Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2011/44

e-JEMMi edisi No. 44 Vol. 14/2011 (8-11-2011)

Kepemimpinan Misi yang Efektif di Gereja 2

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________

SEKILAS ISI
ARTIKEL MISI: MENJALANKAN TIM KEPEMIMPINAN MISI YANG EFEKTIF
              DI GEREJA (2)
DOA BAGI MISI DUNIA: ALJAZAIR, NEPAL
DOA BAGI INDONESIA: PELATIHAN PENULIS KRISTEN
STOP PRESS: DAPATKAN KUMPULAN BAHAN NATAL DI NATAL.SABDA.ORG

Shalom,

Dalam edisi lalu, kita telah membahas kriteria dan tugas anggota tim
pelayanan misi. Sebagai lanjutannya, dalam edisi kali ini, Pembaca
e-JEMMi dapat menyimak apa saja yang bisa dilakukan, agar tim
pelayanan misi yang sudah terbentuk, semakin bertumbuh dan semakin
efektif dalam pelayanannya.

Kiranya menjadi berkat bagi Anda. Selamat menyimak, Tuhan Yesus
memberkati.

Redaksi Tamu e-JEMMi,
Yosua Setyo Yudo
< http://misi.sabda.org/ >

            ARTIKEL MISI: MENJALANKAN TIM KEPEMIMPINAN MISI
                      YANG EFEKTIF DI GEREJA (2)

Belajar dan Bertumbuh

Dalam pertemuan tim misi, sering kali masuk beberapa tanggung jawab
baru dalam tim menghabiskan banyak waktu. Akhirnya, jelas bahwa ada
banyak hal yang belum diketahui oleh tim.

Di tengah-tengah pertemuan, ketua menginterupsi: "Teman-teman, mari
kita mengakui bahwa kita belum mengetahui banyak mengenai bidang
pelayanan ini. Kita tidak memiliki semua informasi yang kita butuhkan.
Allah tidak dapat memimpin kita berdasarkan fakta yang tidak kita
ketahui. Kita perlu memulai satu proses belajar. Mari daftarkan
beberapa hal yang perlu kita ketahui, dan menelusuri di mana kita bisa
mendapatkan informasi tersebut." Lalu mereka mendaftarkan beberapa
bidang, kemudian mulai membicarakan sumber-sumber informasi.

Tim mendapat banyak masukan dan pendidikan misi, yang berkaitan dengan
gereja mereka melalui Advancing Churshes in Mission Commitment (ACMC).
Tim menasihati agar gereja mereka menjadi anggota ACMC. Akan tetapi,
anggota lain dalam tim itu membutuhkan lebih banyak informasi, dan
akhirnya mereka setuju menerima wakil ACMC di gereja mereka, untuk
melayani sebagai pemberi gagasan dalam program pelayanan baru mereka,
dan menjelaskan bagaimana ACMC dapat membantu gereja mereka.

Setelah kunjungan wakil tersebut, beberapa anggota tim menghadiri
sebuah konferensi regional, dan ada dua orang yang ikut bersama dengan
ketua menghadiri konferensi nasional ACMC, di mana mereka melihat
contoh-contoh yang mengagumkan dan beberapa bidang pelayanan, serta
mereka menjalin hubungan dengan orang-orang dari gereja-gereja lain,
yang juga mencoba melakukan apa yang mereka coba lakukan dalam
pelayanan.

Melalui keanggotaan ACMC, mereka menerima beberapa sumber informasi
yang berguna. Salah satunya adalah majalah triwulan -- "Mobilizer",
yang fokus pada berbagai topik pelayanan yang sesuai bagi mereka. Yang
lainnya adalah "World Pulse" -- laporan berkala dwi mingguan, yang
membantu mereka mengetahui perkembangan pelayanan misi di berbagai
bagian dunia. Selain ACMC, mereka mengutus beberapa orang ke
Konferensi Urbana Student Missions, dan mendaftarkan orang-orang yang
bisa mengikuti kursus yang disebut Perspektif pada Gerakan Kristen
Dunia.

Berikut bidang-bidang pelajaran untuk tim kepemimpinan misi

1. Apa yang Alkitab katakan mengenai misi.
2. Geografi.
3. Yayasan/organisasi misi.
4. Persekutuan dan gerakan misi.
5. Singkatan-singkatan misi.
6. Sejarah misi.
7. Strategi, tugas, dan keterlibatan purna waktu dalam pelayanan misi.
8. Ladang dan strategi misi denominasi.
9. Para utusan Injil yang diutus dan didukung.
10. Kebudayaan, perbedaan-perbedaan budaya, dan pelayanan lintas budaya.
11. Negara-negara dan bangsa-bangsa.
12. Peristiwa-peristiwa internasional dalam berita.
13. Perkembangan dan status misi, serta kebutuhan misi dunia.
14. Bagaimana membantu seseorang untuk menjadi seorang utusan Injil.
15. Pendidikan, pelatihan, dan pokok doa misi.
16. Filosofi dan kebijakan gereja.
17. Budaya gereja setempat, dalam kaitannya dengan mengomunikasikan
    pelayanan misi.

Bergembiralah

Selagi tim misi mengembangkan dasar pengetahuan dan pekerjaan mereka
dalam bidang-bidang yang baru, mereka mendapati bahwa ada
keputusan-keputusan baru yang perlu diambil dan arah-arah baru untuk
ditetapkan. Sementara mereka mendiskusikan hal-hal ini, beberapa
anggota mengeluarkan pendapat yang cenderung menguasai diskusi dan
pengambilan keputusan. Anggota-anggota lainnya dalam tim mengalah dan
membiarkan yang lain yang memutuskan. Akan tetapi, tidak berarti
mereka nyaman dengan situasi tersebut. Kelihatannya ada kepentingan
tersembunyi, emosi yang tidak dapat dijelaskan, kemarahan yang
disembunyikan, dan kurang ada tukar pendapat yang positif.

Tim berbicara dengan Brad, seorang dari gereja lain. Brad berkata
bahwa tim misi mereka adalah sahabat-sahabat yang baik. Mereka sering
bertukar pikiran tentang masalah-masalah sosial, dan istri-istri
mereka sering berhubungan melalui telepon. Ketika mereka sudah
bergumam, maka saya tahu bahwa pekerjaan akan segera selesai, kata
Brad. Tim juga berbicara dengan Carol, seorang yang dikenal melalui
ACMC. Carol melaporkan bahwa mereka saling mendoakan dan berdoa untuk
setiap pertemuan yang akan dilakukan. Carol berkata bahwa ketika
mereka berdoa untuk program mereka, kelihatannya diskusi dalam
pertemuan memakan waktu yang jauh lebih singkat.

Lalu salah seorang anggota tim membaca materi mengenai dinamika
kelompok kecil, dan mengatakan bahwa mereka perlu membentuk satu
kelompok. Ada anggota yang mengutip perkataan Carl George, "Ketika
satu kelompok memusatkan perhatian pada kesibukan aktivitas pelayanan
dan mengambil keputusan, serta tidak dapat bersatu dalam kasih dan
saling belajar, maka sikap orang-orangnya akan kacau. Mereka akan
memancarkan segala hal, kecuali perhatian terhadap orang lain."

"Mari kita adakan perjamuan kasih," usul Sara. Setelah itu, tim mulai
mencari alasan-alasan lain untuk bekerja sama. Dalam beberapa bulan,
tim ini jauh lebih menikmati saat-saat kebersamaan, saling mendoakan,
dan bekerja sama dengan lebih baik. Salah satu penatua berkata, "tim
misi ini adalah sebuah kelompok yang menyenangkan." Tidak lama
kemudian, dilakukan penyelidikan mengenai apa yang dilakukan oleh tim
misi itu, dan bagaimana caranya agar bisa menjadi bagian di dalam tim
itu.

Membangun Kelompok Kepemimpinan Misi

1. Belajar bersama.
2. Berdoa bersama sebagai satu tim.
3. Saling mendoakan secara teratur.
4. Bersikap terbuka; bagikan apa yang Allah ajarkan kepada Anda.
5. Sekali-kali buatlah acara santai untuk bergembira dan bersekutu.
6. Lakukan perjalanan misi bersama.
7. Hadiri konferensi ACMC bersama.
8. Kunjungi tempat-tempat organisasi misi.
9. Lakukan tur ke sebuah area miskin di kota Anda.
10. Melayani bersama dalam sebuah peristiwa nonmisi di gereja.
11. Adakan pertemuan di satu rumah.
12. Nikmati minuman atau makanan sebelum, sesudah, atau selama pertemuan.
13. Tambahkan lelucon dalam diskusi, laporan, dan acara.
14. Lakukan sesuatu secara spontan dan istimewa bagi anggota tim.

Teladan Misi

Tim senang atas kemajuan yang dibuat oleh tim misi. Anggota-anggotanya
saling memerhatikan, bergembira, dan membangun persatuan. Mereka mulai
mempelajari lebih banyak hal mengenai misi dan mengambil bidang-bidang
tanggung jawab yang baru. Tetapi ada sesuatu yang kurang dan tim tidak
bisa menunjukkan apa kekurangan itu.

Ketika sedang berbicara di telepon dengan Dan pada suatu malam, maka
hal itu dibukakan. Dan, salah seorang penatua, mulai menjadi semakin
yakin akan prioritas misi bagi gereja. Ia bertanya kepada tim,
bagaimana caranya agar mereka dapat memunyai pengaruh yang lebih besar
secara perorangan, terhadap sahabat-sahabat dan rekan-rekan mereka
dalam kedudukan kepemimpinan lain di dalam jemaat.

Sementara tim merenungkan pertanyaan itu, mereka sadar bahwa mereka
harus menjadi teladan-teladan yang baik. Tim ingat rumus agar memunyai
pengaruh atas orang lain. "Pengaruh = teladan + hubungan +
pengajaran." Ketika seseorang menjadi teladan yang baik, maka ketika
ia menjalin hubungan dengan orang lain, maka mereka akan melihat
teladan tersebut. Memberi penjelasan pada saat-saat yang tepat, akan
membantu orang lain mengerti mengapa Anda bisa menjadi sebagaimana
Anda sekarang.

Pada pertemuan misi berikutnya, tim memperkenalkan gagasan mengenai
menjadi keteladanan misi. Tim itu membahas beberapa hal mengenai cara
menjadi seorang teladan misi bagi gereja dan orang-orang yang dikenal
sebagai teladan yang baik, mereka berdoa bersama dan masing-masing
berjanji untuk mengambil satu langkah khusus secara pribadi dalam
komitmen misi. Mereka juga menyetujui untuk memerhatikan dan
mendoakan, agar ada kesempatan untuk menularkan teladan-teladan baik
tersebut kepada kelompok-kelompok lainnya di gereja.

Teladan Pelayanan Misi bagi Gereja Anda

1. Tempatkan Kristus lebih dahulu dari tugas. Berkomitmen untuk
mengenal dan menyembah-Nya terlebih dahulu. Penyembahan adalah yang
terutama. Jadikan Allah prioritas pertama Anda. Penuhi kehidupan Anda
dengan kehendak-kehendak-Nya.

2. Kembangkan satu kelompok Kristen yang saling mengasihi dan
memerhatikan. Luangkan waktu untuk bergembira dan bersekutu. Belajar
untuk menerima perbedaan pendapat.

3. Berkomitmen untuk menjadikan misi sebagai tanggung jawab gereja
Anda yang utama. Dukunglah seluruh program gereja, tetapi hindari agar
tidak terlalu terlibat dalam banyak aktivitas yang berlebihan. Lakukan
satu hal dengan sungguh-sungguh.

4. Mengupayakan kehidupan doa yang nyata. Saling mendoakan satu dengan
yang lain. Berdoalah untuk gereja Anda, agar Allah mengembangkan visi
gereja Anda, para utusan Injil gereja, negara, dan bangsa.

5. Terlibat dalam kehidupan orang-orang non-Kristen. Bertemanlah
dengan tetangga. Mulailah sebuah pemahaman Alkitab di lingkungan
tempat tinggal Anda. Kembangkan persahabatan dengan semua orang di
tempat kerja, bank, tempat berbelanja.

6. Berikan perhatian kepada orang-orang di belahan dunia lain. Amati
berita internasional dan berdoa bagi orang-orang yang
diberitakan/dilayani. Bacalah laporan pelayanan misi berkala dan
majalah misi. Peliharalah hubungan dengan seorang utusan Injil.

7. Dukung dan berdoalah bagi pendeta Anda, keluarganya, impiannya, dan
kepemimpinannya. Berdoa untuk hubungan pribadinya dengan Allah,
gereja, dan dunia. Doronglah ia setiap kali ada kesempatan.

8. Ubahlah gaya hidup Anda sesuai dengan sudut pandang Allah. Kurangi
keterlibatan yang terlalu banyak. Sederhanakan kehidupan Anda dan
luangkan lebih sedikit waktu dan perhatian pada diri sendiri. Berikan
usaha dan perhatian yang lebih banyak kepada orang lain. Berikan
persembahan dengan murah hati dan bijaksana untuk pekerjaan Kerajaan
Surga.

Diambil dari:
Judul buku: Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi yang Efektif
            di Gereja Anda
Judul artikel: Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi yang Efektif
            di Gereja
Penulis: David Mays
Penerjemah: Hennuwati
Penerbit: Yayasan Mitra Pengembangan Desa, Bandung 1999
Halaman: 13 -- 27

                   DOA BAGI MISI DUNIA: ALJAZAIR, NEPAL

ALJAZAIR -- Sebuah gereja telah diberi batas waktu selama 48 jam untuk
menghentikan kegiatan mereka pada tanggal 23 April. Walaupun gembala
gereja itu mengajukan beberapa dokumen kepada departemen kepolisian
setempat, tetapi komisaris polisi berkata bahwa dokumen yang
ditunjukkan itu tidak cukup untuk membuat gereja tersebut dapat
beroperasi kembali. Namun demikian, jemaat tersebut masih tetap
bersekutu setiap minggu.

Pada tanggal 29 Mei, ketika ibadah pagi, pengumuman mengenai perintah
penutupan gereja itu tetap tidak dapat memaksa gereja-gereja di Bejaia
untuk menutup pintu mereka. "Inilah kami, Tuhan, kami memuji nama-Mu!"
demikianlah lagu yang dinaikkan oleh ratusan jemaat, ketika Pendeta N
melangkah ke mimbar untuk membacakan Mazmur 23, dan mengingatkan
kepada jemaat tentang kasih setia Tuhan kepada mereka, bahkan ketika
mereka berada di tengah-tengah kesesakan.

"Kami tidak mengerti alasan keputusan [pemerintah] itu," ujar salah
seorang anggota jemaat gereja kepada La Depeche de Kabliye. "Kami
menyembah dalam iman kami, kami tidak takut sebab kami tidak melakukan
kesalahan apa pun. Kami tidak pernah dipaksa mengikut Yesus, kami
melakukan itu secara sukarela. Apa pun yang terjadi, kami akan terus
berkata: kami di sini siap untuk memuji nama-Mu, Tuhan." (t/Yudo)

Diterjemahkan dari:
Judul Buletin: Body Life Vol.29, No.7 July 2011
Nama Kolom: World Christian Report
Judul asli artikel: Algeria: Christians Defy Order
Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman: 4 -- 5

Pokok Doa:

1. Doakan seluruh orang percaya di Aljazair untuk bersatu hati dan
saling mendukung dalam kesulitan ini. Mohonlah agar Allah melindungi
mereka dan menopang iman mereka untuk mempertahankan iman mereka,
sekalipun mendapat banyak tekanan dari pemerintah.

2. Berdoalah bagi pemerintah Aljazair, agar mereka memerhatikan
kesejahteraan dan kebebasan beragama, terutama orang-orang Kristen
sebagai kaum minoritas di negara itu. Doakan agar pemerintah tidak
lagi mempersulit izin pembangunan gereja di Aljazair.

NEPAL -- Lima tahun setelah mencabut agama tertentu sebagai agama
negara, kini Nepal tengah mengerjakan pembentukan hukum baru yang
melarang seseorang dari agama tertentu, untuk "membuat seseorang masuk
ke agamanya atau bersekongkol dalam mengubah agama orang lain."

Pasal 160 dari hukum yang diajukan itu juga berkata bahwa, tidak
seorang pun diizinkan untuk melakukan sesuatu yang dapat membuat
seseorang dari kasta, komunitas, atau agama mana pun untuk
meninggalkan iman maupun kepercayaan tradisionalnya, atau membawanya
kepada agama yang baru.

Jika ditemukan bersalah, pelanggar hukum itu dapat dipenjara maksimal
selama 5 tahun dan didenda sebanyak 50.000 rupee Nepal (US5). Jika
pelakunya adalah seorang berkebangsaan asing, maka orang tersebut akan
dideportasi dalam jangka waktu 7 hari sejak dinyatakan bersalah.

Komunitas Kristen Nepal, yang tidak memiliki wakil dalam Dewan Menteri
atau di parlemen, merasa tidak menduga hal ini akan terjadi. (t/Yudo)

Diterjemahkan dari:
Judul Buletin: Body Life Vol.29, No.7 July 2011
Nama Kolom: World Christian Report
Judul asli artikel: Nepal: New Criminal Code Forbids Evangelism
Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman: 5

Pokok Doa:

1. Bersyukurlah karena pemerintah Nepal tidak lagi menaruh agama
tertentu sebagai agama negara. Mohonlah agar Allah berkenan untuk
bekerja lebih luar biasa lagi dalam membebaskan negara ini dari
belenggu-belenggu kuasa kegelapan yang masih mengikat rakyat Nepal.

2. Berdoalah agar Tuhan membuka kesempatan penginjilan di Nepal.
Doakan para penginjil, agar mereka diberi hikmat dalam membagikan
Kabar Keselamatan kepada penduduk negara ini.

           DOA BAGI INDONESIA: PELATIHAN PENULIS KRISTEN

Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) rindu untuk membangkitkan kecintaan pada
dunia penulisan (khususnya kristiani), dan meningkatkan sumbangsih
suara kristiani di media publikasi, baik media cetak, penerbitan
internal, maupun online. Untuk itu, YLSA sebagai yayasan yang bergerak
dalam bidang pelayanan elektronik literatur Kristen menyelenggarakan
Pelatihan Penulis Kristen. Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah
membangkitkan kecintaan pada dunia penulisan, khususnya kristiani,
menyadari pentingnya menulis sebagai bentuk pelayanan, dan menjadi
berkat untuk orang lain melalui tulisan. Seminar ini diselenggarakan
pada tanggal 9 dan 10 November 2011.

Pokok Doa:

1. Doakan agar pelatihan ini dapat berjalan dengan lancar, dan melalui
seminar ini akan muncul penulis-penulis Kristen yang dapat berkarya
dan menjadi berkat bagi sesama.

2. Doakan agar setiap peserta bisa menerima materi yang diberikan
dengan baik, dan mau mengembangkan diri lebih lagi.

3. Berdoa untuk tim pembicara untuk pelatihan ini, agar Tuhan memberi
hikmat, bijaksana, dan kemampuan kepada mereka dalam menyampaikan
materi pelatihan. Kiranya mereka membagikan pengalaman dan pengetahuan
mereka dengan baik, sehingga peserta yang hadir semakin terdorong dan
rindu melayani Tuhan melalui tulisan.

               STOP PRESS: DAPATKAN KUMPULAN BAHAN NATAL
                       DI NATAL.SABDA.ORG

Bulan November telah tiba. Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan
pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah,
dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA
(YLSA) telah menyediakan wadah di situs "natal.sabda.org" bagi setiap
pelayan Tuhan agar bisa saling berbagi bahan-bahan Natal dalam bahasa
Indonesia. Ada banyak bahan yang bisa didapatkan, seperti Renungan
Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi
Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku
Natal, Review Situs Natal, e-Cards Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu
Natal, dan bahkan sarana diskusi tentang topik Natal.

Yang istimewa adalah situs "natal.sabda.org" dirancang sebagai situs
yang interaktif, sehingga pengunjung dapat mendaftarkan diri untuk
berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog,
memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada rekan
pengunjung lain. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs
"natal.sabda.org". Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan
Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini dengan menjadi berkat bagi
kemuliaan nama-Nya.

==> http://natal.sabda.org/

"THE CHURCH ROOTED BY GOD CAN NEVER BE UPROOTED BY MAN"

Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org