SABDAweb ©
Biblical
Introduction
28 Mar 2024 | Home | Bible | Biblical | Tools | Download | | SiteMap |
Bible Versions
Alkitab Terjemahan Baru
Alkitab Kabar Baik (BIS)
Firman Allah Yang Hidup
Perjanjian Baru WBTC [draft]
Alkitab Terjemahan Lama
Kitab Suci Injil
Alkitab Shellabear [draft]
Alkitab Melayu Baba
Alkitab Klinkert 1863
Alkitab Klinkert 1870
Alkitab Leydekker [draft]
Alkitab Ende
TB Interlinear [draft]
TL Interlinear [draft]
AV with Strong Numbers
Bible in Basic English
The Message Bible
New King James Version
Philips NT in Modern English
Revised Webster Version
God's Word Translation
NET Bible [draft]
NET Bible [draft] Lab
BHS with Strongs
Analytic Septuagint
Interlinear Greek/Strong
Westcott-Hort Greek Text
Textus Receptus

Introductions
Pengantar Full Life
Pengantar BIS
Pengantar FAYH
Pengantar Ende
Pengantar Jerusalem
Pengantar Bible Pathway
Intisari Alkitab
Ajaran Utama Alkitab
Garis Besar Full Life
Garis Besar Ende
Garis Besar Pemulihan
Judul Perikop Full Life
Judul Perikop BIS
Judul Perikop TB
Judul Perikop FAYH
Judul Perikop Ende
Judul Perikop KSI
Judul Perikop WBTC

Verse Notes
Catatan Ayat Full Life
Catatan Ayat BIS
Catatan Ayat Ende
Catatan Terjemahan Ende
Catatan Ayat Jerusalem
Referensi Silang TSK
Referensi Silang TB
Referensi Silang BIS
Santapan Harian

Dictionaries
Kamus Kompilasi
Kamus Easton
Kamus Pedoman
Kamus Gering
Maps

Lexicons
Greek Lexicon
Hebrew Lexicon
Pengantar Jerusalem - Joel
Chapter: 1 2 3
Previous bookNext book

Kitab Yoel mudah saja dapat dibagi atas dua bagian. Dalam bagian pertama dikisahkan bagaimana sekawanan belalang menimpa Yudea dan menjadi alasan diadakannya sebuah upacara ratapan dan permohonan. Tuhan menanggapi upacara ini dengan berjanji bahwa malapetaka akan berakhir dan kesejahteraan akan pulih seperti dahulu Yoel 1:2-2:27*. bagian kedua yang bergaya sastera apokaliptik, melukiskan penghakiman atas bangsa-bangsa dan kejayaan Tuhan dan Israel, Yoel 3-4*. Kesatuan kedua bagian kitab Yoel ini terletak dalam tema mengenai Hari Tuhan yang menjadi inti-pokok sebenarnya bab 3-4, tetapi sudah disinggung dalam Yoel 1:15; 2:1-2, 10-11*. Bencana belalang menjadi lambang penghakiman pada akhir zaman, lambang Hari Tuhan yang akan memulai zaman terakhir.

Tidak ada alasan untuk berkata, bahwa kitab Yoel dikarang oleh dua orang berlainan ataupun bahwa dikarang pada waktu yang berlain-lainan. Tidak lama berselang masih ada ahli yang berpendapat, bahwa kitab Yoel dikarangpada akhir zaman para raja. Kebanyakan ahli Kitab Suci lebih cenderung pada pendapat, bahwa kitab ini dikarang di zaman sesudah pembuangan. Alasan-alasannya ialah sbb: raja sama sekali tidak disinggung; kitab menyinggung masa pembuangan dan Bait Suci yang sudah dibangun kembali; ada persamaan-persamaan antara kitab Yoel dengan kitab Ulangan dan dengan kitab-kitab para nabi yaitu Yehezkiel, Zefanya, Maleakhi, Obaja yang dikutip dalam Yoel 3:5*. Maka boleh jadi kitab Yoel dikarang di sekitar thn. 400 seb. Mas.

Kitab Yoel berhubungan jelas dengan ibadat. bab 1-2 berupa sebuah upacara tobat yang berakhir dengan janji pengampunan Ilahi. Oleh karena itu Yoel dianggap sebagai nabi yang berperan dalam ibadat sebagai petugas Bait Suci. Akan tetapi ciri-ciri liturgis kitab Yoel dapat dijelaskan dengan berkata, bahwa nabi meniru saja jenis-jenis sastera yang lazim dalam ibadat. Kitab Yoel bukanlah sebuah laporan pewartaan yang dilakukan dalam Bait Suci, melainkan sebuah karya tertulis yang dikerjakan dengan maksud untuk dibaca. Memang gerakan kenabian sudah mendekati kesudahannya.

Pencurahan roh kenabian atas seluruh umat Allah yang akan terjadi di zaman terakhir, Yoel 3:1-3*, bersesuaian dengan keinginan hati yang diungkapkan Musa, Bil 11:29*. Menurut Perjanjian Baru nubuat Yoel itu terlaksana pada hari Roh Kudus turun atas para rasul Kristus. Memang Petrus dalam Kis 2:16-21* mengutip nubuat Yoel itu. Nabi Yoellah yang menubuatkan peristiwa Pentakosta. Selain itu ia juga nabi yang menganjurkan pertobatan. Ajakan-ajakannya untuk berpuasa dan berdoa itu diambil alih dari upacara pertobatan dalam Bait Suci atau disusun sesuai dengan pola upacara semacam itu. Secara wajar ajakan-ajakan itu juga masuk ke dalam ibadat Kristen di masa prapaskah.

Previous book Top Next book
< ABLE align="center" width="700" border="0" cellspacing="0" cellpadding="0" id="b"> | About Us | Support Us | F.A.Q. | Guest Book | YLSA Sites |copyright ©2004–2015 YLSA