiteMap |
Bible Versions
Alkitab Terjemahan Baru
Alkitab Kabar Baik (BIS)
Firman Allah Yang Hidup
Perjanjian Baru WBTC [draft]
Alkitab Terjemahan Lama
Kitab Suci Injil
Alkitab Shellabear [draft]
Alkitab Melayu Baba
Alkitab Klinkert 1863
Alkitab Klinkert 1870
Alkitab Leydekker [draft]
Alkitab Ende
TB Interlinear [draft]
TL Interlinear [draft]
AV with Strong Numbers
Bible in Basic English
The Message Bible
New King James Version
Philips NT in Modern English
Revised Webster Version
God's Word Translation
NET Bible [draft]
NET Bible [draft] Lab
BHS with Strongs
Analytic Septuagint
Interlinear Greek/Strong
Westcott-Hort Greek Text
Textus Receptus

Introductions
Pengantar Full Life
Pengantar BIS
Pengantar FAYH
Pengantar Ende
Pengantar Jerusalem
Pengantar Bible Pathway
Intisari Alkitab
Ajaran Utama Alkitab
Garis Besar Full Life
Garis Besar Ende
Garis Besar Pemulihan
Judul Perikop Full Life
Judul Perikop BIS
Judul Perikop TB
Judul Perikop FAYH
Judul Perikop Ende
Judul Perikop KSI
Judul Perikop WBTC

Verse Notes
Catatan Ayat Full Life
Catatan Ayat BIS
Catatan Ayat Ende
Catatan Terjemahan Ende
Catatan Ayat Jerusalem
Referensi Silang TSK
Referensi Silang TB
Referensi Silang BIS
Santapan Harian

Dictionaries
Kamus Kompilasi
Kamus Easton
Kamus Pedoman
Kamus Gering
Maps

Lexicons
Greek Lexicon
Hebrew Lexicon
Pengantar Full Life - 2 Timothy
Chapter: 1 2 3 4
Previous bookNext book
Penulis          : Paulus
Tema             : Bertekun dengan Ketabahan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 67

Latar Belakang
Inilah surat terakhir Paulus. Pada saat menulis surat ini, kaisar Nero
sedang berusaha untuk menghentikan perkembangan kekristenan di Roma dengan
penganiayaan yang bengis terhadap orang percaya; Paulus sekali lagi menjadi
tahanan negara di Roma (2Tim 1:16). Dia menderita kekurangan sebagai
seorang penjahat biasa (2Tim 2:9), ditinggalkan oleh kebanyakan
sahabatnya (2Tim 1:15), dan sadar bahwa pelayanannya sudah berakhir
dan kematiannya sudah dekat (2Tim 4:6-8,18;
               Lihat "PENDAHULUAN SURAT 1TIMOTIUS" 08217
untuk pembahasan yang lebih lanjut mengenai latar belakang dan kepenulisan).

Paulus menulis kepada Timotius sebagai "anakku yang kekasih" (2Tim 1:2)
dan teman sekerja yang setia (bd. Rom 16:21). Hubungan yang erat serta
kepercayaannya terhadap Timotius dilihat dalam halnya Paulus menyebutkan
Timotius ikut terlibat dalam mengirimkan enam buah surat, kehadiran Timotius
dengan Paulus dalam tahanan yang pertama (Fili 1:1; Kol 1:1; File 1:1)
dan kedua surat pribadi kepadanya. Pada saat Paulus menghadapi kemungkinan
dihukum mati adalah dekat, dua kali ia minta Timotius menemaninya di Roma
(2Tim 4:9,21). Ketika Paulus mengirim surat kedua ini, Timotius masih
berada di Efesus (2Tim 1:18; 2Tim 4:19).

Tujuan
Karena mengetahui bahwa Timotius pemalu serta menghadapi kesukaran, dan
karena menyadari akan kemungkinan penganiayaan berat dari luar gereja dan
adanya guru-guru palsu di dalam gereja, Paulus menasihatkan Timotius agar
dia memelihara Injil, memberitakan Firman Allah, menanggung kesukaran dan
melaksanakan tugas-tugasnya.

Survai
Dalam pasal 1; (2Tim 1:1-18) Paulus meyakinkan Timotius tentang kasih
    dan doanya yang tetap sambil mendorong dia untuk tetap setia tanpa
berkompromi tehadap Injil, memelihara kebenaran dengan tekun dan
mengikuti teladannya.

Dalam pasal 2; (2Tim 2:1-26) Paulus menugaskan anak rohaninya untuk
tetap memelihara iman dengan mempercayakan kebenarannya kepada orang lain
yang dapat dipercayai untuk mengajarkannya kepada orang lain
(2Tim 2:2). Paulus menasihati gembala yang muda ini untuk menanggung
kesukaran seperti prajurit yang baik (2Tim 2:3), melayani Allah dengan
rajin dan memberitakan firman kebenaran dengan tepat (2Tim 2:15),
memisahkan diri dari mereka yang meninggalkan kebenaran rasuli
(2Tim 2:18-21), memelihara kemurniannya (2Tim 2:22) dan bekerja
dengan tekun sebagai guru (2Tim 2:23-26).

Dalam pasal berikutnya Paulus mengingatkan Timotius bahwa kejahatan dan
kemurtadan akan meningkat (2Tim 3:1-9), tetapi Timotius harus tetap
setia kepada iman yang diwarisinya dan kepada Alkitab (2Tim 3:10-17).

Dalam pasal terakhir Paulus menugaskan Timotius untuk memberitakan Firman
serta melaksanakan semua tugas pelayanannya (2Tim 4:1-5). Paulus menutup
surat ini dengan memberitahukan Timotius tentang keadaan dirinya pada saat
dia menghadapi kematian, sambil memohon Timotius datang dengan cepat
(2Tim 4:6-22).

Ciri-ciri Khas
Lima ciri utama menandai surat ini.

(1) Surat ini berisi perkataan terakhir Paulus yang ditulis sebelum
    pelaksanaan hukum mati oleh kaisar Nero di Roma hampir 35 tahun setelah
    pertobatannya kepada Kristus di jalan ke Damsyik.

(2) Surat ini berisi pernyataan yang paling terang dalam Alkitab mengenai
    pengilhaman dan tujuan ilahi Alkitab (2Tim 3:16-17): Paulus
    menekankan bahwa Alkitab harus ditafsirkan dengan cermat oleh
    pelayan-pelayan Firman (2Tim 2:15) dan mendorong penyerahan Firman
    Allah kepada orang yang dapat dipercayai yang kemudian dapat mengajar
    orang lain (2Tim 2:2).

(3) Sepanjang surat ini muncul nasihat-nasihat pendek tetapi tepat misalnya,
    "mengobarkan karunia Allah" (2Tim 1:6),
    "janganlah malu" (2Tim 1:8),
    "menderita bagi Injil-Nya" (2Tim 1:8),
    "Peganglah ... ajaran yang sehat" (2Tim 1:13),
    "peliharalah harta yang indah" (2Tim 1:14),
    "jadilah kuat oleh kasih karunia" (2Tim 2:1),
    "ikutlah menderita" (2Tim 2:3),
    "memberitakan perkataan kebenaran" (2Tim 2:15),
    "hindarilah" (2Tim 2:16),
    "jauhilah ... kejarlah" (2Tim 2:22),
    berhati-hatilah terhadap kemurtadan yang mendekat (2Tim 3:1-9),
    "tetap berpegang kepada kebenaran" (2Tim 3:14),
    "beritakanlah Firman" (2Tim 4:2),
    "lakukanlah pekerjaan pemberita Injil" (2Tim 4:5),
    "tunaikanlah tugas pelayananmu" (2Tim 4:5).

(4) Tema yang berulang-ulang dari banyak nasihatnya adalah untuk berpegang
    pada iman (Yesus Kristus dan Injil asli dari rasul-rasul), jagalah iman
    itu dari pemutarbalikan dan kerusakan, menentang guru palsu, dan
    beritakan Injil yang benar dengan ketekunan yang teguh.

(5) Kesaksian terakhir Paulus adalah suatu contoh yang mengharukan dari
    keberanian dan harapan ketika menghadapi mati syahid yang sudah pasti
    (2Tim 4:6-8).
Previous book Top Next book
< ABLE align="center" width="700" border="0" cellspacing="0" cellpadding="0" id="b"> | About Us | Support Us | F.A.Q. | Guest Book | YLSA Sites |copyright ©2004–2015 YLSA