Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2012/12

e-JEMMi edisi No. 12 Vol. 15/2012 (20-3-2012)

Terang Seorang Martir

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________

SEKILAS ISI
KESAKSIAN MISI: TERANG SEORANG MARTIR
SUMBER MISI: BETHANY CHRISTIAN SERVICES
STOP PRESS: IKUTI KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)
            MEI/JUNI 2012 -- PESTA

Shalom

"Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya."
Kutipan ayat dari Mazmur 116:15 ini mungkin sering kita dengar dalam
upacara pemakaman orang percaya. Sebenarnya, ayat tersebut bukan
sekadar ayat penghiburan, tetapi lebih merupakan ungkapan kebenaran
bahwa kematian orang percaya, ada dalam rencana-Nya. Kesaksian misi di
edisi e-JEMMi kali ini mengangkat kisah seorang muda dari Mesir yang
mati martir demi mempertahankan imannya kepada Kristus, dan menjadi
"minyak" yang membuat kehidupan rohani orang-orang percaya yang
mendengar kisahnya semakin berkobar. Selamat membaca, kiranya Tuhan
Yesus Kristus menganugerahkan kepada kita keberanian yang sama untuk
bertahan hingga akhir!

Staf Redaksi e-JEMMi,
Yosua Setyo Yudo
< http://misi.sabda.org/ >

                 KESAKSIAN MISI: TERANG SEORANG MARTIR

H dilahirkan di sebuah keluarga Kristen di Mesir pada tahun 1985. Ia
bangga dilahirkan sebagai orang Kristen, dan seperti banyak orang
Kristen Koptic, ia membuat tato sebuah salib di atas pergelangan
tangannya. Ia juga bangga dengan namanya, yang artinya "Sukacita"
dalam bahasa Arab. Ia memperlakukan orang-orang dengan baik; mereka
dapat melihat sukacita dan kasih Kristus dari pancaran matanya. Lampu
kehidupannya diisi dengan minyak dan bercahaya dengan terang bagi
semua orang untuk melihat.

Selama waktu wajib militernya, pemimpinnya menekan dia untuk berpindah
keyakinan ke agama lain. Walaupun pemimpin dan orang-orang dari agama
lain itu mencoba untuk membujuknya dengan janji-janji harta, H
menolaknya. "Aku tidak akan pernah meninggalkan Tuhan," katanya dengan
tegas. "Aku mengasihi Dia. Aku lahir sebagai Kristen dan aku akan
tetap menjadi Kristen, dan akan mati sebagai orang Kristen."

Penganiayaan meningkat. Teman sesama tentara memanggil namanya  bukan
dengan H tapi nama dari agama mereka. Mereka memaksa dia membaca
kalimat tertentu ketika ia makan satu meja dengan mereka. Mereka
menolak makanan apa pun yang diberikan oleh H. Ia selalu diganggu pada
saat tidur, dipukuli, dan diprovokasi untuk berkelahi.

Pemimpinnya sering menjadi sangat marah dan memerintahkan H untuk
menjilat sepatunya. H sering disundut menggunakan rokok. Anggota
keluarganya berkata bahwa H dipaksa untuk menanggalkan rompinya dan
diperintahkan untuk merangkak di lantai. Rekan sesama tentara
menginjak punggungnya dengan sepatu mereka dan berkata padanya, "Kami
mau lihat apakah Tuhanmu datang menolong!"

Tidak kuat lagi menanggung perlakuan diskriminasi ini, satu hari
sebelum masa wajib militernya berakhir, H mengancam pemimpinnya bahwa
ia akan melaporkan penganiayaan ini ke intelijen militer, jika
perlakuan semacam ini terus dilakukan terhadap tentara yang berlatar
belakang Kristen. Pemimpinnya memperingatkan H jika ia berani
melaporkannya, ia akan membalas dendam. Sang pemimpin mengadakan
persekongkolan untuk menyingkirkan H selamanya. Keluarga H dipanggil
oleh rumah sakit setempat satu minggu setelah ia kembali bertugas di
angkatan bersenjata dari masa istirahatnya bersama keluarga. Mereka
diberitahu bahwa H telah tenggelam di Sungai Nil dan mereka memerlukan
keluarga H untuk mengenali identitasnya.

Keluarga H pingsan ketika mereka mengamati sebuah tubuh di kamar
mayat. Sudah jelas bahwa ia tidak mati tenggelam; ia adalah korban
penyiksaan dan pembunuhan. "Mulutnya menganga, lidahnya menjulur
keluar, dan bola matanya terlihat membesar," ibunya dengan bercucuran
air mata menjelaskan. "Mereka membakar kedua tangan dan kakinya, serta
mencekiknya. Mereka dengan sadis menyiksanya." Rusuk dan gigi H patah,
dan ia ditikam dengan sebuah belati. Tanda tato salib di lengannya
telah dikikis dengan benda tajam. Tanda salib telah dihilangkan dari
kulit H, tetapi para penyerangnya tidak dapat menghapuskan Yesus dari
hatinya.

Yesus berkata bahwa semua manusia akan membenci pengikut-Nya karena
Dia (Matius 10:22), tetapi kami bersukacita mengetahui H "teguh hingga
kematiannya." Tubuhnya rusak, ia dengan brutal dianiaya, tetapi terang
H tidak padam. Hidup dan kesaksiannya adalah minyak yang membuat
terang tetap menyala melalui yang lain -- melalui mereka yang
mendengar kesaksiannya.

Pokok Doa:

1. Mengucap syukur untuk keberanian orang-orang percaya yang hidup di
negara-negara yang menolak kekristenan, yang tetap mempertahankan
imannya kepada Kristus.

2. Doakan untuk orang-orang percaya yang hidup di negara-negara yang
menolak kekristenan, agar Tuhan memberi kekuatan dan sukacita untuk
tetap bertahan dalam mengikut Dia.

3. Berdoa untuk keluarga para martir, agar semangat mereka untuk
menjadi saksi-Nya tetap menyala. Doakan juga agar Tuhan memampukan
mereka untuk terus menjadi saksi-Nya yang hidup.

Diambil dari:
Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan, Edisi Mei - Juni 2008
Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman: 5 -- 6

            SUMBER MISI: BETHANY CHRISTIAN SERVICES (BCS)

Bethany Christian Services adalah situs yang ada sejak 1982 untuk
mendukung pelayanan organisasi ini yang berdiri sejak 1944. Sebagai
agen adopsi internasional yang bersifat nirlaba, Bethany telah
melayani di 14 negara dan 75 lokasi di seluruh dunia. Anda bisa
menggali lebih banyak informasi tentang proses adopsi, pendampingan
kehamilan, dan pelayanan anak-anak yatim melalui situs ini. Anda juga
bisa berpartisipasi dalam blog atau forum yang disediakan di situs
ini. Selamat berkunjung dan berdoa bagi pelayanan BCS. (MDK)

==> www.bethany.org

             STOP PRESS: IKUTI KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN
                     (DIK) MEI/JUNI 2012 -- PESTA

Yayasan Lembaga SABDA melalui Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam
< http://www.pesta.org > kembali membuka kelas Dasar-Dasar Iman
Kristen (DIK) untuk periode Mei/Juni 2012. Bagi Anda yang ingin
mempelajari pokok-pokok penting dasar iman Kristen, seperti
Penciptaan, Manusia, Dosa, Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus,
segeralah bergabung dalam kelas DIK ini.

Anda bisa mendaftarkan diri untuk menjadi peserta baru, dan Anda akan
dikirimi bahan dan pertanyaan (tugas tertulis) untuk dikerjakan
sebelum mengikuti kelas diskusinya. Mengerjakan tugas tertulis ini
adalah wajib dan batas pengumpulan adalah tanggal 1 Mei 2012. Jadi,
segeralah menghubungi kami ke < kusuma(at)in-christ.net >.

Bagi Anda yang ingin membaca dan mempelajari pelajaran-pelajaran DIK,
silakan berkunjung ke: http://pesta.sabda.org/dik_sil

"EASTER IS A FACTOR IN OUR SALVATION BECAUSE IT IS A FACT OF HISTORY"

Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti, Yosua Setyo Yudo
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org