Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/47

e-JEMMi edisi No. 47 Vol. 11/2008 (3-12-2008)

Ulang Tahun e-JEMMi ke-11

 




______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL ULANG TAHUN e-JEMMi: Sekilas Tentang Misi
DARI REDAKSI e-JEMMi: Terima Kasih untuk Para Mitra e-JEMMi
UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN: Selamat Ulang Tahun e-JEMMi!
SURAT ANDA: Terima Kasih untuk Pembaca e-JEMMi
STOP PRESS: Baru! Kumpulan Bahan Natal di natal.sabda.org

______________________________________________________________________

               SIN BLINDS OUR EYES - GRACE OPENS THEM
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Tanpa terasa, e-JEMMi sudah memasuki usia kesebelas. Karena itu, 
  edisi e-JEMMi kali ini menyajikan sesuatu yang istimewa sehubungan 
  dengan ulang tahun e-JEMMi yang jatuh pada bulan November.

  Selama 11 tahun ini, kami terus berusaha menyajikan bahan-bahan yang 
  berguna untuk memperlengkapi para pembaca e-JEMMi sehingga dapat 
  melayani lebih baik lagi. Namun, kami juga sadar bahwa masih 
  terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, sekiranya Pembaca 
  memiliki saran dan kritik bagi kemajuan publikasi e-JEMMi, kami 
  sangat terbuka untuk menerimanya, dan untuk itu kami mengucapkan 
  terima kasih.

  Nah, selamat menikmati sajian khusus e-JEMMi kali ini. Kami berharap 
  para pembaca e-JEMMi akan terus setia berdoa bagi pelayanan yang 
  dilakukan melalui e-JEMMi.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti

______________________________________________________________________
ARTIKEL ULANG TAHUN e-JEMMi

                         SEKILAS TENTANG MISI                                            
                     Dirangkum oleh: Novi Yuniarti

  DEFINISI MISI

  Kata "misi" berasal dari kata Latin yang artinya "mengutus". Menjadi 
  seorang Kristen berarti diutus ke dunia sebagai wakil Yesus Kristus. 
  Yesus berkata, "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga 
  sekarang Aku mengutus kamu" (Yohanes 20:21). Dari sekian banyak 
  definisi misi, ada dua definisi yang sering dipakai, yaitu definisi 
  dari Advancing Church Mission Commitment (ACMC). Definisi ini dibuat 
  dan disepakati oleh kira-kira 170 orang pimpinan gereja dan 
  badan-badan misi.

  Pertama, misi adalah: "Setiap usaha yang ditujukan dengan sasaran 
  untuk menjangkau melampaui kebutuhan gereja dengan tujuan untuk 
  melaksanakan Amanat Agung dengan menyatakan Kabar Baik dari Yesus 
  Kristus, menjadikan murid, dan dikaitkan dengan kebutuhan yang utuh 
  dari manusia, baik jasmani maupun rohani." Kedua, mengenai gereja 
  misioner yang aktif dan sehat, digambarkan sebagai: "Gereja yang 
  mengambil sikap agresif dalam penginjilan sedunia, di mana setiap 
  anggota jemaat melihat dirinya sebagai komponen kunci dalam 
  menggenapi Amanat Agung dan memobilisasi sumber-sumber dayanya 
  semaksimal mungkin untuk tugas ini."

  Sedangkan menurut Uskup Stephen Neil: "Misi adalah setiap usaha 
  sengaja untuk melintasi atau menerobos rintangan-rintangan dari 
  gereja kepada nongereja demi memproklamirkan Injil dalam kata dan 
  karya." Jadi, yang dikategorikan sebagai misi adalah pekerjaan yang 
  memikirkan kebutuhan akan Injil di luar tembok gereja.

  DICIPTAKAN UNTUK SEBUAH MISI

  Setiap manusia diciptakan untuk sebuah misi. Allah sedang bekerja di 
  dunia, dan Dia ingin kita bergabung dengan-Nya. Allah ingin kita 
  memiliki pelayanan di dalam Tubuh Kristus dan juga misi di dunia. 
  Pelayanan (ministry) kita merupakan pelayanan (service) kepada 
  orang-orang percaya (Kolose 1:25; Korintus 12:5), dan misi kita 
  merupakan pelayanan (service) kita kepada orang-orang yang belum 
  percaya. Misi kehidupan kita bersifat bersama dan spesifik. Sebagian 
  dari misi tersebut merupakan tanggung jawab yang kita -- semua orang 
  Kristen -- pikul bersama dan sebagian lainnya merupakan tugas yang 
  khusus bagi diri sendiri. Alkitab memberi alasan mengapa misi begitu 
  penting.

  1. Misi kita merupakan kelanjutan dari misi Yesus di dunia.
     Yesus memanggil kita bukan hanya untuk datang kepada Dia,
     melainkan juga untuk pergi bagi Dia. Dalam Amanat Agung, Yesus
     berkata, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
     dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
     ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
     kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
     kepada akhir zaman" (Matius 28:19-20). Amanat ini diberikan
     kepada semua pengikut Yesus, bukan hanya kepada para pendeta dan
     misionaris saja. Jika kita merupakan anggota keluarga Allah, misi
     merupakan kewajiban. Mengabaikannya berarti ketidaktaatan.

  2. Misi kita merupakan hak istimewa yang mengagumkan.
     Sekalipun merupakan tanggung jawab yang besar, dipakai oleh Allah 
     merupakan suatu kehormatan yang luar biasa. Paulus berkata, 
     "Allah telah memberikan kehormatan kepada kami untuk mengajak 
     semua orang supaya menerima anugerah-Nya dan diperdamaikan dengan 
     Dia" (2 Korintus 5:18). Misi kita meliputi dua hak istimewa yang 
     besar, yaitu bekerja bersama Allah dan mewakili Dia.

  3. Memberi tahu orang lain bagaimana mereka bisa memiliki hidup
     kekal merupakan hal terbesar yang bisa kita kerjakan bagi mereka.
     Salah satu masalah yang dimiliki oleh orang-orang yang sudah lama
     menjadi Kristen ialah bahwa mereka lupa betapa sia-sia rasanya
     hidup tanpa Kristus. Kita harus ingat bahwa tidak peduli seberapa
     puas dan berhasilnya seseorang, tanpa Kristus mereka benar-benar
     terhilang, tanpa harapan, dan menuju perpisahan abadi dengan
     Allah. Alkitab mengatakan, "Hanya melalui Yesus saja orang
     diselamatkan" (Kisah Para Rasul 4:12). Semua orang membutuhkan
     Yesus.

  4. Misi kita memiliki makna kekal.
     Misi tersebut akan memengaruhi masa depan abadi orang lain. Itu
     lebih penting dibandingkan pekerjaan, keberhasilan, atau tujuan
     apa pun yang akan kita raih selama kita hidup di bumi. Hasil dari
     misi kita akan berlangsung selamanya, sementara hasil dari
     pekerjaan kita tidaklah kekal. Tidak ada apa pun yang kita
     kerjakan yang akan bernilai sebanyak menolong orang memiliki
     hubungan kekal dengan Allah.

  5. Misi memberi makna bagi kehidupan kita.
     William James berkata, "Pemanfaatan terbaik dari kehidupan ialah
     menggunakannya untuk sesuatu yang berlangsung lebih lama daripada 
     kehidupan itu sendiri. Pada akhirnya, segala sesuatu akan binasa, 
     hanya Kerajaan Allah yang akan berlangsung selamanya." Karena 
     itulah kita harus menjalani kehidupan yang memiliki tujuan, yaitu 
     kehidupan yang diserahkan untuk penyembahan, persekutuan, 
     pertumbuhan rohani, pelayanan, dan pelaksanaan misi kita di 
     dunia. Hasil dari kegiatan-kegiatan ini akan bertahan selamanya!

  MACAM-MACAM PELAYANAN MISI

  Keterlibatan misi dalam usaha mempersiapkan dan memenangkan 
  jiwa-jiwa bagi Kristus tidak terbatas dalam lingkup "mengkhotbahkan 
  Injil" saja. Saat ini, pelayanan misi telah menjangkau banyak bidang 
  kehidupan manusia, di antaranya:

  1. Pelayan Misi di Laut
     Para pelaut adalah para misionaris pertama yang dipilih oleh
     Yesus, karena murid-murid-Nya adalah para nelayan yang bermata
     pencaharian di air. "Karena pintu masuk ke beberapa negara
     tertutup, para pelaut bisa jadi adalah misionaris terakhir yang
     dapat kita diharapkan." Namun pada kenyataannya, kita menemukan
     fakta bahwa sebanyak delapan puluh persen dari semua pelaut belum 
     pernah mendengar Injil. Para pengembara laut itu merupakan
     sekumpulan orang yang tidak berpendidikan, kesepian, lapar akan
     kasih dan sukacita. Di samping itu, mereka adalah kelompok yang
     mau menerima sesuatu yang baru dan orang-orang yang memiliki
     keberanian, belas kasih, kejujuran, dan selalu bepergian,
     sehingga membuat mereka menjadi penyebar Injil yang alamiah.

  2. Pelayanan Misi di Udara     
     Sejak awal, penerbangan untuk misionaris selalu menggunakan 
     pesawat kecil dan ringan untuk jarak dekat yang bisa mendarat di 
     landasan darurat atau air. Beberapa organisasi misi mencoba untuk 
     meningkatkan fasilitas penerbangan mereka menjadi penerbangan 
     internasional untuk mengantar para misionaris ke dan dari tempat 
     tujuan. Hal ini dilakukan karena mereka menyadari bahwa mereka 
     tak akan pernah menang bersaing dengan keselamatan dan biaya 
     penerbangan komersial. Tidak berlebihan jika penerbangan bagi 
     misionaris sudah merevolusi misi-misi kekristenan dalam beberapa 
     dekade terakhir. Berminggu-minggu dan berbulan-bulan perjalanan 
     yang berat sudah menjadi fenomena masa lalu dan tidak ada lagi 
     misionaris yang terisolasi di daerah terpencil selama 
     berbulan-bulan tanpa fasilitas kesehatan yang dibutuhkan, makanan 
     segar, dan kiriman surat. Sekarang, seorang pilot hanya 
     membutuhkan waktu 6 minggu untuk menjelajahi banyak tempat yang 
     jumlahnya sama dengan yang dijelajahi David Livingstone di Afrika 
     seumur hidupnya.

  3. Pelayanan Misi di Bidang Sosial
     Belum jelas mengapa penginjilan yang diintegrasikan dengan
     kegiatan sosial bisa begitu efektif. Namun, faktanya memang
     demikian. Kegiatan sosial memungkinkan kita untuk memerlihatkan
     Tubuh Kristus yang di dalamnya terdapat kasih dan kerja sama yang
     baik. Situasi kegiatan sosial di daerah bencana menyatukan
     komunitas Kristen sebagai teladan, dan orang-orang yang mereka
     bantu merasakan perlakuan istimewa dari orang Kristen yang sangat
     konsisten dengan pengajaran Alkitab. Ada dua alasan dasar mengapa 
     seorang misionaris harus terdorong untuk terlibat dalam kegiatan 
     sosial. Pertama, membantu mereka yang membutuhkan adalah salah 
     satu tugas orang Kristen yang paling fundamental dan salah satu 
     tindakan yang paling konsisten ditekankan dalam Alkitab. Kedua, 
     kegiatan sosial memberikan peluang yang paling besar bagi 
     pertobatan, khususnya di negara-negara yang tertutup terhadap
     jangkauan misi. Hal itu dapat membantu menjangkau banyak orang
     yang terancam untuk hidup dan mati tanpa mengenal Kristus.

  4. Pelayanan Misi di Bidang Kesehatan
     Pelayanan misi kesehatan merupakan upaya kemanusiaan terbesar
     yang dikenal dunia selama abad dua puluh. Lebih daripada
     pelayanan lainnya, pelayanan ini sanggup melucuti kritik-kritik
     terhadap misi-misi Kristen. Seiring dengan diraihnya kemerdekaan,
     perubahan sosial, dan politik, khususnya di dunia ketiga, misi
     kesehatan telah bergeser dari tugas perintisan dan mulai lebih
     berkonsentrasi pada obat-obatan yang bersifat mencegah, klinik
     lapangan, pekerjaan rumah sakit, dan sekolah kedokteran.

  5. Pelayanan Misi di Bidang Pendidikan
     Bidang pendidikan memunyai fungsi yang sangat penting dalam
     pengabaran Injil sejak dahulu, di mana pendidikan merupakan
     kebutuhan yang langsung dapat dirasakan bagi kehidupan. Meskipun 
     pada mulanya sekolah belum diminati oleh sebagian besar rakyat, 
     namun tidak dapat dimungkiri berdirinya sekolah Kristen membawa 
     pengaruh yang cukup besar dalam menetralisasi pandangan 
     masyarakat yang negatif terhadap agama Kristen sebagai agama 
     kolonial Belanda.

  6. Pelayanan Misi di Bidang Kewanitaan  
     Salah satu pelayanan yang nantinya memberi dampak besar adalah 
     pelayanan untuk wanita. Karena itu, pelayanan misi di bidang 
     wanita seharusnya mendapat perhatian yang proporsional. Namun 
     sayang, peran wanita sering tidak mendapat dukungan yang 
     diperlukan dari masyarakat umum. Sebaliknya, wanita sering 
     mendapat perlakukan yang tidak adil dan diremehkan, bahkan 
     dilecehkan sehingga tidak dapat melakukan peran yang seharusnya. 
     Oleh sebab itu, memperlengkapi wanita dengan hidup rohani yang 
     kuat dan keterampilan penginjilan akan mendorong mereka 
     menjangkau anggota keluarganya dan bahkan masyarakat di 
     sekitarnya bagi Kristus.

  7. Pelayanan Misi bagi Anak-Anak
     Peperangan, bencana alam, dan sakit penyakit bukanlah sesuatu
     yang diinginkan oleh siapa pun. Jika negara harus mengalami      
     hal-hal tersebut, rakyatlah yang akan merasakan dampaknya, tak 
     terkecuali anak-anak. Akibat yang harus ditanggung juga tidak 
     sedikit, karena banyak dari mereka yang akhirnya terpaksa 
     terpisah dari orang tuanya dan harus hidup menjadi yatim piatu. 
     Sebagai anak-anak Tuhan, kita dipanggil untuk mengasihi sesama 
     kita, "... kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!" 
     Siapa pun sesama kita, kita harus mengasihi mereka. Cara paling 
     efektif untuk memberi kesaksian tentang Kristus adalah melalui 
     tindakan kasih dan kepedulian yang nyata, yaitu melayani 
     kebutuhan jasmani mereka dengan cara menyediakan rumah, makanan, 
     keamanan, dan layanan, setelah itu kita bisa melayani kebutuhan 
     rohani mereka yang sesungguhnya.

  PARADIGMA YANG KELIRU TENTANG MISI

  Sampai hari ini, masih banyak orang yang memiliki pengertian dan 
  paradigma yang keliru tentang pekerja misi. Misi seakan menjadi satu 
  kata yang asing atau menakutkan dan harus dijauhi. Bahkan, mungkin 
  masih banyak yang menganggap misi adalah kategori pelayanan yang 
  dikerjakan oleh orang-orang Barat. Sementara itu, yang lain berpikir 
  bahwa misi itu pekerjaan yang hanya bisa dikerjakan oleh gereja yang 
  besar dan kaya. Mustahil gereja kecil dan miskin bisa terlibat dalam 
  pekerjaan misi. Lebih banyak lagi yang beranggapan bahwa mereka yang 
  terlibat dalam pekerjaan misi adalah orang-orang tertentu saja. 
  Bahkan ada gereja-gereja yang sama sekali tidak menaruh peduli 
  dengan misi. Tidak ada waktu bagi mereka untuk memikirkan pekerjaan 
  misi dan apalagi terlibat di dalamnya karena terlalu banyak yang 
  harus dipikirkan oleh gereja. Singkatnya, banyak alasan bisa 
  diangkat untuk menghindar dari misi. Padahal, bukankah misi adalah 
  tugas dan tanggung jawab gereja yang paling utama? Saat ini, di mana 
  pun kita berada, di mana pun kita ditempatkan, apa pun profesi kita, 
  apa pun latar belakang pendidikan kita, kita adalah seorang 
  "misionaris", sorang utusan Tuhan.

  BAGAIMANA TERLIBAT DALAM MISI?

  Ada berbagai macam faktor yang melatarbelakangi mengapa seseorang 
  melayani Tuhan. Tetapi faktor paling utama yang mendasari pelayanan 
  yang sejati adalah panggilan Tuhan. Faktor panggilan Tuhan akan 
  menjadikan seseorang hidup untuk melayani, bukan melayani untuk 
  hidup. Karena panggilan itu pula, seseorang yang memunyai pengalaman 
  nyata akan kasih karunia Allah dalam hidupnya, menjadikan kasih 
  kepada Allah dan sesama sebagai dasar kehidupan dan pelayanannya. 
  Jika kita adalah orang percaya, kita punya tanggung jawab, yaitu 
  pergi sebagai utusan Injil atau mendukung mereka yang pergi sebagai 
  utusan Injil. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam terlibat 
  dalam pelayanan misi:

  1. Doa  
     Ada aktivitas yang bisa dilaksanakan tanpa doa. Namun tidak 
     demikian halnya dengan aktivitas yang berkaitan dengan misi. 
     Allah menginginkan dan meminta doa setiap orang Kristen supaya 
     Kerajaan Allah bisa dibangun di dunia ini. Dengan kata lain, Dia 
     ingin jemaat-Nya berdoa bagi dunia yang penuh dengan orang yang 
     belum diselamatkan. Itulah sebabnya sangat penting bagi kita 
     untuk berdoa agar Amanat Agung bisa terlaksana di dunia ini.

  2. Dana
     Dalam banyak budaya, sering kali orang yang memberi itu dianggap
     orang kaya. Orang miskin tentulah tidak bisa memberi. Sebenarnya,
     pola pikir semacam ini menutupi kekikiran yang halus. Alkitab
     mengajarkan bahwa kasih bersifat memberi dan berkorban. Allah
     Bapa sendiri menyatakan kasih-Nya yang teramat besar bagi dunia
     ini dengan memberikan Yesus Kristus, Putra-Nya yang Tunggal, 
     untuk mati ganti kita manusia berdosa agar kita boleh 
     diselamatkan. Pertanyaannya sekarang bagaimana kita dapat memberi 
     bagi pelayanan misi? Pertama melalui Celengan Misi dan Janji 
     Iman.

  3. Daya
     Selain terlibat dalam misi melalui doa dan dana, kita juga dapat
     terlibat melalui daya, yaitu dengan mengirimkan bahan-bahan misi
     yang berguna untuk bekal mereka melayani. Di samping itu, kita 
     juga dapat mengirimkan surat dengan memberikan kalimat yang
     membangun/menghibur mereka yang bekerja di ladang misi.

  PENGHALANG DALAM PELAYANAN MISI

  Tampaknya mengatakan bahwa Tuhan tidak memanggil saya ke ladang misi 
  adalah alasan yang cukup bersifat rohani. Namun, penting kita 
  perhatikan bahwa bila untuk pergi, kita perlu memiliki panggilan 
  yang jelas, maka untuk tinggal pun seharusnya kita memiliki 
  panggilan yang jelas juga sehingga apa pun yang kita lakukan, kita 
  tahu bahwa kita melakukan kehendak-Nya. Kehendak Tuhan sangat jelas 
  bahwa Kabar Keselamatan harus disampaikan ke ujung-ujung bumi. Ada 
  beberapa hal yang umumnya menghalangi dan menghambat kita untuk 
  menjalankan pelayanan misi:

  1. Sindrom Minoritas
     Sindrom minoritas mungkin sekali dirasakan oleh orang-orang
     percaya yang tinggal di tengah-tengah mayoritas orang yang belum
     mengenal Tuhan, sehingga sudah menjadi hal yang lumrah bila kita
     tidak punya nyali untuk menyuarakan kebenaran firman Allah.
     Selain itu, hidup dalam kemampuan ekonomi yang terbatas di      
     tengah-tengah komunitas masyarakat yang rentan terhadap gejolak 
     sosial, juga dapat menjadi alasan orang percaya untuk 
     mengesampingkan perhatiannya dari tugas misi gereja. Hal ini 
     adalah gejala yang wajar secara manusiawi, tetapi dalam pandangan 
     Alkitab, itu bukan suatu alasan bagi kita untuk tidak menjadi 
     saksi Tuhan.

  2. "Inward-Looking vs Outward-Looking"
     Krisis membuat seseorang harus bergulat untuk memertahankan
     hidup, karenanya kecenderungan untuk memandang kebutuhan diri
     sendiri menjadi besar sehingga kita tidak sempat lagi memandang
     ke luar dan melihat kebutuhan orang lain karena terlalu sibuk
     memandang ke dalam. Dalam kemitraan atau "kerja sama", kita juga
     cenderung mencari peluang; "Apa yang bisa kuterima?" dan bukannya
     "Apa yang bisa kuberikan?", 3. "Church/Christian-Oriented"
     Pada umumnya, orang percaya berpikir bahwa melayani Tuhan berarti
     melayani orang-orang percaya, melayani untuk kalangan sendiri.
     Persiapan dalam studi formal teologi juga lebih menitikberatkan
     persiapan untuk hamba-hamba Tuhan yang akan melayani orang-orang
     Kristen. Di satu sisi, gereja-gereja memang membutuhkan 
     pendidikan Kristen yang memadai. Karena itu, amatlah penting
     untuk menyiapkan para pemimpin yang terdidik dengan baik. Di sisi
     lain, kita cenderung lebih berfokus "ke dalam". Pelayanan
     kristiani kita hampir seluruhnya di dalam gereja dan hanya
     melayani orang-orang Kristen saja. Perhatian kita seluruhnya
     terserap hanya untuk memikirkan gereja kita. Sangat sedikit
     gereja yang memerhatikan pekerjaan misi yang perhatiannya
     ditujukan pada dunia di luar tembok gereja.

  4. "Problem-Oriented vs Program-Oriented"  
     Orang yang hanya terpaku memandang masalah disebut orang yang 
     "problem-oriented". Orang yang demikian akan selalu melihat 
     kesulitan dalam melakukan segala sesuatu. Sebaliknya, orang yang 
     bisa melihat dengan jernih akan mampu memilah-milah hal yang 
     memang harus diselesaikan dengan hal yang sebenarnya tidak perlu 
     dipermasalahkan. Implementasi misi di lapangan membutuhkan 
     program yang tepat dan mengenai sasaran. Untuk itu, dibutuhkan 
     orang-orang yang sanggup berkonsentrasi untuk memikirkan 
     program-program dan terobosan-terobosan kreatif dalam pekerjaan 
     misi. Orang yang melulu terpaku dengan masalahnya tidak cocok 
     untuk hal itu. Kalau seseorang hanya terpaku kepada 
     permasalahannya, ia tidak akan punya waktu untuk memikirkan 
     pekerjaan misi, bahkan setidaknya mendoakan pekerjaan misi. 
     Orang-orang yang sanggup menghadapi dan mengatasi masalah mereka 
     akan memunyai waktu untuk memikirkan kebutuhan orang lain. Kita 
     lebih memerlukan orang-orang yang mampu berkonsentrasi memikirkan 
     program-program daripada masalah-masalah. Orang yang demikian 
     disebut orang yang "program-oriented".

  5. "Success-Oriented"  
     Kesuksesan menjadi tolok ukur berhasil tidaknya suatu pelayanan. 
     "Tuaian" atau "menuai" menjadi kata emas dan target dalam 
     perlombaan pengumpulan hasil. Walaupun hal ini tidak salah, namun 
     kita perlu mengindahkan proses, peran para pendahulu kita, dan 
     etika dalam pelayanan bersama sebagai Tubuh Kristus. Ingatlah 
     satu prinsip berikut: "Karena itu yang penting bukanlah yang 
     menanam atau menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan" 
     (1 Korintus 3:7). Kita tidak boleh lupa bahwa tidak ada tuaian 
     tanpa ada yang menanam. Menuai adalah pekerjaan akhir yang 
     mengembirakan dari proses suatu tanaman karena menuai dalam 
     konteks pelayanan misi berarti mendapatkan hasil berupa 
     pertobatan jiwa-jiwa dan banyak pujian sebagai "hamba Tuhan yang 
     dipakai-Nya". Kita sering lupa bahwa ada orang-orang sebelum kita 
     yang sudah lebih dulu berjerih lelah, namun tidak berkesempatan 
     melihat hasilnya. Ketika kita berhasil, itu tak lepas dari peran 
     orang-orang lain sebelum kita yang telah bekerja keras merintis 
     atau membuka jalan sehingga kita sekarang dapat menuai hasilnya.

  Misi tidak hanya menuai, tapi juga menabur dan menyirami. Semuanya 
  memunyai bagiannya masing-masing. Semuanya penting. Ingatlah firman 
  Tuhan yang mengatakan bahwa penabur dan penuai sama-sama menerima 
  upahnya. Bersedialah juga untuk mengambil peran, baik yang sukar 
  maupun yang mudah.

  Dirangkum dari:
  A. Tucker, Ruth. "Misi Kesehatan: Malaikat-Malaikat Penuh Belas 
    Kasih". Dalam http://misi.sabda.org/misi_kesehatan%3A_malaikat-malaikat_penuh_belas_kasih
  A. Tucker, Ruth. "Misionaris Terbang Melintasi Hutan". Dalam 
    http://misi.sabda.org/misionaris_terbang_melintasi_hutan
  Hidayat S.Th., Paul. "Kendala dalam Pelayanan". Dalam 
    http://misi.sabda.org/kendala_dalam_pelayanan
  Oeniyati, Yulia. "Melayani Wanita Adalah Kunci Mengembangkan 
    Masyarakat". Dalam http://misi.sabda.org/melayani_wanita_adalah_kunci_mengembangkan_masyarakat
  Selan, Dr. Ruth F.. "Peranan Khusus Kaum Wanita dalam Penginjilan".
    Dalam http://misi.sabda.org/peranan_khusus_kaum_wanita_dalam_penginjilan
  Surjantoro, Bagus. "Hakikat Gereja: Gereja Ada Dari Misi Dan Untuk 
    Misi". Dalam http://misi.sabda.org/hakikat_gereja%3A_gereja_ada_dari_misi_dan_untuk_misi
  Surjantoro, Bagus. "Penghalang-Penghalang Untuk Bermisi". Dalam 
    http://misi.sabda.org/penghalang-penghalang_untuk_bermisi
  Surjantoro, Bagus. "Bagaimana Terlibat dalam Pekerjaan Misi". Dalam
    http://misi.sabda.org/node/1911
  Surjantoro, Bagus. "Pentingnya Misi di Hati Allah". Dalam 
    http://misi.sabda.org/pentingnya_misi_di_hati_allah
  Warren, Rick. "Diciptakan untuk Sebuah Misi". Dalam
    http://misi.sabda.org/diciptakan_untuk_sebuah_misi
  Yamamori, Tetsunao. "Keberhasilan Melayani Mereka Yang 
    Berkekurangan". Dalam http://misi.sabda.org/keberhasilan_melayani_mereka_yang_berkekurangan
  _______. "Misi bagi Para Pelaut". Dalam 
    http://misi.sabda.org/misi_bagi_para_pelaut

______________________________________________________________________
DARI REDAKSI e-JEMMi

                 TERIMA KASIH UNTUK PARA MITRA e-JEMMi

  Sebuah anugerah jika sampai saat ini kita masih dapat melayani Dia
  bersama-sama. Pada ulang tahun e-JEMMi yang kesebelas ini, kami,
  Pimpinan dan Staf Redaksi e-JEMMi, mengucapkan terima kasih kepada
  para mitra e-JEMMi yang selama ini telah bergandeng tangan melayani
  bersama kami. Mari terus maju melayani Tuhan kita.

  1. PD Timotius, atas kiriman pokok doanya.
  2. Yayasan KARTIDAYA, untuk kiriman buletinnya yang sangat
     memberkati.
  3. Yayasan Terang Lintas Budaya, untuk buletin misi yang sangat
     memberkati
  4. Voice of the Martyrs ("KDP"), untuk informasi misi baik dari
     dalam dan luar negeri yang sedang terjadi saat ini.
  5. Yayasan Open Doors Indonesia, untuk kiriman pokok doa misi.
  6. TCI (Transformation Connection Indonesia), untuk kiriman 
     informasi seputar pelayanan yang dilakukan oleh yayasan-yayasan 
     Kristen yang memberkati Indonesia.
  7. Para Pembaca e-JEMMi, Anda juga adalah mitra kami yang terus
     bersama bergandengan tangan mendukung pekerjaan Tuhan dalam
     pelayanan misi.

  Harapan kami, semoga kerja sama ini tetap terjalin dengan baik dan
  kita semakin dimampukan oleh-Nya untuk melayani bersama-sama.

  Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati pelayanan kita semua.

  Redaksi e-JEMMi

______________________________________________________________________
UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN

Pengantar:
  Redaksi juga menerima surat ucapan selamat ulang tahun dari pimpinan
  redaksi publikasi-publikasi YLSA. Terima kasih banyak untuk
  perhatian dan doanya.

                     SELAMAT ULANG TAHUN e-JEMMi!

From: Davida Welni Dana -- Pimred e-Bina Anak <binaanak(at)sabda.org>
  >Selamat atas pelayanan melalui e-JEMMi yang telah memasuki tahun 
  >ke-11. Doa saya, kiranya melalui e-JEMMi, semakin banyak yang 
  >mengerti, memaknai, dan turut terlibat dalam pelayan misi. Biarlah 
  >pula semakin banyak yang melihat bahwa ladang sudah menguning siap 
  >untuk dituai. Kiranya Redaksi e-JEMMi diberikan hikmat dari Tuhan 
  >dalam mengerjakan pekerjaan-Nya ini.

From: Yohanna Prita Amelia -- Pimred ICW <icw(at)sabda.org>
  >Selamat ultah untuk e-JEMMi yang ke-11, kiranya e-JEMMi terus
  >menjadi jurnal misi yang membuka cakrawala orang Kristen tentang
  >hakikat dan pentingnya pelayanan misi, khususnya di Indonesia.
  >Amien.

From: Christiana Ratri -- Pimred e-Konsel <konsel(at)sabda.org>
  >Selamat ulang tahun e-JEMMi yang ke-11, semoga edisi-edisi
  >mendatang semakin menolong pembacanya untuk mengetahui perkembangan
  >dan informasi seputar dunia misi dan dapat membangun iman kita
  >kepada Tuhan.

From: Dian Pradana -- Pimred e-Leadership <leadership(at)sabda.org>
  >Mereka yang tidak bisa terlibat secara langsung di lapangan dalam
  >sebuah pelayanan misi, hanya bisa mendukung pelayanan misi melalui
  >dana dan, yang terpenting, doa. Sedangkan untuk mendukung suatu
  >pelayanan misi, kita harus tahu apa dan bagaimana pelayanan misi.
  >Adalah penting untuk kita tahu kebutuhan mereka agar dukungan kita,
  >baik itu doa maupun dana, tepat sasaran. Karena itu, saya bersyukur
  >e-JEMMi hadir membawa informasi kebutuhan pelayanan misi dari
  >seluruh dunia agar kita dapat mendukung mereka sesuai dengan apa
  >yang mereka butuhkan. Selamat ulang tahun yang ke-11 e-JEMMi,
  >jangan pernah lelah membantu kesuksesan pelayanan misi di seluruh
  >dunia.

From: Kristina Dwi L. -- Pimred Bio-Kristi <biokristi(at)sabda.org>
  >Pelayanan di ladang misi membuka mata kita bersama, bahwa ada
  >ladang yang masih harus terus dikerjakan. Publikasi e-JEMMi di
  >usianya yang ke-11 mengukir sejarah sendiri untuk merekam dan
  >memberikan sumber bahan pendukung bagi para pekerja di ladang misi
  >dan pelayanan lainnya. Selamat ulang tahun untuk publikasi e-JEMMi,
  >terus nyalakan apimu. Tuhan Yesus memberkati pelayanan tim redaksi
  >yang menyiapkan segala informasi penting tiap minggunya. Tuhan
  >Yesus memberkati.

______________________________________________________________________
SURAT ANDA

Pengantar:
  Redaksi sangat berterima kasih untuk kiriman surat-surat yang
  sangat memberikan dorongan semangat. Biarlah pekerjaan misi yang
  Tuhan percayakan kepada kita masing-masing membuahkan kemuliaan bagi
  nama Tuhan.

  From: Fredna JM Robot <fredna_robot(at)>
  >Terima kasih untuk adanya e-Misi ini, karena dengan demikian saya
  >diasah untuk mampu mengerti lebih dalam lagi mengenai firman Tuhan.
  >Terima kasih, menambah wawasan saya dalam bahan mengajar di bidang
  >keperawatan. Seperti Caring dilihat dari sisi firman Tuhan. Terima
  >kasih, kita semua semakin diberkati dalam TUHAN YESUS.

  From: vero <cute_vero4(at)>
  >Thank`s buat e-misi, buat info-infonya yang menambah iman dan
  >semangat saya .... Buat seluruh umat Kristen: "KEEP OUR FAITH!"
  >THX

  From: Fredna JM Robot <fredna_robot(at)>
  >Terpujilah Tuhan Yesus, karena kita semua sehat adanya. Dan terima
  >kasih atas respons dari kunjungan saya ke situs e-Misi. Sebagaimana
  >tawaran untuk mendaftar, saya sangat setuju dan berkeinginan untuk
  >mendaftar. Karena untuk sharing dan bisa menambah pengetahuan bagi
  >saya. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati.

  From: vernando <lumbantoruan16(at)>
  >Terima kasih untuk infonya, saat ini saya belum berlangganan 
  >e-JEMMi. Jika boleh saya mau berlangganan.

  From: Mariani Rohdearta <marianirohdearta(at)>
  >Saya mohon up dated topik-topik doa misi dikirim ke email saya
  >untuk menjadi bahan topik doa di gereja saya.

  From: Mariani Rohdearta <marianirohdearta(at)>
  >Terimakasih Ibu Novi buat respons dan kerja samanya. Trims buat
  >kiriman artikel dan pokok doa misinya.

______________________________________________________________________
STOP PRESS

            BARU! KUMPULAN BAHAN NATAL DI NATAL.SABDA.ORG

  Berikut ini adalah berita gembira bagi Anda yang sedang membutuhkan
  bahan-bahan seputar Natal berbahasa Indonesia! Yayasan Lembaga
  SABDA (YLSA) telah meluncurkan situs "natal.sabda.org" yang berisi
  kumpulan berbagai jenis bahan-bahan Natal yang berguna untuk Anda
  simak. Bahan-bahan tersebut, di antaranya adalah Renungan Natal,
  Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Diskusi Natal, Drama Natal,
  Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi
  Buku Natal, Review Situs Natal, e-Cards Natal, Gambar/Desain Natal
  dan Lagu Natal.

  Situs "natal.sabda.org" juga telah dirancang sebagai situs 
  interaktif, di mana pengunjung dapat mendaftarkan diri untuk 
  berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog, 
  memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada rekan 
  pengunjung lain.

  Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs "natal.sabda.org".
  Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan Kristus ke dunia
  2000 tahun yang lalu ini dengan menjadi berkat bagi kemuliaan 
  nama-Nya.

  ==> http://natal.sabda.org/

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org