Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/50

e-JEMMi edisi No. 50 Vol. 12/2009 (21-12-2009)

Refleksi Natal

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
RENUNGAN NATAL: Menerima Kenyataan Perubahan
ARTIKEL NATAL: Selamat Hari Natal
SUMBER MISI: My Merry Christmas
DOA BAGI MISI DUNIA: India, Pakistan
DOA BAGI INDONESIA: Persiapan Natal di Indonesia

______________________________________________________________________

    SALVATION IS NOT SOMETHING WE ACHIEVE BUT SOMETHING WE RECEIVE
    
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,
  
  Natal merupakan sebuah momen untuk merenungkan kembali betapa 
  baiknya Tuhan dalam hidup kita. Dengan terus-menerus menyadari 
  kebaikan-Nya, kita akan selalu mensyukuri campur tangan Tuhan dalam 
  hidup kita. Secara khusus, e-JEMMi edisi 50 mengajak Anda semua 
  untuk berdiam diri sejenak dan merenungkan kembali arti Natal. 
  Harapan kami, melalui perenungan Natal ini, kita dituntun oleh 
  firman Tuhan untuk menjadi pribadi yang lebih mengasihi Tuhan kita 
  Yesus Kristus.

  Melalui kesempatan ini, redaksi juga ingin memberitahukan bahwa 
  publikasi e-JEMMi yang terbit minggu ini adalah edisi terakhir untuk 
  tahun 2009. Kita akan bertemu lagi pada tahun baru 2010. Karena itu, 
  kami juga ingin mengucapkan "selamat Tahun Baru". Doa kami, Anda 
  semua akan terus setia mengikut Tuhan dan setia berdoa bagi 
  pelayanan misi di Indonesia dan di seluruh dunia. Sampai bertemu 
  lagi tahun depan.
  
  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/
  http://misi.sabda.org/
  http://fb.sabda.org/misi
   
______________________________________________________________________
RENUNGAN NATAL

                      MENERIMA KENYATAAN PERUBAHAN

  Setiap orang mengharapkan terjadinya perubahan yang lebih baik atau 
  yang menyenangkan dalam kehidupannya. Kita mengharapkan agar tiap 
  tahun pendapatan kita bertambah, memiliki kendaraan pribadi yang 
  lebih baik, berharap punya anak setelah menikah, dan sebagainya. 
  Perubahan jasmani menuju arah yang lebih baik memang bagus dan 
  menyenangkan. Namun, bagaimana jika perubahan jasmani tersebut 
  menuju arah yang lebih jelek atau buruk?
  
  Setelah Yusuf dan Maria didatangi oleh orang-orang Majus, pada malam 
  harinya Yusuf juga didatangi oleh malaikat Tuhan, yang berkata 
  "Bangunlah, ambillah anak itu serta ibunya, larilah ke Mesir dan 
  tinggallah di sana sampai Aku berfirman" (Matius 2:13-14). Baru saja 
  mereka merasa senang karena kedatangan orang-orang Majus yang 
  memberikan sesuatu dan menjadi tanda yang menguatkan mereka. Namun, 
  sekarang mereka harus pergi ke Mesir dan tinggal di sana. Mereka 
  harus menghadapi tantangan yang berat, seperti bahasa asing, budaya 
  lain, dan tidak tahu sampai kapan mereka harus tinggal di Mesir. 
  Risiko besar ada di depan mata mereka. Tetapi Yusuf dan Maria siap, 
  sehingga dalam ayat selanjutnya diceritakan bahwa pada malam itu 
  juga mereka menyingkir ke Mesir.
  
  Perubahan jasmani yang tidak menyenangkan, apabila disikapi dengan 
  hati yang siaga, tidak akan menjadi masalah. Baru-baru ini saya 
  mengunjungi suatu daerah yang pernah mengalami konflik. Hingga kini 
  kehidupan masyarakat di sana masih belum kembali seperti sebelum 
  konflik terjadi. Masih terlihat puing-puing bangunan yang terbakar. 
  Namun, saya melihat ada sesuatu yang lain. Orang-orang yang tinggal 
  di daerah itu lebih gampang menerima kenyataan, sehingga mereka 
  tidak melakukan aksi unjuk rasa atau demo kepada pemerintah dan 
  tidak bersikap antipati terhadap kelompok yang memicu terjadinya 
  konflik.
  
  Perubahan jasmani adalah hal yang semu, yang penting adalah 
  perubahan sikap hati. Kembangkanlah kehidupan rohani kita menjadi 
  semakin dewasa dengan menjadi dekat pada firman-Nya, dan milikilah 
  semangat, agar kita mampu menghadapi perubahan yang tidak 
  menyenangkan serta tidak hanya menuruti keinginan atau tuntutan 
  jasmani yang tidak pernah ada habisnya. Utamakanlah perubahan yang 
  lebih baik di dalam hati daripada perubahan secara jasmani.

  Orang-orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi 
  siapa akan memulihkan semangat yang patah? (Amsal 18:14)
  
  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama buletin: Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi November -- 
                Desember 2008
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
  Halaman: 1       
  
______________________________________________________________________
ARTIKEL NATAL 

                         SELAMAT HARI NATAL

  Apakah Natal Itu?

  "Natal" artinya lahir. Jadi, perayaan hari Natal adalah perayaan 
  hari kelahiran (kehadiran Tuhan dalam rupa manusia) Yesus di dunia. 
  Kata Natal tidak terdapat dalam Alkitab, tetapi kelahiran Yesus, 
  Anak Allah, Anak Manusia, dan Firman sudah dinubuatkan oleh para 
  nabi 700-an tahun sebelum digenapi. Nabi Yesaya bernubuat "telah" 
  lahir padahal masih 700 tahun ke depan. Bukan saja kelahiran-Nya, 
  bahkan siksa dan kematian-Nya pun dinubuatkan dengan detail, yaitu 
  dengan memakai kata "diremukkan" (was bruised). Nabi Zakharia pun 
  bernubuat tentang kendaraan yang dipakai Yesus, yaitu keledai.

  Mengapa Yesus Harus Lahir di Dunia?

  Mari melihat urut-urutannya sebagai berikut.

  Tuhan mengasihi manusia yang diciptakan-Nya. Itulah sebabnya manusia 
  ditempatkan dalam Taman Eden yang nyaman. Lalu, manusia jatuh ke 
  dalam dosa dan semakin hari semakin berdosa, sampai pada satu 
  kesimpulan "tidak satu pun manusia yang benar" (Roma 2:12), dan yang 
  terburuk adalah vonis "upahnya adalah maut" (Roma 6:23). Apabila 
  Tuhan ingin mengampuni manusia, mengapa tidak dilakukan-Nya dari 
  surga mulia, tanpa harus datang ke dunia. Mengapa Tuhan dalam rupa 
  Yesus harus turun ke dunia lalu mati disalibkan, bangkit, dan naik 
  kembali ke surga?

  Di sinilah Rahasianya, Tuhan yang Kita Sembah Itu.

  Kejadian 1:28, "Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada 
  mereka, `Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan 
  taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan 
  burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di 
  bumi.`"

  Kejadian 2:17, "tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang 
  jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau 
  memakannya, pastilah engkau mati." Di dalam kedaulatan-Nya, Tuhan 
  sangat elegan, menjaga wibawa-Nya dengan kokoh dan teguh serta 
  bermain cantik. Kemuliaan-Nya terjaga.

  Ulangan 7:9, "Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, 
  Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih 
  setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada 
  perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan."

  Dari ketiga nas di atas, betapa berat jalan keluar yang harus 
  dilakukan agar manusia itu selamat.

  1. Manusia diberkati.
  2. Manusia berdosa dan harus mati.
  3. Tuhan berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya.

  Pernyataan "berpegang pada perjanjian-Nya" bukanlah slogan. 
  Perhatikan Ibrani 6:13, "... Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri 
  ...", Ibrani 6:13:17, "... Allah telah mengikat diri-Nya dengan 
  sumpah, ...." Itu adalah hal yang luar biasa. Pernahkah Anda 
  bersumpah atau mengikat diri untuk memberi hadiah tahunan kepada 
  pembantu di rumah? Oh, siapakah kita ini yang Tuhan hargai 
  sedemikian tinggi? Apakah kita patut untuk tidak setia?

  Untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan akibat dosa, akankah 
  Tuhan dengan kuasa-Nya berkata dari surga mulia itu, "Dengan ini hai 
  manusia yang telah berdosa dan harus mati, sekarang Aku mengampuni 
  dosa-dosamu dan kamu pun selamatlah." Atau pertanyaannya, dapatkah 
  Tuhan melakukan itu? Walaupun dalam kemahaan-Nya Dia bisa, Tuhan 
  tidak akan melakukan itu karena Tuhan tidak akan membenarkan manusia 
  dengan cara-cara yang tidak benar. Tuhan harus menebus manusia, yang 
  seharusnya binasa. Dia tidak menebus dari iblis, melainkan menebus 
  dari diri-Nya sendiri, dari hukum keadilan-Nya. Tuhan hadir ke dunia 
  dalam rupa manusia dengan sebutan Anak Allah (perhatikan Allah tidak 
  beranak, sebagaimana kata anak kunci, anak desa, kunci, atau desa 
  tidak beranak walaupun disebut anak kunci).

  Yesus menggantikan manusia di atas kutuk kayu salib, menggantikan
  darah domba penebus dengan darah-Nya. Sekali untuk selama-lamanya.
  Galatia 3:13, "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat
  dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis,
  `Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib.`"

  Ibrani 9:12, "dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke 
  dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan 
  darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan 
  dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal."

  Jadi, Tuhan dalam insan Yesus datang ke dunia menebus manusia dari 
  kematian kekal. Manusia selamat dan wibawa Tuhan sebagai yang 
  berpegang pada perjanjian-Nya tidak ternoda. Walaupun hari penebusan 
  (kematian dan kebangkitan) adalah hari penyelamatan, namun manusia 
  patut juga merayakan hari kedatangan Yesus, yaitu hari Natal.

  Bagaimanakah Kita Harus Merayakan Natal?

  Kita bersyukur atas penebusan oleh Yesus. Sebagai jemaat gereja, 
  seluruh umat percaya merayakannya dengan penuh sukacita. Rangkaian 
  perayaan itu adalah ibadah bersama di gereja-gereja, doa ucapan 
  syukur di rumah-rumah, menaikkan nyanyian puji-pujian, membuat tanda 
  kemeriahan dengan pohon terang, saling mendoakan dan saling 
  mengucapkan "Selamat Hari Natal", baik ketika bertemu dengan saudara 
  seiman maupun dengan saling berkirim ucapan selamat. Janganlah 
  merayakan Natal dengan cara-cara yang tidak layak; memuliakan diri 
  sendiri, mendukakan hati Tuhan, memuaskan diri sendiri dengan pesta 
  yang sia-sia, petasan atau meriam bambu, dan bermabuk-mabukan dengan 
  minuman keras yang mengundang amarah tetangga. Adalah tidak patut 
  merayakan kelahiran Kristus dengan mabuk lalu muntah, lalu terkapar 
  di halaman atau di parit-parit. Rayakanlah dengan ibadah yang khusuk 
  tetapi dengan sukacita. Serukanlah nama Yesus yang dirayakan itu 
  dalam pujian dan doa. Janganlah merayakan dengan formalitas seperti 
  perayaan di kantor-kantor demi menjaga hubungan dengan para undangan 
  atau pejabat yang tidak seiman, sehingga dalam ibadah atau perayaan 
  enggan menyebut nama Yesus yang dirayakan itu.

  Marilah merayakannya dengan benar. Mulai dengan berdamai dengan 
  diri sendiri (jangan ada konflik batin), berdamai di rumah dengan 
  anak-anak, dengan istri, seisi rumah, dan dengan saudara. Di gereja 
  berdamai dengan sesama pengerja. Semakin sering kita merayakan 
  Natal, semakin sering kita percaya bahwa Yesus lahir di dunia untuk 
  menebus kita dari kematian kekal. Lalu, kita pun percaya akan 
  kedatangan-Nya yang kedua kali kelak. Karena percaya, kita pun akan 
  semakin percaya dan setia (trust and obey) kepada Tuhan Yesus serta 
  bersiap diri menyambut kedatangan-Nya yang kedua.

  Selamat Natal, Tuhan Yesus memberkati.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama buletin: TABUR, No. 002 -- 2008
  Penulis: Albiden Hutagaol
  Penerbit: Tidak dicantumkan
  Halaman: 4 -- 6       
 
______________________________________________________________________
SUMBER MISI

MY MERRY CHRISTMAS
==> http://mymerrychristmas.com/
  My Merry Christmas adalah sebuah situs Natal yang dibangun oleh 
  sebuah perkumpulan di Salt Lake City, Utah, AS, dan tidak terikat 
  oleh pihak/organisasi komersial. Tujuan situs yang mulai dibangun 
  pada tahun 1999 ini sederhana: "Mengucapkan selamat Natal kepada 
  dunia." Dalam situs ini, Anda tidak hanya dapat mengakses beragam 
  bahan Natal yang sudah tersedia -- artikel Natal, film Natal, musik 
  Natal, humor Natal dsb.. -- namun juga berkontribusi. Pengunjung 
  situs ini jutaan. Namun karena menyediakan bahan-bahan yang sifatnya 
  musiman, biasanya jumlah pengunjung baru akan memuncak pada sekitar 
  bulan Oktober hingga Januari. Pada Natal 2004 saja, pengunjungnya 
  mencapai jumlah 8 juta pada bulan Desember. Nah, tertarik untuk 
  mengunjungi situs ini dan melihat bagaimana Anda dapat 
  berkontribusi? Langsung saja akses alamat di atas.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA
  
P A K I S T A N 
  Awal bulan ini, J (22 tahun) melarikan diri untuk menghindari 
  penangkapan yang dilakukan oleh kaum ekstremis. J telah diteror 
  oleh orang-orang radikal sejak Februari, kata Compass Direct News. 
  Ketika ekstremis terus melanjutkan pencarian mereka, J terpaksa 
  melarikan diri dengan menyamar dan mengungsi ke kota lain. 
  
  Ketika bekerja di tempat pangkas rambut milik keluarganya, para 
  ekstremis mencoba menjadikannya seiman dengan mereka. Usaha-usaha 
  untuk pindah agama telah terjadi sebelumnya. Menurut Compass, 
  keluarga J menjadi target "khotbah" karena mereka tidak berjenggot. 
  
  Ketika J mempertahankan imannya dengan Alkitab, penyerangan mulai 
  terjadi. Para ekstremis dengan kejam menyerang J, mematahkan 
  beberapa tulang iganya dan kaki kirinya. Setelah penyerangan, para 
  militan mengumumkan kepada masyarakat bahwa J telah menghujat 
  mereka; tanpa lelah, mereka terus mencarinya. 
  
  Keluarga J menutup tempat pangkas rambut mereka setelah serangan 
  itu, dan para anggota keluarga bertahan hidup dengan makanan kurang 
  dari dua kali sehari. Doakan agar J terus berpegang teguh pada 
  imannya. Minta Tuhan untuk melindungi dan melepaskannya dari 
  bahaya. (t/Ratri)
  Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2009
  Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13561
  Pokok doa:
  * Doakan agar Tuhan memelihara dan mencukupkan setiap kebutuhan 
    yang diperlukan keluarga J, sehingga mereka tidak hidup dalam 
    kekurangan.
  * Berdoa juga untuk orang-orang Kristen lain yang mengalami nasib 
    serupa di Pakistan, agar Tuhan memberi kekuatan kepada mereka di 
    tengah tekanan yang terus dilakukan untuk membuat mereka 
    meninggalkan iman mereka kepada Kristus.
    
______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                    PERSIAPAN NATAL DI INDONESIA

  Tanpa terasa kita telah sampai di penghujung tahun 2009, itu berarti 
  sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2009 dan memasuki tahun 
  yang baru -- 2010. Kami percaya banyak rencana yang sudah Anda 
  persiapkan untuk memasuki tahun yang baru. Namun sebelum kita 
  memasuki tahun baru, kita akan terlebih dahulu melewati perayaan 
  Natal yang saat ini kita nantikan bersama. Apa yang Anda harapkan 
  untuk Natal tahun ini? Mari kita bersatu dalam doa agar Natal tahun 
  ini membawa sukacita surga. 
  
  POKOK DOA:
  
  1. Berdoalah agar setiap orang percaya yang sedang mempersiapkan 
     Natal menyiapkan hati untuk mengalami perubahan sehingga mereka 
     dapat semakin bertumbuh dewasa dalam Kristus.
  
  2. Berdoa agar setiap orang percaya dapat memanfaatkan momen Natal 
     untuk berbagi kasih dengan orang-orang yang belum mengenal 
     Kristus sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus.
  
  3. Berdoa juga bagi mereka yang sedang dalam keadaan lemah badan 
     atau sakit, kiranya mereka tetap beroleh sukacita surga dalam
     merayakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus.

  4. Masih ada banyak orang percaya yang tidak bisa merayakan Natal 
     dengan tenang (sembunyi-sembunyi) karena alasan keamanan. Biarlah 
     kasih dan sukacita Natal tetap mengalir di hati mereka. 
     
  5. Biarlah untuk berbagai ibadah Natal yang akan diadakan, Tuhan 
     memberi perlindungan sehingga umat Tuhan dapat melakukan ibadah 
     dan penyembahan kepada bayi Kristus dengan aman.
  
  6. Berdoa bagi para aparat yang bertugas menjaga keamanan, agar 
     diberi kekuatan dan kesehatan selama bertugas. Doakan juga untuk
     keluarga mereka agar dapat mendukung tugas dan kewajiban yang
     harus diemban.
  
  7. Berdoa juga untuk rencana-rencana yang sedang dipersiapkan oleh 
     gereja dan setiap orang percaya pada tahun 2010, agar Tuhan ikut 
     campur di dalamnya dan memimpin hati dan pikiran mereka untuk 
     sejalan dengan rencana Tuhan.
  
  8. Doakan agar pada tahun 2010, setiap orang percaya dapat lebih 
     bertumbuh dan mengenal Kristus secara pribadi, sehingga mereka 
     menjadi orang Kristen yang kuat dan tidak mudah 
     diombang-ambingkan arus dunia.
        
______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org