Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Kamis, 23 September 2021 (Minggu ke-17 Sesudah Pentakosta)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 09/Edisi 2021 | edisi berikut
Kamis, 23 September 2021 (Minggu ke-17 Sesudah Pentakosta)

Amos 2:1-5
Kebencian dan Menduakan Allah

Tuhan menginginkan agar manusia hidup dalam cinta kasih serta ketaatan terhadap firman-Nya; namun, sering kali kita malah melakukan hal yang sebaliknya. Kita membenci sesama, dan kebencian itu merasuk serta merusak pemikiran dan tingkah laku kita.

Kebencian itulah yang tampak dalam perbuatan bangsa Moab sehingga Tuhan menghukum bangsa itu (1). Dosa bangsa Moab adalah mereka telah membakar tulang-tulang raja Edom menjadi kapur. Banyak penafsir mengatakan bahwa tindakan tersebut untuk mengungkapkan kebencian yang amat mendalam bangsa Moab kepada bangsa Edom. Sekalipun raja Edom sudah mati, hal tersebut tidak menghentikan tindakan penghinaan mereka kepada sisa-sisa jenazahnya. Benci hingga dibawa mati, mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan situasi antara Moab dan Edom. Inilah yang tidak disenangi oleh Tuhan sehingga menjatuhkan hukuman kepada Moab.

Dalam Amos 2:4 kita mulai melihat keadilan Tuhan juga dinyatakan kepada bangsa Yehuda. Bangsa ini dihukum atas ketidaksetiaannya kepada Tuhan. Mereka menolak hukum dan ketetapan Tuhan dan memilih menyembah ilah lain (5). Ketidaksetiaan bahkan terjadi turun-temurun. Yehuda yang seharusnya memberikan teladan akan ketaatan kepada Allah, justru berlaku sebaliknya. Ikatan perjanjian dengan Allah Abraham, Ishak, dan Yakub lagi-lagi diingkari.

Dari peristiwa yang dinubuatkan terhadap kedua bangsa ini kita melihat bahwa hal yang membuat hati Allah berdukacita adalah kebencian serta pengkhianatan kepada-Nya. Kebencian adalah pengingkaran terhadap kasih Allah yang diberikan kepada umat manusia, yang harusnya diekspresikan lewat kasih kepada sesama. Begitu juga dengan ketidaksetiaan, bukan hanya kita mengingkari kasih Allah, lebih lagi kita menolak pribadi-Nya.

Siapakah kita sehingga dapat menduakan Allah? Tetapi, nyatanya itulah yang kita lakukan ketika kita tunduk kepada hawa nafsu duniawi. Tanggalkanlah kebencian dan kasihilah sesama, juga tetaplah setia kepada Allah. [WDN]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Sabtu, 10 Mei 2025
Bilangan 15.1-21
  Arsip
< September 2021 >
M S S R K J S
      1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30    
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org