Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Senin, 23 September 2024 (Minggu ke-18 sesudah Pentakosta)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 09/Edisi 2024 | edisi berikut
Senin, 23 September 2024 (Minggu ke-18 sesudah Pentakosta)

Kisah Para Rasul 17:16-34
Terlalu Bersahabat dengan Budaya?

Kesaksian Kristen tak selalu menerbitkan bau harum di tengah dunia. Sering kali orang Kristen justru bersikap anti budaya dan merendahkan segala sesuatu yang dianggap sekuler atau berbeda.

Kisah Paulus di Atena menampilkan semangat yang lain. Atena adalah pusat filsafat Yunani. Socrates, Plato, dan Aristoteles menjadi bagian dari sejarah warga Atena. Pemikir-pemikir dari golongan Epikuros dan Stoa juga kental mewarnai Atena dan menyebut Paulus sebagai peleter atau pembual (18). Walaupun Paulus merasa terganggu dengan banyaknya patung-patung berhala (16), namun Paulus adalah seorang 'pembaca budaya' yang ulung dan membahasakan Injil melalui budaya yang dipahami oleh pendengarnya (22-23).

Paulus memakai istilah "Allah yang tidak dikenal" untuk memulai diskusi (23). Istilah ini bisa berarti Allah yang dikenal suatu kelompok etnik/bangsa, namun tidak dikenal etnik yang lain. Bagi penyembah berhala, bisa saja mereka merasa aneh dengan kebiasaan orang Yahudi yang menyembah Allah tanpa patung, bahkan di Bait Allah sekalipun.

Paulus membahasakan Injil dengan cara yang kontekstual pada zamannya. Membaca bagian ini, orang Kristen modern bisa merasa risih karena seolah-olah Paulus terlalu bersahabat dengan budaya penyembah berhala. Namun, Paulus memahami dengan mendalam bahwa "kerinduan kepada Tuhan" mewarnai baik lembar-lembar Alkitab Kristen, budaya penyembah berhala, dan hati orang tidak percaya.

Pembaca yang jeli dapat menangkap kritik halus Paulus. "Sebab, kita ini keturunan-Nya juga" (28) adalah kutipan dari pujangga Aratus (315-240 SM), murid Zeno. Paulus mengungkapkan kedekatan dengan Allah dalam kisah penciptaan manusia dalam bahasa filsafat populer di zamannya. Penyembah berhala yang cerdas tentu tahu bahwa patung dewa-dewa dari emas, perak, dan marmer hanyalah representasi sosok dewa dan tidak mampu menangkap keseluruhan kualitas ilahi.

Ketika banyak orang Kristen anti pada budaya, Paulus justru menginjili lewat budaya. Bagaimana dengan kita? [IHM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Jumat, 9 Mei 2025
Bilangan 14
  Arsip
< September 2024 >
M S S R K J S
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30          
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org