Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2009/12

e-JEMMi edisi No. 12 Vol. 12/2009 (25-3-2009)

Membina Murid (II)

 

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Bagaimana Membina Murid-Murid yang Berlipat Ganda (II)
REFERENSI MISI: Seputar Pemuridan dalam Situs e-MISI
SUMBER MISI: Reign Ministries
DOA BAGI MISI DUNIA: Pakistan, Iran
DOA BAGI INDONESIA: Sumatera

______________________________________________________________________

                TO THE WISE THE WORLD IS SUFFICIENT
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Dalam edisi e-JEMMi minggu lalu, kita sudah mempelajari bagaimana
  membina dan melipatgandakan murid dengan memiliki hati yang penuh
  belas kasih dan memberikan mereka makanan rohani yang cukup. Dalam
  edisi minggu ini, kita akan mempelajari bagaimana melindungi murid
  yang sudah Tuhan percayakan, agar mereka tidak jatuh dan kembali
  kepada kehidupan mereka yang lama.

  Nah, untuk lebih jelasnya, silakan simak artikel yang telah kami
  persiapkan berikut ini. Harapan kami, setelah membaca artikel ini,
  wawasan Anda tentang pemuridan semakin bertambah dan Tuhan akan
  memampukan Anda untuk menjalankan tugas pemuridan kepada
  orang-orang yang sudah Tuhan percayakan kepada Anda.

  Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti
  http://www.sabda.org/publikasi/misi/
  http://misi.sabda.org/

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

        BAGAIMANA MEMBINA MURID-MURID YANG BERLIPAT GANDA (II)

  Orang Tua Melindungi Anak-Anak Rohaninya

  Dengan sistematis, Iblis telah berencana untuk menghancurkan
  murid-murid Kristus melalui kedengkian, rasa tawar hati,
  ketidaksabaran, dan dosa-dosa lainnya. Meskipun kesusahan banyak
  sekali, kuasa untuk bertahan terhadap serangan Iblis dengan segera
  kita peroleh apabila kita memiliki hidup Kristus. "Sebab Roh yang
  ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam
  dunia." (1 Yohanes 4:4)

  Kristus memberikan teladan bagi kita sebagai orang tua rohani yang
  melindungi ketika Ia mengatakan kepada Petrus, "Lihat, Iblis telah
  menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa
  untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau
  sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." (Lukas 22:31-32)

  Perlindungan dari Pencobaan

  Tiga pencobaan utama yang digunakan Iblis untuk menarik kita ke
  dalam dosa disebut dalam 1 Yohanes 2:15-16. "Janganlah kamu
  mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang
  mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
  Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan
  keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa,
  melainkan dari dunia.", 1. Keinginan Daging
     Keinginan atau nafsu mulai dengan pandangan. "Biarlah matamu
     memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka.
     Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.
     Janganlah menyimpang ke kanan atau kiri, jauhkanlah kakimu dari
     kejahatan." (Amsal 4:25-27)

     Menolong murid-murid berarti memerhatikan tingkah laku mereka
     terhadap lawan jenis. Nasihat yang jujur dan terus terang tentang
     pokok ini, yang diucapkan dengan kasih, harus diberikan baik
     kepada murid yang masih sendirian maupun yang sudah menikah,
     sehingga mereka bisa belajar bagaimana "menjaga hati dengan
     segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."
     (Amsal 4:23)

  2. Keinginan Mata
     Keinginan akan uang dan harta benda juga dapat merusak para
     murid. Keduanya merupakan akibat dari terlampau banyak memusatkan
     perhatian kepada segala kesusahan dalam dunia ini. Uang sendiri
     bukanlah hal yang jahat; jika dipergunakan dengan semestinya,
     uang dapat menjadi alat untuk pelayanan yang efektif bagi banyak
     orang. Namun demikian, cinta uang adalah jahat. "Tetapi mereka
     yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan
     ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan,
     yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
     Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
     uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa
     dirinya dengan berbagai-bagai duka" (1 Timotius 6:9-10). "Kamu
     tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius
     6:24)

     Rahasianya ialah jangan dikuasai oleh uang. Pastikan apakah murid
     Anda yang menguasai uang atau uang yang menguasai dirinya.
     Perhatikan motivasinya dalam menjalankan usahanya. Amati berapa
     banyak energi yang diabdikan untuk memperoleh uang. Hal apa yang
     menjadi prioritasnya. Apakah ia memunyai waktu bagi Tuhan,
     keluarga, dan pelayanannya di gereja? Perhatikan bagaimana ia
     membelanjakan dan menabung uangnya. Apakah yang selalu
     dibicarakannya? Sampaikan prinsip-prinsip sehat untuk mengurusi
     keuangan sehingga murid Anda terhindar dari utang. Dengan
     demikian, ia memunyai keleluasaan untuk bergerak dan mengikuti
     panggilan Allah.

     Yang erat berkaitan dengan keinginan akan uang adalah keinginan
     akan barang milik. Kita harus bertanya kepada diri sendiri,
     "Berapakah yang kita perlukan untuk kebutuhan-kebutuhan hidup
     yang pokok?" "Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah" (1 Timotius
     6:8). Yang lainnya cuma merupakan tambahan saja: rumah, mobil,
     dan ijazah pendidikan. Bersyukurlah kepada Tuhan untuk semua
     tambahan itu, tetapi jangan mendambakannya.

     Beberapa utusan gerejawi diberitahukan bahwa mereka harus
     meninggalkan Vietnam dalam waktu 2 jam. Mereka dapat bersaksi
     tentang "kerugian segala sesuatu" (Filipi 3:8). Barang yang
     sedikit yang mereka bawa serta menyatakan penilaian mereka. Ada
     yang membawa foto-foto keluarga atau benda-benda kecil yang
     menjadi kenangan, hanya itu saja.

     Utusan-utusan gerejawi itu dapat bersaksi dari pengalaman bahwa
     sebaiknya kita jangan mengumpulkan harta di bumi, di mana
     "ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta
     mencurinya. Tetapi kumpulkanlah ... harta di sorga"
     (Matius 6:19-20).

     Coba, berpikirlah tentang semua milik Anda. Apa yang benar-benar
     Anda perlukan? Apakah yang terlalu penting bagi hidup Anda?
     Sekarang, dalam pikiran Anda, serahkanlah hak milik atas hal-hal
     tersebut kepada Allah. Apabila Anda melakukan hal itu, maka
     barang itu tidak lagi menguasai hidup Anda dan Anda dapat
     memakainya dengan kesadaran bahwa barang itu milik Tuhan,
     bukannya milik Anda.

  3. Keangkuhan Hidup
     Godaan untuk menjadi angkuh sering kali terungkap dalam keinginan
     yang berlebihan akan penghargaan. Apabila Iblis tidak dapat
     menjerat orang dengan perbuatan yang tidak senonoh atau dengan
     uang, ia berbisik, "Sebenarnya kau harus diberi penghargaan. Kau
     telah bekerja dengan baik dan tak seorang pun yang mengerti."
     Banyak prajurit telah kalah dalam perjuangan untuk
     melipatgandakan murid karena "mereka lebih suka akan kehormatan
     manusia daripada kehormatan Allah" (Yohanes 12:43). Hati-hatilah
     terhadap rasa hormat, tersinggung, dongkol, rajuk, dan benci
     dalam diri murid-murid Anda. Sebagian besar sikap ini disebabkan
     oleh keinginan akan kebanggaan pribadi.

     Keinginan untuk dihargai dan dihormati memang wajar; namun
     demikian, hampir tidak ada orang yang akan mencapai keinginan
     ini. "Berbicara sedikit, melayani semua orang, beralih ke tempat
     lain," merupakan semboyan yang meluluhkan kesombongan manusia.
     Ingatlah, Tuhan yang memberikan pahala bagi orang yang dengan
     tekun mencari Dia. Ia sendiri adalah pahala yang utama bagi kita
     (Kejadian 15:1).

     Keangkuhan hidup dapat juga mengambil bentuk persaingan yang
     berlebih-lebihan. Kita ingin menjadi yang terbaik di pemandangan
     Tuhan, supaya kita akan berkenan kepada-Nya dalam semua yang kita
     lakukan. Meskipun persaingan yang sehat dapat memajukan keinginan
     akan keunggulan, terlalu banyak memusatkan perhatian pada diri
     sendiri dapat mengaburkan penglihatan kita akan keperluan orang
     lain. Kita harus mengingat akan kata-kata Paulus kepada jemaat
     Filipi, "Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau
     puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati
     yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya
     sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan
     kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga"
     (Filipi 2:3-4)

  Perlindungan Melalui Disiplin

  Ketika peringatan Tuhan tidak dihiraukan dan murid berbuat dosa,
  orang tua rohani harus mendisiplin dia. Ini merupakan pelayanan yang
  penting sekali dalam gereja. "Tetapi nasihatilah seorang akan yang
  lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan hari ini, supaya
  jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu
  daya dosa." (Ibrani 3:13)

  Ayat-ayat yang paling baik mengenai disiplin terdapat dalam Ibrani
  12:5-13. Kita harus mendisiplin orang yang berada di bawah pimpinan
  kita; tetapi kita jangan menghukum! Tujuan penghukuman adalah
  penghentian suatu kebiasaan atau pelanggaran, tetapi tujuan disiplin
  ialah memulihkan persekutuan dengan Allah.

  Berterus terang dan terbuka dengan orang lain mengenai dosa mereka
  merupakan suatu hal yang sukar, namun perlu sekali dilakukan.
  Teguran dan nasihat bukan saja merupakan cara tercepat menuju
  pemulihan dan pertumbuhan rohani, tetapi juga menyatakan kasih yang
  luar biasa pada pihak penasihat. Tidak banyak orang yang bersedia
  mengambil risiko kehilangan suatu hubungan baik karena harus
  mendisiplin.

  Paulus mempergunakan bermacam-macam kata untuk menggambarkan
  konfrontasi penuh kasih: menegur, menasihati, menempelak,
  memperbaiki, bahkan menghibur. Jika orang tua rohani memperkenankan
  muridnya terus saja tidak menaati firman Allah tanpa menegur dia
  penuh kasih, ia gagal untuk menunjukkan kasih yang sejati dalam
  hubungannya.

  Mendisiplin dengan kasih sekarang ini perlu sekali jika murid-murid
  itu kelak harus bertumbuh dengan mengasihi kesucian dan berusaha
  hidup saleh. Dari benih-benih dosa yang kecil, tumbuh pohon-pohon
  besar yang menghalangi terang yang bersinar dari maksud rencana
  Allah. Kegagalan untuk memperbaiki dan mendisiplin anak-anak kita
  sendiri ketika mereka masih kecil, berarti bahwa
  kekurangan-kekurangan yang kecil itu kelak bertumbuh menjadi masalah
  yang besar. Hal ini benar juga dalam hubungan kita dengan anak-anak
  rohani. Betulkan ketidaktaatan dengan segera. "Oleh karena hukuman
  terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati
  manusia penuh niat untuk berbuat jahat." (Pengkhotbah 8:11)

  Bertahun-tahun kemudian, mereka yang telah ditegur dengan penuh
  kasih akan memandang ke belakang dengan sukacita bahwa Allah cukup
  mengasihi mereka sehingga menjamah kehidupan mereka melalui
  seseorang yang menaruh perhatian cukup sehingga bersedia mendisiplin
  mereka. "Siapa yang menegur orang akan kemudian lebih disayangi
  daripada orang yang menjilat." (Amsal 28:23)

  Bagaimana Menegur dengan Kasih

  Apabila memberitahukan dosa dalam kehidupan murid-murid, lakukan
  dengan mengingat 2 Korintus 13 dan Galatia 6:1-3. Apabila Roh Kudus
  memimpin Anda untuk menghadapi murid, berikut ini ada beberapa
  peraturan dasar untuk mendekatinya.

  1. Firman Allah selalu merupakan dasar bagi teguran. Penting sekali
     kita mengetahui bahwa pelanggaran itu jelas berlawanan dengan
     Alkitab (Titus 2:1).
  2. Bertindaklah dengan bijaksana. Waktu yang tepat sangat penting.
     Kadang-kadang Allah menghendaki agar kita menerapkan kebenaran
     ini, "Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu
     dipuji karena memaafkan pelanggaran." (Amsal 19:11)
  3. Orang yang membina murid harus memenuhi persyaratan yang disebut
     dalam Galatia 6:1, "kamu yang rohani". Kita harus dikuasai oleh
     Roh Kudus. Kita harus memunyai kemenangan dalam hati kita
     sendiri atas kesalahan yang nyata, dalam kehidupan orang lain
     itu.
  4. Kita tidak terpanggil untuk menghadapi setiap orang yang memunyai
     masalah dosa. Memenangkan hati orang itu merupakan kunci bagi
     tanggapan yang positif, tetapi hal itu memakan waktu. Kita juga
     bukan orang tua rohani bagi setiap orang.
  5. Teguran itu harus masuk akal, diberikan dengan sikap yang penuh
     kasih dan harus menyatakan belas kasihan dan kelemahlembutan
     (2 Korintus 2:4).
  6. Menasihati orang lain harus dilakukan dengan lemah lembut
     (Galatia 6:1). Ingatlah, hal yang sama ini bisa terjadi pada diri
     Anda juga pada suatu hari nanti (atau mungkin sudah terjadi).
     Berbicaralah dengan hati-hati, dan dengan rendah hati.
  7. Lakukanlah bila berduaan dengan orang itu saja (Amsal 25:9 dan
     Matius 18:15).
  8. Lakukanlah dengan ketekunan. Jangan membiarkan diri menjadi bosan
     atau berkecil hati. Nasihatilah dengan tekun, tetapi jangan
     mengomel. Setelah perkara ini selesai, jangan diungkit-ungkit
     lagi (Amsal 13:19 dan 28:23).

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Penggandaan Murid-Murid
  Judul asli buku: Multiplying Disciples
  Penulis: Waylon B. Moore
  Penerbit: Gandum Mas Malang, 1981
  Halaman: 97 -- 103

______________________________________________________________________
REFERENSI MISI

              SEPUTAR PEMURIDAN DALAM SITUS E-MISI
                     http://misi.sabda.org/

  1. Pemuridan: Seni yang Hilang (LeRoy Eims)
     ===> http://misi.sabda.org/buku_misi_pemuridan_seni_yang_hilang

  2. Pola Pemuridan Pemilihan Pelatihan Yesus
     ===> http://misi.sabda.org/pola_pemuridan_pemilihan_pelatihan_yesus

  3. Panutan Melalui Disiplin: Belajar Pemuridan Dari Tuhan Yesus
     ===> http://misi.sabda.org/panutan_melalui_disiplin%3A_belajar_pemuridan_dari_tuhan_yesus

  4. Mengapa Membina Murid?
     ===> http://misi.sabda.org/mengapa_membina_murid

  5. Pentingnya Melipatgandakan Murid
     ===> http://misi.sabda.org/pentingnya_melipatgandakan_murid1

  6. Pembina-Pembina Murid Masih Sedikit
     ===> http://misi.sabda.org/pembina-pembina_murid_masih_sedikit

  7. Membesarkan Anak-Anak Rohani
     ===> http://misi.sabda.org/membesarkan_anak_anak_rohani

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

REIGN MINISTRIES
==> http://www.reignministries.org/
  Berangkat dari kepercayaan bahwa remaja dapat dengan efektif
  membagikan iman mereka dan bahwa mereka memiliki peran penting dalam
  pemenuhan Amanat Agung, maka pada tahun 1981 Louie Inks membentuk
  Reign Ministries -- sebuah organisasi yang memiliki misi untuk
  membangun dan memajukan kerajaan Allah dengan mengembangkan,
  melatih, dan memuridkan para pemuda yang rindu memenangkan jiwa-jiwa
  bagi Tuhan. Untuk itu, Reign Ministries memiliki -- selain bentuk
  pelayanannya yang lain tentunya -- sebuah program pemuridan bernama
  Kairos Discipleship Course. Kursus 2 semester ini diadakan untuk
  menyiapkan murid-muridnya menjadi para pemimpin yang mampu melayani
  di gereja dan komunitas mereka masing-masing, serta mampu
  memancarkan terang Kristus di lingkungan sekitarnya dan seluruh
  dunia. Program ini fokus antara lain pada subjek-subjek seperti
  kepemimpinan alkitabiah, doa syafaat, fondasi alkitabiah, peperangan
  rohani, dan sebagainya. Kunjungi situsnya untuk menyimak detail
  program ini pada khususnya dan keseluruhan Reign Ministries pada
  umumnya.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

P A K I S T A N
  Setelah berbulan-bulan menemui jalan buntu, pengacara-pengacara di
  Pakistan mengatakan bahwa ada harapan baru untuk menyatukan kembali
  sebuah keluarga. SM, seorang gadis Kristen berusia 13 tahun, telah
  diculik dan dipaksa menikah dengan seseorang dari agama lain. Kata
  pengacaranya, SM dapat kembali ke keluarganya, jika mereka dapat
  secara legal memberdayakan polisi-polisi Pakistan yang sudah
  berhenti berusaha menegakkan hukum kepada para penculik.

  Compas Direct melaporkan, minggu lalu seorang hakim Pakistan
  menuntut para terdakwa penculikan untuk pertama kalinya dalam proses
  hukum yang berat selama 7 bulan. Meskipun hakim sudah menjatuhkan
  vonisnya, polisi daerah Chawk Munda tidak mengikutinya dengan
  melakukan penangkapan terhadap ketiga penculik.

  "Minggu lalu, hakim menghubungi kantor polisi lokal dan
  memerintahkan para petugas untuk menangkap para penculik," kata
  pengacara kepada Compass. Pengacara berharap bahwa polisi akan
  segera menindaklanjutinya.

  Pengacara yang beragama non-Kristen ini mengatakan bahwa akhir
  Desember lalu, ketiga penculik itu memasuki kediaman YM, ayah SM,
  dan mengancam akan membunuh keluarganya dan membakar rumahnya.
  Kekerasan terhadap keluarga ini terjadi karena mereka adalah
  keluarga Kristen.

  Keputusan untuk menindaklanjuti kasus ini menandai sebuah momentum
  titik balik yang signifikan. Dalam pengadilan sebelumnya, para hakim
  hampir selalu berpihak kepada para penculik -- berdasarkan bukti
  yang meragukan dan ancaman dari penculik -- dalam proses hukum untuk
  mendapatkan kembali SM dan saudarinya, A (10 tahun), yang
  diperbolehkan kembali kepada keluarganya September tahun lalu.

  Pakistan tetap masuk dalam daftar World Watch List -- daftar yang
  berisi negara-negara yang membiarkan penganiayaan terhadap orang
  Kristen. (t/Novita)
  Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2009
  Kisah selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/12361
  Pokok doa:
  * Berdoa untuk keluarga YM, agar Tuhan melindungi mereka dari
    tekanan dan ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,
    mengingat mereka bertempat tinggal di negara yang sangat menolak
    keberadaan mereka sebagai orang Kristen.
  * Doakan agar Tuhan memulihkan negara Pakistan, dan Tuhan melawat
    bangsa ini agar mengenal kasih yang sejati sehingga mereka boleh
    belajar mengasihi sesamanya.

I R A N
  Iran mencoba memperbaiki hubungan dengan AS dengan menawarkan
  bantuan menstabilisasi Irak. Iran menawarkan bantuan itu bahkan
  saat negara ini sedang dihadapkan pada sanksi sebagai negara yang
  berpredikat tidak baik. Kekacauan antara kelompok-kelompok
  beragama setempat juga menyeruak.

  Jumlah orang Kristen hanyalah 1/2 persen dari seluruh penduduk Iran.
  Walaupun orang Kristen diizinkan untuk beribadah di dalam gereja,
  namun jika mereka berasal dari latar belakang agama non-Kristen,
  maka mereka menghadapi risiko yang sangat besar karena pemerintah
  ingin agar mereka kembali ke agama mereka semula.

  Artinya, kegiatan penginjilan dilarang, dan menurut World Watch List
  Open Doors, Iran naik menempati urutan ketiga dalam daftar
  negara-negara yang paling banyak menganiaya orang-orang Kristen.
  World Watch List Open Doors terus mencatat negara-negara yang
  melecehkan dan menganiaya orang-orang Kristen di seluruh dunia. Lee
  DeYoung dari Words of Hope mengatakan bahwa mereka mendapatkan
  laporan meningkatnya kadar penganiayaan. "Para pemimpin keagamaan di
  sana menyadari bahwa gereja bertumbuh dan mencoba menekan
  orang-orang yang ikut andil dalam pertumbuhan itu."

  Rezim baru mengancam upaya penginjilan dan pemuridan. "Hal inilah
  yang membuat kami harus terus melayani," kata DeYoung. "Siaran radio
  sangat penting untuk mendukung orang percaya. Jumlah pemimpin
  Kristen yang terlatih telah menurun, beberapa dari mereka dipaksa
  untuk membatasi aktivitasnya. Siaran radio tidak boleh dihentikan.
  Penyiaran itu melingkupi seluruh negara dan didengarkan secara
  intens."

  Karena gereja dilarang membantu mereka yang berlatar belakang agama
  lain, banyak gereja etnis mencabut dukungan mereka untuk
  saudara-saudara mereka yang berlatar belakang agama lain. Berdoalah
  untuk kelompok sel orang percaya dari latar belakang agama lain itu
  yang sekarang melakukan pertemuan secara rahasia. (t/Novita)
  Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2009
  Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/9352
  Pokok doa:
  * Berdoa untuk keberadaan orang percaya yang hanya berjumlah
    1/2 persen dari jumlah penduduk di Iran, agar jumlah mereka yang
    minoritas ini tidak membuat mereka mundur untuk terus mengasihi
    Tuhan. Malahan, mereka dapat menjadi terang bagi orang-orang yang
    ada di sekitar mereka.
  * Doakan juga agar orang percaya di Iran diberi kekuatan dan
    kemampuan oleh Tuhan untuk dapat memberikan dukungan kepada para
    petobat baru, sehingga para petobat baru juga dapat mengalami
    pertumbuhan rohani yang dewasa di dalam Tuhan.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                              SUMATERA

  Perpustakaan baru di Sumatera Utara memberikan beasiswa untuk
  anak-anak guna membantu mereka menggapai tujuan yang tidak pernah
  mereka bayangkan sebelumnya.

  Saat rekan sepelayanan Partners International membuka perpustakaan,
  seorang camat menyampaikan pidato sambutan selamat datang kepada
  mereka. Pemerintah jelas mengerti bahwa mereka terbatas dalam hal
  mendanai pendidikan nirlaba. Namun, mereka melihat kehadiran
  perpustakaan sangat penting.

  "Kami menyambut baik dan mendukung sepenuhnya pembukaan perpustakaan
  ini. Dan kami berharap Anda juga dapat membuka
  perpustakaan-perpustakaan cabang di empat desa sekitar lainnya,"
  kata camat.

  Program beasiswa untuk anak akan membantu anak-anak seperti Dinda,
  bocah berusia 9 tahun yang masih duduk di bangku sekolah dasar
  negeri. Meski biaya sekolah gratis, buku dan perlengkapan sekolah
  tidaklah murah. Penghasilan ayahnya yang adalah seorang nelayan
  tidak menentu, dan ibunya adalah pencari tiram di sungai.
  Penghasilan mereka biasanya hanya cukup untuk makan, meski mereka
  sudah bekerja sangat keras.

  Program sponsor sangat unik bagi Dinda, yang masih belum memiliki
  masa depan yang pasti, karena menurut kebudayaan setempat, anak
  perempuan biasanya tidak sekolah.

  Di samping program beasiswa, perpustakaan juga mengadakan kelas
  percakapan bahasa Inggris untuk guru-guru bahasa Inggris. Klub guru
  bahasa Inggris lokal mengadakan sebuah acara bernama "Speak English
  Day" dengan menampilkan penutur asli bahasa Inggris dari Amerika --
  sebuah kesempatan yang langka.

  Berdoa agar perpustakaan itu dapat menjadi alat untuk memberitakan
  kasih kepada sesama. Doakan Dinda dan anak-anak lainnya yang
  memiliki mimpi namun membutuhkan dukungan, seperti program beasiswa.
  Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2009
  Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/11711

  POKOK DOA:

  1. Mengucap syukur atas keberadaan perpustakaan baru di Sumatera
     dan program-program yang mereka adakan untuk memajukan pendidikan
     di sana. Doakan agar masyarakat sekitar, khususnya mereka yang
     masih bersekolah, dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan
     sebaik-baiknya.

  2. Mengucap syukur juga bagi mereka yang telah bersedia meluangkan
     waktu, tenaga, dan memberikan dukungan dana hingga perpustakaan
     ini dapat terwujud. Tuhan memberkati pekerjaan dan pelayanan
     mereka.

  3. Doakan masyarakat sekitar yang masih terikat dengan budaya yang
     merugikan anak, khususnya anak perempuan, kiranya adanya
     program ini dapat membuka dan mengubah pola pikir mereka menjadi
     lebih maju.

  4. Berdoa bagi anak-anak yang menerima bantuan beasiswa, agar
     bantuan ini dapat membantu mereka untuk memiliki masa
     depan yang lebih baik.

  5. Doakan untuk keinginan membuka perpustakaan serupa di tempat lain
     di Sumatera, agar Tuhan membuka jalan bagi terwujudnya program
     ini.

  6. Berdoa agar melalui program ini, banyak orang mengalami
     perjumpaan dengan Kasih yang sejati dan memiliki hidup baru yang
     menjadi berkat.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2009 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org