Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2012/23

e-JEMMi edisi No. 23 Vol. 15/2012 (5-6-2012)

Okultisme

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________

e-JEMMi -- Okultisme
No.23, Vol.15, Juni 2012

SEKILAS ISI
ARTIKEL MISI: OKULTISME
DOA BAGI MISI DUNIA: ASIA SELATAN
DOA BAGI INDONESIA: KEBEBASAN BERAGAMA

Shalom,

Iblis, Lucifer, setan, roh jahat, adalah nama-nama untuk satu pribadi
yang sama yang pekerjaannya adalah menipu dan merongrong kehidupan
orang percaya. Dalam edisi ini, kami mengajak Anda untuk mengenal
Iblis dari sudut pandang Alkitab dan apa saja yang sanggup
dilakukannya, agar kita waspada terhadap musuh kita ini dan selalu
"berjaga-jaga" dalam kehidupan kita sehari-hari. Kiranya artikel ini
memberkati Anda sekalian. Selamat menyimak dan berdoa. Tuhan Yesus
memberkati!

Staf Redaksi e-JEMMi,
Yosua Setyo Yudo
< http://misi.sabda.org/ >

                       ARTIKEL MISI: OKULTISME

Dunia di mana kita berpijak adalah ajang peperangan antara kuasa
kegelapan dan kuasa Tuhan. Sedangkan manusia adalah makhluk yang
memunyai kehendak, mau atau tidak mau harus memilih di antara dua hal
tersebut. Manusia tidak akan menjadi makhluk netralisme yang memunyai
kuasa tersendiri. Sekali lagi, tidak mungkin, sebab manusia hidup dan
kehidupannya ada dalam kuasa tersebut. Dalam Matius 12:43-45 dan Wahyu
3:20, 
dua bagian ayat ini menjelaskan bahwa dalam diri manusia, kalau
tidak ada Tuhan, pasti kehendak setan yang berkuasa.

Siapakah Iblis Itu?

Dalam mendekati keberadaan iblis, lebih dahulu kita perlu melihat
gagasan-gagasan iblis yang masuk ke sendi-sendi budaya -- adat kita.

1. Menurut Masyarakat Primitif

Menurut masyarakat Yunani kuno, Iblis dikaitkan dengan roh jahat.
Istilah yang dipakai adalah "daimones", merupakan makhluk-makhluk yang
melampaui manusia, yang menjadi perantara antara manusia dengan dewa
yang telah mendiami antara langit dan bumi. Konsep ini memunyai
anggapan bahwa orang-orang mati pada zaman keemasan akan berubah
menjadi "daimones", dia nanti akan menjadi pengawal orang-orang di
kemudian hari. Dalam perkembangannya, "daimones" diidentikkan dengan
roh-roh jahat yang memunyai tubuh fana. Begitu pula dalam masyarakat
kita, Iblis sering diidentikkan dengan setan atau roh jahat lainnya.
Konsep yang mendasari hal tersebut berasal dari Yunani kuno. Konsep
ini menegaskan bahwa roh-roh orang yang sudah meninggal, namun tidak
dikehendaki oleh Allah, seperti mati gantung diri, bunuh diri, atau
orang yang jahat mati, roh-rohnya masih penasaran dan masih mengembara
di bumi, serta menggoda manusia.

Ada pandangan lain yang mengatakan bahwa setan atau Iblis berasal dari
orang-orang mati sebelum Adam dan Hawa. Pandangan ini memahami setan
sebagai yang pada mulanya memerintah atas dunia yang sempurna atas
orang-orang sebelum zaman Adam. Pada waktu setan berdosa melawan
Allah, maka orang-orang ini juga terlibat dalam pemberontakan,
sehingga mereka kehilangan tubuh mereka dan yang tinggal roh-rohnya
saja, lalu mereka menjadi roh-roh jahat. Namun konsep ini tidak sesuai
dengan Alkitab, sebab firman Allah tidak pernah mengatakan bahwa ada
suatu bangsa sebelum Adam. Begitu pula Tuhan Yesus mengatakan bahwa
Adam adalah manusia pertama (Matius 19:4).

2. Menurut Pandangan Modern

Munculnya zaman Pencerahan di Eropa telah menyebabkan timbulnya aliran
Empirisme di Inggris dan aliran Rasionalisme di Perancis. Kedua aliran
tersebut merupakan pukulan berat bagi kepercayaan lama, sebab aliran
tersebut menganggap bahwa manusia sudah mencapai kedewasaan untuk
mengetahui segala bidang pengetahuan, termasuk setan dan pekerjaannya.
Menurut pandangan ini, iblis atau setan adalah sesuatu yang tidak
rasional, sebab standar sesuatu yang benar adalah rasio. Namun dalam
dunia ini, semua yang rasional, semua fenomena dapat didekati dengan
akal, dengan kata lain setan atau Iblis adalah rekayasa manusia,
karena ketidakmampuan manusia menemukan fakta yang ada.

3. Menurut Pandangan Alkitab

Alkitab sebagai wahyu Allah telah memberikan penjelasan yang lengkap,
bukan hanya sekadar spekulasi apa yang dilihat manusia. Penolakan
terhadap realitas setan biasanya didasari atas pertimbangan adanya
anggapan mengenai setan sebagai personifikasi kejahatan. Namun, firman
Tuhan telah membantu kita untuk mengerti dengan jelas tentang
keberadaan setan. Kata-kata Iblis berasal dari bahasa Yunani
"diabolos", yang berarti penuduh, pengumpat, atau pemfitnah. Sedangkan
istilah setan berasal dari Ibrani "shatan", yang berarti musuh.
Penyebutan dua istilah ini berbeda sebab penulis Alkitab ingin
menekankan sifat-sifat mereka yang menonjol, namun pada dasarnya
esensi mereka adalah sama.

a. Dia adalah ciptaan.

Pengertian setan atau Iblis sebagai makhluk ciptaan; bukan pencipta.
Mereka bukan ada pada mulanya kendatipun Tuhan menciptakan mereka,
namun Tuhan tidak menghendaki kehadiran mereka setelah mereka
memberontak kepada Tuhan. Sebab pada mulanya Allah hanya menciptakan
malaikat untuk melayani Tuhan Allah, bukan menciptakan Iblis. Iblis
dan balanya ada karena pemberontakan Malaikat Lucifer terhadap Tuhan
Allah, sehingga Allah membuangnya ke dunia (Yehezkiel 28:11-19).

b. Dia adalah makhluk roh.

Setan termasuk golongan malaikat-malaikat yang disebut kerubim
(Yehezkiel 28:14). Rupanya mereka adalah ciptaan yang tertinggi (ayat
12). Inilah yang menjadi alasan mengapa Mikhael, penghulu malaikat,
tidak berbantah-bantah dengan setan mengenai tubuh Musa (Yudas 9).
Setan bisa disebut sebagai penghulu semua malaikat yang jahat, dia
tetap memiliki kuasa, tapi tidak mahakuasa. Dia disebut ilah dari
dunia ini dan penguasa dari kuasa-kuasa di udara (2 Korintus 4:4;
Efesus 2:2).

c. Nama-nama iblis.

Beberapa nama yang dikenakan oleh setan sebagai indikasi tentang
keberadaannya. Nama-nama Iblis yang sering kita temukan dalam Alkitab
lebih menekankan aktivitasnya atau sifatnya, yaitu: Si Ular Tua (Wahyu
12:9; Kejadian 3:1), 
Bintang Timur, Putera Fajar, Lucifer (Yesaya
14:12), Beelzebul (Matius 12:24), 
Penguasa Dunia (Yohanes 12:31), Ilah Zaman ini (2 Korintus 4:4), Belial (2 Korintus 6:15), 
Si Penggoda (1 Tesalonika 3:5), Singa (1 Petrus 5:8), Pendakwa (Wahyu 12:10), Si
Jahat (Matius 13:19), Pembunuh, Pendusta, Bapa Segala Dusta (Yohanes
8:44), 
Penguasa Kerajaan Angkasa (Efesus 2:2), Naga (Wahyu 12:9), dan
Malaikat Terang (2 Korintus 11:14).

Asal Mula Iblis

Keberadaan Iblis atau setan tidak pernah Tuhan izinkan, sehingga iman
kita menolak bahwa penyebab kehadiran Iblis adalah Tuhan. Allah tidak
pernah menciptakan Iblis dengan balanya. Memang Kolose 1:16 berkata,
"Karena di dalam Dia telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di
sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan,
baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia." Penciptaan itu
termasuk malaikat. Hal itu dikerjakan oleh Allah jauh sebelum
penciptaan manusia. Salah satu malaikat yang menjadi pemimpin ialah
Lucifer atau Bintang Timur atau Putera Fajar, yang kemudian menjadi
tinggi hati mau menyamai Yang Maha Tinggi, tetapi kemudian diturunkan
Allah sehingga dia menjadi Iblis/setan (Yesaya 14:12-15, Yehezkiel
28:13-17). 
Setelah itu Iblis bekerja di taman Firdaus, lalu
menjatuhkan Hawa dan Adam. Setan disebutkan sebagai penghulu roh-roh
jahat (Matius 12:24). Hal ini sebagai indikasi bahwa setan atau Iblis
telah menjadi pemimpin malaikat-malaikat yang jatuh menjadi roh-roh
jahat.

Iblis atau setan telah mengatur dengan baik tingkatan-tingkatan
malaikat-malaikatnya untuk memperluas tujuannya. Efesus 6:12 berkata,
"karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi
melawan pemerintah-pemerintah (penekanannya pada sistem), melawan
penguasa-penguasa (penekanannya pada pribadi dari setan yang
berkuasa), melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini
(penekanannya Iblis sebagai pemimpin kegelapan), melawan roh-roh jahat
di udara (penekanannya pada kegiatan roh-roh ini yang sering
menimbulkan kekacauan manusia)." Dua dari tingkatan-tingkatan tersebut
-- pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, memiliki sebutan yang
sama dengan malaikat-malaikat (Efesus 3:10). Hal ini sebagai indikasi
bahwa jenis makhluk yang sama, merupakan pribadi-pribadi pada
tingkatan ini. Roh-roh jahat disebut sebagai makhluk-makhluk halus
(sebenarnya adalah roh-roh yang najis). Contoh: roh jahat yang disebut
dalam Matius 17:18. Sebenarnya ada kesamaan antara roh-roh jahat
dengan roh-roh halus yang terdapat dalam Lukas 10:17-20. Kitab Matius
8:16 
juga menyaksikannya, Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang yang
dirasuk oleh roh-roh jahat dengan cara mengusir keluar roh-roh najis
dari dalam diri mereka.

Bentuk Kegiatan Setan Menurut Alkitab

Kegiatan-kegiatan setan telah tercatat dalam firman Allah: dalam
hubungan dengan Kristus, dengan Allah, dengan bangsa-bangsa, dengan
orang yang tidak percaya, dengan orang-orang percaya.

Hubungan dengan Yesus Kristus

Permusuhan antara Setan dengan Kristus pertama kali terlihat dalam
Kejadian 3:15. Kristus sebagai benih perempuan akan meremukkan kepala
si setan, begitu pula setan akan meremukkan tumit dari benih perempuan
tersebut (penderitaan Yesus di kayu salib). Pada saat kelahiran Tuhan
Yesus di bumi, Dia sudah dihadang oleh Setan melalui Herodes. Tidak
dapat disangkal bahwa pembunuhan yang diperintahkan oleh Herodes
terhadap anak-anak di bawah umur dua tahun, diilhami oleh setan
(Matius 2:16). Begitu pula dalam Matius 16:21-23, Tuhan Yesus
menghardik Petrus karena dia dipakai setan untuk menghalangi karya
Kristus (menderita, mati, dan bangkit). Setan juga memakai Yudas untuk
mengkhianati Tuhan Yesus (Yohanes 13:27). Serangan selanjutnya dalam
Matius 4:1-11, Tuhan Yesus dicobai oleh Iblis untuk berbuat jahat
melalui tiga bidang. Tiga serangan ini sebagai gambaran tentang
bidang-bidang di mana seseorang dapat dicobai: keinginan daging,
keinginan mata, keangkuhan (1 Yohanes 2:16). Segala tujuan pencobaan
setan kepada Kristus adalah untuk meniadakan penderitaan dan kematian
di kayu salib.

Hubungan dengan Allah

Dalam Kejadian 3:5, setan memberikan penawaran palsu kepada Hawa,
bahwa dia akan menjadi "seperti Allah" jika makan buah pengetahuan
baik dan jahat yang dilarang itu. Tindakan setan ini sebagai
penyerangan kepada Allah. Saat ini, kegiatan setan untuk "menyerang"
anak-anak Allah semakin berkembang (2 Timotius 3:5). Setan juga
menampilkan pelayan-pelayan yang menyamar sebagai pelayan-pelayan
kebenaran (2 Korintus 11:15). Puncak dari kepalsuan itu ialah
kedatangan antikristus. Kegiatan ini menyesatkan banyak orang dengan
"kebohongan/tipu muslihat" (2 Tesalonika 2:9-11).

Hubungan dengan Bangsa-Bangsa

Tujuan utama setan dalam hal ini adalah untuk menyesatkan bangsa-
bangsa (Wahyu 20:30). Penyesat ini beranggapan dapat memerintah secara
adil, bijaksana, dan damai, terlepas dari kehadiran Tuhan dan
pemerintahan Tuhan. Taktiknya hanya untuk mengelabui. Dalam melakukan
tugas ini, setan mempekerjakan roh-roh jahat (Daniel 10:13, 20), dan
dia memakai pemerintah-pemerintah untuk menghalangi pengabaran Injil
(1 Tesalonika 2:18).

Hubungan dengan Orang Kafir

Dalam 2 Korintus 4:4, setan membutakan pikiran mereka, sehingga mereka
tidak mau menerima Injil. Dia memberikan pemahaman yang salah: "Banyak
jalan menuju ke Roma" (cara berpikir pluralisme dan kebatinan).
Pertimbangan manusia dan berbagai argumentasi yang meyakinkan,
memunyai peranan penting. Tetapi, setan juga datang pada saat orang
mau mendengarkan firman Tuhan, sehingga dia tidak dapat percaya (Lukas
8:12).

Hubungan dengan Orang Percaya

Dalam relasi dengan orang-orang percaya, setan tidak pernah tinggal
diam, tetapi justru bekerja lebih giat.

1. Setan Mencobai

Seperti halnya setan mencobai Tuhan Yesus, begitu juga setan berusaha
mencobai para pengikut-Nya. Tujuan dari pencobaan ini agar orang
percaya melakukan kejahatan. Dalam pencobaan setan, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Supaya manusia menyesuaikan diri dengan segala tekanan dan tatanan
yang berlaku dalam masyarakat (1 Tesalonika 3:5).
b. Agar orang percaya menyembunyikan diri atau menutupi kepentingan
diri sendiri (Kisah Para Rasul 5:1-11).
c. Agar orang-orang percaya melanggar susila (1 Korintus 7:5).

2. Setan Penyerang

Pekerjaan setan sebagai penyerang atau penuduh orang-orang percaya
dalam berbagai bidang kehidupan, yaitu:

a. Menyerang kesaksian kita terhadap Injil (mengambil firman Tuhan,
memusuhi orang percaya, mencegah tersebarnya penginjilan).
b. Menyoroti dosa-dosa orang percaya, menuduh (Wahyu 12:10). c.
Menyerang orang percaya dengan cara menekan, yang membuat kita tidak
sanggup menanggungnya (2 Korintus 2:5-11).

Diambil dari:
Judul majalah: Yasuma, Edisi VIII, Tahun 2000
Penulis: Pdt. Legowo, M.Div
Penerbit: Yayasan Sumber Sejahtera, Jakarta
Halaman: 5 -- 8

                  DOA BAGI MISI DUNIA: ASIA SELATAN

Setahun yang lalu, Injil memasuki sebuah daerah yang gelap, penuh
penolakan, dan terpencil di Asia Selatan.

Dua kuil Hindu yang besar mendominasi sebuah komunitas kecil, yang
terdiri dari 4.500 jiwa di dekat pantai sebuah negara di Asia Selatan.
T adalah pendeta bagi komunitas-komunitas yang bersembahyang di kedua
kuil itu. Ia sangat dihormati, bahkan ditakuti sebagai "Pendeta
Pengorbanan" di kedua kuil tersebut.

T memimpin orang-orang dari komunitas itu untuk menyembah sebuah
patung berhala yang dikenal sebagai "Dewi Kematian", dan orang-orang
di komunitas-komunitas itu percaya bahwa patung ini meminum darah dari
korban yang diletakkan di hadapannya. Hasilnya, selama masa festival,
T secara rutin mempersembahkan korban hingga sebanyak 100 ekor kambing
setiap harinya demi penebusan dosa-dosa umat di tempat itu.

Tetapi tahun lalu, sebuah tim dengan Proyek Film YESUS tiba di tempat
itu untuk memutar film "YESUS", film yang menceritakan tentang
kehidupan Yesus menurut Injil Lukas. Tim itu mempertontonkan film itu
sebanyak empat kali dan T berkesempatan hadir di salah satunya.
 Meskipun T sangat dihormati sebagai pendeta sampai titik itu, namun
 darah kambing yang dibunuhnya selalu meninggalkan dirinya dengan
 sebuah kekosongan di dalam batinnya, demikian menurut laporan Proyek
 Film YESUS. Pada saat ia melihat darah Yesus yang tidak bersalah
 tercurah ketika Ia disalibkan, ia mulai mengerti bahwa itulah
 pengorbanan terbesar -- dan satu-satunya pengorbanan -- pantas bagi
 Allah.

T adalah orang pertama yang maju menerima undangan untuk menerima
Yesus malam itu. Setahun kemudian, banyak anggota komunitas itu yang
mengikuti jejaknya. Kini sebanyak 300 jiwa menghadiri gereja di desa
tersebut.

T kini terlibat aktif dalam penginjilan dan pemuridan. Ia juga
menolong tim-tim film "YESUS" untuk menjangkau pulau-pulau yang tidak
terjangkau, yang jauh dari pantai bagi Kristus. (t/Yudo)

Sumber: http://mnnonline.org/article/17226

Pokok doa:

1. Mengucap syukur untuk T yang mau menerima Kristus sebagai Tuhan dan
Juru Selamat. Mari kita berdoa agar T semakin bertumbuh dalam
pengenalannya akan Tuhan.

2. Doakan juga untuk tim film "YESUS" dalam pelayanan mereka, agar
melalui pelayanan mereka banyak jiwa dimenangkan bagi Kristus.

3. Berdoa agar Tuhan memakai program penginjilan dan pemuridan yang
dilakukan oleh T dan rekan-rekannya, untuk menjangkau orang-orang yang
belum mengenal Kristus.

               DOA BAGI INDONESIA: KEBEBASAN BERAGAMA

Setelah mendapat banyak pertanyaan tentang kebebasan beragama dalam
Universal Periodic Review Human Rights Council, ada dua agenda yang
harus diselesaikan oleh bangsa Indonesia, salah satunya penyelesaian
masalah GKI Yasmin.

Sumber: Kompas, Jumat, 1 Juni 2012, Halaman 4

Pokok Doa:

1. Mari berdoa untuk pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian
masalah GKI Yasmin, agar Tuhan memberi hikmat dan hati yang bijaksana,
sehingga didapat hasil keputusan yang bertanggung jawab.

2. Doakan juga agar Tuhan senantiasa memberi perlindungan kepada semua
pihak, sehingga mereka bisa bekerja dengan lebih baik dalam menangani
masalah GKI Yasmin.

3. Mengucap syukur untuk pihak-pihak yang memberi dukungan dan
perhatian terhadap masalah GKI Yasmin. Kiranya Tuhan memberkati
pekerjaan dan pelayanan mereka.

4. Berdoa agar masyarakat Indonesia tidak terpancing dengan isu-isu
provokasi yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, yang bertujuan
untuk memecah belah umat Kristen.


"TO SET YOURSELF AGAINTS THE DELIVERER IS TO OPEN YOURSELF TO THE DESTROYER"


Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti dan Yosua Setyo Yudo
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org