Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/46

e-JEMMi edisi No. 46 Vol. 13/2010 (16-11-2010)

Pelatihan Untuk Para Pekerja 2

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Pelatihan Untuk Para Pekerja 2
SUMBER MISI: Christian Outreach International (COI)
DOA BAGI MISI DUNIA: Pakistan, Suriah
DOA BAGI INDONESIA: Bencana Banjir

______________________________________________________________________

         GOD DOESN`T COMFORT US JUST TO MAKE US COMFORTABLE,
                      BUT TO MAKE US COMFORTERS.
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Pembekalan diri adalah sangat penting bagi setiap orang agar ia
  dapat menjalankan tugasnya dengan lebih profesional dan bertanggung
  jawab. Demikian juga dengan para pelayan Tuhan yang akan terjun di
  ladang pelayanan, baik sebagai penginjil maupun pelayan gereja.
  Semua memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup, sehingga ia
  dapat lebih siap dalam menjalankan tugasnya.

  Sajian artikel edisi e-JEMMI minggu ini adalah kelanjutan dari
  edisi sebelumnya (no. 45), yang mengupas tentang bagaimana
  memberikan pembekalan yang cukup bagi setiap pelayan Tuhan. Kiranya
  artikel ini bermanfaat, khususnya bagi para pelayan Tuhan dan juga
  gereja, agar pelayanan Tuhan bisa berjalan dengan baik dan
  memberikan buah yang berkenan bagi kemuliaan Tuhan.

  Selamat membaca Tuhan Yesus memberkati.

  Redaksi Tamu e-JEMMi,
  Yonathan Sigit
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/
  http://misi.sabda.org/

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                     PELATIHAN UNTUK PARA PEKERJA

  MEMBEKALI PERLENGKAPAN KEPADA PELAYAN

  Masalah yang kita hadapi adalah mencari cara untuk memadukan segala
  sesuatu untuk membuat pelatihan yang utuh. Pertama-tama, kita
  memerlukan pengajaran menyeluruh dan mendalam seperti pengajaran
  dari Sekolah Alkitab. Pengajaran yang cocok dalam nuansa jemaat
  yang berfungsi penuh seperti jemaat Perjanjian Baru. Pengajaran
  tersebut akan menyediakan lahan pelayanan yang memadai. Yang kedua,
  mereka yang dipanggil untuk merintis gereja perlu mendapatkan
  kesempatan untuk mendapatkan pengalaman tambahan dalam membangun
  jemaat.

  Jemaat yang belajar dan bersekutu dalam gereja ini mengambil bagian
  aktif dalam kehidupan dan pelayanan gereja. Mereka tentu saja tidak
  diberikan posisi istimewa. Mereka sejajar dengan jemaat lainnya.
  Mereka ikut berpartisipasi dalam berbagai macam aktivitas gereja,
  bukan karena status mereka sebagai pelajar, tetapi karena mereka
  adalah anggota gereja dan memunyai karunia Roh Kudus. Mereka tidak
  dianggap sebagai pelajar, tetapi anggota gereja yang dipanggil
  dalam berbagai bidang pelayanan seperti halnya jemaat lain.

  Kelas pedalaman Alkitab adalah bagian normal dari pelayanan jemaat.
  Seluruh jemaat didorong untuk berpartisipasi. Jemaat diajarkan
  bahwa mereka semua dipanggil Allah untuk berpartisipasi dalam
  pelayanan-pelayanan jemaat sesuai dengan karunia Roh yang mereka
  miliki. Oleh karena itu, semua jemaat membutuhkan pengetahuan akan
  firman Allah.

  Pendidikan Alkitab tidak hanya diperlukan untuk mempersiapkan para
  penginjil saja, namun untuk memperlengkapi setiap anggota gereja
  dengan pengetahuan akan firman Allah untuk pelayanan yang mungkin
  memanggil mereka: pendeta, guru, diakon, penatua, evangelis atau
  yang lainnya.

  Jika ada pemuda yang memberitahu kami bahwa dia dipanggil untuk
  melayani, kami akan mengatakan kepadanya: "Mungkin". Jika ya, Allah
  akan memberikan jawaban-Nya. Paulus dipanggil bertahun-tahun
  sebelum dia melayani. Akan tetapi, jika Allah menghendaki pemuda
  itu pergi melayani, dia akan dibimbing oleh Roh Kudus. Jadi
  ceritakanlah panggilan Anda kepada penatua gereja Anda. Gereja akan
  menanti jawaban Allah melalui doa mereka. Jika Dia memanggil Anda
  menjadi seorang evangelis, Dia akan memberikan jawaban-Nya kepada
  gereja tepat pada waktu-Nya. Sementara ini, pergilah melayani
  dengan keahlian yang dianugerahkan-Nya kepada Anda, pelajarilah
  firman-Nya, dan pahamilah aturan dan fungsi jemaat lokal, sehingga
  Anda siap saat Dia memanggil Anda.

  Pembelajaran Alkitab dan pengalaman dalam jemaat merupakan bekal
  yang cukup dalam pelayanan. Namun demikian, misionaris generasi
  mendatang harus mempelajari firman Allah terlebih dahulu dan
  memahami struktur dan pekerjaan gereja lokal yang mendasari
  pelayanannya.

  Oleh karena itu, kita mempelajari prinsip bahwa semua orang
  membutuhkan persiapan yang sama. Seraya belajar, kita dan para murid
  mencari tahu panggilan setiap orang. Panggilan kita akan tampak dari
  karunia Roh yang kita miliki. Kita tidak perlu terburu-buru dalam
  memutuskan panggilan seseorang karena penampilan awal bisa menipu.
  Dalam pelayanan apa pun, karunia Roh cepat atau lambat akan
  bermanifestasi dan kita dapat melatih karunia-karunia tersebut.

  BEBERAPA CONTOH

  Ketika seseorang pemuda mendapat panggilan untuk merintis gereja,
  kami mengundangnya ke kelompok kami, seperti saat Paulus mengajak
  Timotius. Berikut adalah beberapa contoh prosedurnya.

  1. Seorang pebisnis muda langsung menghadiri kelas pedalaman
     Alkitab. Dia aktif dalam pelayanan jemaat, baik yang di dalam
     gereja maupun persekutuan di luar gereja. Lalu dia dengan yakin
     mengatakan kepada kami bahwa Allah memanggilnya untuk bergabung
     dengan kelompok misionaris. Kami menasihatinya untuk menceritakan
     panggilan tersebut terlebih dahulu kepada para penatua gereja.
     Lalu dia memberitahukan mereka.

     Setelah gereja mendoakan panggilannya beberapa kali, mereka
     mengatakan apa yang mereka rasakan saat berdoa: dia mungkin
     dipanggil untuk melayani, tetapi mereka belum bisa memastikan
     kapan waktu yang tepat sesuai dengan waktu Allah. Dia dengan
     tekun menantikan jawaban Allah. Sementara itu, kami menyaksikan
     perkembangan rohani dan pertumbuhan karunianya. Dia mengambil
     bagian dalam pelayanan persekutuan para orang percaya baru di
     kota-kota sekitar yang memberinya pengalaman yang lebih luas.

     Kira-kira satu tahun kemudian, gereja menjadi yakin bahwa Allah
     telah memberikan jawaban-Nya dalam doa bahwa, dia dipanggil
     menjadi seorang penginjil. Kami juga yakin bahwa panggilannya
     berasal dari Tuhan. Oleh karena itu, setelah para penatua dan
     penginjil menumpang tangan mereka, dia berangkat oleh karena
     disuruh Roh Kudus". [Kisah 13:4]

  2. Seorang pemuda dikirimkan kepada kami untuk mempersiapkan diri.

     Badan misi yang mengutusnya percaya bahwa dia dipanggil untuk
     merintis gereja dan ternyata benar. Dia adalah orang yang
     berpendidikan, tapi dia baru saja menjadi percaya dan hanya
     memunyai sedikit pengetahuan tentang Alkitab. Kerohaniannya juga
     masih kurang dan pemahamannya tentang struktur dan pelayanan
     dalam jemaat juga masih remang-remang. Oleh karena itu, dia tekun
     belajar dan juga berpartisipasi dalam pelayanan jemaat. Dengan
     iman, dia datang mencari Tuhan untuk memenuhi kebutuhannya agar
     dia bisa mencurahkan sebagian besar waktunya untuk pendidikan dan
     pelayanan. Ia memasak sendiri dan mencuci sendiri, padahal
     sebelumnya ia tidak terbiasa melakukannya.

     Sejak awal dia sudah menunjukkan karunia yang diperlukan oleh
     misionaris. Walaupun belum terbentuk secara sempurna, namun
     karunianya terus berkembang. Suatu waktu ketika kami yakin akan
     panggilannya, kami mengajaknya bekerja sama dalam berbagai
     kegiatan penginjilan. Dia mengambil bagian dalam pelayanan
     menolong jemaat yang sedang kesusahan selama beberapa bulan.
     Selain itu, dia giat menolong dalam bidang pengajaran. Kami
     berdoa untuk beberapa hal dan mencari kehendak Allah
     bersama-sama.

     Allah memakainya dan ia mendapatkan banyak pengalaman, walaupun
     dia harus menghadapi masalah-masalah berat yang tak terduga.
     Dengan berbekal pengalaman itu, dia kembali mendalami Alkitab.
     Kemudian dia mengadakan perjalanan, mengunjungi beberapa gereja
     yang memunyai beragam masalah. Setelah kembali, dia tinggal
     bersama kami sebentar saja untuk mengulas ulang pelajaran yang
     diperolehnya dalam perjalanannya. Setelah itu, dia kembali ke
     badan misi yang mengutusnya untuk bergabung dalam pelayanan
     mereka.

     Sepanjang perjalanannya yang mencapai ratusan kilometer, ia hanya
     membawa bekal yang secukupnya untuk dia sampai ke tujuan
     selanjutnya. Dan ia mendapati bahwa Allah tidak pernah gagal
     mencukupi kebutuhannya.

  3. Seorang wanita muda dari gereja lain datang untuk melayani dalam
     bidang pengajaran. Dia terpanggil untuk berkhotbah sekaligus
     mengajar, terutama di rumah-rumah jemaat di antara wanita serta
     anak-anak. Dia bekerja paruh hari, sedangkan sisanya diisi dengan
     kursus pedalaman Alkitab. Kemudian, dia juga terpanggil untuk
     memimpin persekutuan wanita seorang diri.

  Walaupun demikian, ada juga hasil yang mengecewakan. Sepasang suami
  istri datang dengan perasaan antusias yang tinggi, namun selang
  beberapa bulan kemudian terbukti hanya merupakan sesuatu yang
  emosional, bukan spiritual. Hati mereka mengincar posisi, keamanan
  finansial, dan kepuasan material. Ketika mereka menyadari harga yang
  harus dibayar saat mengikuti Tuhan dalam pelayanan-Nya, mereka
  tersinggung kemudian mundur. Kami merasa sedih, mereka gagal meraih
  kemenangan, tetapi kami lega karena kelemahan mereka dapat
  diketahui.

  Seorang pemuda datang dan berkata bahwa dia dipanggil Tuhan.
  Kerjanya payah tahun pertama pelayanannya. Kami berkata padanya jika
  tidak ada perubahan, maka dia tidak boleh kembali. Dia menuliskan
  kerinduannya untuk kembali. Jemaat mendoakannya selama beberapa
  minggu. Akhirnya, semua yang mendoakannya merasa bahwa Allah
  menginginkan dia kembali [melayani di tempat kami]. Jawaban doa kami
  terbukti benar dan dia menjadi sosok yang sangat rohani.

  Tuhan Yesus meluangkan waktu bersama dengan murid-murid-Nya selama
  tiga tahun. Semua penginjil dalam kitab Perjanjian Baru melewati
  beberapa tahun masa persiapan sebelum akhirnya diutus oleh Roh
  Kudus. Dari contoh tersebut ditambah dengan pengalaman kami dalam
  hal ini, kami menimbang bahwa waktu pelatihan sebaiknya tidak kurang
  dari 3 tahun. Walaupun demikian, kita tidak boleh memaksakan suatu
  batasan waktu. Tidak ada yang dapat dianggap siap untuk diutus
  kecuali Roh Kuduslah yang memberikan konfirmasi dan ketika Roh Kudus
  telah memberikan konfirmasi, tidak boleh ada yang menunda-nunda.

  Beberapa orang yang datang [ke tempat kami] mendalami Alkitab, hidup
  dengan iman kepada Allah yang mencukupi kebutuhan material mereka,
  sementara mereka mencurahkan seluruh waktu untuk mendalami Alkitab
  dan melayani. Saat mereka dipanggil menjadi penginjil, kami merasa
  pengalaman mereka hidup dalam iman akan banyak berkontribusi dalam
  persiapan mereka.

  Beberapa yang lain bekerja paruh hari. Mereka meluangkan waktu malam
  hari untuk belajar dan melayani.

  PENGALAMAN ROHANI

  Kita juga perlu mengadakan pertemuan doa secara rutin. Pokok doa
  diutarakan dalam beberapa menit pertama. Kemudian semua anggota
  dipimpin untuk turut ambil bagian dalam doa. Seusai berdoa, ajukan
  beberapa pertanyaan mengenai bimbingan apa yang mereka terima saat
  berdoa -- jawaban dan beban doa apa yang Dia berikan kepada kita.

  Setiap orang bebas menyatakan apa yang dirasanya merupakan kata-kata
  Tuhan. Setiap orang harus mencari kehendak Allah tentang
  pelayanannya serta mencari konfirmasi dari anggota persekutuan doa
  yang lain. Kemudian, bersama-sama mereka menyerahkan masalah
  pelayanan mereka kepada Tuhan. Setiap detail dan rencana pekerjaan
  bergantung dengan jawaban doa. Tanpa bimbingan Roh Kudus dan doa
  semua bidang pelayanan hanyalah kapal tanpa tenaga dan tujuan.

  Dalam pengajaran, kita perlu memberi penekanan dalam memperlengkapi
  pengalaman spiritual pribadi yang dibutuhkan dalam pelayanan rohani.
  Doa dan juga pengajaran Alkitab menyucikan dan mempererat hubungan
  mereka dengan Kristus. Mereka akan mengerti kekuatan kehadiran-Nya,
  sungguh-sungguh dipenuhi dengan Roh Kudus, dan memosisikan diri
  mereka sebagai pelayan-pelayan Allah.

  Tujuan utama kami adalah membekali para murid adalah mengajak mereka
  menyangkal diri mereka dan memikul salib bersama-Nya. Dengan
  pengajaran yang sabar dan disertai dengan doa, Dia meraih
  tujuan-Nya: memimpin para murid menemukan iman sejati dan berserah
  diri. Dia mengutus mereka ketika Dia berhasil membuat mereka
  berserah diri dan beriman.

  Inilah yang harus menjadi tujuan dan perhatian utama kita saat
  mempersiapkan orang-orang akan merintis gereja. Siswa yang
  berprestasi dan pembicara yang arif sekalipun akan lemah tanpanya.
  Namun dengan tujuan utama, orang biasa seperti para murid Tuhan
  Yesus menemukan hikmat dan kekuatan sejati.

  Dalam persekutuan kami, ada beberapa pekerja yang dilatih dengan
  cara ini dan hasilnya lebih superior daripada mereka yang dilatih
  dengan cara lama. Mereka telah tahu bagaimana dipimpin oleh Roh
  Kudus, bagaimana memenangkan doa, bagaimana melayani firman Tuhan,
  dan bagaimana mendirikan jemaat seperti jemaat Perjanjian Baru.
  Mereka tidak membanggakan diri. Mereka tidak takut melangkah dalam
  iman dan bergantung kepada Tuhan untuk memenuhi segala kebutuhan
  mereka. Mereka tidak mau menetap dengan posisi yang nyaman, tetapi
  mereka rindu mengabarkan injil dan mendirikan gereja-gereja.

  Tentu saja hasilnya sangat memuaskan. Kita tidak bisa menghasilkan
  jumlah pekerja banyak dengan cara seperti ini, namun gereja
  mula-mula tidak pernah melakukan hal ini, Yesus pun tidak. Saat ini
  sama seperti zaman dahulu, Kristus menginginkan orang-orang yang
  akan memperluas gereja-Nya adalah orang-orang yang Ia panggil dan
  dilatih Roh Kudus; orang-orang yang akan berkata dengan Paulus,
  "Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan
  untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah
  aku, jika aku tidak memberitakan Injil." Atas orang-orang ini, Dia
  akan memberikan kuasa-Nya yang bekerja lewat mereka secara luar
  biasa untuk membangun gereja-Nya.

  Tetapi janganlah lupa, walaupun metode untuk melatih para pekerja
  sangatlah penting, metode itu sendiri tidak menghasilkan buah
  kerohanian. Kuasa yang menghasilkan buah kerohanian itu bukan
  terletak pada metode pelatihannya, tetapi pada Roh Kudus. Di balik
  seluruh pelayanan pengajaran kita terdapat doa yang terus-menerus
  didoakan oleh para guru. Setiap murid adalah satu pokok doa. Kita
  telah berdiri di hadapan Allah dalam iman dan doa agar setiap
  pekerja bergantung penuh pada-Nya dan agar semua mengerti tujuan-Nya
  dalam kehidupan mereka. Kita telah menyaksikan perubahan-perubahan
  besar terjadi. Setiap kesuksesan adalah sebuah kemenangan doa yang
  dijawab. (tUly)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: The New Testament Order for Church and Missionary
  Judul artikel: The Training of The Worker
  Penulis: Alex Rattray Hay
  Penerbit: The New Testament Missionary Union Canada
  Halaman: 488 -- 496

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

CHRISTIAN OUTREACH INTERNATIONAL (COI)
==>  http://www.coiusa.com

  Terinspirasi oleh pengalaman perubahan hidup putrinya, Mary Alice
  dalam Misi Jangka Pendek ke Amerika Tengah pada 1979, maka pada
  tahun 1984 Jack Isleib dan istrinya Rosa mendirikan Christian
  Outreach International (COI). COI yang bermarkas di Vero Beach,
  Florida memfokuskan pelayanan mereka untuk memberitakan Injil ke
  seluruh dunia, menjalin kerjasama dengan gereja lokal, dan
  organisasi dalam rangka perjalanan misi luar negeri dan Amerika
  Utara. Selain itu, COI juga menyediakan pelatihan misi dan
  menggerakkan orang-orang percaya dan para sukarelawan dalam
  pelayanan mereka. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh COI dalam
  membagikan kasih Kristus adalah dengan memberikan bantuan
  kemanusiaan, pelayanan kepada anak yatim piatu, pelayanan kepada
  para narapidana, pelayanan kepada lansia, klinik rehabilitasi dan
  kunjungan ke rumah sakit, dll. Untuk mengetahui informasi lengkap
  mengenai pelayanan COI, silakan Anda mengunjungi alamat situs
  mereka di atas. (DIY)

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

P A K I S T A N

  Ada satu lagi kapal pengangkut penyedia bahan pangan yang diserang
  di Pakistan beberapa waktu yang lalu. Hal ini menambah kekuatiran
  iring-iringan yang membawa persediaan makanan untuk para tentara
  dan bantuan kemanusiaan bagi korban-korban banjir di sana. Serangan
  terhadap kapal tersebut merupakan serangan kedua dalam beberapa
  hari belakangan ini. Beberapa hari sebelumnya, pihak Taliban
  menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang setidaknya telah
  menewaskan 3 orang dan menghancurkan 30 kendaraan.

  Serangan ini nampaknya ditujukan pada kendaraan-kendaraan penyedia
  bahan pangan sehingga dikuatirkan oleh para pekerja sukarela di
  Provinsi Punjab, Pakistan bantuan kepada para korban banjir akan
  terganggu.

	"Lebih dari 15 sampai 20 juta orang di wilayah seukuran negara
	Italia terkena dampaknya," demikian ungkap PH, salah seorang
	relawan Food for the Hungry, salah satu organisasi Kristen
	yang bergerak di bidang kemanusian Internasional. "Jadi kami
	terdesak pada dua pilihan, menghabiskan waktu kami memikirkan
	bahayanya atau kami harus menggunakan waktu yang ada untuk
	membantu orang-orang yang benar-benar memerlukan bantuan
	kami," tambahnya.

  Polisi setempat juga telah memberikan perlindungan untuk pengamanan
  penyediaan bahan-bahan bantuan ini. "Food For the Hungry telah
  berhasil menyediakan tempat penampungan sementara, peralatan dapur,
  peralatan kebersihan, dan air bersih untuk kira-kira 20.000 -
  25.000 orang, dan pekerjaan itu berlangsung sepanjang hari," kata
  PH.

  Dia menjelaskan bahwa mereka telah banyak menerima ancaman dan
  peringatan bahaya. Salah satu staf, seorang Pakistan, mengatakan
  kepada PH, "Saya berdoa bagi Anda, dan saya berdoa untuk kita semua
  setiap hari karena ada orang-orang jahat di luar sana yang tidak
  menyukai kehadiran orang-orang asing seperti Anda di sini. "Saya
  tidak bisa menjamin keamanan Anda, namun saya akan berusaha
  semaksimal mungkin untuk melindungi Anda," ungkapnya memberi
  harapan.

  Bukan lagi sebuah rahasia bahwa Food For the Hungry merupakan
  pelayanan Kristen. "Saat kami bekerja di Pakistan, saya menemukan
  banyak kesempatan untuk meruntuhkan tembok pemisah antara orang
  Kristen dan orang-orang beragama tetangga. Kami banyak berdiskusi
  tentang iman dan menunjukkan bahwa orang-orang Kristen benar-benar
  peduli."

  Kebutuhan di Pakistan sangatlah mendesak. Hanya segelintir orang
  yang menanggapi kebutuhan tersebut. "Banjir di Pakistan telah
  menjadi masalah politik," kata PH, "Dan orang-orang berpikir bahwa
  ini adalah masalah `kami` lawan `mereka`, dan bertanya `mengapa
  kami harus membantu orang-orang Pakistan, yang sebagian adalah
  anggota Taliban?`" Menurut saya, inilah yang membuat orang-orang
  menjadi lebih sulit memberikan bantuan.

  Jika  gereja -- yaitu kita -- bertindak pada saat krisis di
  Pakistan, kita mempunyai kesempatan yang sangat luar biasa untuk
  menunjukkan siapakah Allah itu dan siapakah Kristus itu dan Injil
  tentang kabar damai yang diberikan-Nya kepada kita. (tUly)

  Sumber: Mission News, Oktober 2010
  [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14808]

  Pokok doa:

  * Berdoa bagi para utusan Injil dan yayasan Kristen yang membawa
    bantuan misi kemanusiaan di Pakistan, supaya Tuhan melindungi
    dan bantuan dapat disalurkan dengan baik. Berdoa juga supaya lebih
    banyak orang tergerak membantu saudara-saudara kita yang terkena
    musibah banjir di Pakistan.
  * Berdoa untuk PH dan pelayanannya, kiranya melalui PH banyak orang
    diberkati dan banyak jiwa dimenangkan bagi kemuliaan nama Tuhan.

S U R I A H

  Menurut International Christian Concern (ICC), pemerintah Suriah
  memerintahkan agar sejumlah besar gereja rumah ditutup karena
  pemerintah menganggap tempat-tempat tersebut tidak pantas dipakai
  sebagai tempat ibadah. Banyak jemaat-jemaat di Suriah tidak mampu
  membeli sebidang tanah dan membangun gereja, jadi mereka membeli
  apartemen dan mengubahnya menjadi tempat ibadah.

  Beberapa bulan terakhir ini, pemerintah menegakkan hukum yang
  menyatakan bahwa jemaat hanya boleh berkumpul di bangunan yang
  menyerupai gereja.

  "Pemerintah akan menertibkan semua kegiatan keagamaan yang dianggap
  ekstrim, baik dari ekstrimis Muslim maupun Kristen." demikian kata
  seorang warga Suriah kepada ICC.

  Seorang Kristen asal Arab menjelaskan, "Saudara-saudara kita dan
  gereja-gereja di Suriah membutuhkan doa. Pemerintah menutup sekitar
  delapan gereja injili (di Suriah Utara) dalam dua minggu terakhir
  ini. Gereja-gereja di Damsyik dan Aleppo tahu bahwa giliran
  mereka akan tiba. Hal ini tampak jelas dari persetujuan perwakilan
  Penasihat Tinggi di Suriah." (tUly)

  Nama buletin: Body Life, Edisi Oktober 2010, Volume 28, No. 10
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Syria: Eight House Churches Shut Down
  Penerbit: 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 1

  Pokok Doa:
  * Berdoa agar Tuhan membuka jalan bagi pemerintah Suria untuk
    menyediakan tempat ibadah yang layak bagi orang-orang percaya di
    Suriah.
  * Doakan agar umat percaya di Suriah tetap tekun mendoakan
    pemerintah dan negara mereka. Doakan juga untuk kesatuan hati umat
    percaya dan gereja Tuhan di Suriah.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                          BENCANA BANJIR

  Cuaca ekstrem yang ditandai hujan deras, petir, dan angin kencang
  masih akan mengancam kota Semarang hingga Maret 2011. Cuaca ekstrem
  akan berdampak lebih parah akibat kondisi sebagian sungai di kota
  Semarang yang kemampuannya menurun akibat perubahan tata guna lahan
  di daerah aliran sungai.

  Sumber: Kompas, 11 November 2010, Halaman C

  POKOK DOA:

  1. Doakan agar masyarakat Indonesia, terkhusus yang bermukim di
     Semarang bersikap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem yang
     terjadi beberapa waktu belakangan ini.

  2. Berdoa agar masyarakat ikut menjaga kebersihan lingkungan dan
     tidak membuang sampah di sembarang tempat, sehingga ketika hujan
     datang, air bisa mengalir dengan baik.

  3. Berdoa juga agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dan
     pola hidup, guna mencegah timbulnya penyakit yang biasa
     disebabkan oleh perubahan cuaca.

  4. Doakan agar pemerintah kota agar diberi hikmat untuk segera
     menyusun rencana guna mengantisipasi dampak dari perubahan cuaca
     yang cukup ekstrem.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi
Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi
______________________________________________________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) e-JEMMi/e-MISI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org