Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2008/40

e-JEMMi edisi No. 40 Vol. 11/2008 (9-10-2008)

International Day of Prayer for the Persecuted Church (IDOP)

 


______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI 1: Selamat Datang di IDOP 2008
ARTIKEL MISI 2: Jemaat Berdoa
REFERENSI MISI: Seputar International Day of Prayer for the Persecuted 
                Church (IDOP)
SUMBER MISI: Ghana Christian Mission
KESAKSIAN MISI: Asia Tenggara: Orang-Orang Kristen Hmong
DOA BAGI MISI DUNIA: India, Rwanda
DOA BAGI INDONESIA: Krisis Ekonomi Global
STOP PRESS: International Day of Prayer for the Persecuted Church  
            (IDOP)

______________________________________________________________________

   OUTSIDE GOD`S WILL IS NO TRUE SUCCESS, IN GOD`S WILL NO FAILURE
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Shalom,

  Dalam rangka menyambut International Day of Prayer for the 
  Persecuted Church (IDOP) yang akan diselenggarakan pada tanggal 
  9 -- 16 November 2008, maka pada bulan Oktober ini, e-JEMMi   
  didedikasikan untuk mempersiapkan Pembaca ambil bagian dalam acara 
  ini dengan mengangkat tema tentang "doa". IDOP ini akan 
  diselengarakan secara serentak di seluruh belahan dunia dengan acara 
  doa bersama, terkhusus untuk gereja dan individu yang teraniaya di 
  seluruh dunia. Untuk mengawali, edisi e-JEMMi minggu ini memuat 
  kutipan kata sambutan yang disampaikan oleh Johan Candelin, 
  Koordinator Global IDOP. Silakan disimak.

  Selain itu, sepanjang bulan Oktober ini, Redaksi e-JEMMi telah 
  mempersiapkan artikel-artikel bertemakan doa. Harapan kami melalui 
  artikel-artikel ini, Pembaca e-JEMMi, khususnya para pendoa syafaat, 
  dapat dipersiapkan untuk ikut ambil bagian dalam IDOP. Dengan 
  memahami arti dan makna doa sesuai dengan pengajaran Alkitab, maka 
  kami percaya kita semua akan semakin digerakkan untuk memiliki 
  kesehatian berdoa bagi saudara-saudari seiman yang sedang mengalami 
  penganiayaan demi Kristus.

  Selamat berdoa.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Novita Yuniarti

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 1

  Pengantar:
  Berikut ini adalah kutipan kata sambutan (welcome letter) yang 
  ditulis oleh Johan Candelin, Koordinator Global IDOP, yang diambil 
  dari situs IDOP < http://www.idop.org/index.html >

                     SELAMAT DATANG DI IDOP 2008

  Anda tidak sendiri ...

  Ada sebuah kisah singkat yang luar biasa di Afrika. Penduduk desa di 
  daerah miskin memutuskan untuk membangun sebuah rumah sakit, namun 
  mereka benar-benar tidak memiliki dana untuk membiayainya. Karena 
  itu, seorang bocah laki-laki memutuskan untuk melakukan sesuatu. 
  Barang yang ia miliki hanyalah beberapa bolpoin. Maka ia mulai 
  mendatangi rumah-rumah dan meminta pemilik rumah membeli bolpoin 
  untuk mendukung proyek pembangunan itu. Seorang wanita berkata 
  kepadanya, "Ini pekerjaan yang terlalu besar untukmu, Nak!" Lalu 
  bocah itu tersenyum dan berkata, "Oh, tapi aku tidak sendirian! 
  Adikku juga sedang menjual bolpoin di seberang jalan."

  Banyak saudara-saudari seiman di lebih dari enam puluh negara di 
  dunia yang saat ini tidak memiliki kebebasan penuh untuk mengakui 
  Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Contohnya saja: saat Anda 
  membaca tulisan ini, ada sekitar dua ribu orang Kristen yang sedang 
  dipenjara di Eritrea dan ribuan lainnya di India kehilangan tempat 
  tinggal akibat tindakan untuk menentang Kristus. Lebih dari seratus 
  juta orang Kristen menghadapi pemfitnahan, diskriminasi, dan 
  penganiayaan karena mereka ingin menjadi pengikut Yesus Kristus. Dan 
  mereka semua ini adalah saudara-saudari seiman kita! Mereka mudah 
  sekali merasa sendiri dan kesepian -- di hutan, di tempat 
  persembunyian, atau di penjara.

  Melalui kesempatan ini, saya ingin menyambut Anda di International 
  Day of Prayer for the Persecuted Church (IDOP) -- Hari Doa 
  Internasional bagi Gereja Teraniaya -- dan menantang Anda untuk 
  melakukan apa pun yang dapat Anda lakukan untuk kita dapat 
  bersama-sama mengirimkan sebuah sinyal yang kuat pada   
  saudara-saudari seiman kita dengan mengatakan: KALIAN TIDAK 
  SENDIRIAN! Mari secara figuratif "menjual bolpoin di seberang jalan" 
  sehingga mereka dapat benar-benar merasa bahwa mereka tidak 
  sendirian.

  Saya percaya bahwa Tuhan telah melengkapi kita untuk suatu 
  kebersamaan di saat-saat seperti ini, dan sekaranglah saatnya untuk 
  menyatakan kasih kita. Anda bisa melakukannya dengan berdoa, 
  mencetak bahan-bahan pokok doa dan membagikannya di gereja Anda, 
  atau dengan memberi bantuan keuangan kepada organisasi yang Anda 
  percayai.

  Banyak orang Kristen teraniaya yang memberitahu saya bahwa mereka 
  dapat merasakan orang-orang di seluruh dunia berdoa bagi mereka saat 
  mereka berada di penjara. Sekaranglah saatnya untuk membentuk 
  kelompok doa terbesar di dunia dengan lebih dari seratus negara yang 
  terlibat. Namun ingatlah bahwa kita tidak hanya berdoa UNTUK gereja 
  teraniaya saja, namun juga berdoa BERSAMA gereja teraniaya pada 
  bulan November nanti. Banyak berkat tercurah atas kita semua saat 
  kita bersatu dalam doa untuk memuliakan nama Yesus yang agung.

  Selamat berpartisipasi di IDOP 2008!

  Tuhan memberkati.

  Johan Candelin
  Koordinator Global, IDOP
  (t/Dian)
  
______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI 2

                           JEMAAT BERDOA

  A. Berdoa, Hal yang Wajar di dalam Kehidupan Jemaat

  Berdoa dilakukan semua orang beragama. Berdoa adalah hal yang paling 
  umum di dalam kehidupan jemaat. Namun, tidak dapat disangkal bahwa 
  semakin banyak juga pertanyaan diajukan sekitar hal berdoa itu. 
  Orang bertanya: Mengapa sebenarnya kita berdoa? Apa yang kita 
  lakukan apabila kita berdoa? Apa gunanya kita berdoa? Kepada siapa 
  kita berdoa? Benarkah berdoa itu berbicara dengan Allah? Tidakkah 
  kita berbicara sendiri dalam doa? Dan masih banyak lagi pertanyaan 
  yang dikemukakan orang. Kadang-kadang sekadar bertanya-tanya saja, 
  tetapi tidak jarang pula ada orang yang bertanya dengan 
  sungguh-sungguh. Dan semua pertanyaan yang dikemukakan dengan 
  sungguh-sungguh dan dengan jujur, selalu meminta jawaban.

  Di sini, kita tidak bermaksud menjawab semua pertanyaan itu. Kita 
  hanya bermaksud menguraikan doa yang didoakan jemaat. Orang di dalam 
  jemaat tidak berdoa karena berdoa itu masuk akal. Orang berdoa 
  karena berdoa itu wajar.

  Di dalam jemaat, orang berdoa karena hal itu wajar. Bagi jemaat 
  Tuhan, manusia tidak hidup sendiri. Manusia hidup dengan Tuhan dan 
  dengan sesamanya di dunia ini. Oleh karena itu, adalah hal yang 
  paling wajar apabila jemaat, dalam perjalanan hidupnya di dunia ini, 
  berdoa kepada Tuhan, berdoa bersama jemaat, berdoa untuk semua 
  orang, dan berdoa bagi keselamatan dunia. Tidak pernah manusia 
  dibiarkan sendiri menjalani hidup ini. Ada Tuhan yang menyertai 
  hidup kita di dunia ini. Itulah kepercayaan jemaat. Itulah dasar 
  hidup jemaat. Dan itulah pokok pengharapan jemaat. Kita tidak 
  sendiri di dalam hidup ini. Oleh karena itu, wajarlah kita berdoa 
  dalam perjalanan hidup kita.

  Di dalam jemaat, pengertian diri seperti ini mungkin lebih sering 
  diungkapkan dengan bahasa Alkitab: Allahlah yang menciptakan dunia 
  dengan segala isinya, memeliharanya dengan setia dan tidak 
  meninggalkan pekerjaan tangan-Nya (Mazmur 124:8, 138:8). Allah 
  membuat manusia yang sangat kecil di alam semesta ini "hampir sama 
  seperti Allah" (Mazmur 8:6), "menurut gambar Allah" (Kejadian 1). Di 
  antara segala ciptaan yang ada, manusialah yang dapat diajak bicara 
  oleh Allah. Allah berbicara dan manusia menjawab. Di dalam ikatan 
  itulah manusia itu ada di dunia ini. Dan dosa manusia adalah bahwa 
  ia mau melepaskan dirinya dari Allah dan tidak mau bertanggung jawab 
  kepada Allah. Dosa manusia inilah yang mencelakakan dirinya dan 
  menyeret seluruh ciptaan ke dalam kecelakaan itu.

  Dengan pengertian diri manusia seperti itulah, jemaat hidup, 
  bekerja, dan berdoa. Di dalam Alkitab, umat Allah selalu hidup 
  dengan berdoa kepada Allah. Dan semua anggota umat Allah berdoa, 
  bukan hanya orang-orang tertentu saja, seperti para imam, 
  pemuka-pemuka agama, dan raja. Dan Allah disebut "Yang mendengarkan 
  doa" (Mazmur 65:3). Berdoa merupakan hal yang wajar di dalam 
  kehidupan jemaat.

  Dalam rangka kewajaran berdoa inilah, dapat dikatakan bahwa sama 
  sekali tidak diperlukan suatu kepandaian berdoa. Semua anggota 
  jemaat berdoa. Bahkan apabila kita tidak tahu bagaimana kita harus 
  berdoa, Roh Allah membantu kita berdoa (Roma 8:26). Namun di dalam 
  kehidupan jemaat, kita dapat dibantu oleh doa-doa orang lain, yaitu 
  doa-doa yang terhimpun dalam Alkitab (Kitab Mazmur, misalnya) maupun 
  di dalam buku-buku doa jemaat. Tetapi yang terpenting ialah bahwa 
  kita berdoa dengan wajar di dalam perjalanan hidup kita bersama 
  Tuhan. Seperti anak yang berjalan bersama bapa dan ibunya.

  B. Berdoa Bukanlah Suatu Kegiatan yang Berdiri Sendiri

  Apabila kita membicarakan doa sebagai suatu pokok tersendiri, maka 
  harus kita ingat bahwa sesungguhnya berdoa itu tidak berdiri sendiri 
  di dalam kehidupan ini. Berdoa itu selalu berkaitan dan 
  berkelanjutan dalam hidup ini. Seperti sudah dikemukakan, kita 
  menjalani hidup ini tidak sendiri. Kita berjalan bersama Tuhan. Kita 
  bergaul dengan Tuhan sepanjang hidup kita. Dan dalam pergaulan 
  dengan Tuhan di tengah kenyataan hidup kita itulah, kita berdoa. 
  Bahkan kita berdoa senantiasa (1 Tesalonika 5:17). Ada orang yang 
  melihat seluruh kehidupan beriman itu sebagai satu kesatuan hidup 
  berdoa. Berdoa itu berkelanjutan di dalam kehidupan ini.

  Setelah kita sadari hal berdoa yang berkelanjutan di dalam kehidupan 
  ini, dapatlah kita katakan sekarang bahwa kendatipun demikian, kita 
  dapat membedakan berdoa itu dalam rangka kehidupan beriman. Dan kita 
  mengambil waktu khusus untuk berdoa. Kita juga mengadakan kebaktian 
  doa dan masa doa di dalam kehidupan jemaat. Kita dapat pula 
  membicarakan hal berdoa itu secara khusus, seperti yang kita lakukan 
  di sini.

  Apa yang penting kita perhatikan apabila kita berdoa? Ada orang yang 
  setiap kali berdoa, langsung mulai mengemukakan segala permintaannya 
  dan kebutuhannya kepada Tuhan. Di dalam keadaan yang sangat 
  mendesak, dapat kita bayangkan hal seperti itu terjadi. Tetapi 
  apabila setiap kali kita berdoa, kita berdoa seperti itu, maka kita 
  harus bertanya: "Tidakkah dalam hal itu kita hanya hidup untuk diri 
  kita sendiri, memikirkan diri sendiri saja, juga apabila kita 
  berdoa?" Dan doa seperti itu sangat mungkin adalah percakapan diri 
  kita sendiri.

  Hendaknya disadari selalu bahwa apabila kita berdoa, kita berhadapan 
  dengan Tuhan. Tuhan berbicara kepada kita dan kita berbicara kepada 
  Tuhan. Sering kita tidak membiarkan Tuhan berbicara kepada kita 
  apabila kita berdoa. Kita saja yang terus berbicara dan akhirnya 
  kita berbicara sendiri. Barangkali inilah yang pertama-tama harus 
  kita perhatikan apabila berdoa. Apabila kita berdoa, baiklah kita 
  menantikan Tuhan berbicara kepada kita dan baiklah kita memerhatikan 
  Tuhan lebih dulu.

  Suasana dan lingkungan sering kali dapat membantu kita dalam hal 
  ini. Sayangnya gereja-gereja Protestan pada umumnya tidak menunjang 
  orang berdoa dengan menantikan Tuhan dan memerhatikan Tuhan seperti 
  itu. Oleh karena itu, orang suka berdoa di kapel. Kapel adalah 
  tempat beribadah yang mendorong kita berdoa dengan tenang. Di dalam 
  kapel itu, suasana ikut menyadarkan kita bahwa kita menghadap Tuhan. 
  Kita didorong untuk menantikan dan mendengarkan Tuhan. Kita akan 
  membiarkan Tuhan memimpin kita dalam doa kita. Kita seperti 
  diharuskan mendoakan orang lain, mendoakan pekerjaan Tuhan, 
  mendoakan hal-hal yang penting bagi Tuhan, hal-hal yang lebih 
  penting daripada keinginan hati kita sendiri. Dalam doa seperti ini, 
  kita akan tumbuh keluar dari diri kita sendiri, menjadi orang 
  beriman yang lebih dewasa, lebih bertanggung jawab untuk kehidupan 
  bersama, dan juga menjadi lebih berperikemanusiaan.

  Menyadari itu semua, tidaklah berlebihan untuk memisahkan waktu 
  untuk berdoa di dalam kehidupan kita sehari-hari. Orang yang berdoa 
  akan menjadi lebih manusiawi. Dan kemanusiawian itulah yang 
  diperlukan dalam kehidupan bersama. Kemanusiawian itu menyegarkan 
  dan menyehatkan kehidupan bersama. Waktu pagi sebelum mengerjakan 
  segala pekerjaan kita sehari dan waktu malam setelah kita 
  menyelesaikan pekerjaan kita adalah waktu yang baik untuk berdoa. 
  Dan kita ingat bahwa sama sekali tidak diperlukan kepandaian khusus 
  untuk berdoa. Dengan berdoa setiap hari, kita berjalan dengan Tuhan 
  di dalam hidup kita di dunia ini.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Jemaat Berdoa
  Penulis: Liem Khiem Yang
  Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1997
  Halaman: 4 -- 10

______________________________________________________________________
REFERENSI MISI

    SEPUTAR INTERNATIONAL DAY OF PRAYER FOR THE PERSECUTED CHURCH
                               (IDOP)

  Setiap tahun, e-JEMMi selalu ikut mendukung kegiatan International
  Day of Prayer for the Persecuted Church (IDOP). Karena itu, telah
  ada banyak informasi tentang IDOP yang dimuat di e-JEMMi pada
  tahun-tahun yang lalu. Silakan mengakses alamat-alamat berikut
  untuk mendapatkan informasi lengkap tentang IDOP:

  1. Sekilas Tentang Idop (International Day Of Prayer For The
     Persecuted Church)
  ==> http://misi.sabda.org/sekilas_tentang_idop_international_day

  2. International Day Of Prayer (IDOP)
  ==> http://misi.sabda.org/international_day_of_prayer_idop

  3. Persecuted Church
  ==> http://misi.sabda.org/persecuted_church

  4. The International Day Of Prayer For The Persecuted Church
  ==> http://misi.sabda.org/the_international

  Tersedia juga referensi situs IDOP internasional yang dapat Anda
  akses untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang IDOP:

  ==> http://www.idop.org

  Catatan:
  Untuk informasi tentang IDOP 2008 Indonesia, silakan menyimak kolom
  Stop Press.

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

GHANA CHRISTIAN MISSION
==> http://ghanachristianmission.com/
  Ghana Christian Mission merupakan sebuah organisasi kemanusiaan yang 
  bertujuan untuk menyebarkan Injil Yesus Kristus melalui perkataan 
  dan tindakan. Dibekali dengan pernyataan misi yang di antaranya 
  adalah meyakini Trinitas Allah dan bahwa Yesus adalah satu-satunya 
  Anak Allah yang mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia, GCM 
  memiliki tiga tujuan spesifik yang berusaha diwujudkan melalui 
  pelayanan-pelayanannya, yakni [1] menyebarkan kekristenan di Ghana, 
  Afrika Barat, [2] menginjili dalam nama Yesus Kristus serta merintis 
  dan membangun gereja-gereja kota, dan [3] membantu pelayanan dan 
  penginjil Ghana agar semakin efektif dalam melayani di bidang 
  kesehatan, pendidikan, pertanian, dan industri. Kunjungi situsnya 
  untuk Anda dapat mengenal lebih dekat bentuk pelayanan yang mereka 
  lakukan dan bagaimana Anda dapat membantu.

______________________________________________________________________
KESAKSIAN MISI

              ASIA TENGGARA: ORANG-ORANG KRISTEN HMONG

  "Mereka menusuk mulut satu orang Kristen dengan pisau yang panjang
  dan menuangkan air mendidih ke dalam mulut orang lain yang ditemukan
  memiliki Alkitab. Satu keluarga ditenggelamkan."

  Orang Kristen suku Hmong di Asia Tenggara setuju untuk memberikan 
  kesaksian dengan memakai videotape. Mereka ingin menguatkan 
  orang-orang Kristen di dunia Barat.

  Salah satu orang Kristen Hmong bersaksi: "Penguasa Komunis merasa 
  terancam karena banyak orang Hmong menjadi Kristen. Mereka mencoba 
  memaksa kami untuk kembali menyembah roh-roh jahat."

  "Polisi lokal melarang kami menjadi Kristen. Mereka mengancam akan 
  memasukkan kami ke dalam penjara dan bahkan membunuh kami," seorang 
  wanita menambahkan. "Tapi jika kami harus mati bagi Kristus, kami 
  mau."

  Orang-orang percaya ini bahkan mengambil risiko dengan memberitakan 
  kepada dunia bahwa mereka tetap tegar dalam menghadapi penganiayaan. 
  Suku Hmong adalah suku terbesar di Vietnam, dan pertumbuhan 
  kekristenan terbesar terjadi di sana. Suku ini juga mengalami 
  penganiayaan terburuk. Banyak dari mereka yang lari mengungsi ke 
  negara tetangga.

  Seorang wanita yang lain berkata, "Saya bersyukur kepada Tuhan 
  karena kami bisa tetap kuat. Saya percaya bahwa penganiayaan ini 
  hanyalah ujian bagi iman kami kepada Kristus. Penganiayaan ini 
  membuahkan kekayaan sejati. Penganiayaan ini membuahkan perak dan 
  emas. Berdoalah agar kami dapat tetap setia hingga pada akhirnya."

  Diambil dari:
  Judul buku: Devosi Total
  Penulis: Tim The Voice of the Martyrs
  Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Surabaya 2005
  Halaman: 212

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

I N D I A
  "Gereja di India Timur Laut telah mengirim beberapa misionaris ke 
  Burma, Kamboja, Nepal, dan Bangladesh. Kami juga memiliki lebih dari 
  120 misionaris nasional yang melayani di daerah-daerah belum 
  terjangkau yang ada di India," tutur MP (dari Bible for the World, 
  pada sebuah pertemuan tahunan gereja mereka di Manipur, India).

  Seorang biarawati yang belum lama ini bertobat, juga menghadiri 
  ibadah yang diadakan selama tiga hari tersebut. "Astaga, mereka 
  begitu bersemangat mendengarkan firman Tuhan yang disampaikan kepada 
  mereka secara pribadi maupun dalam ibadah umum. Tuhan menggunakan 
  firman-Nya yang hidup untuk mengubah dan mentransformasi kehidupan 
  manusia," katanya.

  Kegiatan lain yang sama pentingnya adalah penampilan paduan suara 
  misi dari Chipura. "Dalam Konggres Lausanne yang diadakan Billy 
  Graham tahun 1974, Chipura dinyatakan sebagai salah satu daerah yang 
  paling sedikit menerima penginjilan di seluruh dunia. Setelah 
  konggres tersebut, kami mengirim beberapa misionaris pribumi ke 
  daerah tersebut. Puji Tuhan, saat ini Chipura tidak lagi menjadi 
  salah satu daerah yang paling sedikit menerima penginjilan. M 
  menambahkan, "Mereka sangat antusias. Benar-benar terjadi kegemparan 
  dan kegerakan yang luar biasa yang terus berlangsung selama beberapa 
  waktu di Chipura." (t/Setyo)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, Edisi Mei 2008, Volume 26, No. 5
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Church Grows in Unreached Areas
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 1
  Pokok doa:
  * Mengucap syukur kepada Tuhan yang mencurahkan pengurapan, 
    kekuatan, dan penghiburan kepada setiap orang percaya di India, 
    sehingga umat Kristen dapat kembali bergairah untuk melayani serta
    bertumbuh di dalam pengenalan yang benar akan Tuhan.
  * Mohon dukungan doa untuk hamba-hamba Tuhan yang berada di ladang
    misi, supaya iman mereka tetap bersemangat dalam memberitakan
    berita keselamatan bagi orang-orang di sekitarnya.
  * Doakan setiap gereja Tuhan di India, agar setiap gereja-Nya dapat
    melayani kebutuhan setiap jemaat yang haus dan lapar akan 
    firman-Nya, dan biarlah setiap gereja juga tergerak untuk 
    menjangkau mereka yang berada di luar tembok gereja.

R W A N D A
  Proyek lintas agama dalam rangka menyediaan pipa air bersih di
  wilayah Rwanda bagian timur merupakan cara praktis untuk membayar
  ganti rugi terhadap kaum radikal di Afrika Timur yang dahulu
  dipinggirkan oleh orang Kristen, kata Uskup Besar Anglikan, EK.

  "Kami (orang Kristen) melihatnya sebagai satu cara untuk mengatakan, 
  `Kami minta maaf,`" kata K berkaitan dengan proyek air di Gatore, 
  bagian timur wilayah Kirehe, Rwanda. Rencana tersebut sudah 
  dilaksanakan tanggal 19 Maret oleh Pendeta IN, Sekjen Lutheran World 
  Federation dan Presiden Inter-Faith Action for Peace di Afrika.

  "Proyek ini tidak hanya bertujuan menyalurkan air kepada orang-orang 
  yang kekurangan air," tutur SYB, Imam Besar Provinsi Rwanda bagian 
  timur. "Proyek ini menjadi contoh suatu bentuk kerja sama antaragama 
  yang harmonis demi pembangunan kepada seluruh orang Afrika dan 
  seluruh dunia."

  "Kita tidak bisa keluar dan berbicara tentang rekonsiliasi jika kita
  sendiri masih saling bertentangan," imbuh K.

  Dari 9,9 juta jiwa warga Rwanda, kurang lebih 4,6% -- 15% di 
  antaranya beragama mayoritas. Namun, banyak laporan yang menunjukkan 
  peningkatan jumlah penganut mayoritas dalam beberapa tahun setelah 
  genosida. (t/Setyo)
  Diterjemahkan dari:
  Nama buletin: Body Life, Edisi Mei 2008, Volume 26, No. 5
  Nama kolom: World Christian Report
  Judul asli artikel: Christians Use Water Project to Reconcile with 
  		      Muslim
  Penerbit: 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
  Halaman: 3
  Pokok doa:
  * Berdoalah bagi saudara seiman kita yang tinggal di Rwanda agar
    mereka bisa menjadi pembawa damai di tengah-tengah masyarakat yang
    mayoritas belum mengenal Yesus.
  * Berdoalah supaya Tuhan mencurahkan hujan pertobatan atas Rwanda.
    Doakan juga untuk kerukunan umat beragama di Rwanda yang saat ini
    sedang diupayakan, agar pihak-pihak yang tengah bertikai dapat
    saling memaafkan dan mengasihi.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                        KRISIS EKONOMI GLOBAL

  Beberapa minggu terakhir ini, dunia dikejutkan dengan terjadinya 
  krisis keuangan di Amerika yang dimulai dari krisis kredit 
  perumahan, yang kemudian disusul dengan krisis ekonomi yang lebih 
  luas. Krisis ini telah menjalar ke seluruh dunia, terutama Eropa dan 
  Asia Pasifik, yang dikuatirkan akan merambat ke negara-negara Asia, 
  seperti Indonesia, mengingat bahwa Amerika adalah negara besar yang 
  memiliki pengaruh besar dalam keuangan dunia. Anjloknya nilai saham 
  dan moneter sangat menguatirkan banyak pihak, karena ini bisa 
  menjadi tanda kejatuhan sistem ekonomi dunia secara menyeluruh. 
  Berita tentang ditutupnya kegiatan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 
  hari Rabu siang, 8 Oktober 2008, semakin menyurutkan harapan bahwa 
  krisis ini tidak akan memberi dampak luas di Indonesia. Mari kita 
  berdoa bagi keadaan krisis ekonomi global ini.

  Sumber: berita TV, koran, dan internet

  POKOK DOA:

  1. Tuhan adalah Tuhan yang Mahakuasa yang mengontrol dunia. Mari
     kita mohon agar Tuhan menguatkan iman kita untuk terus bergantung
     pada Dia saja.

  2. Berdoa agar Tuhan memberi hikmat bijaksana kepada para pemimpin,
     termasuk Presiden SBY, agar dapat mengatasi dan melewati krisis
     ini dengan baik.

  3. Doakanlah anak-anak Tuhan yang memiliki kepentingan dalam 
     perdagangan dunia, kiranya mereka tidak menjadi panik dan putus
     asa. Biarlah mereka melapangkan dada untuk menyerahkan hidup dan
     harta mereka dalam tangan Tuhan.

  4. Berdoa agar krisis ekonomi global ini menjadi pelajaran bagi 
     anak-anak Tuhan bahwa harta mereka yang paling berharga adalah 
     jiwa yang telah diselamatkan oleh darah Tuhan Yesus Kristus.

______________________________________________________________________
STOP PRESS

     INTERNATIONAL DAY OF PRAYER FOR THE PERSECUTED CHURCH (IDOP)

  Pada bulan kegiatan IDOP, gereja-gereja dan umat Kristen di seluruh 
  dunia berdoa bersama bagi gereja Tuhan yang teraniaya. Tahun ini, 
  kegiatan IDOP akan dilaksanakan secara serempak pada tanggal 9 -- 16 
  November 2008.

  Kami mengajak Anda, para gembala sidang, pengajar, pemimpin, kaum 
  muda, pendoa syafaat, dan semua orang percaya untuk dapat bergabung 
  dalam acara doa bersama ini. Dapatkan pula IDOP KIT untuk membantu 
  Anda berdoa dan menyusun acara IDOP di gereja, sekolah, atau 
  persekutuan doa Anda. Informasi lebih lanjut tentang acara IDOP di 
  Indonesia, dapat menghubungi:

  Open Doors Indonesia
  E-mail: < indonesia(at)od.org >

______________________________________________________________________
Anda diizinkan mengcopy/memerbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
(untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Novita Yuniarti, Yulia Oeniyati, dan Dian Pradana
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2008 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaksi: < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi: http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi: http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA: http://www.ylsa.org/
Situs SABDA Katalog: http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org