Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/opendoors/173

OpenDoors edisi 173 (1-11-2021)

Open Doors -- November 2021

 
Open Doors

November 2021

Senin, 1 November 2021
Berdoa untuk Rafif di Irak, yang ayahnya dibunuh oleh para ekstremis saat melindungi bus berisi anak-anak Kristen. Mintalah Tuhan untuk menyediakan kebutuhan keluarganya sehari-hari serta penyembuhan traumanya.
Selasa, 2 November 2021
Berdoalah agar Tuhan melindungi hati dan pikiran anak-anak Korea Utara, yang ditempatkan di fasilitas penitipan anak negara pada usia 2 tahun untuk memulai indoktrinasi seumur hidup mereka.
Rabu, 3 November 2021
Berdoalah untuk pemberian Tuhan untuk keluarga miskin Kristen di Vietnam, yang tidak dapat menerima bantuan pemerintah, bahkan di tengah pandemi COVID-19.
Kamis, 4 November 2021
Berdoa agar Tuhan menyediakan kebutuhan dan memperkuat iman anak-anak pengungsi Kristen yang harus meninggalkan rumah mereka karena iman mereka.
Jumat, 5 November 2021
Berdoalah untuk Amal*, seorang percaya di Suriah, yang suaminya tidak mengizinkan anak-anaknya menyebut nama Yesus atau menghadiri gereja. Berdoa untuk kebebasan beribadah.
Sabtu, 6 November 2021
Berdoalah untuk kesembuhan Sukla* yang berusia 14 tahun setelah seorang kenalan keluarganya memerkosanya, tampaknya karena keluarganya mengikut Kristus.
Minggu, 7 November 2021
Mintalah Tuhan untuk melindungi orang-orang Kristen di Afganistan, yang diserang dan diintimidasi karena iman mereka.
Senin, 8 November 2021
Di beberapa negara mayoritas muslim tempat ekstremis Islam telah berakar, ratusan wanita dan gadis Kristen diculik setiap tahun dan dipaksa untuk "menikah" dengan pria muslim. Mintalah Tuhan untuk menguatkan iman mereka, sehingga mereka dapat berpegang teguh kepada-Nya.
Selasa, 9 November 2021
Rhoda* di Etiopia diancam akan dibunuh oleh keluarganya karena menjadi seorang Kristen. Berdoalah untuk persediaan hidup hariannya dan kekuatan bagi imannya.
Rabu, 10 November 2021
Gui-Pum* dan perempuan lainnya telah diperdagangkan ke China dari Korea Utara. Berdoalah agar Tuhan menghibur dan melindungi mereka, dan mereka terus berharap kepada-Nya.
Kamis, 11 November 2021
Berdoa untuk pemulihan Foom* di Vietnam, yang dicelakai secara sengaja oleh karena imannya dengan cara ditabrakkan ke sepeda motor.
Jumat, 12 November 2021
Berdoalah untuk acara SALT, Women's Day of Prayer, yang dilakukan hari ini. Kiranya acara ini berjalan lancar dan Tuhan menguatkan para wanita Kristen di Indonesia untuk menjadi wanita yang berkemenangan.
Sabtu, 13 November 2021
Wanita seperti Hope* di Arab Saudi diperkenankan untuk ditahan oleh keluarga mereka demi menjauhkan mereka dari suami Kristen mereka. Berdoalah agar mereka dibebaskan untuk menjalani iman mereka dengan bebas.
Minggu, 14 November 2021
Berdoalah bagi komunitas Kristen di seluruh dunia untuk dapat menaungi dan melindungi para wanitanya yang rentan, dan untuk melayani mereka yang mengalami trauma penganiayaan.
Senin, 15 November 2021
Shekhar* di Nepal biasa melakukan perjalanan berjam-jam dengan berjalan kaki untuk mengunjungi orang sakit. Mitra kami telah menyediakan sepeda untuknya. Marilah bersama dengannya kita memuji dan mengucap syukur kepada Tuhan atas bantuan ini.
Selasa, 16 November 2021
Berdoa untuk mitra kami di Nepal dan di seluruh dunia, selagi mereka mendukung orang Kristen seperti Shekhar dan membantu mereka dalam membagikan kabar baik tentang Yesus.
Rabu, 17 November 2021
Berdoalah agar pelayanan dan perhatian penuh doa yang ditunjukkan orang percaya kepada orang-orang di sekitarnya akan menggerakkan mereka datang kepada Kristus.
Kamis, 18 November 2021
Berdoa untuk Adiel*, seorang gadis Kristen di semenanjung Tanduk Afrika, tempat orang tuanya terus berjuang agar enam pemerkosanya bertanggung jawab atas kejahatan mereka. Berdoalah untuk pemulihan emosional, fisik, dan rohaninya.
Jumat, 19 November 2021
Berdoalah untuk seminar Berdiri Teguh di Tengah Badai yang diadakan di salah satu kota di Jawa Timur, hari ini dan besok. Kiranya melalui seminar ini, gereja semakin disiapkan dan dikuatkan untuk menghadapi tantangan dan belum ada kabarnya hingga saat ini. Kiranya Tuhan terus memberi kekuatan dan pengharapan kepada keluarganya.
Sabtu, 20 November 2021
Berdoalah bagi keluarga SALAM* agar mereka pun diselamatkan dan menjadi percaya kepada Kristus.
Minggu, 21 November 2021
Mintalah Tuhan untuk membangkitkan 15.000 tenaga kerja untuk pelayanan lintas budaya dan pemuridan orang percaya baru di Afrika Timur.
Senin, 22 November 2021
Nala*, seorang wanita Somalia berusia 20-an tahun, kehilangan rumah dan keluarganya ketika dia datang kepada Kristus. Mintalah Tuhan untuk menjadi penyedianya dan menunjukkan kepadanya bahwa dia memiliki keluarga global dalam Tuhan.
Selasa, 23 November 2021
Berdoalah untuk perlindungan orang Kristen di Kenya Timur Laut, tempat hampir setiap hari serangan teroris Islam membuat orang percaya menjadi sasaran penculikan dan kekerasan.
Rabu, 24 November 2021
Berdoalah bagi para pengungsi wanita dan anak-anak Mozambik. Mintalah Tuhan untuk melindungi mereka dari serangan fisik, penculikan dan perekrutan oleh tentara ekstremis.
Kamis, 25 November 2021
Doakan pelatihan bagi pemimpin anak muda yang diadakan hari ini di Jawa Timur. Semoga orang-orang muda ini kelak menjadi masa depan gereja, yang berdiri dengan keberanian dan kekuatan Tuhan dalam menghadapi kesulitan.
Jumat, 26 November 2021
Berdoa untuk perlindungan bagi staf kami, selagi mereka melakukan perjalanan ke berbagai provinsi untuk melayani dan melatih orang percaya untuk menjadi pemimpin yang baik di gereja mereka.
Sabtu, 27 November 2021
Berdoa untuk perlindungan dari penyakit COVID-19, selagi staf lokal di Irak mulai bertemu secara langsung lagi setelah satu tahun menjalani sesi daring, dan memulai kembali upaya yang telah ditangguhkan selama ini.
Minggu, 28 November 2021
Lima puluh orang percaya baru yang pindah dari Islam dibaptis di Suriah pada bulan Juni. Tiga puluh lainnya sedang menunggu untuk melakukan hal yang sama. Puji Tuhan untuk pekerjaan yang Dia lakukan melalui beberapa gereja di Suriah.
Senin, 29 November 2021
Jumlah orang Kristen di Baghdad menyusut karena situasi keamanan yang tidak stabil. Berdoalah agar gereja tetap menjadi terang di tengah kegelapan di sana.
Selasa, 30 November 2021
Puji Tuhan untuk saudara dan saudari di Afrika Timur yang telah datang kepada Kristus, dan yang berdiri teguh melawan tuntutan terhadap mereka untuk kembali ke Islam. Berdoalah agar mereka menjadi garam dan terang di tempat mereka tinggal (Kolose 4:6).

Catatan:
*Bukan nama sebenarnya
SALAM: Saudara Latar Belakang Muslim

NARWASTU

Tidak banyak barang miliknya yang bisa dibawa Ruti* saat dia melarikan diri dan pindah ke kota yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya, ribuan mil jauhnya dari rumah. Dia melakukan semua ini karena satu alasan: agar keluarganya tidak menemukannya dan kemudian memaksanya untuk menyangkal Kristus dan kembali menjadi seorang muslim.

Sebagai gadis berusia 17 tahun, Ruti* tidak akan pernah menyangka bahwa jatuh cinta pada "orang yang salah" akan mengubah jalan hidupnya selamanya. Ketika keluarganya mengetahui bahwa pacar Kristennya pindah ke sekolahnya, mereka memutuskan untuk memindahkan Ruti ke kota lain dan tinggal bersama kakak laki-lakinya, karena mereka tidak ingin dia terbujuk untuk menjadi seorang Kristen dan meninggalkan agama Islamnya. Tak berdaya, Ruti menyerah pada keputusan keluarganya dan pindah untuk tinggal bersama abangnya.

Selama setahun tinggal bersama abangnya, keluarganya terus menyarankan dia untuk segera menikah dan menjodohkannya dengan beberapa pria setelah mereka mengetahui bahwa dia masih berkomunikasi dengan pacarnya. Hal itu sangat sering membuatnya depresi. Dan, suatu hari, dia merasa tak sanggup lagi menanggungnya. "Tidak ada yang mengerti situasi saya. Saya merasa tidak ada harapan. Saya ingin bunuh diri. Saya menangis keras. Kemudian, saya merasakan kedamaian dalam hati saya dan sebuah suara berbicara kepada saya, 'Kamu harus tenang. Kamu tidak perlu menangis. Tuhan menerimamu apa adanya. Dia tahu apa yang terjadi dalam hidupmu. Kamu sangat berarti bagi-Nya.'" Pada saat itu, dia merasa seperti ada tangan yang terulur padanya. "Saya langsung merasa tenang, tidak lagi menangis dan saya mulai tersenyum sendiri. Tidak, saya tidak gila. Saya hanya merasakan kedamaian dan kebahagiaan. Tiba-tiba, saya tahu bahwa saya telah memaafkan semua orang. Tidak ada lagi kemarahan dalam hati saya," katanya.

Tak lama, konflik dalam keluarganya membuatnya dapat keluar dari rumah abangnya dan pindah ke kos. Di situlah dia mulai pergi ke gereja dan dimuridkan di gereja tersebut. Awalnya dia minta langsung dibaptis, namun dia harus melewati proses katekisasi terlebih dahulu. Pada saat yang sama, Tuhan memberinya kesempatan untuk melarikan diri. Kesempatan itu diambilnya dan dalam pelariannya ke kota, ia berhasil mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, itu tidak berlangsung lama. Keberadaannya diketahui, dan ia dijemput pulang secara paksa oleh keluarganya.

Saat itu adalah bulan puasa, dan dia memutuskan untuk tidak berpuasa. Saat ibunya mengetahui hal itu dan bertanya kepadanya, Ruti hanya menjawab, "Saya sudah Kristen sekarang, Ma. Saya tidak puasa. Jika Mama tidak mau terima itu, lebih baik saya pergi." Saat ia hendak pergi, tubuhnya ditahan oleh empat orang. Mereka memaksa Ruti untuk menyangkal Kristus.

"Saya hanya percaya kepada Yesus! Yesus! Yesus!" dia berteriak. Saat itulah mereka memukuli mulutnya dan menamparnya berkali-kali. Mereka melemparkannya ke tempat tidur dan mencekiknya. Dia berkata, "Mereka juga memotong rambut saya dengan sembarangan. Menggenggam tangan saya dengan erat dan kuku saya mulai lepas. Tetapi pada saat itu, saya tidak merasakan sakit apa pun." Saat lehernya dicekik, keluarganya mengira mereka mendengarnya memanggil nama Allah, jadi mereka akhirnya melepaskan cengkeraman mereka dan berkata, "Dia sudah sadar sekarang. Jangan lakukan itu lagi ya. Islam itu indah, dan lain-lain."

Setelah itu, dia bertekad untuk mendapatkan kepercayaan mereka, sambil menunggu waktu yang tepat untuk melarikan diri. Ketika dia mendapat kesempatan itu, dia melarikan diri ke kampung sebelah yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Salah satu warga mengizinkan dia tinggal di tempat mereka setelah dia menceritakan pengalamannya. Dari sana ia berkesempatan kembali ke kota untuk mencari pekerjaan, karena ia tidak lagi memiliki uang. Puji Tuhan, tempat dia bekerja sebelumnya bersedia menerimanya kembali.

Namun, keberadaannya diketahui kembali sehingga keluarganya kembali menjemput paksa bersama kepala desa dan polisi agar dia kembali ke rumah. Dia setuju dengan syarat dia tidak mau kembali ke rumah. Akhirnya ia tinggal di rumah kepala desa. Ibunya memeluknya ketika dia tiba di kampung, "Aku akan mengizinkanmu pergi ke gereja, yang penting kamu pulang." Jadi, pada beberapa kesempatan, keluarganya mengantarnya ke gereja tetapi tetap di dalam mobil. Mengalami hal ini, dia mengira keluarganya telah menerima keyakinannya sampai suatu malam, mereka menjebaknya.

Ketika dia datang ke rumahnya, mereka telah menyiapkan seorang dukun. Dukun itu menginterogasinya dan mengatakan bahwa pacarnya telah memantrainya. Dukun itu juga mengatakan hal-hal yang buruk tentang Kekristenan.

Terpojok, dia berkata pada dirinya sendiri, "Saya tidak akan bisa melarikan diri jika saya tidak melakukan apa yang mereka inginkan." Jadi, dia berpura-pura mau memeluk Islam lagi dan mengatakan hal-hal yang ingin mereka dengar. Dukun itu selalu memberinya ramuan dengan maksud untuk mengusir "roh Kristen". Dia meminumnya, tetapi sekaligus berdoa agar Tuhan melindunginya dari ramuan tersebut. Sejak itu, keluarganya berusaha "menyembuhkan" dia dengan mendatangkan beberapa dukun. Dia terus berdoa, meminta kekuatan dan kesabaran karena "perawatan" oleh para dukun itu membuatnya depresi dan terganggu mentalnya. Dia meminta Tuhan untuk memberinya kesempatan untuk keluar dari rumah.

Lima bulan telah berlalu. Dia mendaftar kuliah dan diterima. Di sini, dia melihat peluang dan membuat rencana. Suatu hari, dia memiliki jadwal kampus. Dia mengemasi tasnya, mengatakan bahwa dia akan mampir di binatu dalam perjalanan ke kampusnya bersama keponakannya. Saat keponakannya mengantarnya ke kampus, dia mengatakan bahwa dia akan masuk kelas selagi keponakannya menungguinya. Namun, ia mengambil jalan memutar dan berhasil melarikan diri tanpa diketahui keponakannya.

Dengan keberanian yang Tuhan berikan, Ruti naik bus seorang diri menuju ke satu kota yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Berkat bantuan jaringan dari anggota gereja yang sebelumnya memuridkannya, SALT mengetahui tentang keadaannya dan menjemputnya untuk segera membawanya ke rumah perlindungan.

Saat ini, Ruti tinggal bersama kakak-kakak rohaninya untuk dimuridkan dan dibina. SALT pun mendukung Ruti secara finansial sampai dia bisa berdiri sendiri. Suatu hari kelak, Ruti memiliki kerinduan untuk menjadi guru agama Kristen.

Doakan agar iman Ruti semakin dikuatkan dan Tuhan dapat memakainya secara luar biasa, khususnya untuk memenangkan keluarganya.

MENGUATKAN DAN MEMPERLENGKAPI GEREJA-GEREJA DI INDONESIA

Saat ini kebutuhan Tubuh Kristus di Indonesia begitu besar dan terkadang luput dari perhatian kita. SALT Indonesia berupaya sebaik mungkin untuk memperlengkapi dan menyalurkan berkat dari gereja-gereja Tuhan di seluruh Indonesia agar kita saling membantu dan menopang.

Adapun kebutuhan saat ini adalah:

1. Alkitab Kontekstual yang adalah Alkitab dalam bahasa lokal (bukan Bahasa Indonesia) atau bahasa yang lebih dimengerti oleh konteks komunitasnya.

Alkitab Kontekstual Jumlah Harga/eksemplar Total Kebutuhan
10.000 eksemplar Rp120.000 Rp1,2 Miliar

2. Orang percaya baru dan orang percaya di seluruh Indonesia yang dipenjarakan oleh karena imannya membutuhkan bantuan selama mereka berada di tahanan.

Bantuan biaya hidup tahanan Jangka waktu Bantuan per bulan Total Kebutuhan
4 Tahun (48 bulan) Rp2.000.000 Rp96.000.000

3. Banyak keluarga dari gereja teraniaya yang terdampak pandemi COVID-19. Mereka adalah orang percaya baru dan orang percaya yang tinggal di tempat sulit (mayoritas muslim) yang mengalami diskriminasi pembagian bantuan pemerintah pusat.

Bantuan Relief Masa Pandemi Jumlah Kepala Keluarga Bantuan/KK Total Kebutuhan
1500 KK Rp700.000/bulan Rp1,5 Miliar

Tidak ada bantuan yang terlalu kecil atau terlalu besar. Jika Anda ingin mendukung pelayanan kami dalam melayani Tubuh Kristus yang teraniaya dan perlu dibantu, silakan gunakan kode QRis yang tersedia atau ke nomor rekening kami:
BRI 019-301-000-968-308 a.n. Yayasan Satu Lentera Indonesia

Anda pun dapat mengirimkan cek Anda ke kantor kami di:
SALT INDONESIA
Jl. Iskandar Muda no. 30C - Kby. Lama, Jakarta Selatan
Email: saltindonesia​@​specss.live
WA: 0895-8074-53928

Terima kasih atas kontribusi Anda.
Tuhan Yesus Memberkati.

 
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Website | Kontak | Arsip | Berlangganan | Berhenti
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org