Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2010/29

e-JEMMi edisi No. 29 Vol. 13/2010 (20-7-2010)

Pelaksana Misi

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI 1: Peran Allah Bapa dalam Misi
ARTIKEL MISI 2: Hati Seorang Hamba Misi
ARTIKEL MISI 3: Misi dan Pergumulan Bangsa
SUMBER MISI: e-MISI (Mengabarkan Injil Keseluruh Indonesia)
KESAKSIAN MISI: Rusia: Kapten Marco
DOA BAGI MISI DUNIA: India, Maroko
DOA BAGI INDONESIA: Kebutuhan Pokok

______________________________________________________________________

      HE WHO WALKS WITH GOD WILL BE OUT OF STEP WITH THE WORLD
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Misi lahir dari kasih Allah yang mencari manusia. Tetapi apa dan
  bagaimana peran Allah Bapa dalam menyelamatkan manusia yang
  berdosa? Pertanyaan inilah yang hendak dijawab lewat suguhan
  Artikel Misi yang pertama. Sedangkan Artikel Misi yang kedua
  menunjukkan beberapa hal penting berkaitan dengan hasrat misi, yang
  harus kita pelihara dan kita tingkatkan, tidak peduli apa pun jenis
  pelayanan yang sedang kita geluti.

  Di lain pihak, gereja dengan kesadaran penuh bahwa Yesus Kristus
  adalah solusi bagi pergumulan bangsa, bertanggung jawab membangun
  pendekatan guna mewujudkan tanggung jawab misioner. Pokok inilah
  yang hendak dijelaskan secara gamblang pada Artikel Misi yang
  ketiga. Selamat menikmati suguhan e-JEMMi kali ini. Tuhan
  memberkati.

  Redaksi tamu e-JEMMi,
  Wilfrid Johansen
  http://misi.sabda.org
  http://fb.sabda.org/misi

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 1

                      PERAN ALLAH BAPA DALAM MISI

  Misi lahir dari kasih Allah yang mencari manusia. Allah itu kasih
  (1 Yohanes 4:8,16) yang tidak ingin tinggal sendiri, terpisah dari
  manusia, tetapi ingin berkomunikasi dengan makhluk-Nya. Oleh sebab
  itu, Allah telah membuktikan kasih-Nya dengan mengutus Anak-Nya yang
  tunggal untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Yohanes 3:16
  berkata, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga
  Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
  yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
  kekal." Misi dari Allah berarti: misi yang berasal dari
  perintah-Nya.

  Secara singkat ada sembilan langkah bagaimana Allah Bapa berperan
  untuk menyelamatkan manusia yang berdosa.

  1. Allah Bapa ada sebelum segala sesuatu ada. Langit dan bumi
     termasuk manusia diciptakan untuk menghormati Allah.

  2. Allah Bapa menciptakan segala sesuatu dalam keadaan amat baik
     adanya. Sebagai pencipta, Dia tidak ingin ada orang yang hidup di
     luar hubungan dengan Dia.

  3. Allah Bapa menyediakan kerajaan surga bagi manusia sejak dunia
     dijadikan. Sebelum manusia lahir, Allah sudah merancangkan damai
     sejahtera bagi umat manusia.

  4. Allah Bapa langsung mencari hubungan dengan manusia yang baru
     jatuh dalam dosa (Kejadian 3).

  5. Allah Bapa langsung menolong manusia yang telah berdosa. Sesudah
     Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Tuhan mencari mereka dan memberi
     pakaian kepada mereka.

  6. Allah Bapa langsung menjanjikan keselamatan kepada manusia yang
     berdosa (Kejadian 3:15).

  7. Allah Bapa memilih suatu bangsa, supaya mereka menjadi saluran
     keselamatan bagi manusia. Allah memanggil Abraham dan bangsa
     Israel untuk menjadi berkat bagi semua bangsa di seluruh dunia
     (Kejadian 12:1-3).

  8. Allah Bapa yang adil dan suci menghukum manusia dengan jujur.
     Mulai dari Adam yang harus diusir dari Firdaus, manusia tidak
     bisa lagi berhubungan langsung dengan Tuhan.

  9. Allah Bapa mengutus Anak-Nya yang Tunggal sebagai Juru Selamat
     manusia. (Yohanes 3:19) Ini merupakan pengorbanan yang terbesar
     Allah Bapa bagi manusia.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Terang Lintas Budaya, Edisi 68, Tahun 2006
  Judul artikel: Peran Allah Bapa dalam Misi
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Terang Lintas Budaya, Sidoarjo 2006
  Halaman: 6

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 2

                       HATI SEORANG HAMBA MISI

  Bila Anda adalah seorang aktivis ataupun hamba Tuhan yang melayani
  dalam jenis pelayanan apa saja, beberapa hal penting harus Anda
  pelihara dan tingkatkan di dalam hati dan hidup Anda.

  1. Menjadi Karakter
     Fokuskan hati dan perbuatan melayani itu menjadi karakter Anda,
     sebab melayani Tuhan dan sesama sangat ditentukan "dari dalam"
     dan bukan penampilan luar saja.

  2. Peduli Terhadap Jiwa yang Terhilang
     Seorang pelayan Tuhan harus memiliki rasa yang mendalam dan
     memelihara "hati seperti Yesus", khususnya yang berkaitan dengan
     "perasaan yang mendalam terhadap jiwa terhilang" (Matius 9:36).
     Hati pelayan Tuhan yang berbelas kasihan akan orang berdosa
     merupakan suatu perasaan yang berasal dari pola pikir yang sesuai
     dengan firman Tuhan, satu domba yang hilang sangat penting dan
     harus dicari sampai ditemukan. Seorang pelayan Tuhan harus
     memiliki perasaan yang rindu agar semua orang, siapa pun dia, dan
     apa pun latar belakangnya, diselamatkan. Perasaan itulah yang
     dimiliki Yesus yang mengasihi perempuan Samaria, orang Yahudi,
     dan penduduk kota Yerusalem yang ditangisi-Nya karena kehancuran
     yang akan mereka alami (Lukas 19:41).

  3. Jangan Karena Program atau Karena Perintah
     Anda perlu memikirkan kembali aktivitas pelayanan Anda jika
     Anda melayani dalam kondisi berikut ini.
     - Sangat sibuk.
     - Sekadar menjalankan tugas rutin.
     - Melakukan pelayanan karena perintah dan tidak ada pilihan lain.
     - Hanya untuk mengejar target karena ingin menyelesaikan program
       pelayanan dengan sukses.
     - Hanya terpaksa melayani karena sebenarnya apa yang Anda
       kerjakan bukan bidang yang Anda sukai.
     Jika Anda kehilangan beban (rasa) melayani, kehilangan motivasi,
     tidak menempatkan hati dengan benar dalam pelayanan, maka
     pelayanan Anda akan menjadi beban dan tidak ada sukacita.

  4. Mengerti Kebutuhan dan Pergumulan dari Fokus Pelayanan
     Milikilah hati yang peka melihat kebutuhan di ladang pelayanan.
     Hal tersebut bisa Anda dapatkan melalui interaksi yang intens
     sampai Anda mengetahui kebutuhan dan pergumulan orang yang
     mencari jawaban.

  5. Terus-Menerus Memelihara Hati Hamba
     Yang dimaksud memelihara hati hamba adalah:
     - memiliki hati yang melihat manusia sebagai objek pelayanan yang
       harus diselamatkan, jauh lebih utama dari cara-cara dan sarana
       yang digunakan;
     - memiliki hati yang terus-menerus mendoakan pelayanan apa pun
       karena itu pun dapat dipakai Tuhan untuk menjangkau jiwa-jiwa
       terhilang;
     - memiliki hati yang melihat ke depan akan adanya hukuman yang
       menentukan nasib manusia bila ia menolak atau belum menerima
       berita Injil -- bahwa mereka sedang menuju kebinasaan.
     Jika Anda belum memiliki hati seorang hamba, cobalah
     mengondisikan diri di pihak orang-orang yang memerlukan
     keselamatan dan minta Tuhan mengubah hati Anda.

  6. Memelihara Hubungan dengan Tuhan
     Hati seorang hamba hanya akan Anda miliki jika Anda memelihara
     hubungan dengan Tuhan, baik lewat perenungan firman maupun doa
     yang teratur.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: TABUR No. 002-2008
  Judul artikel: Hati Seorang Hamba Misi
  Penulis: Pdt. Benny Siahaan, M.Div
  Penerbit: Tidak dicantumkan
  Halaman: 7 -- 8

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 3

                      MISI DAN PERGUMULAN BANGSA

  Hakikat gereja yang misioner menegaskan bahwa gereja dan misi adalah
  integral. Kesatuan gereja dan misi ini menempatkan gereja pada
  posisi "harus" (wajib), dan ini menjadikan misi sebagai jantung
  gereja dan tugas gereja yang harus diwujudkan di mana pun gereja
  berada. Gereja hidup oleh misi dan harus dilakukan sebagai bagian
  dari hidup gereja. Misi adalah "jantung dan hidup" gereja. Oleh
  karena itu, gereja tidak dapat hidup tanpa misi. Pada sisi lain,
  gereja memiliki tanggung jawab utuh untuk turut serta dalam
  melakukan tugas misi. Gereja bertanggung jawab penuh melakukan tugas
  misi yang dilakukan secara penuh pula dari segala aspek. Pada sisi
  inilah, gereja dihadapkan dengan objek dan konteks pelayanan yang
  menuntut perlunya kearifan dalam melakukan tugas misi tersebut.
  Mengulas pokok bahasan seputar "Misi dan Pergumulan Bangsa"
  mempertegas premis di atas yang sekaligus menjawab pertanyaan
  tentang bagaimana sepatutnya gereja menempatkan diri serta bagaimana
  menyikapi pergumulan bangsa sebagai bagian dari kehidupannya.

  Misi Sebagai Jawaban Bagi Pergumulan Bangsa

  Secara umum, kebanyakan orang melihat bahwa pergumulan, kemelut,
  krisis, bahkan kehancuran hidup dari seorang atau beberapa individu,
  kelompok (kecil/besar), maupun suatu bangsa disebabkan oleh faktor
  sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Asumsi ini
  menyebabkan orang berupaya untuk menghadapi setiap pergumulan dengan
  pendekatan yang berbasis sosial, budaya, ekonomi, maupun politik
  untuk menyelesaikan pergumulan bangsa sebagai komunitas makro.
  Perlulah disadari bahwa adalah naif untuk mengatakan bahwa
  pendekatan apa pun yang dipakai tidak akan menyelesaikan persoalan
  dengan menyederhanakan jawaban dari sudut "rohani" belaka. Alasan
  kuat untuk menolak sikap naif ini adalah bahwa setiap hal yang
  digumuli (apa pun bentuk dan namanya) memiliki keterkaitan integral
  dengan aspek sosial, budaya, ekonomi, politik, dsb.., dan
  aspek-aspek tersebut harus disentuh guna mencari solusi yang
  menyeluruh pula.

  Pada sisi lain, dapat dikatakan bahwa setiap hal yang digumuli itu
  berkaitan erat dengan aspek "rohani" yang menjadi dasar bagi tatanan
  nilai, baik pribadi maupun masyarakat, yang dari padanya seorang
  individu atau sebuah kelompok menyikapi apa pun yang dihadapinya.
  Dinamika rohani pun memiliki daya serap yang kuat terhadap
  aspek-aspek lain dari kehidupan. Sangat sering terlihat bahwa sikap
  seseorang mencerminkan apa yang dipercayainya (yang dianggap sebagai
  prinsip dengan tatanan nilai -- yang primer, sekunder, maupun
  tersier). Dapat dikatakan bahwa dinamika rohani inilah yang mewarnai
  seluruh aspek kehidupan, namun akar dari persoalan apa pun harus
  dicari pada sumber asalnya yang menyediakan jalan kepada
  penyelesaian yang proporsional yang memperhitungkan faktor rohani
  sebagai jawaban menyeluruh.

  Apa yang diulas terakhir di atas dapat dilihat sebagai presumsi yang
  menempatkan misi sebagai "jawaban penentu" bagi pergumulan bangsa.
  Dasar premisnya adalah sebagai berikut.

  1. Alkitab melihat dosa sebagai akar utama yang menghancurkan serta
     mempengaruhi. Hal tersebut yang menjadi dasar bagi masalah
     manusia.
  2. Alkitab menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah "jawaban
     final/penentu" atas dosa umat manusia.
  3. Alkitab menegaskan bahwa Injil Yesus Kristus adalah kunci untuk
     menjawab masalah manusia (secara individu maupun kelompok) yang
     harus diwujudnyatakan gereja dalam misi.

  Dari penguraian Alkitab di atas, dapat ditegaskan bahwa misi adalah
  jawaban Allah bagi masalah dan pergumulan umat manusia yang pada
  sisi lain menempatkan gereja sebagai "penanda jawaban" Allah. Di
  sini gereja hanya dapat berperan sebagai "penanda jawaban", yaitu
  apabila gereja menyadari bahwa ia ada dan hidup oleh misi, maka ia
  harus hidup dari, oleh, dan bagi misi.

  Keberadaan Gereja sebagai Katalisator Misi

  Telah diuraikan di depan bahwa gereja dan misi adalah integral.
  Kebenaran ini menegaskan bahwa gereja yang hidup dari dan oleh misi
  itu hanya dapat hidup karena misi, dan oleh sebab itu ia harus
  bermisi sebagai bagian dari hidupnya. Pertanyaan penting yang harus
  dijawab ialah, "bagaimana sepatutnya (seharusnya) gereja itu hidup
  yang mewujud-nyatakan misi sebagai bagian dari tanggung jawabnya
  menjawab pergumulan bangsa di tempat Tuhan menempatkannya?" Jawaban
  untuk pertanyaan ini dapat diuraikan berikut ini.

  1. Keberadaan ("esse") dan kesejahteraan ("bene esse") gereja
     sebagai "tanda" misi, harus dihidupi secara ideal-nyata di bumi
     tempat kita tinggal. Kebenaran ini harus dihidupi gereja secara
     nyata di mana pun gereja berada. Hal ini menuntut dari gereja
     kesadaran dan penyadaran diri yang "ajek" serta bertanggung jawab
     dalam penandaan keberadaan/hakikat dirinya ("esse") yang misioner
     -- dengan kesejahteraan ("bene esse") yang berkebenaran,
     berkeadilan dan berkedamaian di tengah dunia.

  2. Gereja sebagai komunitas ilahi harus menandakan keberadaan
     kehadirannya sebagai partikel sosial guna mewujudkan diri dan
     tanggung jawab misinya dalam lingkup berikut:
     a. Gereja harus hidup sebagai komunitas iman yang suci di tengah
        dunia yang tidak suci. Di sini gereja harus mewujud-nyatakan
        iman (yang ideal) dalam etika-moralitas yang benar, baik,
        adil, dan indah di tengah masyarakat, sebagai kesaksian
        Kristus di tengah dunia.
     b. Gereja harus melihat pergumulan bangsa sebagai ujian iman yang
        kritis dan tanggung jawab iman yang harus dihidupi serta
        direspons secara bertanggung jawab dalam segala bidang
        kehidupan, baik itu pribadi, kelompok, sosial, budaya,
        ekonomi, politik, hukum, HAM, pendidikan, keluarga,
        pemerintahan, dsb.

  3. Gereja harus melihat dirinya sebagai agen misi Allah dengan
     tanggung jawab misi yang harus ditatalaksanakan dengan penuh
     tanggung jawab. Di sini, gereja haruslah dengan penuh kesadaran
     dan tanggung jawab melayankan Injil yang holistik melalui
     pelayanan holistik kepada manusia/masyarakat dengan pendekatan
     holistik guna membawa sejahtera (shalom). Sebagai agen misi,
     gereja harus menatalayani hidup dan kerja dengan penuh tanggung
     jawab -- yang menghadirkan kesaksian Kristus -- di tengah
     masyarakat yang menghasilkan -- lebih banyak penyerahan diri dan
     pengakuan akan Yesus Kristus, junjungan kita, TUHAN semesta alam.

  Guna mewujudkan tugas misioner ini, gereja harus hadir "di tengah
  masyarakat -- bangsa dengan pendekatan yang bertanggung jawab dengan
  sinergi dan harmonisasi tinggi guna mewujudkan dampak yang berimbang
  dan memberikan solusi. Gereja dengan kesadaran diri sebagai
  misionaris Allah yang mengembangkan pendekatan bertanggung jawab
  dalam bermisi akan mewujudkan ekuilibrium tinggi dalam masyarakat di
  mana ia hadir sebagai komunitas ilahi yang dihadirkan Allah bagi
  kemuliaan nama-Nya.

  Kesimpulan

  Gereja sebagai bagian dari masyarakat manusia/dunia (societas homo)
  yang adalah juga masyarakat ilahi/Allah (societas Deo) memiliki
  tanggung jawab integral dalam pergumulan bangsa. Tanggung jawab
  integral ini menuntut gereja menempatkan diri secara proporsional
  sebagai agen misi Allah dengan pendekatan dan kinerja yang berimbang
  guna menjawab tuntutan pergumulan bangsa. Gereja yang dengan
  kesadaran penuh bahwa Yesus Kristus adalah solusi bagi pergumulan
  bangsa bertanggung jawab pula untuk tidak menyederhanakan tanggung
  jawab dalam upaya membangun pendekatan guna mewujudkan tanggung
  jawab misioner ini. Pada akhirnya, apabila gereja menghadirkan
  Shalom yang berkebenaran, berkeadilan, berkebaikan, dan
  berkesejahteraan oleh Kristus, yang diamalkan dalam segala bidang
  kehidupan maka dapat dipastikan bahwa gereja telah mewujudkan
  tanggung jawab dengan andil besar yang menjawab pergumulan bangsa,
  yang akan membawa kemuliaan bagi Allah dan mendatangkan keselamatan
  bagi banyak orang.

  Diambil dan disunting dari:
  Nama makalah: Makalah Simposium Teologi XI -- Persekutuan Antar
  Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia, September 2001
  Penulis: Pdt. Dr. Yakob Tomatala

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

e-MISI (Mengabarkan Injil Keseluruh Indonesia)
==> http://misi.sabda.org/

  Situs e-MISI dibangun dan dikelola oleh Yayasan Lembaga SABDA
  < YLSA, http://ylsa.sabda.org/ > merupakan situs misi berbahasa
  Indonesia yang terbesar dan terlengkap. Di dalamnya terdapat
  berbagai bahan seperti artikel, kesaksian, tokoh, renungan, buku,
  informasi lembaga misi, profil bangsa, dan berita terkini seputar
  misi. Di situs ini terdapat fasilitas pencarian yang akan
  mempermudah pengunjung menemukan informasi yang dibutuhkan.

  Untuk melengkapi bacaan Anda seputar Amanat Agung, berikut kami
  sajikan beberapa bahan-bahan yang terkait.

  1. Amanat Agung Dan Roh Kudus (Bagian 1)
     ==> http://misi.sabda.org/amanat_agung_roh_kudus_bagian_1

  2. Amanat Agung Dan Roh Kudus (Bagian 2)
     ==> http://misi.sabda.org/amanat_agung_roh_kudus_bagian_2

  3. Bagaimana Mendorong Gereja-Gereja Lain Supaya Terlibat Dalam Misi
     ==> http://misi.sabda.org/bagaimana_mendorong_gereja_supaya_terlibat_dalam_misi

  4. Allah Merencanakan Keselamatan bagi Seluruh Umat Manusia
     ==> http://misi.sabda.org/allah_merencanakan_keselamatan_bagi_seluruh_umat_manusia

  5. Amanat Agung
     ==> http://misi.sabda.org/amanat_agung

  6. Bagaimana Bermisi?
     ==> http://misi.sabda.org/bagaimana_bermisi

  7. Bagaimana Gereja Anda Menjadi Gereja yang Misioner
     ==> http://misi.sabda.org/bagaimana_gereja_anda_menjadi_gereja_yang_misioner

  8. Bagaimana Membentuk Seksi Misi Dalam Gereja Lokal
     ==> http://misi.sabda.org/bagaimana_membentuk_seksi_misi_dalam_gereja_lokal

  9. Diciptakan Untuk Sebuah Misi
     ==> http://misi.sabda.org/diciptakan_untuk_sebuah_misi

  10. Karakteristik Dasar Seorang Misionaris
      ==> http://misi.sabda.org/karakteristik_dasar_seorang_misionaris

  11. Langkah-Langkah Praktis Untuk Melibatkan Gereja Lokal dalam Misi
      ==> http://misi.sabda.org/langkahlangkah_praktis_untuk_melibatkan_gereja_lokal_dalam_misi

  12. Misi Gereja Masa Kini
      ==> http://misi.sabda.org/misi_gereja_masa_kini

  13. Misi -- Apakah Itu?
      ==> http://misi.sabda.org/misi_apakah_itu

  14. Pengertian Misi
      ==> http://misi.sabda.org/pengertian_misi

  15. Penghalang-Penghalang Untuk Bermisi
      ==> http://misi.sabda.org/penghalangpenghalang_untuk_bermisi

  16. Pergilah ke Seluruh Dunia
      ==> http://misi.sabda.org/pergilah_ke_seluruh_dunia

  17. Suatu Gerakan Pembaharuan Misi
      ==> http://misi.sabda.org/suatu_gerakan_pembaharuan_misi

  18. Bagaimana Memulainya?
      ==> http://misi.sabda.org/bagaimana_memulainya%3F

  19. Cara-cara Memobilisasi
      ==> http://misi.sabda.org/cara_cara_memobilisasi

  20. Dasar Alkitabiah Misi dalam Perjanjian Baru
      ==> http://misi.sabda.org/dasar_alkitabiah_misi_dalam_perjanjian_baru

  Segera kunjungi situs e-MISI dan dapatkan bahan-bahan seputar misi
  yang Anda butuhkan. Untuk mengenal situs ini lebih dekat, silahkan
  masuk ke menu FAQ dan tentang kami.

  ==> http://misi.sabda.org/

______________________________________________________________________
KESAKSIAN MISI

                        RUSIA: KAPTEN MARCO

  "Apa yang kamu inginkan?" bentak Marco, seorang kapten Soviet,
  kepada seorang anak laki-laki muda.

  Anak yang baru berumur 12 tahun itu, menelan rasa takutnya di
  hadapan petugas komunis itu. "Kapten, Anda adalah orang yang
  memenjarakan orang tua saya. Hari ini adalah hari ulang tahun ibu
  saya. Saya selalu membelikannya sebuah bunga pada hari ulang
  tahunnya. Sejak ibu mengajari saya untuk mengasihi musuh-musuh saya
  dan membalas yang jahat dengan yang baik, saya telah membawakan
  bunga untuk ibu dari anak-anak Anda. Tolong bawalah pulang untuk
  istri Anda malam ini dan katakan kepadanya tentang kasihku dan
  kasih Kristus."

  Kapten Marco, yang dikenal tidak berbelas kasihan saat orang-orang
  Kristen dipukuli dan disiksa tanpa ampun, diam tak bergeming karena
  tindakan kasih anak ini. Air matanya jatuh saat ia dengan perlahan
  mengitari mejanya dan memeluk anak itu dengan pelukan seorang ayah.
  Hati Kapten Marco diubahkan dengan hadiah kasih Kristus. Ia tidak
  dapat lagi menahan dan menganiaya orang Kristen dan ia sendiri
  bahkan kemudian ditahan.

  Hanya beberapa bulan kemudian setelah kunjungan anak itu ke
  kantornya, Kapten Marco dijerumuskan ke dalam sel penjara yang
  kotor, dikelilingi beberapa orang Kristen yang telah ia tahan dan
  siksa sebelumnya. Ia dengan penuh tangis menceritakan kepada rekan
  penjaranya tentang anak muda dan hadiah bunganya yang sederhana. Ia
  merasakan suatu kehormatan bisa berbagi dengan orang-orang yang
  sebelumnya telah ia kejar dan serang.

  Kemurahan hati merupakan sifat alami umat percaya. Yesus
  mengajarkan bahwa orang lain akan mengenal umat percaya yang sejati
  melalui perwujudan kasih mereka. Kita bukan hanya mengasihi sebagai
  balasan bagi mereka yang mengasihi kita. Seringkali, kemurahan hati
  bagi orang asing dan bahkan musuh-musuh merupakan cara terbaik
  untuk menerapkan ajaran-ajaran Yesus. Mereka yang menyaksikan
  perbuatan kita, jika bukan yang mengalaminya sendiri, akan bingung
  melihatnya. Bayangkan seorang pekerja Kristen yang terluka yang
  berdoa bagi atasannya yang dengan tidak adil telah memecatnya.
  Bayangkan dampak orang tua yang berduka namun masih bisa memberikan
  karunia pengampunan kepada seorang pengemudi mabuk yang menabrak
  anaknya. Dunia tidak dapat memahami kemurahan hati semacam itu.
  Walaupun demikian, dunia selalu terpesona karena hal itu. Kita tahu
  bahwa kita tidak pernah bisa lebih dari seperti Tuhan saat kita
  bermurah hati kepada orang lain. Tuhan memberikan Anak-Nya yang
  tunggal hanya untuk menunjukkan kasih-Nya bagi dunia dan membeli
  keselamatan kita. Apa yang dapat Anda berikan hari ini yang mungkin
  bisa membuka hati seseorang terhadap kerajaan Tuhan?

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Devosi Total
  Penulis: The Voice of the Martyrs
  Penerjemah: Fintawati Rahardjo dan Iyan Haryanto
  Penerbit: Yayasan KDP (Kasih Dalam Perbuatan), Surabaya 2005
  Halaman: 11

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

I N D I A
  Hampir 500 juta orang di seluruh dunia berbicara bahasa Hindi,
  bahasa utama di India bagian utara dan tengah. Bibles for the World
  (BftW) mendistribusikan Alkitab dalam bahasa Hindi kepada
  orang-orang di India yang sedang mencari kebenaran dan pengharapan.
  MP dari BftW mengatakan bahwa ada orang yang menerima Alkitab dalam
  kotak suratnya ketika dia hendak bunuh diri. "Alih-alih bunuh diri,
  dia berpaling kepada Tuhan dan menerima kehidupan baru -- kehidupan
  kekal."

  Karena begitu banyak orang yang berbicara dalam bahasa Hindi, yang
  perlu didoakan adalah agar tercukupi kebutuhan dana untuk setiap
  distribusi Alkitab: "Mesin cetak ada, pembacanya pun ada. Tantangan
  utamanya adalah tantangan finansial." Selain dana, bantulah kami
  dalam doa agar hati warga terbuka: "Jika semakin banyak orang
  terlibat dalam doa, semakin banyak hasil yang kita lihat --
  orang-orang datang untuk mengenal Kristus." (t/Uly)

  Sumber: Mission News, Juni 2010
  [Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14423]

  Pokok doa:
  * Mengucap syukur karena Alkitab dalam bahasa Hindi telah dicetak
    dan didistribusikan kepada masyarakat di India. Doakan agar
    melalui Alkitab ini, mereka yang menerima dan membacanya dapat
    menemukan kebenaran yang sejati.
  * Berdoa juga agar Tuhan mencukupkan setiap keperluan dana yang
    diperlukan untuk mencetak lebih banyak Alkitab bahasa Hindi.

M A R O K O

  Menurut koran Spanyol "El Pais", Maroko mengusir SD dari negaranya
  karena dianggap "mengancam tatanan/kenyamanan publik". Ungkapan ini
  umum digunakan untuk orang yang diduga melakukan "kristenisasi". SD
  yang berasal dari Spanyol menyangkalnya dan mengatakan bahwa dia
  hanya mengajarkan pelajaran-pelajaran bahasa Spanyol. Beberapa
  agen-agen misi mencatat bahwa sejak Maret lebih dari 100 orang
  Kristen yang berkewarganegaraan asing telah diusir dari Maroko.
  Doakan agar banyak pengikut-pengikut Kristus terus menjalankan
  pekerjaan-Nya di Maroko. Open Doors menempatkan Maroko pada urutan
  ke-37 dalam World Watch List mereka. (t/Uly)

  Sumber: Mission News, Juni 2010 [Selengkapnya:
  http://www.mnnonline.org/article/14419]

  Pokok doa:
  * Berdoa agar Tuhan melindungi anak-anak Tuhan yang melayani di
    Maroko.
  * Doakan juga agar setiap orang percaya di Maroko tetap setia
    mengikut Tuhan dan dapat menjadi berkat bagi lingkungan tempat
    tinggal mereka.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                         KEBUTUHAN POKOK

  Harga beberapa bahan pokok di Indonesia yang melonjak beberapa
  waktu belakangan ini menyebabkan keresahan, terkhusus bagi rumah
  tangga dan para pedagang makanan. Pemerintah berusaha mengatasi hal
  ini, di antaranya dengan cara memperbaiki infrastruktur agar jalur
  distribusi lancar, melakukan persuasi kepada masyarakat, membuat
  aturan kebijakan agar tidak memicu spekulasi, memberantas pungutan
  liar dan pungutan resmi penyebab ekonomi biaya tinggi, dan tidak
  kalah pentingnya memberikan insentif kepada para petani agar
  bergairah menanam komoditas dengan tingkat penghasilan memadai,
  melebihi risiko tinggi yang dihadapinya. Doakan agar Tuhan memberi
  hikmat kepada pemerintah dalam mengambil kebijakan menstabilkan
  harga kebutuhan pokok di Indonesia.

  Sumber: Kompas, Rabu, 14 Juli 2010, Halaman 6

  POKOK DOA:

  1. Doakan agar Tuhan memberi ketabahan dan kesabaran kepada para
     petani di Indonesia yang banyak mengalami gagal panen akibat
     perubahan cuaca yang cukup ekstrem.

  2. Berdoa untuk kerja sama dari berbagai pihak agar kebutuhan biaya
     yang diperlukan oleh para petani di Indonesia untuk kebutuhan
     pembibitan, pupuk, dll. dapat terpenuhi dengan baik.

  3. Doakan juga agar pemerintah memberikan kebijakan yang jelas bagi
     para pedagang dalam menaikkan harga, sehingga tidak memberatkan
     masyarakat.

  4. Berdoa agar Tuhan memberi hikmat kepada pemerintah untuk segera
     mengambil tindakan guna menangani lonjakan harga kebutuhan pokok
     yang sangat memberatkan masyarakat secara umum.

  5. Doakan agar pemeliharaan Tuhan nyata, khususnya bagi mereka yang
     kurang mampu untuk membeli bahan makanan bagi keluarga mereka.

  6. Doakan juga agar melalui peristiwa ini masyarakat Indonesia
     disadarkan untuk bersikap bijaksana dan tidak dengan gampangnya
     menyia-nyiakan berkat jasmani yang sudah Tuhan berikan.

  7. Doakan agar umat percaya dapat menjadi berkat terhadap tetangga
     mereka maupun orang-orang di sekitar mereka yang benar-benar
     membutuhkan pertolongan.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan menyalin/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Yulia Oeniyati
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi
Facebook MISI: http://fb.sabda.org/misi
Twitter MISI: http://twitter.com/sabdamisi
______________________________________________________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright (c) 2010 e-JEMMi/e-MISI / YLSA -- http://www.ylsa.org
SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org