Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/6

e-JEMMi edisi No. 6 Vol. 13/2010 (9-2-2010)

Konsep "People Group"

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI 1: Mendalami Konsep "People Group" Antarnegara dan
                Antarbangsa
ARTIKEL MISI 2: Mengadopsi Salah Satu Suku
SUMBER MISI: Christian Aid Mission
DOA BAGI MISI DUNIA: Haiti, Iran
DOA BAGI INDONESIA: Pembobolan Mesin ATM
______________________________________________________________________

   THE HAPPINESS OF YOUR LIFE DEPENDS ON THE QUALITY OF YOUR THOUGHT
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Memahami dan mengetahui suatu informasi dengan jelas merupakan
  tindakan yang sangat penting bagi seseorang yang ingin menatalayani
  pekerjaan Tuhan, terlebih lagi jika pelayanan itu merupakan
  pelayanan menuju ke luar "dinding" gereja, misalnya melayani mereka
  yang termasuk kelompok "People Group/Focus Group". Banyak pandangan
  dan konsep keliru tentang kelompok ini yang mengakibatkan orang
  Kristen tidak menyadari bahwa lingkungan tempat tinggal mereka
  merupakan ladang pengutusan yang berpotensial untuk dikerjakan.
  Selain itu, kurangnya pengetahuan tentang pelayanan kepada "People
  Group/Focus Group" menyebabkan orang Kristen tidak mengetahui
  bagaimana cara memulai atau terlibat di dalamnya. e-JEMMi edisi kali
  ini akan memberi Anda sebuah gambaran yang kami harapkan dapat
  membantu Anda memahami konsep "People Group/Focus Group" dan
  bagaimana Anda dapat melibatkan diri di dalamnya.

  Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  http://misi.sabda.org/
  http://fb.sabda.org/misi

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 1

     MENDALAMI KONSEP "PEOPLE GROUP" ANTARNEGARA DAN ANTARBANGSA

  Perang dingin di antara dua negara adikuasa Amerika Serikat dan
  Uni Soviet yang dulu menjadi topik hangat di halaman-halaman surat
  kabar, layar TV, radio, dan media massa lainnya, telah berakhir
  dengan pecahnya Uni Soviet menjadi beberapa negara terpisah. Tidak
  seorang pun menyangka bahwa Uni Soviet dapat runtuh dalam sekejap.
  Negara dibangun dan diruntuhkan, kerajaan timbul dan tenggelam.
  Sebetulnya, sepenting apakah batasan negara itu? Apakah maksudnya
  ketika Yesus mengatakan "jadikan semua bangsa murid-Ku"? Apakah
  maksud-Nya ketika Ia menyebut "bangsa"?

  Di dunia saat ini, kata "bangsa" sering diasosiasikan sebagai
  "negara" atau "batasan politik", berbeda dengan konsep di dalam
  Alkitab. Kata "bangsa" yang diterjemahkan dari bahasa Yunani,
  "ethnos", bukan hanya berarti "negara" tetapi juga "kelompok etnik"
  (bahasa Inggris: "ethnic group"), atau "kelompok orang/golongan"
  (bahasa Inggris: "people"). Di dalam Perjanjian Lama, konsep yang
  sama dapat ditemukan. Kata "gam" yang ditulis sekitar 1821 kali
  mengacu pada kelompok orang, sebuah suku, atau sebuah keluarga,
  seperti yang terdapat di Ulangan 4:6 dan Ulangan 28:37. Kata yang
  lain, "mishpahgheh" ditulis 267 kali, dan kebanyakan digunakan untuk
  menunjuk keluarga, kaum, atau kerabat seperti yang terdapat di
  Kejadian 12:3.

  Jadi, "bangsa" yang dimaksud Alkitab bukanlah negara atau batasan
  politik, melainkan kelompok etnik atau kelompok masyarakat tertentu.
  Bahkan pada beberapa ayat Alkitab, bukan hanya "bangsa" yang
  disebutkan, melainkan lebih terperinci lagi yaitu: suku, bahasa, dan
  kaum (Wahyu 5:9, 10:11). Sehubungan dengan konsep ini, maka ayat
  yang mengatakan, "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh
  dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba
  kesudahannya" (Matius 24:12) akan berbicara lain. Artinya, walaupun
  gereja sudah ada hampir dalam semua negara di dunia, tetapi tugas
  kita sebagai orang Kristen masih jauh dari selesai. Kita tidak dapat
  tinggal diam dan menunggu kedatangan Tuhan yang kedua kali, karena
  masih banyak suku bangsa yang belum mendengar Injil, walaupun di
  negara mereka sudah ada orang Kristen atau gereja.

  Salah satu sebab banyak suku bangsa yang belum mendengar Injil ialah
  karena Injil hanya disebarkan ke salah satu kelompok masyarakat di
  dalam negara itu dan tidak menembus kelompok masyarakat lainnya.
  Seperti kita ketahui, masyarakat hidup berkelompok-kelompok menurut
  kesamaan yang menyatukan mereka. Contoh ekstrem ialah sistem kasta
  di India. Donald McGavran lahir di India, kedua orang tuanya menjadi
  utusan di negara tersebut. Selama puluhan tahun gereja yang
  didirikan oleh orang tua McGavran tidak membuahkan hasil yang
  memuaskan karena orang-orang dari berbagai kasta tetap tidak rela
  berbaur di dalam satu gereja. Menyadari hal ini, McGavran kemudian
  mendirikan gereja untuk setiap kasta. Kesensitifannya akan
  kelompok-kelompok masyarakat inilah yang membuat McGavran dikenal
  sebagai pelopor di bidang pengutusan dunia.

  Penduduk dunia terdiri dari puluhan ribu kelompok masyarakat yang
  berskala lebih kecil dibanding suatu negara. Setiap kelompok
  memunyai kebudayaan, kebutuhan, dan bahasa tersendiri. Oleh sebab
  itu, pekerjaan penginjilan di dunia mulai didefinisikan sebagai
  penginjilan kepada kelompok masyarakat karena di dalam
  kelompok-kelompok inilah Injil dapat disebarkan tanpa mengalami
  kesulitan yang disebabkan karena mereka tidak mengerti atau tidak
  menerima perbedaan yang ada. Istilah misiologi dalam bahasa Inggris
  untuk kelompok-kelompok masyarakat ini adalah "people group", yang
  memiliki definisi "sekelompok individu yang menganggap diri mereka
  sebagai kelompok yang memunyai kesamaan yang menyatukan mereka,
  entah karena bahasa, agama, latar belakang etnik, tempat tinggal,
  pekerjaan, tingkat sosial atau kasta, situasi, ataupun kombinasi
  faktor-faktor tersebut".

  Contoh "people group":
  * Orang Ambon (kesamaan latar belakang etnik).
  * Pelajar Indonesia di Los Angeles (kesamaan bahasa, keadaan,
    pekerjaan, dan lokasi).
  * Para pengungsi Vietnam di Hong Kong (kesamaan etnik, situasi, dan
    lokasi).

  Konsep "people group" ini terdapat dalam Wahyu 7:9-10, "Kemudian
  dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
  banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan
  suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan
  Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di
  tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan
  bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba".
  Orang-orang yang menghadap takhta Allah bukan hanya wakil-wakil dari
  suatu bangsa, tetapi juga dari kelompok yang lebih kecil, yang
  disebut suku, yang di dalamnya terdapat kaum, juga setiap suku atau
  kaum yang memunyai bahasa berbeda.

  Belum semua "people group" di dunia terjangkau oleh Injil. "People
  group" yang belum memunyai jemaat Kristen dengan jumlah yang cukup
  untuk penginjilan dalam "people group" tersebut tanpa bantuan orang
  luar atau utusan asing disebut sebagai suku terabaikan (bahasa
  Inggris: "unreached people group"). Menurut statistik, di dunia ini
  ada 11.000 suku terabaikan dan 251 di antaranya berada di Indonesia.
  Namun, jumlah ini hanya mencakup "people group" yang sudah
  ditemukan. Di luar ini masih banyak "people group" yang belum
  diketahui keberadaannya.

  "People group" bukan hanya sekadar istilah, tetapi merupakan konsep
  berpikir yang penting dalam pengutusan. Pada bulan April 1993 lalu,
  di Colorado Springs, AS, organisasi-organisasi pengutus di Amerika,
  para pakar pengutusan, dan gereja-gereja menyelenggarakan konferensi
  untuk membicarakan perkembangan keadaan "people group" di dunia dan
  bertukar informasi. Tidak ketinggalan IHO juga mengirimkan wakilnya
  untuk hadir. Hasil konferensi ini adalah daftar yang paling mutakhir
  dari semua suku terabaikan di dunia. Hasil yang lebih penting adalah
  peningkatan kerja sama antarorganisasi misi dan gereja dalam
  menjangkau suku terabaikan di dunia, salah satunya dengan cara
  membuat basis data informasi, yang diberi nama "People Information
  Network" (Jaringan Informasi Kelompok Orang), mengenai semua suku
  terabaikan yang sudah diketahui agar supaya informasi tersebut dapat
  digunakan bersama-sama.

  Tuan rumah konferensi ini adalah "Adopt-A-People Clearinghouse",
  organisasi yang bertugas untuk mengumpulkan data mengenai "people
  group", dan menjadi perantara untuk gereja-gereja yang ingin
  mengadopsi salah satu "people group" yang ada. Maksud adopsi ialah
  gereja tersebut berdoa secara khusus (bahasa Inggris: "intercessory
  prayer") untuk suku terabaikan tersebut, bekerja sama dengan
  misionaris atau organisasi misi yang melayani "people group" itu,
  dan bila perlu memberikan bantuan keuangan agar "people group" itu
  dapat dijangkau. Dari sisi spiritual, organisasi misi "AD 2000"
  (2000 Masehi) dan "Beyond Movement" (Melampaui Gerakan) bekerja
  memobilisasi gereja-gereja di seluruh dunia untuk berdoa. Gerakan
  ini diketuai oleh Luis Bush, pakar misiologi di Amerika. Bulan
  Oktober 1994, "AD 2000" menjadi sponsor doa seluruh dunia di Korea
  Selatan.

  Mobilisasi doa untuk suku terabaikan juga dilakukan oleh "Global
  Prayer Digest" (Berita Doa Global), literatur bulanan yang memuat
  cerita mengenai suku terabaikan dan daftar doa khusus untuk mereka.
  Setiap bulan literatur ini mengulas suku terabaikan dari satu
  negara, bulan berikutnya dari negara lain, yang semuanya bekerja
  sama untuk menjangkau suku terabaikan.

  APA YANG KITA BISA LAKUKAN?

  Pertama-tama, kita harus mengenali dan bersikap awas terhadap suku
  terabaikan: siapa mereka, di mana mereka tinggal, dan bagaimana
  keadaan mereka. Kita mulai belajar melihat dengan kacamata "people
  group" untuk dapat mulai memikirkan apa saja kemungkinan yang dapat
  dilakukan untuk menjangkau mereka. Kita mulai memikirkan apa yang
  kita bisa lakukan supaya "people group" tersebut dapat dilayani.
  Misalnya, Anda tinggal di Batam, dan karena tidak ada bus umum, Anda
  naik taksi setiap hari. Pernahkah Anda berpikir untuk bertanya dari
  mana asal para sopir taksi? Hampir 90% supir taksi di Batam adalah
  orang Minang. Dan pernahkah Anda menyadari supir-supir taksi yang
  Anda temui setiap hari termasuk orang-orang yang terabaikan? Jika
  Anda sudah melihat dengan kacamata ini, Anda dapat mencari tahu
  adakah supir taksi yang cinta Tuhan, yang bisa dilibatkan sebagai
  jembatan untuk membentuk persekutuan supir Minang, yang kemudian
  dapat menjadi berkat bagi orang Minang di tanah asal mereka.

  Kedua, kita dapat berperan aktif dalam menjadi sponsor pekerja yang
  melayani suku terabaikan atau kita sendiri terjun langsung melayani
  salah satu suku terabaikan di tempat mereka berada. Di dunia ini ada
  sekitar 2,5 miliar orang yang belum terjangkau oleh Injil. Namun,
  dalam penginjilan kita tidak menargetkan untuk menginjili 2,5 miliar
  orang ini, tetapi menembus 16.750 "people group" yang tersembunyi.
  Jika kita mengirimkan satu utusan untuk setiap "people group",
  paling sedikit kita memerlukan 16.750 orang. Tetapi kenyataannya,
  usaha menembus ladang baru (misi garis depan) melibatkan jutaan
  orang, dan membutuhkan lebih dari satu utusan atau sepasang suami
  istri untuk melayani satu "people group". Para utusan baru sangat
  dibutuhkan, bukan hanya yang datang dari negara Barat, tetapi juga
  yang dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

  Adakah harapan? Mungkinkah tugas besar ini terlaksana? Jika kita
  melihat gambaran besarnya, apa yang kita kerjakan ini tidak berdiri
  sendiri, melainkan merupakan bagian dari gerakan Roh Allah yang
  melanda seluruh dunia. Gereja-gereja di seluruh dunia yang tidak
  rela ketinggalan harus melibatkan diri dalam gerakan ini. Seperti
  kata Ralph Winter dalam tulisannya "The Task Remaining" (Tugas yang
  Tersisa), "Tugas ini besar, namun tidak terlalu besar untuk gereja
  di seluruh dunia. Kita berada di dalam era yang baru. Saat ini
  tiap-tiap gereja lokal di dunia harus melibatkan diri dalam usaha
  menembus ladang baru (garis depan)."

  Menurut banyak pemimpin Kristen di seluruh dunia, pada akhir abad
  ke-20 ini kita menghadapi masa penuaian terbesar di sepanjang
  sejarah.

  * Tahun 1900, di Korea tidak ada gereja Protestan dan Korea
    dinyatakan sebagai negara yang tidak mungkin dimasuki. Tetapi,
    saat ini 30% orang Korea adalah orang Kristen dengan 7.000 gereja.
    Bahkan, dari 20 gereja-gereja terbesar di dunia, hampir
    setengahnya terdapat di Korea.

  * Setiap hari sekitar 28.000 menjadi Kristen di China.
    Padahal, tahun 1950 China tertutup untuk utusan asing dan hanya
    ada 1 juta orang percaya. Saat ini diperkirakan ada 60 juta orang
    Kristen di China.

  * Di Afrika, 20.000 orang menjadi percaya setiap hari di Afrika.
    Pada tahun 1900 hanya ada 3% orang Afrika yang Kristen, tetapi
    saat ini jumlah tersebut naik sampai sekitar 40%.

  * Sekitar 3.500 gereja baru dibuka setiap minggu di dunia, dan
    sekitar 70.000 orang menjadi Kristen setiap hari di seluruh dunia.

  Melihat gambaran yang sangat optimis tersebut, penjangkauan suku
  terabaikan bukanlah hak yang tak terjangkau. Seperti resolusi
  "Adopt-A-People Consultation", 1993 di Colorado, AS, yang meyakini,
  "Ini dapat terlaksana. Ini harus terlaksana. Ini akan terlaksana!"
  Amin.

  Diambil dari:
  Judul majalah: Harvester, Edisi Juli -- Agustus 1993
  Judul artikel: Antar-Negara dan Bangsa, Mendalami Konsep People
                 Group
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Indonesia Harvest Outreach
  Halaman: 18 -- 19
  
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 2

                     MENGADOPSI SALAH SATU SUKU

  Definisi adopsi:
  1. Mengangkat anak orang lain dan mengesahkan sebagai anak sendiri;
     memelihara orang lain seperti anak sendiri.
  2. Mengambil keputusan untuk mempelajari, mendoakan, dan melayani
     salah satu suku yang belum mengenal kasih Allah.
  3. Membuat satu komitmen formal, sebagai gereja, atau jemaat
     setempat, atau yayasan, untuk mendoakan, mengutus, serta
     mendukung pelayanan lintas budaya dan melayani salah satu suku
     yang belum terjangkau.

  Mengapa mengadopsi salah satu suku?
  1. Karena Allah mengasihi semua suku bangsa.
     Allah tidak hanya mengasihi beberapa suku saja, tetapi mengundang
     semua suku bangsa untuk menerima keselamatan (hidup kekal) yang
     dijanjikan dan digenapi melalui Tuhan Yesus Kristus.

  2. Karena banyak suku yang tidak dapat dilayani oleh pelayanan
     biasa. Pola pelayanan yang kontekstual, disesuaikan dengan bahasa
     daerah setempat, ciri budaya suku tersebut, dan situasi dan
     kondisi di tempat tersebut. Kita harus lebih mementingkan ciri
     budaya suku itu daripada ciri budaya gereja kita sendiri untuk
     "memenangkan sebanyak mungkin" (1 Korintus 9:19-23).

  3. Untuk menciptakan kemitraan yang konstruktif dan mengurangi
     persaingan.
     Setiap suku memerlukan berbagai macam pelayanan pemuridan,
     pelayanan sosial, dan pelayanan gerejawi di seluruh wilayahnya.
     Namun, kadang kala muncul persaingan yang tidak konstruktif.
     Suatu kemitraan daerah dapat menjadi forum komunikasi
     antarpelayanan dan sebagai saluran berbagi sumber-sumber
     pelayanan, misalnya data mengenai budaya, terjemahan, dan buku
     cetakan. Kemitraan di lapangan harus dimulai dengan kemitraan doa
     di gereja dan jemaat setempat.

  Bagaimana caranya mengadopsi salah satu suku?
  1. Mendoakan berbagai suku sebelum berkomitmen sebagai kelompok
     yang akan mengadopsi satu atau dua suku.
  2. Menentukan bentuk adopsi yang cocok bagi kelompoknya sendiri pada
     saat ini
     * Mendoakan. Masing-masing dari kita bisa mulai berdoa syafaat
       bagi suatu suku.
     * Mendukung pelayanan dana, Alkitab, traktat yang kontekstual,
       pelatihan, dll..
     * Mengutus pelayan lintas budaya, dan perjalanan misi.
     * Mulai mempelajari, mendoakan, mengunjungi, dan melayani suku.
       "I will give you every place where you set your foot, as I
       promised Moses." (Jos. 1:3, NIV)

  Tiga cara komitmen adopsi.

  1. Mengadopsi untuk Berdoa.
     Allah kita bekerja melalui doa syafaat umat-Nya. Membuat
     komitmen untuk berdoa syafaat adalah keputusan serius. Hal-hal
     yang didoakan antara lain, siapa dan di mana suku itu berada,
     berbagai ciri budaya setempat, kebutuhan jasmani dan rohani, dan
     hambatan pelayanan tertentu

  2. Mengadopsi untuk Mendukung.
     Jika belum siap mengutus pelayan, orang Kristen dapat mendukung
     pelayanan dalam bentuk dana, bahan pelatihan, atau tenaga kerja.

  3. Mengadopsi untuk Mengutus Pelayan.
     Suku-suku ini belum dijanngkau oleh karena pola pelayanan yang
     biasa tidak efektif di dalam lingkup budaya yang begitu berbeda.
     Jadi harus ada kemitraan/kerja sama di dalam proses mempersiapkan
     dan mengutus calon pelayan lintas budaya. Seorang pelayan lintas
     budaya adalah seorang yang dewasa di dalam Kristus, mampu
     mengajar, mampu menyesuaikan diri dengan budaya setempat,
     dan berpengalaman dalam kerja sama tim secara efektif.

  Diambil dari dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Duta, Edisi Khusus Desember 1997
  Judul artikel: Mengadopsi Salah Satu Suku
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Gereja Kasih Karunia Indonesia (GEKARI), Jakarta 1997
  Halaman: 5 -- 6
______________________________________________________________________
SUMBER MISI

CHRISTIAN AID MISSION
==>  www.christianaid.org

  Mungkin ada beberapa lembaga yang memakai nama Christian Aid, namun
  mereka tidaklah berkaitan satu sama lain. Christian Aid Mission
  merupakan lembaga pengutus yang pertama kali memelopori pentingnya
  seorang pribumi melayani kaumnya yang seetnik. Prinsip ini tetap
  dipertahankan Christian Aid Mission hingga sekarang. Lembaga yang
  didirikan sejak 1952 ini telah melayani delapan ratus lembaga
  pengutus lokal di 120 wilayah di dunia. Ada sekitar tiga ribu utusan
  lokal yang diperlengkapi dan dibantu oleh CAM. Lewat situs ini kita
  dapat melihat CAM lebih dekat dan berpartisipasi dalam kegiatan
  pelayanan mereka.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

H A I T I

  Persediaan logistik bantuan masih terhambat di bandara utama Haiti.
  Pasukan internasional tetap menjaga keamanan hukum di
  Port-au-Prince. Lalu, mengapa ada kekisruhan? RS dari "Baptist Haiti
  Mission" mengatakan bahwa pemerintah sedang tidak aktif karena
  banyak bangunan dan dokumen yang hancur lebur. Selain itu, banyak
  aparat pemerintah yang hilang atau terbunuh. Namun, rumah sakit BHM
  masih berdiri. Mereka memunyai generator yang nyaris kehabisan
  bahan bakar. Tetapi, Allah menjawab doa mereka. "Kita bisa
  mendapatkan sedikit bahan bakar diesel, dan kita memunyai sistem
  filter air untuk memasak, minum, serta untuk keperluan rumah sakit."
  RS mengatakan bahwa pada saat ini para staf berpartisipasi untuk
  menolong dengan senang hati dan berusaha meringankan beban mereka.
  "Kami memunyai sekitar 80 tempat tidur di rumah sakit dan ada
  sekitar 300 pasien yang memenuhi kamar ekstra dan lorong-lorong RS
  pada saat yang bersamaan." Regu penolong menganggap masa-masa
  krisis ini membuka banyak pintu bagi penginjilan. "Masyarakat tidak
  melihat adanya pertolongan dari voodoo. Namun, mereka melihat
  bagaimana organisasi Kristen memberikan logistik bantuan dan juga
  memberikan perhatian kepada orang di segala penjuru dunia. Kami
  ingin mengikuti tindakan-Nya. Kami menjangkau mereka di dalam nama
  Kristus dan menolong orang yang membutuhkan." (t/Uly)

  Diterjemahkan dari: Mission News, January 2009
  Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13768

  Pokok doa:
  * Mengucap syukur untuk keberadaan organisasi-organisasi Kristen di
    Haiti pascagempa beberapa waktu lalu, yang telah memberikan
    bantuan dan menjadi berkat bagi orang-orang di Haiti. Doakan agar
    melalui pelayanan mereka semakin banyak orang yang rindu untuk
    mengenal Kristus secara pribadi.
  * Berdoa juga untuk upaya pemberitaan Kabar Baik yang dilakukan oleh
    organisasi Kristen di Haiti; doakan agar Tuhan menjamah hati
    setiap orang yang mereka injili sehingga mereka mau membuka hati
    mereka untuk Injil.

I R A N

  Karena ketegangan yang semakin memburuk di Iran, DH dari SAT-7,
  Satelit televisi penginjilan Kristen untuk daerah Timur Tengah dan
  Afrika Utara memanggil orang-orang percaya untuk menjadi penengah
  dalam situasi ini. "Kita harus berdoa dengan sungguh-sungguh untuk
  Iran agar orang-orang Kristen dilindungi, agar situasi seperti ini
  segera ditindaklanjuti, dan agar setiap orang lebih mendapatkan
  kebebasan di negara ini." Dalam musim panas tahun ini, beribu-ribu
  orang turun membanjiri jalan untuk memprotes pemilihan umum pada
  bulan Juni. Pada hari Minggu, terjadi bentrokan hebat
  antardemonstran mahasiswa dan aparat keamanan. Dalam tragedi ini,
  penduduk Iran yang dilanda keputusasaan mendapatkan ketenteraman
  saat menyaksikan tayangan saluran televisi SAT-7. "Mereka mencari
  pengharapan, jawaban. Dalam hal ini, SAT-7 PARS mampu menjadi
  saluran yang dipakai oleh Tuhan Yesus untuk menyentuh dan mengubah
  hidup mereka." SAT-7 PARS menyiarkan doa-doa untuk keamanan dan juga
  menayangkan Injil yang menguatkan para penonton. DH meminta Anda
  untuk terus berdoa untuk orang percaya di Iran. "Iran adalah negara
  yang membutuhkan banyak doa untuk stabilitas negaranya. Doakan juga
  saudara-saudara Kristen dan gereja-gereja agar bisa kembali aktif."
  (t/Uly)

  Diterjemahkan dari: Mission News, January 2009
  Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13596

  Pokok doa:
  * Tekanan dan aniaya yang menimpa orang-orang percaya di Iran sudah
    bukan rahasia publik lagi. Doakan agar Tuhan melindungi umat-Nya
    di Iran dan memampukan mereka untuk tetap mengasihi dan mengampuni
    pihak-pihak yang telah menganiaya mereka.
  * Mengucap syukur untuk keberadaan SAT-7 di Iran yang telah
    memberkati dan membantu orang percaya di Iran untuk belajar firman
    Tuhan.
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                          PEMBOBOLAN MESIN ATM

  Kasus pembobolan mesin ATM yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu
  yang tidak bertanggung jawab beberapa waktu lalu, sempat membuat
  masyarakat Indonesia panik, khususnya bagi mereka yang menggunakan
  kartu ATM. Kasus pembobolan itu sendiri diduga melibatkan jaringan
  internasional. Hingga kini aparat berwajib masih terus mengumpulkan
  bukti-bukti untuk pengusutan kasus ini.

  (Dari berbagai sumber)

  Pokok doa:

  1. Doakan pihak berwajib yang berupaya mengusut kasus pembobolan
     mesin ATM tersebut, agar Tuhan memampukan mereka menyelesaikan
     masalah ini.

  2. Kiranya Tuhan membuka jalan dalam setiap upaya pengumpulan
     bukti-bukti untuk menangkap pihak-pihak yang melakukan tindak
     kriminal ini. Berdoalah agar sehingga proses pengumpulan
     bukti-bukti itu dapat berjalan dengan lancar.

  3. Mengucap syukur atas upaya pihak berwajib yang telah menangkap
     beberapa pelaku pembobolan ATM. Doakan agar melalui penangkapan
     ini, pelaku-pelaku yang lain dapat segera diamankan.

  4. Doakan masyarakat Indonesia pengguna kartu ATM, agar Tuhan
     menolong mereka untuk tidak panik dan terus berhati-hati dalam
     melakukan transaksi lewat ATM.

  5. Doakan juga pihak perbankan yang berupaya untuk melindungi dan
     meningkatkan keamanan para nasabah, terkait masalah yang
     menimpa institusi ini beberapa waktu lalu.
______________________________________________________________________
Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi
______________________________________________________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org