Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2011/45

e-JEMMi edisi No. 45 Vol. 14/2011 (15-11-2011)

Komisi Misi

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________

SEKILAS ISI
ARTIKEL MISI: SIAPA YANG AKAN MEMIMPIN KITA?
DOA BAGI MISI DUNIA: SUDAN SELATAN, IRAN
DOA BAGI INDONESIA: PELAYANAN PEMBINAAN MENTAL TNI DI SOLO

Shalom,

Dalam dua edisi yang lalu (edisi 43 dan 44) kami menyajikan artikel
mengenai pembentukan tim pelayanan misi, kriteria anggota-anggotanya,
dan tanggung jawab yang harus diemban mereka. Dalam edisi kali ini,
kami melanjutkan dengan menyajikan artikel tentang komisi misi yang
akan menetapkan tujuan dan mengawasi tim misi, serta apa yang menjadi
pendorong dalam gerakan misi di gereja. Selamat menyimak, Tuhan Yesus
memberkati.

Redaksi Tamu e-JEMMi,
Yosua Setyo Yudo
< http://misi.sabda.org/ >

        ARTIKEL MISI: SIAPA YANG AKAN MEMIMPIN KITA?

Jelaskan Maksud

Tujuan komisi misi adalah membantu gereja supaya menjadi sebuah Gereja
yang berorientasi pada Amanat Agung. Tanggung jawab mereka adalah
memberikan pedoman dan pengawasan kepada program misi gereja. Mereka
adalah orang-orang kunci yang bertanggung jawab untuk menggerakkan
gereja dalam misi. Pekerjaan mereka bukan melakukan semua pekerjaan.
Pekerjaan mereka adalah mendorong, melatih, dan menggerakkan
anggota-anggota gereja Anda sehingga lebih efektif dalam penginjilan
dunia.

Tuliskan Tanggung Jawab yang Ada

Mereka bertanggung jawab mengawasi program misi gereja. Mereka perlu
memerhatikan hal-hal seperti anggaran, komunikasi antara para utusan
Injil dan badan-badan misi, perencanaan dan evaluasi para utusan Injil
potensial. Akan tetapi, sebuah komisi misi aktif akan berbuat lebih
banyak lagi. Secara fundamental, tanggung jawab mereka adalah membantu
gereja untuk menjangkau sasaran-sasaran misinya. Untuk tujuan itu,
mereka akan berdoa, berencana, memberikan informasi, mendidik,
melatih, dan menggerakkan.

1. Berdoa

Satu-satunya sarana penting untuk memengaruhi perubahan adalah doa.
Doa menjadi dasar segala usaha dari komisi. Apakah sebagian anggota
gereja Anda tidak peduli terhadap misi? Berdoalah. Apakah Anda perlu
para anggota misi tambahan? Berdoalah. Apakah Anda perlu hikmat dalam
mengembangkan rencana-rencana dan program-program? Berdoalah.
Janganlah kita meremehkan sumber-sumber daya yang telah Allah
limpahkan kepada kita. Ia ingin menolong kita. Mari kita bersandar
pada Dia dalam doa. Sebuah komisi misi yang bijak akan bertekun dalam
doa-doa untuk gereja, program misi, para utusan Injil mereka, dan
dunia.

2. Rencana

Di Gereja Injili Lanzona, sasaran-sasaran ditetapkan oleh para
penatua. Komisi misi, akan membantu mengembangkan sasaran-sasaran
tersebut. Di gereja-gereja lain, sasaran dan tujuan boleh jadi
ditetapkan oleh komisi misi. Yang terpenting adalah kepemimpinan
gereja dan komisi misi harus memiliki suatu andil dalam proses
penentuan keputusan. Jika sasaran-sasaran misi hanya dimiliki oleh
beberapa pendukung misi, mereka akan menghadapi suatu kesulitan dalam
menggerakkan gereja mereka dalam misi. Oleh sebab itu, rencana komisi
misi berawal dengan memastikan bahwa mereka mendapat dukungan pemimpin
gereja untuk sasaran-sasaran misi. Langkah selanjutnya adalah
menetapkan tujuan-tujuan.

3. Memberikan Informasi

Beberapa anggota gereja mungkin memiliki informasi yang "kabur"
tentang apa yang Allah sedang lakukan di seluruh dunia. Hal ini dapat
dimengerti. Beberapa di antara mereka, mungkin memiliki kemudahan
untuk mendapatkan literatur yang melaporkan kemajuan Kerajaan Allah.
Pekerjaan komisi misi adalah memberikan informasi yang relevan. Hal
ini merupakan bagian penting untuk membantu jemaat melihat dunia dari
perspektif Allah.

Banyak badan misi akan mengirim majalah-majalah atau newsletter (surat
berkala) kepada Anda secara cuma-cuma. Ini merupakan sumber informasi
misi yang sangat bagus, yang dapat disebarkan di lingkungan kongregasi
Anda. Jemaat Anda akan diilhami dengan mendengarkan bagaimana Injil
telah mengalami kemajuan dan ditantang oleh tugas-tugas yang ada.

4. Mendidik

Kongregasi Anda tidak hanya mengetahui apa yang sedang terjadi terkait
dengan penginjilan dunia, tetapi mereka juga harus bertambah dalam
pengetahuan mereka tentang misi. Apakah sekelompok masyarakat belum
terjangkau itu? Berapa jumlah kelompok masyarakat belum terjangkau di
negara mereka? Siapakah utusan Injil "pembuat tenda" itu? Bagaimana
seseorang mempersiapkan diri untuk pelayanan lintas budaya? Apakah
yang dipercaya oleh orang-orang non-Kristen? Apa yang Alkitab ajarkan
tentang kepedulian Allah pada bangsa-bangsa? Pertanyaan-pertanyaan ini
dapat dijawab dengan sebuah program pendidikan misi yang efektif.

5. Melatih

Banyak hal yang dapat dikerjakan oleh sebuah gereja lokal untuk
melatih para anggotanya dalam pelayanan lintas budaya. Ini tidak cukup
hanya meminta kepada mereka supaya terlibat. Kita juga harus
memberikan pelatihan yang diperlukan.

6. Menggerakkan

Komisi misi perlu memberikan kesempatan untuk keterlibatan dalam
penginjilan dunia. Dalam beberapa hal, ini berarti bahwa komisi misi
mengembangkan suatu pelayanan lintas budaya dan menarik anggota untuk
mau terlibat. Dalam kasus-kasus yang lain, mereka mungkin sekadar
mengarahkan jemaat pada pelayan-pelayan misi yang dilakukan oleh
badan-badan misi yang lain. Akan tetapi, pokok persoalannya adalah
bahwa komisi misi tidak berhenti hanya pada memberikan informasi,
mendidik, atau bahkan melatih. Sasaran mereka adalah menggerakkan
jemaat dalam penginjilan dunia melalui doa, pemberian, pengutusan,
atau suatu kombinasi semua ini.

Menentukan dan Mengangkat Anggota Komisi

1. Komitmen

Pada saat Anda mengkaji ulang tanggung jawab ini, jelaslah bahwa para
anggota komisi harus bersedia menginvestasikan waktu mereka. Mereka
harus menjadikan pelayanan komisi misi menjadi pelayanan utama, bukan
hanya sekadar rutinitas, jadwal yang padat. Pelayanan ini menuntut
lebih dari sekadar setia hadir pada pertemuan-pertemuan komisi --
meskipun pertemuan komisi juga penting. Banyak komisi misi berjalan
pincang. Para anggota komisi merasa bahwa mereka telah melakukan
bagian mereka hanya dengan menghadiri sebuah pertemuan berkala.
Komitmen semacam itu tidak akan pernah berhasil dalam menggerakkan
sebuah gereja dalam misi.

Sebuah komisi misi yang dinamis, beranggotakan orang-orang yang terus
berusaha meningkatkan pengetahuan mereka tentang misi melalui
Pemahaman Alkitab (PA), membaca, serta menghadiri
konferensi-konferensi dan seminar-seminar. Mereka harus bisa
menggerakkan gereja dalam misi. Oleh sebab itu, mereka harus peduli
terhadap kehidupan rohani mereka secara pribadi, sehingga mereka
menjadi pelayan-pelayan yang baik untuk tugas yang dipercayakan kepada
mereka.

Ketika Anda menarik anggota-anggota untuk komisi misi, jangan
melonggarkan tekanan pada komisi yang diperlukan. Jangan mencoba
secara sengaja menarik para anggota dengan mengecilkan anti
tugas-tugas yang terlibat. Berbuat demikian adalah menabur
benih-benih kelalaian dan ketidaksetiaan. Ini merupakan cara yang
paling meyakinkan untuk melakukan sabotase terhadap komisi Anda
sebelum komisi itu mulai bekerja.

Ketika Anda sedang memilih anggota jemaat Anda untuk duduk dalam
komisi misi, jelaskan kepada orang-orang yang telah Anda pilih
mengenai tugas dan tanggung jawab komisi misi. Bagikan/tanamkan visi
yang Tuhan berikan kepada gereja Anda -- menjadi sebuah Gereja Amanat
Agung. Berikan gambaran tentang peranan vital komisi misi. Minta
mereka untuk memeriksa jadwal-jadwal mereka dan komitmen-komitmen
lainnya, sebelum sepakat bergabung dengan komisi misi.

2. Karakter

Ketika Anda menimbang orang-orang yang akan duduk dalam komisi misi
Anda, jangan meremehkan persyaratan-persyaratan dasar seperti
kehidupan rohani yang sehat, kepedulian pada yang terhilang, dan
komitmen pada gereja lokal. Di samping semua ini, memang menguntungkan
kalau ada orang-orang dalam komisi Anda yang kreatif dalam bidang
musik, tata ruang, atau dalam kata-kata. Perhatikan juga apakah mereka
orang-orang yang suka bekerja sama. Meskipun mungkin mereka memiliki
kepedulian pada misi, anggota-anggota yang keras kepala kurang
fleksibel, dapat tergelincir dari diskusi-diskusi, dan melemahkan
semangat anggota-anggota lain.

3. Memulai Pertemuan

Komisi misi hendaknya bertemu sedikitnya dua kali sebulan. Jika tujuan
Anda hanya untuk mengelola suatu program misi yang ada, satu pertemuan
bulanan mungkin cukup. Oleh sebab itu, jika tujuan Anda menggerakkan
gereja Anda dalam misi, jika keinginan Anda adalah untuk melihat
gereja Anda menjadi sebuah Gereja Amanat Agung, suatu investasi waktu
lebih diperlukan.

Satu di antara pertemuan-pertemuan mungkin untuk maksud doa dan
belajar. Jangan biarkan doa menjadi sekadar keperluan seremonial,
sehingga Anda keluar dari jalur karena memberi perhatian pada hal-hal
yang tampaknya lebih penting. Jadikan doa sebagai prioritas utama
dalam pertemuan Anda. Bertekunlah di dalam doa. Gunakan sumber-sumber
seperti The Global Prayer Digest dan Operation World.

Sediakan waktu untuk belajar. Cermati apa yang Alkitab katakan tentang
kepedulian Allah kepada yang terhilang dan keinginan-Nya agar semua
orang mengenal-Nya. Bacalah buku-buku tentang misi atau biografi para
utusan Injil. Diskusikan isu-isu. Pertimbangkan strategi-strategi dan
kesempatan-kesempatan. Berdoa dan belajar akan membangun suatu
landasan yang kukuh, untuk membawa gereja Anda dalam misi.

Dalam pertemuan kedua, Anda juga dapat menyelesaikan
persoalan-persoalan berkaitan dengan anggaran,
perencanaan-perencanaan, dan program-program.

Langkah-Langkah Pertama untuk Suatu Program Misi Baru

Mungkin gereja Anda adalah sebuah gereja yang masih muda atau Anda
sedang memulai sebuah program misi. Anda mungkin belum mendukung
seorang utusan Injil. Anda tidak memiliki kandidat utusan Injil. Anda
belum terlibat dalam badan-badan misi. Dalam kasus itu, langkah apa
saja yang dapat Anda ambil sebagai sebuah komisi misi? Bidang-bidang
apa saja yang sebaiknya mendapat perhatian Anda selama beberapa bulan
pertama?

Mulailah dengan doa, studi Alkitab, dan studi misi. Dengan melakukan
ketiga hal ini selama beberapa bulan pertama, sebenarnya Anda sedang
membangun suatu landasan untuk sebuah program misi yang kukuh,
berhasil, dan tahan lama. Anda juga tidak membuang waktu Anda dengan
percuma. Jangan tergesa-gesa dalam pengembangan program.

Prioritas lain untuk sebuah komisi misi baru adalah perencanaan. Jika
gereja Anda belum memiliki sasaran-sasaran misi, carilah masukan dari
para pemimpin gereja Anda, sebelum menetapkan tujuan-tujuan. Di Gereja
Injili Lanzona, para penatua menemukan beberapa sasaran misi yang
baik. Pekerjaan komisi misi adalah menetapkan tujuan-tujuan untuk
membantu gereja mencapai sasaran-sasarannya.

Apa yang Sedang Anda Bangun?

Sebuah cerita terkenal berkisah tentang tiga orang pria yang sedang
menyusun batu merah di sebuah proyek bangunan. Seorang pejalan kaki
yang sedang lewat, berhenti dan bertanya kepada seorang di antara
mereka apa yang sedang ia lakukan. Ia melihat hasil pekerjaannya
dengan sedikit gusar dan berkata, "Saya sedang mengatur batu merah."
Si pendatang itu melanjutkan pengawasannya dan bertanya kepada seorang
yang lain apa yang sedang ia lakukan. Ia menjawab dengan lebih
antusias, "Saya sedang membangun sebuah dinding." Akhirnya si
pelancong datang kepada orang ketiga dan mengulang pertanyaannya.
Orang itu berdiri, memandang pada bangunan yang belum selesai dan
berkata, "Saya sedang membangun sebuah katedral."

Tiga pria itu semuanya melakukan pekerjaan yang sama, tetapi dengan
tiga perspektif yang berbeda. Hanya pria terakhir yang melihat makna
sesungguhnya pada apa yang sedang ia kerjakan. Meskipun bangunan hanya
merupakan tahap awal, namun ia sudah mampu melihat keindahan gereja
yang selesai dibangun. Itulah visinya yang memberikan arti kepada
kerjanya. Beberapa komisi misi hanya menyusun batu merah. Mereka tidak
memiliki visi mengenai apa yang Allah inginkan supaya dikerjakan
melalui gereja mereka. Pekerjaan mereka membosankan dan tidak berarti.
Komisi-komisi misi lainnya bekerja dengan suatu visi untuk menjadikan
gereja mereka sebuah Gereja Amanat Agung -- sebuah gereja yang secara
agresif berusaha mengerjakan bagiannya untuk menggenapi Amanat Agung.

Bagaimana dengan gereja Anda dan program misi Anda? Apakah Anda sedang
menyusun batu merah atau apakah Anda sedang membangun sebuah katedral?

Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Menjawab Tantangan Amanat Agung
Judul asli buku: The World Beyond your Walls
Judul artikel: Siapa Yang Akan Memimpin Kita?
Penulis: Dean Wiebracht
Penerjemah: Suryadi
Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 1997
Halaman: 130 -- 141

               DOA BAGI MISI DUNIA: SUDAN SELATAN, IRAN

SUDAN SELATAN -- Di awal tahun 2011, masyarakat Sudan Selatan secara
berbondong-bondong menyatakan memisahkan diri dari Sudan Utara dan
membentuk negara sendiri. Hari kemerdekaan itu direncanakan akan
terjadi pada tanggal 9 Juli, namun ketegangan meningkat di daerah
perbatasan dan garis perbatasan penting yang disengketakan.

Untuk menghindari konflik dan kekerasan, kira-kira sepertiga dari
seluruh populasi Kadugli (di negara bagian Kordofan sebelah Selatan)
mengungsi ke Pegunungan Nuba. Yang dikhawatirkan adalah, bukannya
menemukan perlindungan, tapi para pengungsi tersebut justru akan
diburu, sama seperti saat krisis kemanusiaan yang terjadi ketika
perang sipil yang berakhir dengan persetujuan damai pada tahun 2005.
(t/Yudo)

Diterjemahkan dari:
Judul Buletin: Body Life Vol.29, No.7 July 2011
Nama Kolom: World Christian Report
Judul asli artikel: Southern Sudan: Newest Nation to Emerge Amid Violence
Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman: 5

Pokok Doa:

1. Doakan Sudan Selatan yang sampai hari ini masih bertikai dengan
Sudan Utara yang dikuasai pihak Mayoritas. Berdoalah untuk pemimpin
kedua pihak -- Presiden Omar al-Bashir yang menjadi pemimpin Sudan
Utara, dan Presiden Salva Kiir Mayardit yang memimpin Sudan Selatan --
agar dapat mencapai kesepakatan damai, sehingga menghentikan
pertumpahan darah di negara itu.

2. Berdoalah agar Tuhan turut bekerja dalam penyelesaian krisis Sudan,
khususnya di distrik Kordofan sebagai perbatasan paling penting antara
sudan Selatan dan Sudan Utara.

IRAN -- Mahkamah Agung Iran membatalkan vonis hukuman mati Pendeta YN
yang berasal dari sebuah kota di bagian Utara Rasht, seperti yang
diungkapkan oleh pengacaranya, MA, kepada Agence France Presse (AFP).
Sehari sebelumnya, kelompok pendukung hak asasi manusia melaporkan
bahwa mahkamah Agung memvonis bersalah pada YN atas tuduhan murtad dan
mendukung vonis hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan rendah.

YN, yang ditangkap pada bulan Oktober 2009, berpindah dari agama lama
kepada Kristen pada akhir masa remajanya. Pria yang kini menjadi
pendeta gereja rumah ini, pertama kali ditahan karena memprotes aturan
yang memaksa murid-murid Kristen mengikuti pelajaran agama setempat di
sekolah mereka, kemudian tahun lalu ia dijatuhi hukuman mati atas
tuduhan murtad.

"Mahkamah Agung telah membatalkan vonis tersebut dan mengirim kembali
kasus itu ke pengadilan di Rasht, meminta terdakwa untuk bertobat,"
ujar Dadkhah.

Bertobat dalam agama setempat berarti Pendeta YN harus meninggalkan
imannya terhadap Kristus.

Pengacara pendeta YN, MA, menghadapi tuntutan sembilan tahun penjara
yang dijatuhkan pengadilan Teheran atas tuduhan "tindakan dan
propaganda melawan rezim setempat," menurut laporan AFP. Selain itu,
MA juga dilarang melakukan praktik hukum selama sepuluh tahun. Menurut
MA, tuntutan itu diakibatkan karena tindakannya memberikan keterangan
ketika diwawancarai oleh media asing. Ia diberi waktu selama dua puluh
hari untuk mengajukan banding. (t/Yudo)

Diterjemahkan dari:
Judul Buletin: Body Life Vol.29, No.7 July 2011
Nama Kolom: World Christian Report
Judul asli artikel: Iran: Supreme Court Overturns Pastor`s Death Sentence
Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman: 5

Pokok Doa:

1. Doakanlah Pendeta YN yang menghadapi kesesakan dan pencobaan untuk
mempertahankan imannya dalam Yesus Kristus. Berdoalah bagi keluarga
dan jemaatnya, mintalah kepada Allah agar Ia memelihara umat-Nya ini.
Doakan juga pengacara Pendeta YN, MA, agar melalui peristiwa ini ia
juga dapat bertemu dengan Yesus Kristus secara pribadi.

2. Mohonlah kepada Allah agar Ia bekerja di dalam hati orang-orang
percaya lainnya di Iran. Mintalah agar Tuhan membangkitkan lebih
banyak lagi orang percaya untuk menyuarakan keadilan di dalam setiap
aspek kehidupan masyarakat Iran, terutama mengenai perlakuan terhadap
orang-orang Kristen sebagai kaum minoritas.

                    DOA BAGI INDONESIA: PELAYANAN
                    PEMBINAAN MENTAL TNI DI SOLO

Pada tanggal 4 November 2011, telah diadakan pelayanan pembinaan
mental untuk TNI yang beragama Nasrani di Solo. Puji Tuhan acara ini
dapat berlangsung dengan baik.

1. Doakan tindak lanjut dari pelayanan pembinaan mental ini. Kiranya
para TNI Kristen dan Katolik yang telah mengikuti kegiatan ini dapat
bersinar bagi kemuliaan nama Tuhan di tengah-tengah pengabdian mereka
kepada negara.

2. Doakan juga agar acara serupa bisa diadakan di tempat-tempat
lainnya di Indonesia.

3. Berdoa agar kegiatan ini semakin mempererat persaudaraan para TNI
Nasrani di tempat dinas mereka dan mendorong mereka untuk saling
mendorong dan menguatkan.

"A SMALL DEED IN JESUS NAME IS NO SMALL DEED"

Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org