Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/41

e-JEMMi edisi No. 41 Vol. 11/2008 (14-10-2008)

Berdoa Kepada Allah

 


______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI: Berdoa Kepada Allah
REFERENSI MISI: Seputar Doa (1)
SUMBER MISI: The International Day of Prayer for the Persecuted Church 
             (IDOP)
KESAKSIAN MISI: Sebuah Keputusan untuk Tetap Tinggal             
DOA BAGI MISI DUNIA: Ethiopia, Haiti
DOA BAGI INDONESIA: Habitat for Humanity

______________________________________________________________________

        A LIFE GIVEN FULLY TO GOD BECOMES A GOD FILLED LIFE
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,
  
  Seperti sudah kami informasikan di edisi e-JEMMi minggu lalu bahwa 
  dalam rangka menyambut International Day of Prayer (IDOP) yang akan 
  dirayakan tanggal 9 -- 16 November 2008, edisi e-JEMMi bulan Oktober 
  ini didedikasikan khusus untuk membahas tentang doa agar kita dapat 
  mempersiapkan diri mengikuti acara doa bersama itu dengan baik.
  
  Bagi sebagian besar orang Kristen, "doa" bukanlah sesuatu yang baru. 
  Namun, sangat disayangkan sebagian besar orang percaya sebenarnya 
  tidak tahu bagaimana berdoa dengan benar dan penuh kuasa. Nah, 
  sajian artikel minggu ini kiranya dapat menolong kita untuk belajar 
  lebih banyak tentang doa supaya kehidupan doa kita semakin berkenan 
  kepada Tuhan.
  
  Sajian Kesaksian Misi juga kami harapkan dapat menolong kita semua 
  memfokuskan diri pada saudara-saudara seiman kita yang saat ini 
  sedang mengalami aniaya dan membutuhkan dukungan doa kita. Selamat 
  berdoa.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi, 
  Novita Yuniarti
  
______________________________________________________________________ 
 
                 PUSH = PRAY UNTIL SOMETHING HAPPENS
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI   

                         BERDOA KEPADA ALLAH

  Bagaimana kita dapat memiliki doa yang berkuasa?
  
  Kisah Para Rasul 12:5 menerangkan tentang doa kepada Allah yang 
  berkemenangan dan doa yang mengakibatkan perkara-perkara besar 
  terjadi. "Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat 
  dengan tekun mendoakannya kepada Allah." Perhatikan perkataan 
  "kepada Allah". Doa yang berkuasa adalah "doa yang ditujukan kepada 
  Allah".

  Tetapi ada sebagian orang yang berkata, "Bukankah semua doa itu 
  tertuju kepada Allah?"

  Tidak! Banyak doa, baik doa yang dilakukan bersama-sama maupun 
  perseorangan, tidak ditujukan kepada Allah. Doa yang tertuju kepada 
  Allah adalah doa yang dilakukan dengan mendekatkan hati kita kepada 
  Allah sehingga kita memiliki keyakinan bahwa Allah mendengar doa 
  kita. Dalam berdoa, kebanyakan dari kita hanya sedikit mengingat 
  tentang Allah. Pikiran kita penuh dengan segala sesuatu yang kita 
  butuhkan, bahkan pikiran kita mengembara ke tempat lain. Dalam doa 
  semacam ini, tidak akan ada kuasa. Tetapi jika kita sungguh-sungguh 
  masuk hadirat Allah dan berjumpa muka dengan muka dengan Dia di 
  dalam doa, dan sungguh-sungguh mencari kehendak-Nya, maka doa kita 
  mendapat kuasa. 

  Jadi jika kita mau berdoa dengan benar, hal utama yang harus kita 
  lakukan adalah apakah kita sungguh-sungguh menyerahkan diri kita 
  untuk menghadap hadirat-Nya. Sebelum mengajukan permohonan kepada 
  Allah, kita harus datang kepada-Nya dengan sikap hati yang benar, 
  percaya bahwa Ia mendengar permohonan kita, dan akan memberikan apa 
  yang kita perlukan. Hal ini hanya terjadi dengan pertolongan Roh 
  Kudus. Karena itu kita harus meminta pertolongan Roh Kudus untuk 
  masuk hadirat Allah, dan jangan tergesa-gesa sebelum Ia membawa kita 
  masuk dalam hadirat Tuhan.
  
  Pada suatu malam, ada seorang pemuda Kristen yang bersemangat untuk 
  mengikuti doa bersama yang sedang kami adakan. Sebelum berdoa, saya 
  mengatakan kepada orang-orang yang mengikuti persekutuan doa 
  tersebut agar mereka sungguh-sungguh ketika sedang berdoa, 
  sungguh-sungguh merasakan hadirat Tuhan, dan pikiran mereka hanya 
  tertuju kepada Tuhan. Beberapa hari kemudian, saya bertemu dengan 
  pemuda tersebut dan ia berkata bahwa pengalamam doa malam itu 
  merupakan hal yang sama sekali baru baginya. Jika kita ingin berdoa 
  dengan benar, maka perkataan ini harus tertanam di hati kita, yaitu 
  "tertuju kepada Allah".
  
  Rahasia kedua doa yang berkuasa terdapat dalam ayat yang sama (Kisah 
  Para Rasul 12:5), yaitu "dengan tekun". Dalam bahasa Gerika, 
  kata-kata itu mengandung arti yang menggambarkan hati yang penuh 
  pengharapan kepada Tuhan. "Semangat yang tak kunjung padam" mungkin 
  adalah peribahasa yang paling mendekati arti kata bahasa Gerika itu. 
  Perkataan ini juga digunakan Tuhan Yesus dalam Lukas 22:44: "Ia 
  sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya 
  menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." 
  
  Dalam Ibrani 5:7, dikatakan bahwa "dalam hidup-Nya sebagai manusia, 
  Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan 
  keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan 
  karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan". Dalam Roma 15:30, Rasul 
  Paulus mengatakan, "Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih 
  Roh, aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul 
  bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku." Kata 
  "bergumul" di sini artinya sama dengan "berkelahi" atau "bergulat", 
  seperti dalam pertandingan olahraga. Dengan perkataan lain, doa yang 
  berkemenangan adalah doa di mana kita mencurahkan segenap jiwa kita 
  dan dengan pengharapan yang penuh kepada Allah. Banyak doa kita yang 
  tidak berkuasa karena hati kita tidak tertuju kepada Dia. Kita 
  datang ke hadirat Allah dengan sejumlah permohonan, lalu cepat-cepat 
  pergi meninggalkan hadirat-Nya.
  
  Sering kali kita tidak bisa menjawab jika seseorang bertanya kepada 
  kita untuk apa kita berdoa selama satu jam. Kita tidak dapat 
  berharap kepada Tuhan agar Ia memberi perhatian lebih untuk menjawab 
  doa-doa kita jika kita tidak menyerahkan hati kita sepenuhnya 
  kepada-Nya. 
  
  Akhir-akhir ini, kita banyak mendengar tentang ketenteraman iman 
  dari orang-orang percaya, tetapi kita jarang mendengar tentang 
  pergumulan iman mereka di dalam doa. Ada juga yang mengira bahwa 
  iman mereka sudah sampai pada tingkat tertentu. Hal-hal tersebut 
  disebabkan karena mereka tidak pernah mengetahui tentang menggumuli 
  sesuatu di dalam doa. Jika kita belajar menghadap hadirat Tuhan 
  dengan penuh pengharapan, kita akan mengenal kuasa-Nya dalam doa 
  yang tidak banyak diketahui oleh sebagian besar orang percaya.
  
  Bagaimana kita dapat mencapai ketekunan dan kesungguhan dalam doa? 
  Bukan dengan kekuatan kita sendiri kita dapat mencapai hal itu. Cara 
  yang sebenarnya dijelaskan dalam Roma 8:26, "Demikian juga Roh 
  membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana 
  sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada 
  Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." Jika kita hanya 
  mengandalkan kekuatan kita, ini adalah usaha yang sia-sia. Ketekunan 
  yang dikerjakan di dalam kita melalui Roh Kuduslah yang membuat kita 
  berkenan di hadapan Allah. Sekali lagi, apabila kita ingin berdoa 
  kepada Tuhan, kita harus meminta pimpinan Roh kudus untuk mengajari 
  dan memampukan kita dalam berdoa.
  
  Inilah yang menyebabkan kita perlu melakukan doa puasa. Dalam Daniel 
  9:3, kita melihat bagaimana cara Daniel datang menghadap hadirat 
  Tuhan. "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa 
  dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu." 
  Ada orang yang berpikir bahwa puasa tidak berlaku bagi orang 
  Kristen, apalagi pada zaman sekarang. Tetapi jika kita membaca Kisah 
  Para Rasul 13:2-3, kita mendapati bahwa puasa dilakukan oleh 
  orang-orang percaya pada zaman rasul-rasul.
  
  Kalau kita mau berdoa dengan kuasa, kita harus berdoa dengan 
  berpuasa. Hal ini tentu saja tidak berarti bahwa kita harus berpuasa 
  tiap kali kita berdoa. Tetapi ada saat-saat tertentu dalam kehidupan 
  kita -- keadaan yang genting dalam pekerjaan, orang yang hendak 
  undur dari Tuhan -- kita harus mendoakannya dengan segenap hati 
  kepada Tuhan. Dalam doa yang seperti ini, ada kuasa yang luar biasa. 
  Untuk mengatasi masa-masa sukar di dalam kehidupan kita, maka kita 
  harus berdoa disertai dengan berpuasa. Kita tidak dapat menghadap 
  hadirat Allah dengan sikap hati yang angkuh, yang hanya mementingkan 
  dan menyenangkan diri sendiri. Saat kita datang ke hadirat Tuhan, 
  maka kita harus menanggalkan segala beban yang berpusat pada 
  kepentingan diri sendiri agar kita dapat masuk ke hadirat Tuhan dan 
  menerima berkat yang telah Ia sediakan.

  Rahasia ketiga dari doa yang berkuasa yang juga dijelaskan dalam 
  Kisah Para Rasul 12:5 adalah "doa jemaat Allah". Ada kuasa yang 
  berlimpah-limpah pada saat kita bersekutu bersama orang percaya di 
  dalam doa. Allah berkenan kepada persekutan anak-anak-Nya dan Ia 
  berusaha menjelaskan hal ini dengan bermacam-macam cara, karena itu 
  ia memberi berkat yang istimewa kepada persekutuan doa. Dalam Matius 
  18:19 dikatakan, "Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari 
  padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka 
  itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga." Akan tetapi ayat 
  ini tidak menerangkan jika dua orang sehati meminta, tetapi jika dua 
  orang sehati di dalam meminta hal yang akan dipintanya. Dua orang 
  bisa jadi sehati dalam meminta sesuatu, tetapi tidak benar-benar 
  sehati di dalam sesuatu hal yang dipintanya. Seseorang bisa jadi 
  meminta hal tersebut karena ia menginginkannya, yang seorang lagi 
  boleh jadi meminta hal itu untuk menyukakan hati temannya. Tetapi di 
  mana ada persekutuan yang benar, di mana ada Roh Allah yang 
  mendatangkan kesatuan di antara dua orang beriman di dalam doa 
  tentang sesuatu yang boleh diminta kepada Allah, atau di mana Roh 
  Allah menaruh beban yang sama di dalam dua hati, maka di dalam 
  doa-doa semacam itu, ada kuasa penuh yang tidak ada tandingannya. 

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Bagaimana Kita Patut Berdoa
  Penulis: R. A. Torrey
  Penerjemah: R. G. Johannes
  Penerbit: Christian Literature Crusade, Surabaya
  Halaman: 22 -- 28                      
  
______________________________________________________________________ 
REFERENSI MISI

                          SEPUTAR DOA (1)

  Silakan mengakses alamat-alamat URL di bawah ini untuk mendapatkan
  artikel-artikel seputar topik doa.

  1. Doa Dan Gereja Teraniaya
  ==> http://misi.sabda.org/doa_dan_gereja_teraniaya
  
  2. Doa -- Pusat Kekuatan Misi
  ==> http://misi.sabda.org/doa--pusat_kekuatan_misi
  
  3. Gerakan Doa Dunia
  ==> http://misi.sabda.org/gerakan_doa_dunia
  
  4. Doa
  ==> http://misi.sabda.org/doa 
  
  5. Supremasi Tuhan Dalam Misi Melalui Doa
  ==> http://misi.sabda.org/supremasi_tuhan_dalam_misi_melalui_doa
  
  6. Roh Kudus dan Doa
  ==> http://misi.sabda.org/roh_kudus_dan_doa
  
  7. Apakah Menara Doa Kota?
  ==> http://misi.sabda.org/apakah_menara_doa_kota
  
  8. Doa: Melawan Status Quo
  ==> http://misi.sabda.org/doa_melawan_status_quo
 
  9. Arti Penting Dari Belajar Berdoa
  ==> http://misi.sabda.org/arti_penting_dari_belajar_berdoa
 
  10. Merebut Kota di Korea
  ==> http://misi.sabda.org/merebut_kota_di_korea
  
  11. Berdoa Untuk Mereka yang Belum Terjangkau
  ==> http://misi.sabda.org/berdoa_untuk_mereka_yang_belum_terjangkau

  12. Hal-Hal Besar Terjadi Ketika Anak-Anak Berdoa
  ==> http://misi.sabda.org/hal_hal_besar_terjadi_ketika_anak_anak_berdoa
  
  13. Mengajar Anak-Anak Berdoa
  ==> http://misi.sabda.org/mengajar_anak_anak_berdoa

______________________________________________________________________  
SUMBER MISI

THE INTERNATIONAL DAY OF PRAYER FOR THE PERSECUTED CHURCH (IDOP)
==> http://www.persecutedchurch.org/

  IDOP mulai berjalan pada tahun 1966 berkat usaha World Evangelical 
  Fellowship (WEF) yang bekerja sama dengan beragam denominasi dan 
  organisasi Kristen lainnya. Dari kelompok inti yang terdiri dari 
  kira-kira tujuh ribu gereja, IDOP bertumbuh menjadi sebuah acara 
  hari doa terbesar di antara sejenisnya di dunia. Fokus utamanya 
  adalah untuk membangkitkan doa dan tindakan dari semua orang percaya 
  demi kepentingan komunitas orang-orang percaya yang teraniaya. 
  Selain itu juga untuk mendorong semua orang percaya berdoa bagi 
  jiwa-jiwa para penganiaya, bangsa-bangsa yang mendukung 
  penganiayaan, dan orang-orang yang mengabaikan tindakan tersebut. 
  Selama pelayanannya, IDOP telah menuai banyak hasil, antara lain [1] 
  lebih dari seratus ribu gereja AS diperkirakan telah bergabung di 
  IDOP; [2] orang-orang Kristen di 130 negara ingat akan saudara-
  saudara mereka yang teraniaya; [3] gereja-gereja Kristen semakin 
  sadar akan penganiayaan yang banyak terjadi, dan mulai bersatu dalam 
  doa untuk mendukung sesama orang percaya; [4] publisitas yang 
  semakin luas tentang masalah penganiayaan terhadap orang Kristen, 
  baik di media Kristen maupun sekuler; dan banyak lainnya. 
  
  Kunjungi alamat situs IDOP di atas untuk mengetahui bagaimana Anda 
  dapat ikut serta dalam acara IDOP yang akan diadakan secara serempak 
  di seluruh dunia pada tanggal 9 -- 16 November 2008, dan untuk 
  berdoa bagi saudara-saudara kita yang sedang menderita aniaya.
  
______________________________________________________________________  
KESAKSIAN MISI

                 SEBUAH KEPUTUSAN UNTUK TETAP TINGGAL

  Mereka datang tanpa peringatan, tidak dari mana-mana.

  Penginjil To Dinh Trung sedang mengayuh sepedanya melintasi jalanan 
  berdebu yang berbatu-batu di Vietnam Utara. Lubang-lubang di 
  jalanan menyita perhatiannya sepenuhnya. Tiba-tiba ia dikelilingi 
  oleh sekelompok petugas polisi komunis yang menariknya jatuh dari 
  sepedanya dan mulai memukulinya. Mereka membuat penginjil ini 
  menjadi bahan tertawaan di hadapan kerumunan orang-orang desa, 
  merekam semuanya dalam video. Akhirnya, ia dibawa ke penjara dan 
  ditahan di sana tanpa sebuah sidang.

  Trung telah berkeliling ribuan mil dengan sepedanya sementara 
  melayani suku K`Ho. Lusinan penduduk desa K`Ho telah menjadi 
  orang-orang Kristen setelah Trung mengunjungi mereka di rumah-rumah 
  mereka. Tetapi K`Ho adalah salah satu dari enam puluh suku di 
  Vietnam yang telah dilarang keras oleh pemerintah untuk diinjili 
  orang Kristen. Tetap saja, ada sekelompok orang percaya yang terus 
  bertambah jumlahnya membaktikan diri mereka untuk membawa Kabar Baik 
  Injil "keluar perkemahan", di mana tidak ada gereja resmi yang 
  berdiri. Beberapa di antara mereka adalah guru sekolah, tapi 
  kebanyakan dari mereka adalah petani beras atau nelayan. Semuanya 
  dianiaya oleh pemerintah komunis.

  Trung berada di penjara selama enam bulan sebelum persidangannya. Ia 
  melihat hal ini sebagai kesempatan ilahi untuk berkhotbah kepada 
  mereka yang masih terhilang di penjara. Apa lagi yang dapat 
  dilakukan oleh komunis terhadapnya? Ia sudah berada di dalam 
  penjara! Melalui usaha-usaha penginjilannya, banyak yang telah 
  datang kepada Kristus di penjara di dekat Quang Ngai.

  Sementara itu, orang-orang Kristen di seluruh dunia menjadi siaga 
  akan situasi Trung. Banyak yang berdoa dan menulis surat demi 
  keadaannya. Karena tekanan yang diberikan kepada penguasa-penguasa 
  di Vietnam, Trung ditawari pembebasan dini. Masalah satu-satunya: 
  Penginjil itu belum siap untuk pergi! Ia merasakan panggilan Allah 
  untuk tetap tinggal di penjara dan menggembalakan kawanan 
  domba-dombanya yang baru percaya. Trung menolak pembebasan dininya 
  dan memilih untuk menghabiskan seluruh masa penjaranya.

  Trung mendapatkan dorongan yang amat besar ketika ia mendengar 
  mengenai banyaknya surat yang ditulis oleh orang-orang atas namanya. 
  Ia tahu bahwa ia dipanggil untuk menjadi penginjil di Vietnam --
  yang merupakan pekerjaan yang amat berbahaya. Doa-doa dan 
  surat-surat memberikan kepadanya kekuatan untuk terus menjadi saksi 
  terhadap rekan-rekan sepenjaranya bagi Kerajaan Allah.

  "Aku tidak peduli akan kehidupanku sendiri. Hal yang paling 
  penting adalah bahwa aku menyelesaikan pelayananku, pekerjaan yang 
  diberikan oleh Tuhan Yesus kepadaku -- untuk memberitakan Kabar 
  Baik kepada orang-orang mengenai anugerah keselamatan dari Allah."

    "Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku 
    dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang 
    ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian 
    tentang Injil kasih karunia Allah." (Kisah Para Rasul 20:24)

  Diambil dan disunting seperlunya dari: 
  Judul buku: Jesus Freaks
  Penyusun: Toby McKeehan dan Mark Heimermann
  Penerbit: Cipta Olah Pustaka, 1995
  Halaman: 190 -- 191 

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

E T H I O P I A
  FS adalah seorang ibu dari sembilan orang anak yang sedang jatuh 
  sakit. Dua bulan kemudian, dia ditemukan sudah tak bernyawa oleh 
  ibunya yang datang untuk menengoknya. Kesedihan yang mendalam 
  dirasakan oleh seluruh warga desa Alelu setelah kematian FS 
  diketahui oleh teman-teman dan kerabatnya.

  Berita tentang FS tersebut didengar oleh seorang misionaris Kristen 
  yang bernama WB yang tinggal di daerah tersebut. Dengan begitu 
  meyakinkan, dia mengatakan Tuhan memberinya sebuah hari 
  penyelamatan, yaitu bahwa Tuhan akan membangkitkan orang mati. WB 
  akhirnya mencari jenazah wanita itu. Masyarakat non-Kristen pun 
  berkerumun saat WB mendoakan jasad FS yang tertutup kain. Mereka 
  bertanya, "Mengapa orang ini mendoakan mayat?"

  WB kemudian menghubungkannya dengan kejadian selanjutnya. "Aku 
  percaya Tuhan akan bekerja melaluiku. Aku berdoa seperti Petrus 
  berdoa. `FS, bangunlah. Aku memintamu dalam nama Tuhan. Hiduplah.` 
  Saat saya mengucapkan `FS, bangunlah dalam nama Yesus`, lalu FS 
  duduk di tempat tidurnya."

  Kejadian itu terjadi dua belas jam setelah FS meninggal. "Tiba-tiba 
  saya melihat diri saya sendiri ke dalam tubuh saya," jelas FS. "Saya 
  duduk di kasur dan bertanya, `Ada apa ini? Apa yang terjadi?`" Semua 
  orang tercengang. Beberapa orang berkata, "Seorang Pantekosta dapat 
  memanggil kembali roh orang yang sudah mati kembali ke tubuhnya? 
  Jika hal ini benar, kita semua akan menjadi Kristen," seru mereka. 
  Saat FS, seorang wanita yang telah bertobat, mengalami kematian, ia 
  mendapatkan penglihatan yang begitu jelas tentang surga, demikianlah 
  yang ia ceritakan dalam video rekaman CBN. Teman-teman dan kerabat 
  FS berkata kepada FS dan WB, "Tuhanmu benar-benar berkuasa." 
  (t/Setyo)
  Diterjemahkan dari: 
  Nama buletin: Body Life, Edisi April 2008, Volume 26, No. 4 
  Nama kolom: World Christian Report 
  Judul asli artikel: Woman Raised from the Dead
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 3 dan 4
  Pokok doa:
  * Tuhan memberi kuasa kepada setiap orang percaya untuk melakukan 
    perkara-perkara yang besar. Berdoalah agar setiap orang percaya 
    memiliki keberanian untuk bersaksi dan mendemonstrasikan kuasa 
    Tuhan di dunia ini. 
  * Berdoa untuk FS, agar ia semakin bertumbuh di dalam Tuhan dan 
    dapat menjadi saluran berkat bagi keluarga dan orang-orang di 
    daerahnya. Doakan juga agar melalui peristiwa ini, semakin banyak 
    orang yang diperdamaikan dengan Kristus dan rindu untuk menjadi
    pengikut Kristus.
    
H A I T I
  Naiknya harga pangan yang tak terkendali dan kelangkaan bahan pokok 
  membuat warga Haiti yang hidup dengan penghasilan di bawah dua dolar 
  Amerika per hari membuat perencanaan pengeluaran yang sehemat 
  mungkin untuk menyiasati ancaman kelaparan. Wanita hamil di Haiti 
  mulai membuat kue-kue kering yang dibuat dari tanah liat yang bisa 
  dimakan sebagai antiasam dan sumber kalsium. Namun mengonsumsi kue 
  ini secara terus-menerus akan mengakibatkan kekurangan gizi, 
  gangguan usus, dan efek berbahaya lainnya, khususnya bagi ibu-ibu 
  hamil. Bright Hope International akan mengirimkan sampel kue tanah 
  tersebut untuk mendapatkan sumbangan dalam bentuk bantuan makanan 
  dan modal untuk memulai perkebunan sayur-sayuran kecil. Misi ini 
  telah bekerja sama dengan gereja-gereja lokal secara internasional 
  selama empat puluh tahun untuk membawa kasih Kristus ke 
  daerah-daerah yang memprihatinkan. Melalui kerja samanya dengan 23 
  gereja di Pignon, Haiti, mereka telah mengidentifikasi 
  keluarga-keluarga yang paling membutuhkan di komunitas tersebut. 
  (t/Setyo)    
  Diterjemahkan dari: 
  Nama buletin: Body Life, Edisi Mei 2008, Volume 26, No. 5
  Nama kolom: World Christian Report 
  Judul asli artikel: Surviving on "Dirt Cookies" 
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 3
  Pokok doa:
  * Banyak sekali masyarakat di Haiti yang hidup di bawah garis 
    kemiskinan. Berdoalah bagi saudara kita di Haiti, supaya Tuhan 
    memelihara kehidupan mereka, baik secara jasmani dan rohani, agar
    mereka kuat menjalani kehidupan yang sangat memprihatinkan ini.
  * Dukunglah dalam doa usaha Bright Hope International yang 
    bekerja sama dengan berbagai gereja lokal di Haiti. Kiranya usaha 
    untuk mencari pertolongan guna memerbaiki keadaan ekonomi 
    keluarga-keluarga miskin di Haiti diberkati Tuhan.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                        HABITAT FOR HUMANITY
  
  Habitat for Humanity didirikan tahun 1976 oleh Millard dan Linda 
  Fuller dengan visi dunia di mana setiap orang memiliki tempat 
  tinggal yang layak. Saat ini, Habitat for Humanity sudah membangun 
  lebih dari 250.000 rumah di seluruh dunia. 
  
  Di Indonesia sendiri, Habitat for Humanity didirikan pada tahun 1997 
  dengan tujuan mengakhiri ketunawismaan dan perumahan kumuh dengan 
  membangun rumah sederhana, layak huni, aman, dan terjangkau. Habitat 
  for Humanity saat ini sudah membangun 11.500 rumah di Aceh, Batam, 
  Yogyakarta, Surabaya, Manado, dan Jakarta.
  
  Sepanjang tahun 2009, Habitat for Humanity membutuhkan 320 tenaga 
  sukarela untuk membangun 13.491 rumah, termasuk di NTT dan Bali. 
  Pelayanan Habitat for Humanity sangat menantang dan kelihatan sangat 
  membutuhkan biaya besar. Namun dengan menggunakan tenaga sukarela, 
  harga rumah akan jauh lebih murah.
  
  Sumber: Buletin Transformation Connection Indonesia, Edisi VII,
          September 2008

  POKOK DOA:
  
  1. Doakan kerinduan Habitat for Humanity untuk dapat menyediakan 
     perumahan layak huni bagi orang-orang yang membutuhkan tempat 
     tinggal. Kiranya Tuhan memberkati dan mencukupkan setiap 
     keperluan yang dibutuhkan.

  2. Doakan agar ada banyak gereja maupun anggota jemaat yang tergerak 
     untuk menjadi tenaga sukarela Habitat for Humanity yang bersedia 
     membantu membangun perumahan layak huni ini. Doakan agar para 
     tenaga sukarela ini juga mampu mendemonstrasikan kasih Allah yang 
     luar biasa kepada masyarakat penerima bantuan.

  3. Mengucap syukur untuk Habitat for Humanity yang telah memenuhi
     panggilan Tuhan untuk melayani kaum miskin, termasuk yang 
     melayani di Indonesia. Doakan agar Tuhan terus menyertai setiap 
     pelayanan mereka.
     
  4. Bersyukur untuk 11.500 rumah yang telah dibangun oleh Habitat for 
     Humanity di berbagai tempat di Indonesia. Kiranya rumah-rumah itu 
     dapat menjadi kesaksian akan kasih Tuhan bagi orang-orang yang 
     berharap kepada-Nya.

______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memerbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak 
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan 
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org