SABDAweb ©
Biblical
Introduction
19 Apr 2024 | Home | Bible | Biblical | Tools | Download | | SiteMap |
Bible Versions
Alkitab Terjemahan Baru
Alkitab Kabar Baik (BIS)
Firman Allah Yang Hidup
Perjanjian Baru WBTC [draft]
Alkitab Terjemahan Lama
Kitab Suci Injil
Alkitab Shellabear [draft]
Alkitab Melayu Baba
Alkitab Klinkert 1863
Alkitab Klinkert 1870
Alkitab Leydekker [draft]
Alkitab Ende
TB Interlinear [draft]
TL Interlinear [draft]
AV with Strong Numbers
Bible in Basic English
The Message Bible
New King James Version
Philips NT in Modern English
Revised Webster Version
God's Word Translation
NET Bible [draft]
NET Bible [draft] Lab
BHS with Strongs
Analytic Septuagint
Interlinear Greek/Strong
Westcott-Hort Greek Text
Textus Receptus

Introductions
Pengantar Full Life
Pengantar BIS
Pengantar FAYH
Pengantar Ende
Pengantar Jerusalem
Pengantar Bible Pathway
Intisari Alkitab
Ajaran Utama Alkitab
Garis Besar Full Life
Garis Besar Ende
Garis Besar Pemulihan
Judul Perikop Full Life
Judul Perikop BIS
Judul Perikop TB
Judul Perikop FAYH
Judul Perikop Ende
Judul Perikop KSI
Judul Perikop WBTC

Verse Notes
Catatan Ayat Full Life
Catatan Ayat BIS
Catatan Ayat Ende
Catatan Terjemahan Ende
Catatan Ayat Jerusalem
Referensi Silang TSK
Referensi Silang TB
Referensi Silang BIS
Santapan Harian

Dictionaries
Kamus Kompilasi
Kamus Easton
Kamus Pedoman
Kamus Gering
Maps

Lexicons
Greek Lexicon
Hebrew Lexicon
Pengantar BIS - Ecclesiastes
Chapter: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Previous bookNext book
Buku Pengkhotbah berisi buah pikiran dari `Sang Pemikir'. Ia
 merenungkan dalam-dalam betapa singkatnya hidup manusia ini, yang penuh
 pertentangan, ketidakadilan dan hal-hal yang sulit dimengerti. Maka
 disimpulkannya bahwa "hidup itu sia-sia". Ia tak dapat memahami tindakan
 Allah dalam menentukan nasib manusia. Tetapi meskipun demikian,
 dinasihatinya orang-orang untuk bekerja dengan giat, dan untuk sebanyak
 mungkin dan selama mungkin menikmati pemberian-pemberian Allah.

 Kebanyakan dari buah pikiran Sang Pemikir itu bernada sumbang, bahkan
 putus asa. Tetapi kenyataan bahwa buku ini termasuk dalam Alkitab,
 menunjukkan bahwa iman yang mendasarkan Alkitab cukup luas untuk
 mempertimbangkan juga keragu-raguan dan keputusasaan semacam itu. Banyak
 orang yang telah membaca buku ini merasa terhibur, karena mereka
 seolah-olah melihat sifat-sifat mereka berdiri di dalam buku Pengkhotbah
 ini. Mereka pun sadar bahwa Alkitab yang mencerminkan pemikiran-pemikiran
 yang sumbang itu, juga memberi harapan tentang Allah, harapan yang memberi
 arti kehidupan yang sebenarnya.
Previous book Top Next book
< ABLE align="center" width="700" border="0" cellspacing="0" cellpadding="0" id="b"> | About Us | Support Us | F.A.Q. | Guest Book | YLSA Sites |copyright ©2004–2015 YLSA