Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/49

e-JEMMi edisi No. 49 Vol. 11/2008 (10-12-2008)

Memandang Yesus sebagai Juru Selamat

 

______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL NATAL: Yesus Menurut Kitab Mikha
SUMBER MISI: European Christian Mission International (ECMI)
DOA BAGI MISI DUNIA: Rumania, Rwanda
DOA BAGI INDONESIA: Yayasan Garam dan Terang Indonesia

______________________________________________________________________

     PAIN IS LIKE A MAGNET -- IT CAN DRAW THE SOUL CLOSE TO GOD
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Berita kelahiran Yesus telah dinubuatkan oleh nabi-nabi dalam 
  Perjanjian Lama ratusan tahun sebelum kelahirannya. Hal ini 
  membuktikan bahwa Yesus sungguh adalah Juru Selamat yang telah 
  dijanjikan Allah, dan penggenapan akan janji itu sungguh merupakan 
  hal yang ajaib. Salah satu nubuatan tersebut adalah yang dituliskan 
  oleh Nabi Mikha. Uraian dalam artikel berikut ini akan mengajak Anda 
  mempelajari dan memahami nubuatan Nabi Mikha tentang kedatangan 
  Yesus, Sang Juru Selamat.

  Selamat menyimak dan mempersiapkan hati untuk menyambut perayaan 
  kedatangan-Nya.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti

______________________________________________________________________
ARTIKEL NATAL

                      YESUS MENURUT KITAB MIKHA

  Dia Hadir dalam Berita Kelahiran-Nya

  "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara 
  kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan 
  memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak 
  dahulu kala." (Mikha 5:2)

  Berita tentang kelahiran-Nya yang dinubuatkan oleh Nabi Mikha, 
  membuat kita bersyukur, karena Dia bukan saja Raja bagi Israel, 
  tetapi juga adalah Raja bagi bangsa-bangsa. Dialah Tuhan atas kita, 
  Dialah Allah atas alam semesta dengan segala isinya, dan karenanya 
  kita patut menyembah Dia. Paulus dengan ilham roh berkata: "Tiap 
  lutut akan bertelut dan tiap lidah akan mengaku, bahwa Yesus Kristus 
  adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah yang adalah Bapa." Kota 
  kelahiran-Nya diberitakan Mikha dengan pasti dan terbukti. Mikha 
  tidak berkata: "Dia akan lahir di suatu tempat di daerah Yehuda, 
  atau di Samaria." Tidak! Mikha dengan tegas dan akurat menunjuk ke 
  sebuah kota kecil, yaitu Bethlehem. Dan Alkitab Perjanjian Baru 
  menyaksikan kebenaran nubuat tersebut.

  Demikianlah yang terjadi pada suatu malam yang dingin, di kandang 
  yang hina telah lahir yang Mahatinggi, Yesus Juru Selamat manusia. 
  Tiada selimut kecuali jerami, tiada pelita kecuali cahaya   
  bintang-bintang. Dan malaikat-malaikat datang di padang Efrata 
  menyanyikan pujian indah menyambut kedatangan-Nya: "Segala kemuliaan 
  bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi, 
  di antara orang yang berkenan kepada-Nya." Setiap kali kita 
  merayakan Natal, sesungguhnya kita tidak hanya sekadar bergembira 
  menikmati suasana semarak dengan segala sesuatu yang disiapkan serba 
  istimewa, namun lebih dari itu kita bertindak menyaksikan suatu 
  kebenaran bahwa nubuat Mikha dan para nabi bukan sekadar dongeng, 
  bukan sekadar legenda, atau isapan jempol, tetapi kebenaran, suatu 
  fakta sejarah yang tidak dapat disangkal oleh siapa pun di kolong 
  langit ini, bahwa di Bethlehem telah lahir seorang yang nama-Nya 
  disebutkan orang: "Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang 
  Kekal, Raja Damai, Yesus Kristus, Juru Selamat Manusia".

  Kelahiran-Nya telah membuat Herodes gemetar ketika orang Majus 
  bertanya: "Di manakah Dia, Raja orang Yahudi yang baru lahir itu? 
  Kami telah melihat bintangnya di Timur, dan kami datang untuk 
  menyembah Dia" (Matius 2:2). Herodes tercengang, dan pastilah di 
  dalam hatinya dia berkata: "Adakah seorang raja lain di luar aku? 
  Adakah kuasa lain selain kuasaku?" Lalu dikumpulkannyalah cerdik 
  pandai, para imam, dan ahli taurat, lalu bertanya: "Di manakah 
  Mesias akan dilahirkan?" "Di Bethlehem di tanah Yudea, karena 
  demikianlah ada tertulis di dalam kitab nabi," jawab mereka. Tak 
  pelak lagi, nabi yang dimaksudkan ialah Nabi Mikha yang nubuatannya 
  telah mereka kutip: "Engkau Betlehem, engkau yang terkecil di antara 
  kaum Yehuda, namun dari padamu akan bangkit Seorang yang akan 
  memerintah Israel. Seorang yang telah ada sejak purbakala." Dia, 
  yang telah ada sebelum Adam ada, yang sudah ada sebelum dunia 
  diciptakan, yang adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, 
  yang mengetahui seluruh liku perjalanan hidup tiap orang, adalah 
  patut disembah, dipuji, ditinggikan, dan dimuliakan.

  Masihkah kita meragukan keilahian-Nya? Masihkah kita ragukan kuasa 
  penyelamatan di dalam nama-Nya, sehingga takut mengiringi Dia? 
  Sesungguhnya, Dia telah ada sebelum segala sesuatu ada, maka Dia 
  tahu lorong-lorong yang menakutkan dalam perjalanan hidup ini. Dia 
  tahu tikungan-tikungan yang membahayakan, Dia tahu setiap bukit dan 
  gunung yang memenatkan orang yang mendakinya. Dia juga tahu, iblis 
  dengan segala roh pengikutnya senantiasa berusaha mencobai dan 
  menjatuhkan anak-anak Tuhan. Namun, berbahagialah orang yang menaruh 
  harap dan bersandar pada-Nya, sebab Dialah kekuatan kita, Allah yang 
  perkasa, yang sempurna pemeliharaan-Nya.

  Dia Hadir dalam Janji Penyelamatan

  Mikha 4:6-14 mengungkapkan janji keselamatan bagi umat Tuhan. Ayat 6 
  berkata, "... Aku akan mengumpulkan mereka yang pincang, dan akan 
  menghimpunkan mereka yang terpencar-pencar ...."

  Sering kali, dalam kehidupan berjemaat, kita jumpai orang yang 
  tadinya setia mengiring Yesus, hidup saleh, aktif dalam berbagai 
  kegiatan di gereja, tetapi setelah kecewa dengan seseorang, dia 
  menjadi mundur, dan kian hari kian tenggelam, terbawa oleh kehendak 
  dagingnya. Ada pula karena merasa telah cukup lama berdoa memohonkan 
  kesembuhan, tapi tak kunjung sembuh, mereka lalu undur pergi mencari 
  pertolongan dukun. Akibatnya, hidupnya makin jauh dari Tuhan. Ada 
  pula yang tak kuat menanggung beban kesulitan; saat cobaan datang, 
  mereka lalu jatuh dan undur dari Tuhan. Mikha menyamakan mereka 
  dengan orang-orang pincang, yang tidak tegar berdiri, yang 
  langkahnya tidak rata alias tidak jujur di mata Tuhan, namun Alkitab 
  berkata, ada lengan yang kekar, yang mengumpulkan dan menghimpunkan 
  mereka yang pincang dan yang terpencar-pencar itu. Ada tangan yang 
  berkuasa membawa minyak dan membalut luka hati, dan ada tangan yang 
  menopang dan menguatkan yang lemah, sehingga kembali tegak berdiri. 
  Dan Mikha membahasakannya dengan kata "keselamatan" yang dari Allah.

  Jadi, keselamatan itu bukan saja akan kita peroleh pada waktu telah 
  nyata berada di surga, tetapi keselamatan itu bisa kita miliki saat 
  ini. Misalnya, pada saat kita mendengar atau membaca kupasan sebuah 
  ayat firman lewat khotbah seorang pendeta, sehingga meluluhkan hati 
  kita dan akhirnya membuat kita bertekad untuk kembali kepada Tuhan, 
  mengaku dosa kita, dan mohon pengampunan dari pada-Nya. Itulah 
  keselamatan yang dikerjakan Allah bagi kita; dengan mengumpulkan 
  kita dan mengembalikan kita dari jalan sesat ke jalan yang benar. 
  Penjabaran keselamatan itu juga digambarkan dalam Mikha 4:7b: "... 
  Tuhan akan menjadi Raja atas mereka di gunung Sion, dari sekarang 
  sampai selama-lamanya."

  Sebagai Raja, Dia tentu memunyai hukum dan peraturan yang harus 
  ditaati. Dia memunyai perintah dan ketetapan yang harus dipatuhi 
  tanpa syarat. Dia juga memunyai aparat yang bertugas menyebarluaskan 
  perintah dan ketetapan-Nya, sehingga kita yang tadinya berjalan 
  seturut kedagingan kita, sekarang setelah mendengar Injil-Nya, kita 
  pun takluk dan berjalan di dalam terang kebenaran firman-Nya. Itulah 
  saat di mana kita memeroleh keselamatan yang dari Tuhan. Banyak 
  orang enggan bertobat, mereka takut pertobatan akan mengekang mereka 
  dari kenikmatan dunia, akan menjauhkan mereka dari pergaulan 
  "modern", sebab itu mereka lebih senang hidup menurut apa kata 
  hatinya, sekalian tanpa arah dan tujuan yang jelas, namun katanya 
  sanggup membuat hidup mereka lebih berarti, lebih bahagia. Keliru! 
  Alkitab menegaskan: "Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu 
  baik ..." (Yesaya 5:20a).

  Sesungguhnya, Allah mengerti segala sesuatu tentang seluk-beluk 
  hidup manusia, Dia mengetahui bahwa hanya orang yang menaklukkan 
  kehendaknya pada kehendak Allahlah yang akan berbahagia. Hanya 
  dengan menjauhkan pola hidup bebas, lalu mematutkan langkah pada 
  ketetapan dan perintah Allah, maka manusia akan mampu hidup saling 
  mengasihi, saling menghormati, panjang sabar dan lemah lembut, serta 
  akan berusaha memelihara kesucian hatinya. Yesus berkata, 
  "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki 
  bumi. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan 
  melihat Allah" (Matius 5:5, 8). Jelas sudah, hidup berbahagia adalah 
  janji Allah bagi orang yang mematuhi hukum dan perintah-Nya, yang 
  menaruh pengharapan kepada-Nya, dan yang setia beriman kepada-Nya. 
  "Berbahagialah orang yang tidak berjalan pada jalan orang berdosa, 
  yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk 
  dalam kumpulan pencemooh, tapi yang kesukaannya taurat Tuhan dan 
  merenungkan taurat itu siang dan malam." (Mazmur 1:1-2)

  Lebih jauh, Mikha menjabarkan keselamatan itu dalam Mikha 4:9-10, 
  "Maka sekarang, mengapa engkau berteriak dengan keras? Tiadakah raja 
  di tengah-tengahmu? Atau sudah binasakah penasihatmu, sehingga 
  engkau disergap kesakitan seperti perempuan yang melahirkan? 
  Menggeliatlah dan mengaduhlah, hai perempuan Sion, seperti perempuan 
  yang melahirkan! Sebab sekarang terpaksa engkau keluar dari kota dan 
  tinggal di padang, terpaksa engkau berjalan sampai Babel; di sanalah 
  engkau akan dilepaskan, di sanalah engkau akan ditebus oleh Tuhan 
  dari tangan musuhmu."

  Kata-kata sederhana yang berbunyi: Mengapa kau duduk dan  
  menjerit-jerit, seperti seorang perempuan kesakitan hendak 
  melahirkan. Apakah padamu tidak ada raja, apakah padamu tidak ada 
  penasihat yang dapat memberikan petuah dan bimbingan, supaya jeritan 
  dan tangisanmu berhenti? Bukankah Allah itu Penasihatmu? Bukankah 
  Allah itu Rajamu? Menggeliatlah, ambillah tindakan, dan bawalah 
  keluhanmu. Mengeluhlah engkau kepada-Nya. Itu berarti, jika kita 
  sedang diimpit kesulitan, berserulah kepada Dia, Penasihat yang 
  Ajaib, Raja Damai, sebab hanya Dialah yang sanggup mendengar dan 
  menjawab doa kita. Dan ketika doa dan seruan kita dikabulkan, itu 
  pun salah satu karya keselamatan yang dari Allah.

  Dalam Markus 5, ada sebuah kisah tentang seorang perempuan yang 
  menderita sakit pendarahan selama 12 tahun. Suatu hari, ketika 
  sedang mengiring Yesus, timbul niat di dalam hatinya, kalau saja ia 
  dapat menjamah jubah Yesus, ia yakin penyakitnya akan sembuh. Wanita 
  itu bertindak menjamah jubah Yesus, dan seketika itu juga ia pun 
  sembuh. Lalu apa kata Yesus kepada perempuan itu? "Hai anak-Ku, 
  imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan 
  sembuhlah dari penyakitmu." Dari kisah ini, kita dapat menyimak 
  kebenaran ungkapan Mikha, bahwa keselamatan itu merupakan suatu 
  anugerah yang dapat dinikmati sekarang, sebelum kita mengalaminya 
  secara utuh di surga.

  Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, kita terjual kepada penguasa 
  yang tidak sah, yaitu Iblis, si pembinasa itu. Di dalam genggamannya 
  kita menderita, di atas genggamannya hati kita kosong dan merana. 
  Tetapi pada waktu kita mendengar kabar keselamatan bahwa di Golgota 
  telah terdengar jeritan "Eli Eli lama Sabakhtani" -- Ya Tuhanku, ya 
  Allahku, mengapa engkau meninggalkan aku? Maka kita pun dapat 
  berseru: "Immanuel" -- Allah beserta kita. Pada waktu kita mendengar 
  Injil keselamatan, kemudian menerima dan mengundang Yesus masuk 
  dalam hati kita dan percaya akan kemampuan darah-Nya yang 
  menyucikan, maka kita ditebus-Nya. Ditebus dari tangan kuasa 
  kegelapan yang membawa maut, masuk ke dalam tangan Allah yang hidup, 
  yang berlimpah kasih setia.

  Apa yang harus kita katakan kepada Tuhan tatkala mengetahui bahwa 
  kita telah dibeli dan ditebus bukan dengan emas dan perak, tetapi 
  dengan darah Yesus Kristus -- harga yang sangat mahal? Tak satu pun 
  di kolong langit ini yang setara, yang dapat dipersembahkan 
  kepada-Nya sebagai rasa terima kasih atas pengorbanan-Nya. Pemazmur 
  berkata: "Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan, segala kebajikan-Nya 
  kepadaku?" (Mazmur 116:12). Allah tahu hal itu, Dia tahu 
  keterbatasan dan ketidakmampuan kita, namun satu yang 
  diinginkan-Nya dari kita, seperti yang diungkapkan Rasul Paulus 
  dalam suratnya kepada jemaat di Roma: "Karena itu saudara-saudara, 
  demi kemurahan Allah, aku menasihatkan kamu, supaya kamu 
  mempersembah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan 
  yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang seati." (Roma 
  12:1)

  Mikha telah mengungkapkan suatu kebenaran, dan Yesus telah 
  mewujudkannya di Bukit Golgota. Di sana, Ia disalibkan menanggung 
  dosa isi dunia, di sana, darah-Nya yang suci tercurah sebagai 
  tebusan atas hidup kita.

  Dialah Allah yang Tak Tertandingi

  Mikha 7:18 berkata: "Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni 
  dosa ...." Mikha menyadari arti dari namanya sendiri. Hal itu dia 
  ungkapkan, dia saksikan, dan dia tuliskan dalam ayat tersebut. Tak 
  dapat disangkal bahwa dalam menulis ayat-ayat tersebut, Mikha telah 
  menelaah allah bangsa-bangsa sekitarnya. Dia telaah allah bangsa 
  Filistin, allah bangsa Amalek, allah bangsa Amori, dan sampailah ia 
  pada kesimpulan; tidak ada allah seperti Allahku, Allah Israel, 
  Allah yang Mahakuasa. Allah bangsa kafir di sekitarnya memiliki 
  telinga, tapi tuli, punya mulut tapi bisu, punya mata tetapi buta, 
  tetapi Allah Israel, Allah yang hidup, Dia menjawab doa, karena Dia 
  mendengar seruan anak-anak-Nya. Dia berfirman karena Dia bisa 
  berkata-kata, Dia memerhatikan sebab Dia memunyai mata yang dapat 
  memandang sampai ke dalam hati dan pikiran manusia. Dia mengampuni 
  sebab Dia memiliki hati yang berlimpah kasih.

  Namun, mengapa Mikha tidak menulis, "Siapakah Allah seperti Engkau 
  yang selalu mencukupkan kebutuhan kita?" Tidak! Mikha memunyai 
  alasan untuk tidak menulis seperti itu, karena allah bangsa kafir 
  juga mampu memberi berkat jasmani. Berapa banyak orang, dewasa ini, 
  yang mencari kekayaan di gunung-gunung dan di kuburan-kuburan 
  keramat, di goa-goa dan pohon-pohon yang rindang. Mereka 
  memerolehnya sekalipun dengan berbagai pengorbanan, seperti anak 
  lahir cacat, suka mengiler, bego, terbelakang, dan sebagainya. Mikha 
  juga tidak menulis, "Siapakah Allah seperti Engkau yang mencelikkan 
  mata orang buta, yang membuat orang tuli mendengar dan sebagainya." 
  Karena jika hal itu dilakukan, maka pasti bangsa-bangsa kafir akan 
  membusungkan dada; sebab allah mereka juga sanggup menyembuhkan 
  orang sakit.

  Namun, yang ditulis Mikha adalah, Allah yang mengampuni dosa dan 
  pelanggaran, tak dapat dilakukan allah mana pun di kolong langit 
  ini. Sebab hanya di dalam Yesus ada pengampunan dosa, di dalam Yesus 
  ada sejahtera dan sukacita, di dalam Yesus ada keselamatan. Jadi, 
  kalau hanya karena pangkat dan jabatan, senyum seorang gadis tak 
  beriman, ketampanan seorang pemuda lain agama, Anda meninggalkan 
  Yesus, maka ketahuilah sesungguhnya Anda telah kehilangan 
  segala-galanya, termasuk diri Anda sendiri. Jika Anda sedang 
  menghadapi situasi seperti ini, maka hanya ada satu jalan untuk 
  mengatasinya, yaitu berdoalah sungguh-sungguh, minta hikmat dan 
  kekuatan Allah, dan jika Anda tulus, Anda ingin mengutamakan 
  kehendak Allah, maka Dia akan memberikan jalan keluar yang terbaik, 
  yang tidak membebankan Anda.

  Yesus teramat berharga bagi Anda, bagi setiap orang percaya, Dia 
  lebih mulia daripada apa pun yang termulia di muka bumi ini. Dialah 
  satu-satunya Allah yang mengasihi kita, dan mau mengampuni dosa dan 
  pelanggaran kita karena nama-Nya. Datanglah pada-Nya. Jangan tertipu 
  bisikan iblis yang selalu berkata: "Dosamu banyak, hatimu cemar dan 
  najis." Sebaliknya, teguhkanlah hatimu, pandanglah pada-Nya, sebab 
  Dia mengasihi Anda dengan kasih yang kekal. Dia berkata: "Aku datang 
  bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya 
  mereka bertobat" (Lukas 5:32). Terimalah uluran tangan-Nya, dan 
  sambutlah Dia masuk ke dalam hatimu, maka Dia akan membaharui dan 
  memberkati hidup Anda sesuai dengan janji-Nya: "Aku datang, supaya 
  kamu memunyai hidup, dan memunyainya dalam segala kelimpahan." 
  (Yohanes 10:10)

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Allah Mana Seperti Allah Kita
  Penulis: Pdt. Jacob Nahuway, M.A.
  Penerbit: Gereja Bethel Indonesia Jemaat Mawar Saron, Jakarta 1990
  Halaman: 199 -- 208

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

EUROPEAN CHRISTIAN MISSION INTERNATIONAL (ECMI)
==> http://www.ecmi.org
  Janganlah berpikir bahwa penginjilan hanya dilakukan di 
  negara-negara luar Eropa. Negara-negara Eropa yang notabene identik 
  dengan kekristenan pun juga membutuhkan suatu jangkauan Injil, dan 
  kebutuhan itu dipenuhi oleh European Christian Mission International 
  (ECMI), yang merupakan sebuah organisasi internasional 
  interdenominasi yang telah berusia lebih dari 100 tahun. Sekarang 
  ini, ECMI melayani bersama hampir dua ratus tenaga kerja dan 
  menjalin kerja sama dengan dua puluh negara lain untuk mewartakan 
  Injil ke orang-orang di delapan belas negara Eropa, sebut saja 
  Perancis, Jerman, Italia, Kroasia, dan masih banyak lainnya. Dalam 
  mewujudnyatakan misinya untuk membawa Injil bagi orang-orang Eropa 
  melalui radio, literatur, dan teknologi, ECMI juga bekerja sama 
  dengan gereja-gereja, serta organisasi dan denominasi lokal yang 
  sepikir. Untuk mengenal organisasi ini dan mengetahui bagaimana 
  dapat bergabung melayani bersama mereka, silakan Anda langsung 
  berkunjung ke situsnya.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

R U M A N I A
  Di Bukares, gereja injili dianggap sebagai aliran sesat dan 
  keberadaannya dipandang sebagai peninggalan puluhan tahun era 
  komunisme. LP pertama kali tiba di Rumania tahun 1990 dan menjadi 
  penginjil pertama yang secara terang-terangan memberitakan Injil. 
  Selama kampanye 10 hari yang dilakukan oleh A, putra LP, yang 
  berakhir pada 1 Juni, 14.500 orang mendengar Injil dan tercatat ada 
  lebih dari 1.750 orang yang menerima Kristus. Kegiatan tersebut 
  menggabungkan "hiburan positif dengan pesan Injil Yesus Kristus", 
  termasuk aksi olahraga ekstrim, kegiatan untuk anak-anak, dan 
  konser. Dari persekutuan kecil di sekolah, gereja, penjara, panti 
  jompo, sampai konser besar di ruang terbuka, A memberitakan Injil 
  untuk menjangkau gaya hidup dan budaya kontemporer Rumania. 
  (t/Setyo)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, Edisi Juli 2008, Volume 26, No. 7
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Romania: Thousands Attend Outreach
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 1
  Pokok doa:
  * Berdoalah bagi pemberitaan Injil di Rumania agar Tuhan menjamah
    hati masyarakat di Rumania sehingga mereka terbuka terhadap Kabar
    Baik Yesus Kristus.
  * Mengucap syukur untuk para petobat baru di Rumania, berdoalah agar
    mereka semakin bertumbuh di dalam pengenalan yang benar akan Tuhan
    dan tetap berpengharapan dalam Dia.
  * Doakan untuk A, agar Tuhan terus memberi hikmat dan kreativitas
    untuk menjangkau mereka yang belum percaya. Berdoa juga untuk
    keluarganya agar Tuhan melindungi dan memberkati.

R W A N D A
  Mungkinkah gereja dipimpin oleh pendeta yang bukan orang Kristen? 
  Pada akhir studi "Injil Sejati", seorang pendeta berdiri dan 
  berkata, "Saya seorang pendeta. Saya menggembalakan banyak gereja. 
  Namun, melalui pelajaran ini, saya menyadari bahwa saya bahkan bukan 
  orang Kristen. Apa yang harus saya lakukan?"

  Ternyata ia tidak sendiri. Dari 36 pendeta yang mengikuti pelatihan, 
  22 orang di antaranya berdiri dan menyatakan secara terang-terangan 
  bahwa mereka baru saja percaya kepada Yesus yang menyelamatkan 
  mereka. Banyak orang Rwanda yang percaya bahwa keselamatan adalah 
  berbalik dari dosa dan masuk ke dalam suatu gereja atau agama. Para 
  pendeta tersebut untuk pertama kalinya memahami bahwa keselamatan 
  merupakan sebuah hubungan dengan Tuhan melalui karya Anak-Nya, Yesus 
  Kristus.

  Karena keterbatasan pendeta, maka banyak pendeta yang menggembalakan 
  banyak gereja. Setelah mengikuti pelajaran pengajaran khotbah 
  ekspositori, seorang pendeta bercerita, "Setelah saya berkhotbah 
  dengan cara baru ini untuk pertama kalinya, banyak orang mendatangi 
  saya dan berkata, `Khotbah Anda benar-benar berubah -- khotbah Anda 
  bagus!` Dan itu juga terjadi di gereja-gereja lain. Saat ini, saya 
  diundang untuk melatih empat belas pendeta lain tentang bagaimana 
  berkhotbah dengan menggunakan metode baru ini." (t/Setyo)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, Edisi Juli 2008, Volume 26, No. 7
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Rwanda: Pastors Get Saved
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 4
  Pokok doa:
  * Puji syukur kepada Tuhan yang sudah menjamah para pendeta di
    Rwanda. Biarlah hidup mereka betul-betul diubahkan dan pelayanan
    mereka menjadi berkat bagi banyak orang yang mereka layani.
  * Doakanlah agar pelatihan metode pengajaran tentang kebenaran Injil
    di Rwanda semakin berkembang. Doakan juga agar Tuhan mengirim
    lebih banyak pekerja untuk mengerjakan ladang misi di Rwanda.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                   YAYASAN GARAM DAN TERANG INDONESIA

  Yayasan Garam dan Terang Indonesia turut membantu pemerintah dalam 
  mengentaskan kemiskinan dengan mendirikan sekolah PAUD -- sekolah 
  dengan biaya yang sangat murah untuk masyarakat yang kurang mampu di 
  wilayah Bogor dan Depok. Yayasan ini juga melakukan pelayanan rohani 
  di Lembaga Pemasyarakatan Bogor. Rencananya akan dibangun pusat 
  mobilisasi seluruh aktivitas dan kegiatan untuk memberkati kota 
  Bogor, provinsi Jawa Barat, dan bangsa "Kota Pujian", yang 
  pelaksanaannya dimulai tanggal 4 Juli 2008.

  Sumber: Buletin Transformation Connection Indonesia, Edisi III,
          Maret 2008

  POKOK DOA:

  1. Mengucap syukur atas keberadaan Yayasan Garam dan Terang
     Indonesia, yang pelayanannya telah memberkati orang-orang yang
     membutuhkan. Doakan agar Tuhan memakai yayasan ini untuk
     memberikan pendidikan yang layak bagi masyarakat di Bogor dan
     Depok.

  2. Berdoa agar pelayanan yang dilakukan melalui Yayasan Garam dan
     Terang Indonesia ke lembaga permasyarakatan di kota Bogor
     berjalan dengan baik dan menjadi berkat bagi banyak orang di
     sana. Biarlah Tuhan memampukan hamba-Nya untuk dipakai menjamah
     hati para narapidana agar kembali kepada Tuhan sehingga hidup
     mereka dipulihkan.

  3. Doakan juga rencana pembangunan pusat mobilisasi yang diharapkan
     dapat memberkati kota Bogor. Biarlah visi dan misi pembangunan
     ini muncul bukan dari keinginan manusia, tapi dari Tuhan saja.

  4. Doakan anak-anak Tuhan yang terlibat di yayasan ini, kiranya
     Tuhan terus memurnikan motivasi pelayanan mereka sehingga
     pelayanan yayasan ini diberkati oleh Tuhan.

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org