Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/49

e-JEMMi edisi No. 49 Vol. 13/2010 (7-12-2010)

Kasih Natal

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
RENUNGAN NATAL: Makna Natal
ARTIKEL MISI: Kasih yang Menular
SUMBER MISI: Christian Service Mission (CSM)
DOA BAGI MISI DUNIA: Israel, International
DOA BAGI INDONESIA: Daerah Istimewa Yogyakarta

______________________________________________________________________

     WORK IS NOT ONLY TO MAKE A LIVING IT`S A WAY TO MAKE A LIFE
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Memasuki bulan Desember, pohon-pohon Natal dan ornamen-ornamen
  Natal mulai menghiasi rumah dan setiap sudut ruangan. Namun, ada
  satu hal terpenting untuk direnungkan sejenak, sudahkah kita
  menghiasi hati kita untuk menyambut Sang Bayi Natal dengan memberi
  yang terbaik bagi kemuliaan-Nya? Renungan Natal di tahun 2010 ini,
  "Makna Natal," kami sajikan untuk Anda sebagai sajian Natal dari
  Redaksi e-JEMMi.

  Masih dalam nuansa menyambut Natal, kami juga mengajak Anda
  berefleksi sejenak tentang makna dan kedalaman kasih Allah yang
  dapat ditularkan, melalui sebuah artikel berjudul: "Kasih yang
  Menular".

  Tak lupa kami juga mengajak Anda berdoa bagi pelayanan kasih CSM
  dan In Network; bagi para utusan Injil yang melayani di Israel.
  Doakan juga masyarakat Yogyakarta yang sedang dalam masa
  rehabilitasi dan dalam polemik tentang status keistimewaan dan
  otoritas provinsi ini yang masih terus diperdebatkan.

  Selamat menyimak dan selamat berdoa.

  Redaksi tamu e-JEMMi,
  Samuel Njurumbatu
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/
  http://misi.sabda.org/

______________________________________________________________________
RENUNGAN MISI

                             MAKNA NATAL

  Apakah makna Natal bagi kita umat Tuhan yang masih diberi-Nya
  kehidupan dan kesempatan untuk menikmati anugerah dan berkat-Nya
  hingga kini, di akhir tahun 2010 ini? Dari tahun ke tahun Natal
  dirayakan, banyak uang dibelanjakan untuk menghiasi gereja, rumah,
  bahkan jalan-jalan di kota-kota. Namun ada satu hal yang seringkali
  kita lupakan, yaitu menghiasi diri kita sendiri (1 Petrus 3:3-4 --
  "Perhiasanmu janganlah secara lahiriah yaitu dengan
  mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan
  mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah
  manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak dapat
  binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram dan
  berharga dimata Allah").

  Seringkali, pada bulan Natal seperti ini kita disibukkan dengan
  segala macam kegiatan atau acara yang banyak menyita waktu, tenaga,
  bahkan uang kita. Kita sering terjebak untuk lebih menghiasi
  hal-hal yang bersifat lahiriah, sementara manusia batiniah kita
  kering kerontang. Yesus sering kali berkata mengenai orang Farisi
  dan Saduki, "Bangsa ini mendekat dengan bibirnya, padahal hatinya
  jauh dari pada-Ku" (Matius 15:8-9). Bahkan lebih keras lagi Yesus
  berkata, "Sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya,
  tetapi sebelah dalamnya penuh dengan rampasan dan kerakusan ...
  Sebab kamu seperti kubur yang dilabur putih, yang sebelah luarnya
  memang bersih nampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang
  belulang dan pelbagai jenis kotoran" (Matius 23:25-27).

  Natal adalah saat di mana kita sebagai Gereja Tuhan yang adalah
  mempelai Kristus, menghiasi manusia rohani kita. Apakah masih ada
  cacat atau noda dosa saat menyambut Kristus? Masih adakah kerut di
  wajah kita, dan sudah layakkah kita untuk tampil di pelaminan dalam
  acara pesta perkawinan Anak Domba?

  Ada beberapa pesan Natal yang perlu kita renungkan bersama:

  1. Natal adalah kelahiran Yesus Kristus ke dalam dunia secara
     jasmani.

     Kelahiran adalah dimulainya suatu kehidupan baru di bumi. Sama
     seperti Yesus lahir dari Roh Kudus, sudahkah kita juga lahir
     dari Roh Kudus sehingga ada satu realitas kehidupan Allah
     bekerja dalam hidup kita. Dan kita dapat disebut Manusia ciptaan
     baru, di mana semua hidup yang lama telah berlalu dan kehidupan
     Kristus datang dan nyata dalam hidup kita (Yohanes 3:1-5 --
     "Kamu harus dilahirkan kembali, apa yang dilahirkan dari roh
     adalah roh, apa yang dilahirkan daging adalah daging").
     Pertanyaan untuk kita renungkan sebagai umat Tuhan adalah,
     sudahkah kita lahir dari Roh-Nya, sehingga kita dapat memulai
     sesuatu yang baru di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita? Kehidupan
     baru dimulai ketika kita mengundang Tuhan Yesus secara pribadi
     menjadi Juru Selamat kita.

  2. Natal memberi pengharapan.

     Kelahiran Tuhan Yesus di bumi memberikan suatu pengharapan baru
     bagi manusia yang hidup dalam perbudakan dan dijajah oleh dosa
     dan kematian (Matius 4:16 -- "Bangsa yang diam dalam kegelapan,
     telah melihat terang yang besar bagi mereka yang diam di negeri
     yang dinaungi maut, telah terbit terang"). Ada sesuatu yang
     sedang bergerak di seluruh dunia yaitu ketakutan -- takut mati,
     takut sakit, takut gagal, takut akan masa depan. Dan ini yang
     membuat manusia semakin buas dan nekat dalam dosa dan kejahatan.
     Ketakutan telah membunuh lebih banyak manusia dibanding dengan
     yang lainnya. Ketakutan mendorong seorang ibu di New York
     melemparkan ketiga anaknya dari lantai 14, lalu kemudian ibu itu
     sendiri bunuh diri dengan terjun dari gedung itu. Tetapi Yesus
     datang memberi pengharapan. Harapan untuk hidup di masa depan,
     serta harapan untuk berhasil (Yesaya 60:1 -- "Bangkitlah menjadi
     teranglah, sebab terangmu sudah datang dan kemuliaan Tuhan
     terbit atasmu"). Umat Tuhan bangkitlah! Biarlah terangmu
     memancar atasmu dan kemuliaan Tuhan bersinar lewat hidupmu,
     karena terang itu sudah lahir di bumi, di hati, di Gereja, di
     setiap orang yang membuka hati untuk-Nya.

  3. Natal artinya memberi.

     Natal berbicara tentang misi Bapa bagi dunia, yaitu Bapa di
     Surga mengutus Misionaris-Nya ke dalam dunia yaitu Yesus
     Kristus. Ketiga orang Majus datang hanya untuk menyembah dan
     memberi emas, perak, dan mur. 2000 tahun yang lalu Bapa kita
     menaburkan benih yang kekal yaitu Firman Allah ke dalam dunia.
     Benih itu telah jatuh ke dalam tanah dan mati, sehingga lewat
     satu benih itu lahir tuaian, yaitu seluruh umat Tuhan. Bukan
     cuma itu, tetapi benih itu juga menghasilkan benih lagi yaitu
     kita semua. Misi Bapa bagi dunia: Dia sedang mencari benih-benih
     yang siap jatuh ke dalam tanah dan mati (Yohanes 4:35-36 --
     "Engkau berkata empat bulan lagi tiba musim menuai? Tetapi Aku
     berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang
     yang sudah menguning dan matang untuk dituai").

  Sudah siapkah Gereja menuai padi yang menguning di tahun 2011? Atau
  lebih lagi, siapkah Gereja menjadi benih yang jatuh ke tanah dan
  mati? Ladang misi tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Ini adalah
  ladang misi yang sudah menguning. Siapkah Anda menjadi penuai di
  ladang misi? Atau siapkah Anda menjadi tiga orang Majus yang datang
  dengan persembahan emas, kemenyan, dan mur? Dibutuhkan orang-orang
  untuk menuai jiwa-jiwa di Indonesia, dan dibutuhkan orang-orang
  untuk mempersiapkan para penuai dan dana untuk mengirim para penuai
  ke dalam ladang tuaian.

  Siapkanlah dirimu untuk tuaian yang lebih besar di tahun 2011.

  Diambil dari:
  Judul buletin: Suara Penuai, No.13/Edisi Desember 1996/Tahun III
  Penulis artikel: Pnt. Samuel Saputra
  Penerbit: Yayasan Penuai Abadi Indonesia
  Halaman: 13 dan 26

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                          KASIH YANG MENULAR

  Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat Korintus agar mereka mengejar
  kasih sebagai prioritas utama dalam kehidupan mereka sebagai umat
  yang percaya kepada Kristus (1 Korintus 14:1). Mengejar kasih
  merupakan tuntutan yang teramat penting bagi orang yang percaya
  kepada Kristus dari segala abad. Apa intisari dari kasih yang harus
  dikejar itu?

  Karakter Gereja

  Kasih adalah karakteristik orang percaya. Dengan kata lain kasih
  adalah spirit gereja. Tanpa kasih, kehidupan ini dijalani secara
  statis dan menuju kematian. Kasih itu menghidupkan yang lemah, yang
  tak berdaya, yang redup, yang patah semangat. Kasih membangkitkan
  gairah hidup. Kasih menyemangati kita untuk memuliakan Allah dan
  bersaksi tentang karya Kristus.

  Berbicara tentang kasih kita mesti merujuk pada pengungkapan konsep
  kasih dalam Perjanjian Lama. Musa menulis tentang realitas kasih
  yang seharusnya hidup dalam hati umat Allah. "Janganlah engkau
  menuntut balas dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang
  sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
  sendiri; Akulah TUHAN" (Imamat 19:18). Dijelaskan di sini bahwa
  kasih Allah memberi dampak besar dalam hidup yang nyata dalam
  membentuk karakter umat pilihan Tuhan. Setiap orang yang mengasihi
  Allah tidak menuntut balas atau tidak menaruh dendam terhadap
  sesama. Ini semacam tuntutan ilahi bagi orang yang percaya kepada
  Allah.

  Aspek lain dari kasih adalah harus berpusat kepada Tuhan Allah.
  Musa juga menulis supaya kasih kepada Allah memenuhi hati dan
  pikiran kita. "Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
  dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu" (Ulangan 6:5).
  Kasih kepada Allah (Yunani agapao) merupakan dasar dari hukum
  Kristus yang menonjol di dalam Kitab Injil dan surat-surat Paulus
  (Matius 13:38-39, 19:19, 22:39; Markus 12:31; Lukas 10:27; Roma
  13:9; Galatia 5:14; Yakobus 2:8).

  Kasih seharusnya menjadi prioritas utama dalam kehidupan orang
  percaya. Kita dikasihi Allah agar kita mengejar kasih itu untuk
  menjadi milik kita dan mempraktikkan dalam hidup yang nyata. Itu
  berarti ada tanggung jawab dari pihak kita yaitu mengasihi Allah
  dan sesama kita sebagaimana Kristus telah mengasihi kita. Oleh
  karena itu, ambisi terbesar kita adalah mengasihi Allah dengan
  segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan segenap
  kekuatan.

  Kasih Kristus

  Bukti kasih terbesar telah ditunjukkan oleh Sang Pencipta melalui
  tindakan kasih-Nya dalam pribadi Anak-Nya yang tunggal, yang penuh
  rahmat, yaitu Yesus Kristus. "Dan Aku telah memberitahukan nama-Mu
  kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang
  Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam
  mereka" (Yohanes 17:26). "Karena begitu besar kasih Allah akan
  dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
  supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
  beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16). Paulus menulis, "Akan
  tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus
  telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa" (Roma 5:8).
  "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang
  mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh
  Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku
  kepadanya" (Yohanes 14:21). Bagian ini menekankan bahwa Allah
  memperlihatkan kasih-Nya kepada manusia melalui Yesus Kristus.
  Tanpa Dia, kasih-Nya tak akan mencapai manusia berdosa.

  Dimensi Kasih dalam Komunitas

  Kasih Allah yang telah kita miliki itu seharusnya berdampak pula
  dalam komunitas kita. Hal ini berarti dimensi dari kasih menentukan
  bagaimana sikap saya terhadap orang lain sama dengan sikap Allah
  terhadap diri saya, bahwa Allah mengasihi setiap orang dengan kasih
  yang kekal. "Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami
  telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang,
  maka mereka semua sudah mati" (2 Korintus 5:14).

  "Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang
  besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita" (Efesus 2:4); "dan dapat
  mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku
  berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah"
  (Efesus 3:19). "Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus
  Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya
  untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah
  (Efesus 5:2).

  Hasilnya adalah buah Roh. "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita,
  damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
  kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang
  hal-hal itu" (Galatia 5:22-23). Dimensi kasih harus berkarya dalam
  komunitas orang yang percaya kepada Kristus. Ukurannya bahwa kita
  adalah murid Kristus jikalau kita saling mengasihi. Kasih dalam
  kehidupan kita merupakan buah Roh yang diperagakan oleh orang yang
  percaya kepada Tuhan Yesus. Dimensi kasih memiliki pengaruh yang
  kuat karena membuat kita saling mengasihi tanpa memandang latar
  belakang. Dimensi kasih berarti memberi tanpa menuntut balas budi.

  Kejarlah Kasih

  Kasih menekankan kualitas hidup yang berpusat kepada Allah yang
  membentuk karakter yang serupa dengan sifat Kristus. Hal ini
  membentuk karakter kita yang memuliakan Kristus dan yang membedakan
  kita dari dunia sekitar. Orang yang percaya rela dirugikan, tetapi
  tidak merugikan orang lain. Orang lain membalas, tetapi kita
  memilih untuk mengampuni.

  Kasih merupakan ekspresi manusia baru yang bersumber dari hubungan
  kita dengan Yesus Kristus (2 Korintus 5:14). Kita telah mengalami
  kasih Kristus dan menularkannya bagi dunia.

  Setiap orang yang mengasihi Allah dan sesama manusia merupakan
  peragaan tertinggi dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan
  mengalirnya buah Roh dalam hidupnya (Galatia 5:22).

  Saling mengasihi dalam tubuh Kristus memenuhi hukum atau perintah
  Kristus (Yohanes 14:15). Orang Kristen yang tidak menampakkan buah
  Roh dalam hidupnya adalah orang yang maju dua langkah, tetapi
  mundur tiga langkah -- alias mati rohani. Karena itu sangat penting
  bagi kita untuk mengejar kasih sebagai prioritas tertinggi dalam
  pemetaan kehidupan kita, agar kasih Kristus menguasai kita dalam
  segala aspek kehidupan.

  Diambil dari:
  Judul majalah: Kalam Hidup, Januari 2007
  Penulis: Sos
  Penerbit: Yayasan Kalam Hidup
  Halaman: 17 -- 19

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

CHRISTIAN SERVICE MISSION (CSM)
==> www.christianservicemission.org

  Christian Service Mission (CSM) merupakan organisasi misi
  non-profit dan non-denominasi yang berdiri di Jefferson County,
  Alabama sejak 1970. Organisasi ini berfokus pada orang-orang yang
  tinggal di Jefferson County, yaitu mereka yang miskin, kelaparan,
  bahkan yang terlupakan oleh masyarakat. Bantuan yang diberikan CSM
  melalui program "Orang Samaria yang Baik", adalah berupa pakaian dan
  barang rumah tangga. Dengan menjalin kerja sama dengan organisasi
  kemanusiaan dan komunitas setempat, CSM menyediakan makanan gratis
  setiap hari bagi mereka yang membutuhkan. CSM juga mendirikan rumah
  penampungan bagi perempuan dan anak-anak yang menjadi korban
  kekerasan, yang disebut rumah Bethany dan rumah Hana.

  Pelayanan misi ini didanai dari sumbangan masyarakat berupa uang
  tunai, makanan, pakaian, barang, peralatan rumah tangga, dan
  lainnya. Sumbangan ini disalurkan melalui 2 cara yaitu: barang yang
  dibutuhkan disumbangkan langsung kepada mereka yang mengajukan
  permohonan, sedangkan makanan diberikan langsung kepada individu
  atau tempat penampungan. Silakan berkunjung supaya Anda semakin
  tahu apa yang mereka kerjakan dan terbeban untuk mendukung mereka
  dalam doa dan dana. (DIY)

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

I S R A E L

  Kelompok anti-misionaris dari seluruh Israel berkumpul pada tanggal
  14 September di Yerusalem, pusat konferensi terbesar untuk
  mendiskusikan kegiatan para misionaris yang sedang berkembang di
  Israel. Sebelum pertemuan itu berlangsung, ribuan selebaran juga
  telah didistribusikan untuk mengiklankan konferensi
  "anti-misionaris" dan mendorong orang-orang untuk datang.

  Banyak organisasi besar anti-mesias Israel bersama imam-imam besar
  mengambil kesempatan ini untuk mendidik masyarakat bahwa orang
  Yahudi tidak mungkin percaya pada Yeshua (kata `Yesus` dalam bahasa
  Ibrani). Tujuan mereka adalah untuk memberitahu masyarakat bahwa
  adalah bahaya besar bagi tradisi orang Yahudi jika orang Yahudi
  percaya pada Yesus.

  Perkumpulan itu diatur oleh beberapa kelompok `ultra-Ortodox`
  (Pengikut Yudaisme Haredi, Red). para pengamat menggambarkannya
  sebagai pertemuan anti-misionaris terbesar sejauh ini. (tUly)

  Nama buletin: Body Life, Edisi Oktober 2010, Volume 28, No. 10
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Israel: Anti-Missionary Groups Meet in Jerusalem
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 3

  Pokok doa:
  * Doakan para utusan Injil yang melayani di Israel, agar Tuhan
    melindungi dan memberi kekuatan kepada mereka untuk tetap setia
    memberitakan Injil.
  * Berdoa bagi masyarakat di Israel, agar tidak mudah terintimidasi
    oleh hasutan yang dilakukan oleh kelompok anti-mesias. Biarlah
    Tuhan memberi hikmat bijaksana sehingga masyarakat Israel tetap
    mau membuka hati mendengar Injil.

I N T E R N A S I O N A L

  IN Network telah melansir sebuah tantangan melalui halaman Facebook
  mereka: Mereka ingin mengumpulkan 50 Keranjang Cinta untuk
  anak-anak di seluruh dunia yang membutuhkan bantuan.

  Tujuan mereka sangat sederhana dan nyata -- sebuah proyek hadiah
  natal -- 1.500 Keranjang Cinta, sebagai bingkisan untuk
  keluarga-keluarga miskin di Africa, Asia, dan Amerika Latin.

  Sebuah Keranjang Cinta yang diisi penuh dengan persediaan-persediaan
  menjelang natal untuk disampaikan ke rumah-rumah para penerima
  melalui sebuah mitra gereja setempat dari IN Network. Kunjungan itu
  menciptakan 2 kesempatan: pertama, untuk memenuhi kebutuhan pokok
  mereka. Kedua, menghubungkan orang-orang Kristen dari berbagai
  bangsa sebagai warganegara dunia untuk membuka pintu-pintu
  pemberitaan Injil yang efektif.

  Program ini menawarkan tiga cara untuk sampai kepada keluarga yang
  membutuhkan. Cara pertama, melalui sebuah keranjang berisi makanan,
  yang didalamnya berisi makanan pokok yang bergizi -- untuk memberi
  makan sebuah keluarga selama dua minggu penuh. Cara kedua, sebuah
  Keranjang Pendidikan yang menyediakan segala keperluan sekolah bagi
  seorang anak yang akan bersekolah, memberdayakan mereka untuk
  keluar dari lingkaran kemiskinan. Terakhir, Sebuah Keranjang
  Persediaan Medis yang menyediakan perlindungan kesehatan terhadap
  segala macam penyakit yang mengancam kehidupan seorang anak, juga
  sebagai persediaan untuk memperbaiki kesehatan keluarga secara
  menyeluruh.

  Anda dapat memberikan sebuah Keranjang Cinta sebagai rasa hormat
  Anda kepada seorang teman atau anggota keluarga, yang diketahui atau
  dikenal melalui sebuah kartu hadiah untuk setiap Keranjang yang anda
  berikan.

  IN Network mengajak Anda untuk bergabung dengan mereka melalui
  kegiatan natal ini sebagai cara menyampaikan cinta-kasih kepada
  sebuah keluarga yang membutuhkan -- satu Keranjang pada satu masa.
  (t/Samuel)

  Sumber: Mission News, Desember 2010
  [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/15032]

  Pokok doa:
  * Doakan agar Tuhan menggerakkan setiap orang percaya untuk
    mendukung pelayanan kasih yang dilakukan oleh IN Network. Doakan
    juga agar kegiatan ini dipakai Tuhan untuk menyentuh
    keluarga-keluarga dengan kasih Kristus.
  * Doakan juga agar setiap paket Keranjang Cinta dapat tersalurkan
    dengan baik, dan sampai kepada mereka yang benar-benar
    membutuhkan.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                     DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  Wacana tentang kasus keistimewaan justru diluncurkan ketika
  perhatian pemerintah dan masyarakat DIY sedang tertuju pada upaya
  rehabilitasi dan konstruksi atas bencana Merapi. Konsentrasipun
  pecah. Silang pendapat terutama menyangkut persoalan apakah gubernur
  dan wakil gubernur ditetapkan seperti yang sudah berlangsung selama
  ini atau harus dipilih secara demokratis. Perdebatan ini tidak hanya
  menimbulkan silang pendapat di kalangan elite dan pusat kekuasaan,
  tetapi telah memecah belah masyarakat antar kelompok pendukung dan
  penentang sistem pemilihan gubernur dan wakil gubernur DIY.

  Sumber: Kompas, Rabu, 1 Desember 2010, Halaman 6

  POKOK DOA:

  1. Doakan agar permasalahan ini bisa segera terselesaikan dengan
     jujur dan bijaksana, sehingga tidak memicu munculnya konflik
     lain yang sengaja dimunculkan oleh oknum yang tidak bertanggung
     jawab.

  2. Doakan agar pemerintah bersikap objektif dan memikirkan
     kepentingan rakyat sehingga terjadi komunikasi yang baik untuk
     mencari jalan keluar yang menguntungkan masyarakat luas.

  3. Doakan masyarakat Indonesia, terkhusus warga Yogyakarta, agar
     bisa bersikap bijaksana dan tenang dalam menghadapi persoalan
     ini, sehingga tidak mudah diprovokasi oleh oknum yang hanya
     mencari keuntungan pribadi.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak untuk
tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan yang diambil
dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi
Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi
______________________________________________________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org