Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/3

e-JEMMi edisi No. 03 Vol. 12/2009 (20-1-2009)

Misi dalam Perjanjian Baru

 

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI 1: Dasar Alkitabiah Misi dalam Perjanjian Baru
ARTIKEL MISI 2: Tuhan Yesus dan Misi Sedunia
ARTIKEL MISI 3: Amanat Agung
REFERENSI MISI: Seputar Misi Perjanjian Baru dalam Situs e-MISI
SUMBER MISI: Jamaica Christian Mission
DOA BAGI MISI DUNIA: Turki, Tepi Barat
DOA BAGI INDONESIA: Yayasan Family Kasih

______________________________________________________________________

      WHEN YOU DO WHAT YOU PLEASE, DOES WHAT YOU DO PLEASE GOD?
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Jika dalam Perjanjian Lama para nabi telah menubuatkan kedatangan 
  sang Juru Selamat, maka dalam Perjanjian Baru Allah menggenapi 
  nubuatan tersebut. Sang Anak Tunggal diutus menjadi Misionaris Allah 
  untuk menyelamatkan manusia. Kita dapat melihat kitab Injil memuat 
  pengajaran-pengajaran-Nya mengenai pengampunan kekal bagi manusia 
  yang percaya kepada-Nya. Menyelamatkan dunia dari hukuman kekal dan 
  menjadikan seluruh bangsa murid-Nya merupakan tugas yang Ia emban. 
  Ia tidak hanya bermisi dengan pengajaran-Nya, namun juga dengan 
  pengorbanan-Nya. Saat ini, tugas menjadikan seluruh bangsa murid-Nya 
  merupakan Amanat Agung yang harus dilanjutkan oleh 
  pengikut-pengikut-Nya sesuai dengan perintah-Nya.

  Untuk melihat lebih jelas mengenai apa yang Tuhan katakan mengenai 
  Amanat Agung dalam Perjanjian Baru, silakan menyimak artikel yang 
  telah kami siapkan untuk Anda dalam edisi minggu ini. Tuhan Yesus 
  memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 1

              DASAR ALKITABIAH MISI DALAM PERJANJIAN BARU

  Allah menyusun rencana yang teliti untuk kelahiran Mesias. 
  Ironisnya, Yesus, sang Mesias, datang ke dunia bukan dengan 
  kebesaran dan kemegahan, namun dengan penuh kerendahan hati. Yohanes 
  Pembabtis diutus Allah untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya dengan 
  memberitakan kedatangan kerajaan Allah dan perlunya pertobatan bagi 
  pengampunan dosa (Matius 3:1-3).

  Setelah 400 tahun adanya ketidakjelasan dan penindasan yang 
  dilakukan oleh kekuasaan imperial, timbullah rasa kebangsaan dan 
  monoteisme orang-orang Yahudi. Karena mereka kehilangan tempat 
  ibadah saat berada dalam pembuangan, mereka membangun sinagoge di 
  mana-mana, dan tempat itu menjadi pusat penyembahan dan pengajaran.

  Kekaisaran Romawi memunyai bahasa utama, yakni bahasa Yunani. Ada 
  pertukaran pendapat yang bebas antara Romawi Barat dan Romawi Timur. 
  Komunikasi jalur darat dan jalur laut sangat efisien. Juga terdapat 
  jasa pos dan jaringan jalan yang luas. Para pedagang harus melewati 
  Palestina untuk berdagang.

  Waktu Allah yang sempurna terbukti dengan lahirnya Yesus. Kekaisaran
  Romawi memiliki kehidupan persaudaraan yang rukun. Orang-orang
  Yahudi di Palestina diberi otonomi dan kebebasan untuk menjalankan
  agamanya. Orang-orang Yahudi di seluruh wilayah kekaisaran boleh
  pergi ke Yerusalem untuk merayakan pertemuan raya mereka.

  Yesus dan murid-murid-Nya memperoleh kebebasan untuk berkeliling dan
  masuk ke sinagoge untuk berkhotbah dan mengajar. Tak ada saat yang
  lebih indah dibanding saat Mesias datang dan saat Kabar Baik
  diberitakan.

  Yesus, Pusat dari Rencana Penebusan Allah

  "Tetapi setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir
  dari seorang perempuan ... untuk menebus ... supaya kita diterima
  menjadi anak." (Galatia 4:4-5)

  Anak Allah, Yesus Kristus, sebelumnya ada bersama Bapa, datang ke 
  dunia untuk menyatakan Allah sebab Dia adalah "sinar kemuliaan 
  Allah, perwujudan nyata dari keberadaan Allah" (Yohanes 1:14; Ibrani 
  1:3). Melihat Yesus berarti melihat Allah; mengenal Yesus berarti 
  mengenal Allah. Mengenal Allah berarti memperoleh hidup yang kekal 
  (Yohanes 17:3).

  Yesus memberikan semua milik-Nya, mengosongkan diri-Nya sendiri, dan 
  mengambil rupa seorang hamba, taat pada kehendak Bapa, bahkan sampai 
  mati di kayu salib (Filipi 2:6-8). Dia melakukannya dengan kerelaan 
  sebagai korban bagi dosa seluruh dunia supaya barang siapa yang 
  percaya kepada-Nya memperoleh pengampunan dan menjadi anak-anak 
  Allah. Ketika Dia mati, tumit Yesus diremukkan setan, namun ketika 
  Dia bangkit dari kematian, Ia meremukkan kepala setan. Ini adalah 
  penggenapan janji Allah dalam Kejadian 3:15. Yesus benar-benar 
  mengalahkan setan dan melucuti kuasanya (Kolose 2:15).

  "Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan 
  kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus 
  bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi 
  dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku bahwa Yesus 
  Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Bapa!" (Filipi 2:9-11)

  Efesus 1:3-14 meringkas rencana penebusan Allah: "Sebab di dalam Dia 
  Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus 
  dan tak bercacat di hadapan-Nya ... untuk menjadi anak-anak-Nya 
  melalui Yesus Kristus ... supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang 
  mulia ... di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, 
  yaitu pengampunan dosa ... supaya kami ... boleh menjadi puji-pujian 
  bagi kemuliaan-Nya ...."

  Yesus Sang Penginjil

  Yesus diutus oleh Bapa. Dia tahu benar untuk apa Ia datang: untuk 
  menyatakan Bapa dan memberi hidup kekal, dan menunjukkan jalan 
  kerajaan Allah ke dalam hati manusia dan dunia. Hal ini 
  disempurnakan-Nya dengan menyampaikan kabar baik kepada orang-orang 
  miskin, memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, 
  penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang 
  yang tertindas dan memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang 
  (Lukas 4:18-19). Sebagai Hamba yang menderita, Ia memberikan 
  hidup-Nya sebagai tebusan bagi orang banyak.

  Ia hidup di antara orang-orang yang ingin Dia menangkan. Dia 
  mengalami hidup dengan debu, kotor, lapar, haus, lelah, pencobaan, 
  perlawanan, penolakan, bahkan kematian. Perlu bagi-Nya "untuk 
  menjadi seperti saudara-saudara-Nya dalam segala hal supaya Ia 
  menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada 
  Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa." (Ibrani 2:14-18)

  Dia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan melayani 
  bersama Dia (Markus 3:13-39). Dia mengajarkan kepada mereka tentang 
  kerajaan Allah, bagaimana mereka bisa masuk ke dalamnya, bertindak 
  sebagai warga kerajaan Allah, dan bagaimana mereka seharusnya 
  membimbing orang lain masuk ke sana. Yesus mengajar mereka dengan 
  menjadi teladan dan dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk 
  mengerjakan pekerjaan Allah.

  Yesus memperhadapkan orang-orang akan dosa dan tingkah laku mereka 
  yang jahat di hadapan Tuhan. Yesus memanggil mereka untuk percaya 
  dan mengikut-Nya. Setiap orang yang bertemu dengan Yesus harus 
  membuat keputusan mengikut Dia.

  Selain berkhotbah dan mengajar, Yesus juga memberi makan orang 
  lapar, menyembuhkan yang sakit, dan membebaskan yang terbelenggu. 
  Yesus mengunjungi orang-orang, makan bersama mereka, bersukacita 
  dengan mereka, dan berduka dengan mereka. Dia berdoa bagi 
  murid-murid-Nya. Dia mengampuni orang-orang yang berdosa. Dengan 
  sabar, Dia menjawab pertanyaan baik yang tulus maupun yang sinis. 
  Dia menguatkan orang yang patah hati dan memuji orang yang penuh 
  iman. Dia mencukupi kebutuhan orang dengan penuh kasih.

  Yesus juga melayani orang-orang yang bukan Yahudi dan merencanakan 
  dari awal untuk mengikutsertakan mereka ke dalam "keluarga Allah". 
  Menurut pendengaran orang Yunani yang datang untuk mengunjungi-Nya, 
  Dia menyatakan bahwa "apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan 
  menarik semua orang datang kepada-Ku" (Yohanes 12:20-33). Dia 
  menghendaki domba-domba yang lain dibawa juga ke kandang sehingga 
  mereka menjadi satu kawanan dengan satu gembala (Yohanes 10:16). 
  Ketika bercakap-cakap dengan perempuan Samaria, Yesus menyatakan: 
  "Keselamatan datang dari bangsa Yahudi" (Yohanes 4:22), itu berarti 
  bahwa keselamatan adalah bagi dunia.

  Yesus Sang Pengutus

  "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus 
  kamu" (Yohanes 20:21), kata Yesus yang bangkit kepada   
  murid-murid-Nya. Kini Yesus adalah sang Pengutus karena Dia adalah 
  Tuhan yang kepada-Nya "segala kuasa di bumi dan di surga diberikan". 
  Dia sudah mengalahkan setan, si penawan dan si pembudak manusia. 
  Sekarang Yesus menyuruh murid-murid-Nya untuk memuridkan semua 
  manusia dan semua bangsa. Sama seperti Allah yang mengurapi-Nya 
  dengan Roh, maka Yesus pun mencurahkan Roh-Nya kepada mereka dan 
  berjanji bahwa Dia akan tetap bersama-sama dengan mereka sampai 
  akhir zaman (Matius 28:18-21; Kisah Para Rasul 1:4, 8).

  Pelayanan Yesus dibatasi hanya sampai Palestina dan daerah 
  sekitarnya, namun murid-murid-Nya harus memberitakan-Nya ke daerah 
  Yahudi, dan bahkan ke daerah yang tak dikenal. Visi Yesus adalah 
  bagi seluruh dunia. Menyelamatkan dunia adalah kehendak-Nya. (1 
  Timotius 2:3-6). (t/Setyo)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: Mission is for Every Church
  Judul asli artikel: Mission in the New Testament The Biblical Basis
  Penulis: Tim OMF
  Penerbit: OMF Literature Inc, Manila 1994
  Halaman: 21 -- 25

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 2

                  TUHAN YESUS DAN MISI SEDUNIA

  Misi sedunia dalam Perjanjian Lama bersifat sentripetal (dari luar 
  ke pusat), dalam pengertian bangsa-bangsa datang kepada Israel dan 
  mereka dapat mengenal serta menyembah Tuhan yang benar. Sedangkan 
  misi dalam Perjanjian Baru bersifat sentrifugal (dari pusat ke 
  luar), yang berarti bahwa dari gereja atau dari Israel kabar 
  keselamatan akan disampaikan kepada semua suku-suku bangsa.

  Pada masa pelayanan Yesus di dunia, kita dapat melihat kedua cara 
  tersebut digunakan oleh Tuhan Yesus. Sewaktu-waktu Tuhan seolah-olah 
  hanya memikirkan Israel saja, tetapi dalam kesempatan yang lain, Dia 
  juga memerhatikan orang-orang kafir.

  Tuhan Memerhatikan Israel Secara Khusus

  1. Dia datang sebagai "Raja orang Yahudi".
     a. Atas petunjuk Allah, orang Majus dari Timur mencari "Raja
        orang Yahudi yang telah dilahirkan" (Matius 2:2).
     b. Pengakuan Natanael "Engkau Raja orang Yahudi", diterima oleh
        Tuhan Yesus.
     c. Yesus menerima dengan senang hati sambutan orang banyak
        sebagai "Raja orang Yahudi" sewaktu Ia naik keledai memasuki
        kota Yerusalem (Yohanes 12:13).
     d. Prajurit-prajurit Romawi mengolok-olok Yesus sebagai "Raja
        orang Yahudi" (Yohanes l9:3).
     e. Pilatus memasang sebuah tulisan "Yesus ..., Raja orang Yahudi"
        di kayu salib Tuhan Yesus, tetapi para imam tidak setuju
        dengan tulisan itu karena Yesus sendiri berkata, "Aku adalah
        Raja orang Yahudi.", 2. Yesus berkata Dia diutus kepada umat Israel saja (Matius 15:24).
  3. Pemilihan Israel tetap nyata. Dalam Perjanjian Baru, bangsa
     Israel disebut:
     a. kebun anggur (Markus 12:1-12),
     b. kawanan domba (Yohanes 10:6), dan
     c. anak-anak kerajaan (Matius 8:12).
  4. Bangsa-bangsa lain disebut sebagai bangsa kafir atau bangsa yang
     tidak mengenal Allah (Matius 6:7; Lukas 12:30).
  5. Yesus mengutus murid-murid-Nya hanya kepada bangsa Israel saja
     (Matius 10:5-6).

  Tuhan Yesus Memerhatikan Semua Bangsa

  Visi dan misi Yesus juga tertuju kepada bangsa-bangsa lain di luar
  Israel. Hal ini dapat dilihat melalui peristiwa-peristiwa yang
  dicatat oleh Alkitab.
  1. Kelahiran Yesus diberitahukan kepada orang Majus dari Timur,
     yaitu orang-orang non-Yahudi.
  2. Simeon bernubuat bahwa Yesus ditetapkan sebagai sumber
     keselamatan dan terang bagi segala bangsa (Lukas 2:31-32).
  3. Yohanes Pembaptis menyatakan Yesus sebagai "Anak Domba Allah
     yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29).
  4. Yesus menyebut diri-Nya sebagai terang dunia (Yohanes 8:12).
  5. Yesus memunyai rencana untuk menuntun "domba-domba lain yang
     bukan dari kandang ini (Yahudi)" sehingga mereka menjadi "satu
     kawanan" (Yohanes 10:16).
  6. Yesus menyembuhkan anak dari perempuan Kanaan yang percaya
     (Matius 15:21-28).
  7. Yesus menjelaskan bahwa orang dari segala bangsa akan masuk ke
     dalam kerajaan Allah (Lukas 13:29).
  8. Yesus menugaskan murid-murid-Nya untuk memberitakan Injil sampai
     ke ujung-ujung bumi (Matius 28:18-20).

  Dari beberapa contoh di atas, kita dapat melihat bahwa Tuhan Yesus 
  tidak hanya memerhatikan orang Yahudi saja, Ia juga memerhatikan 
  orang non-Yahudi atau orang kafir.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Terang Lintas Budaya (Makedonia), Edisi 36, Tahun
                 1999
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Terang Lintas Budaya, Malang 1999
  Halaman: 2

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 3

                              AMANAT AGUNG

  Bagian Alkitab yang terkenal paling berhubungan dengan tugas misi
  adalah Amanat Agung, yang merupakan kerinduan dan isi hati Allah
  terhadap dunia ini. Dalam Perjanjian Baru diuraikan tentang
  kepribadian Allah yang ingin berkomunikasi dengan manusia. Melalui
  Roh Kudus, Allah menggerakkan murid-murid untuk mengomunikasikan
  Injil. Pada umumnya, orang Kristen hanya mengenal satu atau dua nas
  Alkitab yang memuat Amanat Agung, tetapi Alkitab sendiri sebenarnya
  menceritakan empat bentuk ucapan Amanat Agung.
  1. Allah memunyai otoritas dalam misi sampai akhir zaman (Matius
     28:18-20).
  2. Metode dan akibat misi sedunia (Markus 16:15-18).
  3. Kristus adalah dasar misi (Lukas 24:46-49; Kisah Para Rasul
     1:7-8).
  4. Misi bersifat rohani (Yohanes 20:11-23).

  Amanat Agung berfokus kepada dua hal: pemberitaan Injil dan
  pemuridan.

  Misi sedunia adalah kehendak Allah, oleh karena itu setiap orang 
  Kristen harus terlibat dan mengambil bagian dalam pekerjaan yang 
  mulia ini. Roh Kudus yang akan memampukan gereja-Nya untuk menaati 
  Amanat Agung.

  Amanat Agung Menurut Matius

  Menurut Matius, Amanat Agung dimulai pada saat Allah mengutus 
  murid-murid untuk memberitakan Injil. Dialah Tuhan atas tuaian, Ia 
  dapat membuka dan menutup pintu bagi pekerjaan misi. Oleh karena 
  itu, murid-murid tidak perlu takut pada kesulitan yang akan 
  dihadapi, sebab mereka memunyai Allah yang Mahakuasa.

  Tugas pengikut-pengikut Tuhan Yesus:
  a. menjadikan semua bangsa murid-Nya,
  b. membaptiskan mereka, dan
  c. mengajar mereka.

  Tujuan Amanat Agung dan penginjilan adalah pemuridan supaya manusia
  menjadi serupa dengan Allah (2 Korintus 3:18) sehingga kita diubah
  menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar
  (1 Yohanes 3:2). Menjadi murid Kristus berarti mengidentifikasikan
  diri sendiri secara total dengan Kristus dan memikul salib-Nya.

  Amanat Agung Menurut Markus

  a. Ditujukan kepada seluruh makhluk oleh karena Allah adalah
     Pencipta, Kristus meminta jemaat-Nya membawa keselamatan kepada
     seluruh makhluk di dunia tanpa terkecuali.
  b. Pemberitaan Injil dibuktikan dengan tanda-tanda.

  Amanat Agung Menurut Lukas

  Karena murid-murid-Nya sangat kecewa karena rencana untuk mendirikan
  kerajaan secara politis tidak terlaksana, maka Yesus menghibur
  mereka dengan sambutan: "damai sejahtera bagi kamu". Sesudah itu
  Tuhan menjelaskan rencana misi kepada mereka:
  a. Misi berdasarkan kitab-kitab suci: Taurat Musa, nabi-nabi, dan
     Mazmur (Lukas 24:44).
  b. Inti Injil: kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus (Lukas 24:22).
  c. Tujuan: pertobatan dan pengampunan.
  d. Pemberitaan Injil bagi segala bangsa (Lukas 24:47).
  e. Alat yang dipakai bagi misi sedunia adalah murid-murid-Nya.
  f. Kuasa dan kekuatan untuk melaksanakan Amanat Agung berasal dari
     Roh Kudus yang sudah dijanjikan Allah Bapa (Lukas 24:49).

  Amanat Agung Menurut Yohanes

  Injil Yohanes mengingatkan kita bahwa murid-murid diutus sama 
  seperti Bapa mengutus anak-Nya yang tunggal, yaitu Tuhan Yesus 
  (Yohanes 20:21-23). Murid-murid harus mengidentifikasikan diri 
  dengan Kristus, karena mereka telah diperlengkapi oleh Roh Kudus, 
  "terimalah Roh Kudus" (Yohanes 21:22). Sering kali, hal ini menjadi 
  perdebatan: Kapan mereka diperlengkapi dengan Roh Kudus? Sebelum 
  Pentakosta (Yohanes 21) atau pada hari Pentakosta ketika Yesus 
  menghembusi mereka dengan Roh Kudus? Dia memberikan Roh Kudus kepada 
  mereka secara terbatas sesuai dengan cara Perjanjian Lama, supaya 
  mereka bisa bertahan dalam pergumulan di Yerusalem sampai hari 
  Pentakosta, tetapi pada hari Pentakosta mereka dipenuhi dengan Roh 
  Kudus untuk melaksanakan misi Amanat Agung Tuhan Yesus (Kisah Para 
  Rasul 2).

  Amanat Agung adalah pokok dalam kekristenan yang sangat penting. Hal 
  ini terbukti dengan semua kitab Injil yang menceritakan pokok ini. 
  Fokus Amanat Agung terletak dalam penginjilan dan pemuridan, 
  sasarannya supaya seluruh dunia dapat mengecap keselamatan yang ada 
  di dalam Tuhan Yesus Kristus.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buletin: Terang Lintas Budaya, Edisi 37, Tahun 2000
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Terang Lintas Budaya, Malang 2000
  Halaman: 2

______________________________________________________________________
REFERENSI MISI

          SEPUTAR MISI PERJANJIAN BARU DALAM SITUS e-MISI
                       http://misi.sabda.org/

  1. Cara-Cara Memobilisasi
     ==> http://misi.sabda.org/cara_cara_memobilisasi

  2. Strategi Pelayanan untuk Pemuda
     ==> http://misi.sabda.org/strategi_pelayanan_untuk_pemuda

  3. Gereja dan Misi
     ==> http://misi.sabda.org/gereja_dan_misi

  4. Panggilan bagi Pelayanan Misi Kota
     ==> http://misi.sabda.org/panggilan_bagi_pelayanan_misi_kota

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

JAMAICA CHRISTIAN MISSION
==> http://jamaicachristianmission.com/
  Berawal dari sejarah panjang perjuangan pelayanan misi sejak tahun
  1935 oleh berbagai tokoh di Jamaica, akhirnya berdirilah Jamaica
  Christian Mission pada tahun 1988 untuk, sesuai dengan misinya,
  menginjili Jamaica dan menyediakan tuntunan spiritual kepada
  orang-orang Kristen di sana melalui pendidikan, pelatihan, dan dana;
  yang diwujudkan dalam perintisan gereja, pengadaan seminari,
  pendirian universitas Kristen, retret, dll.. Semua itu dilakukan
  Jamaica Christian Mission untuk mewujudnyatakan lima visinya, yakni
  (1) meningkatkan fasilitas yang ada; (2) mendirikan sebuah taman
  kanak-kanak yang memberikan dasar kuat pendidikan Kristen;
  (3) mendapatkan properti guna kepentingan pertumbuhan pada masa yang
  akan datang; (4) memperluas program musim panas untuk memberikan
  pelatihan bagi calon-calon pemimpin; dan (5) memenangkan lebih
  banyak jiwa melalui pendirian gereja. Kunjungi situsnya untuk
  mengenal Jamaica Christian Mission lebih dekat.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

T U R K I
  Er tinggal di Ankara dengan orang tua, istri, dan anak perempuannya. 
  Dia bekerja sebagai sopir truk dan berkendara ke seluruh penjuru 
  Turki. Beberapa hari yang lalu, ia menginap di sebuah hotel kecil di 
  pusat kota Sivas. Di dalam tempat sampah di samping hotel, ia 
  menemukan Alkitab Perjanjian Baru dan kitab-kitab lain dari Bible 
  Correspondence Course (Kursus Korespondensi Alkitab), yang dikirim 
  untuk seseorang di Sivas beberapa hari sebelumnya, namun dibuang.

  Setelah membaca Alkitab Perjanjian Baru itu, Er merasa Yesus itu 
  nyata dan ia ingin menyembah Dia. Ia takjub mengetahui bagaimana 
  Yesus dilahirkan sebagai manusia dan sekarang ia benar-benar percaya 
  bahwa Yesus adalah Anak Allah. Salah seorang staf BCC menelepon Er 
  dan memberinya informasi tentang satu gereja di Ankara yang bisa ia 
  hadiri. Er mengatakan bahwa ia sudah menerima Kristus sebagai Juru 
  Selamat pribadinya dan memanjatkan doa pertobatan, suaranya hampir 
  seperti menangis ketika ia berdoa! Pujilah Tuhan atas apa yang Dia 
  kerjakan dalam kehidupan manusia. Seseorang meminta Alkitab 
  Perjanjian Baru kemudian membuangnya, namun orang lain yang lapar 
  akan Tuhan memungutya dan menemukan Juru Selamat. (t/Setyo)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, Edisi September 2008, Volume 26, No. 9
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Turkey: Discarded New Testament Finds Seeker
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 3
  Pokok doa:
  * Mengucap syukur karena Er sudah mendapatkan keselamatan yang
    sejati di dalam Kristus. Doakan agar imannya semakin bertumbuh
    dalam pengenalan akan Tuhan sehingga ia bisa menjadi kesaksian
    bagi anggota keluarganya yang belum percaya kepada Kristus.
  * Doakan gereja di Ankara yang saat ini sedang berupaya memuridkan
    Er, agar Tuhan memberi kekuatan dan hikmat kepada setiap pekerja
    di gereja tersebut.

TEPI BARAT (WEST BANK), PALESTINA
  MY, putra SHY, pimpinan Hamas West Bank, terungkap untuk pertama
  kalinya dalam sebuah wawancara ekslusif dengan surat kabar "Haaretz"
  bahwa kini dia sudah bertobat dan menerima Yesus. Sebelum
  memublikasikan wawancara tersebut pada Kamis lalu (31 Juli),
  keluarga MY tidak mengetahui pertobatannya meskipun komunikasi MY
  dengan keluarganya lancar.

  "Wawancara ini akan membuka mata banyak orang, wawancara itu akan 
  menggoyahkan akar-akar pengajaran mayoritas, dan saya tidak 
  membesar-besarkan." MY, yang sekarang tinggal di Amerika Serikat, 
  berkata, "Kejadian apa yang lebih luar biasa daripada anak pemimpin 
  Hamas, yang dibesarkan dalam ajaran seorang ekstrimis mayoritas, 
  yang kemudian menentang keyakinannya?"

  MY, yang kini berusia 30 tahun, pertama kali membuka diri kepada 
  kekristenan 8 tahun yang lalu ketika berada di Yerusalem, yang 
  karena penasaran menerima undangan untuk mendengar tentang 
  kekristenan. Setelah itu, dia menjadi tertarik tentang apa yang ia 
  dengar dan membaca Alkitab secara sembunyi-sembunyi setiap hari.

  "Ayat seperti `Kasihilah musuhmu` memberi pengaruh besar bagiku," 
  cerita MY. "Pada saat itu, saya masih menganut agama saya yang lama 
  dan saya rasa saya akan tetap menganutnya. Namun, setiap hari saya 
  melihat hal-hal mengerikan dilakukan atas nama agama oleh mereka 
  yang menganggap diri mereka `umat yang saleh`." (t/Setyo)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, Edisi September 2008, Volume 26, No. 9
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: West Bank: Top Hamas Leader`s Son Converts to 
                      Christianity
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 4
  Pokok doa:
  * Mari satukan hati berdoa bagi MY, agar ia tetap kuat di dalam
    Tuhan meskipun banyak pihak yang berupaya untuk menekannya agar ia
    kembali ke agama lamamya.
  * Berdoalah agar dengan bertobatnya MY, seluruh keluarganya pun
    dicelikkan dan melihat Kristus dalam hidup MY. Biarlah MY dapat
    menjadi saksi Kristus untuk memenangkan seluruh keluarga dan siapa
    pun yang ia jumpai.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                       YAYASAN FAMILY KASIH

  Yayasan Family Kasih sudah berdiri sejak 20 September 1994 dan saat 
  ini sudah melayani delapan puluh kepala keluarga. Mereka memberikan 
  bantuan berupa sembako dan perlengkapan sekolah untuk anak-anak. 
  Selain itu, yayasan yang berlokasi di TP ini juga memberikana 
  bimbingan belajar bahasa Inggris dan matematika kepada anak-anak 
  yang kurang mampu.

  Sumber: Buletin Transformation Connection Indonesia, Edisi III,
          Maret 2008

  POKOK DOA:

  1. Mengucap syukur untuk keberadaan Yayasan Family Kasih, yang telah
     menyatakan kasih Kristus dalam tindakan yang nyata. Doakan agar
     melalui pelayanan mereka, banyak jiwa yang dapat merasakan kasih
     Kristus dan dimenangkan bagi kerajaan-Nya.

  2. Berdoa juga untuk setiap anggota keluarga yang menerima bantuan,
     agar dapat memanfaatkan bantuan tersebut dengan maksimal dan
     setiap anggota keluarga dapat belajar mengucap syukur pada Tuhan.

  3. Doakan untuk anak-anak yang mendapat bimbingan belajar, agar
     mereka semakin termotivasi untuk lebih giat belajar demi masa
     depan yang lebih baik.

  4. Berdoa untuk para staf Yayasan Family Kasih, agar Tuhan menjaga
     dan menguatkan mereka sehingga dapat memberikan yang terbaik
     bagi Tuhan dan orang-orang yang mereka layani.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi diambil dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org