Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2007/39

e-JEMMi edisi No. 39 Vol. 10/2007 (25-9-2007)

Brunei

                                          September 2007, Vol.10 No.39
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
PROFIL BANGSA      : Orang Bajau di Pesisir Barat Brunei
ARTIKEL MISI       : Pendidikan Teologia Online - PESTA
KESAKSIAN MISI     : Peserta Kursus PESTA
DOA BAGI MISI DUNIA: India, Internasional
DOA BAGI INDONESIA : Pelayanan PESTA

______________________________________________________________________

            THE BIBLE IS OUR ONLY CERTAINTY FOR THIS LIFE
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam sejahtera,

  Edisi e-JEMMi akhir bulan September 2007 ini akan menyajikan profil
  bangsa Brunei. Masih sedikit sekali orang Brunei yang pernah
  mendengar atau mengenal kasih Kristus. Juga belum banyak anak-anak
  Tuhan yang memberikan hidupnya untuk melayani orang-orang Brunei.
  Karena itu, inilah waktu yang tepat bagi kita semua untuk terlibat
  dalam pelayanan doa bagi Brunei; agar berita Injil menjangkau
  mereka.

  Selain itu, kami juga masih ingin membuka wawasan Anda dengan
  melihat pelayanan kreatif melalui media internet secara lebih luas.
  Oleh karena itu, kami hadirkan topik yang berkenaan dengan pelayanan
  pendidikan teologia online, PESTA, yang didirikan oleh Yayasan
  Lembaga SABDA (YLSA). Kiranya empat buah topik pelayanan internet
  yang sudah kami bahas bulan ini dapat menggugah Anda dengan
  kesadaran bahwa ladang pelayanan di dunia maya (cyber) sungguh
  terbuka lebar untuk digarap dan didoakan dengan sungguh-sungguh.

  Selamat menyimak.

  Pimpinan Redaksi e-JEMMi,
  Yulia Oeniyati

______________________________________________________________________
PROFIL BANGSA

                  ORANG BAJAU DI PESISIR BARAT BRUNEI
                  ===================================

  Siapakah mereka?
  ----------------
  West Coast Bajau dari Sabah, Malaysia adalah kelompok masyarakat
  yang terikat secara budaya dan bahasa. Mereka biasa dikenal dengan
  nama Bajau atau nama-nama lain (Badjaw, Badjao, Bajao, Bajo). Orang
  Bajau sering menyebut diri sendiri dengan Sama. Jumlah mereka
  diperkirakan sekitar 750.000 sampai 900.000 jiwa (Sather, 1997:2,5).
  Mereka tersebar di sepanjang pesisir dan pulau-pulau di Kepulauan
  Sulu, Kalimantan dan Indonesia bagian Timur. Orang Bajau dikenal
  sebagai masyarakat nomaden laut -- berdagang di laut dan tinggal di
  kapal. Namun demikian, sebagian besar orang Bajau sekarang tinggal
  menetap (Yap, 1995:2). Sebagian orang Bajau masih mencari
  penghasilan di laut, sedang yang lain sudah bertani.

  Di Sabah, terdapat dua kelompok masyarakat Bajau, West Coast Bajau
  dan East Coast Bajau. Orientasi pembagian daratan dan lautan dapat
  dengan mudah diamati dari dua kelompok masyarakat itu. West Coast
  Bajau tinggal di pedalaman yang tak terlalu terpencil di sepanjang
  pantai barat dan utara. Mereka sudah mahir bertani dan beternak.
  Sedangkan East Coast Bajau tinggal di sepanjang pantai timur
  Sabah, khususnya di Semporna. Mereka lebih banyak tinggal di laut.
  Perbedaan antara West dan East Coast Bajau adalah orientasi tempat
  tinggal mereka; daratan dan lautan. Sebuah tes sudah memastikan
  bahwa West Coast Bajau dan East Coast Bajau berbicara bahasa yang
  berbeda (Baker, 1984:110).

  Nenek moyang orang Bajau tidak dapat dipastikan. Dengan menggunakan
  data perbandingan bahasa, Pallesen (1985) mengemukakan sebuah
  "hipotesis penyebaran" berdasarkan lokasi penyebaran proto-Bajau di
  utara dan selatan dari lokasi dekat Mindanau, Filipina, ribuan tahun
  yang lalu. Pallesen memperhitungkan bahwa pada tahun 1100 M, orang
  Bajau sudah sampai Sulu bagian selatan dan pesisir timur laut
  Kalimantan (116 -- 123). Mitos asli orang Bajau menunjukkan bahwa
  mereka datang lebih awal di Kepulauan Sulu (Sather, 1997:17),
  waktunya diperkirakan sekitar akhir abad ke-14. Meskipun masa orang
  West Coast Bajau pertama kali tinggal di Kota Belud tidak dapat
  dipastikan, keberadaan mereka di sana sudah ditulis oleh Spencer St.
  John pada tahun 1850-an dan 1860-an (Yap, 1995:2).

  Seperti Apakah Kehidupan Mereka?
  --------------------------------
  Orang West Coast Bajau berbicara satu bahasa (Bajau) yang membawahi
  serangkaian dialek yang dapat saling dimengerti (Baker,
  1984:101,111). Dialek Bajau yang berbeda-beda itu juga berperan
  sebagai pengenal dari mana bahasa atau penuturnya berasal.

  Sekarang ini, orang West Coast Bajau tersebar di sepanjang daerah
  pesisir Sabah dari Kuala Penyu di barat daya sampai Terusan, timur
  Pitas. Mereka terutama tinggal di daerah Kota Belud, Kawang, Papar,
  Tuaran, Banggi, dan Puatan. Kabupaten Kota Belud, di daratan
  Tempasuk, di tengah Kota Kinabalu dan Kudat, merupakan daerah yang
  paling banyak ditinggali oleh masyarakat West Coast Bajau di Sabah.
  Kota Belud adalah jantung budaya masyarakat West Coast Bajau;
  beberapa menganggap Kota Belud sebagai kampung halaman orang Bajau.

  Jumlah orang West Coast Bajau sekitar 40.000 jiwa. Menurut sensus
  penduduk tahun 1991, Kota Belud memunyai populasi orang Bajau
  terbesar dengan jumlah populasi sekitar hampir 20.000.

  Pada skala lokal, paling tepat dikatakan jika unit organisasi sosial
  utama dalam masyarakat Bajau adalah rumah tangga, yang terdiri dari
  keluarga inti, yang jumlahnya kemudian sering bertambah, tergantung
  tahap perkembangan keluarga. Pertalian keluarga adalah hal penting
  dalam membentuk struktur rumah tangga dan berbagai bidang menurut
  wewenangnya, seperti warisan dan merawat orang tua, tapi rumah
  tangga Bajau lebih dikelola atas dasar pilihan tempat tinggal
  daripada peran keluarga yang sudah ditetapkan.

  Agama juga berperan besar dalam organisasi sosial. Untuk orang
  Bajau, menjadi orang Bajau berarti menjadi Muslim dan tidak ada yang
  namanya non-Muslim. Karena banyak aspek kehidupan desa Bajau,
  seperti ibadah Ramadhan dan Hari Raya Puasa yang sangat beraroma
  Islam, tidaklah sulit untuk memahami akan seperti apa pendatang baru
  dalam masyarakat Bajau. Sekali dia menjadi Islam, dia akan melebur
  dalam kehidupan masyarakat Bajau. Islam menjaring pengikutnya dalam
  sistem dan ritual kepercayaan adat, sekaligus menyertakan maksud dan
  tujuannya pada banyak kegiatan desa. Orang Bajau adalah orang yang
  individualistis dalam banyak hal, tapi identitas Islam yang ada di
  antara mereka menciptakan suatu ikatan yang kuat dalam hidup mereka.

  Apakah Agama Mereka?
  --------------------
  A. Apakah agama utama masyarakat Bajau?
  Sistem kepercayaan tradisional masyarakat West Coast Bajau
  sebenarnya adalah animisme; sejenis roh halus yang berinteraksi
  dengan manusia, baik secara positif maupun negatif. Contohnya,
  orang-orang takut untuk keluar malam sendirian karena kehadiran
  roh-roh orang mati atau roh halus yang mencari bayi atau mayat orang
  yang baru saja mati untuk dimakan. Kepercayaan tradisional
  berhubungan secara rumit dengan kepercayaan Islam (sistem
  kepercayaan yang mereka anut sekarang). Sebagian besar orang
  menganut baik kepercayaan tradisional maupun Islam, yang sulit untuk
  dipisahkan. Beragam kepercayaan takhayul dari zaman dulu masih
  memunyai tempat di kalangan masyarakat West Coast Bajau.

  B. Apakah sudah pernah ada pengaruh Kristen dalam masyarakatnya?
  1. Misionaris? Peneliti yang sudah tinggal dengan masyarakat West
     Coast Bajau selama bertahun-tahun mengatakan, "Setahuku tidak
     ada.", 2. Apakah ada Injil dalam bahasa yang mereka mengerti?
     Setahuku tidak ada Injil dalam bahasa Bajau, namun sejumlah
     orang West Coast Bajau yang agak berpendidikan, melek huruf
     (menurut beragam tingkat pendidikan), dapat menuturkan bahasa
     nasional, yaitu Bahasa Malayu. Injil sudah diterjemahkan ke
     dalam Bahasa Melayu dalam berbagai media, tapi tidak diketahui
     dengan jelas apakah media-media itu dapat dijangkau oleh orang
     West Coast Bajau.

  3. Apakah tersedia siaran radio Kristen?
     Tidak. Tentu saja tidak ada dalam bahasa Bajau, meskipun
     terdapat stasiun radio Bajau yang siaran selama beberapa jam
     setiap harinya.

  4. Apakah mereka sudah pernah melihat "Film Yesus"?
     "Film Yesus" belum diproduksi dalam bahasa Bajau, tapi sudah
     diproduksi dalam Bahasa Malayu. Tidak diketahui apakah orang West
     Coast Bajau sudah pernah melihat film yang dalam Bahasa Malayu
     atau belum. Mungkin sulit bagi mereka untuk bisa mendapatkan film
     seperti itu.

  5. Berapa orang West Coast Bajau yang Kristen?
     Terdapat sejumlah orang West Coast Bajau yang menjadi Kristen.
     Namun, seorang peneliti besar mengatakan bahwa dia hanya bertemu
     satu orang Bajau yang Kristen. Tidak ada seorang Kristen lain
     dalam masyarakat West Coast Bajau yang pernah ditemui peneliti
     itu. Tampaknya masyarakat Bajau tidak memberi kebebasan bagi
     seorang yang menjadi Kristen untuk mengamalkan kepercayaan mereka
     di desa mereka sendiri; beberapa sudah pindah ke daerah lain.

  Ada berapa banyak komunitas gereja Kristen di sana? Kelihatannya
  tidak ada. Namun, ada beberapa komunitas (kebanyakan SIB) yang
  terdiri dari kelompok etnis lain di daerah itu.

  Apakah Ada Usaha untuk Menjangkau Mereka?
  -----------------------------------------
  Beberapa orang Kristen lokal cukup mampu berbicara bahasa Bajau
  karena mereka tinggal dekat atau bekerja dengan orang West Coast
  Bajau. Namun, tidak ada usaha terorganisir untuk menjangkau
  masyarakat West Coast Bajau.

  Pokok-Pokok Doa
  ---------------
  1. Spiritual dan benteng-benteng lain.

     Rasa takut akan penyakit, kekeringan, atau penyakit lain di luar
     kendali manusia mendorong mereka untuk mencari jawaban dengan
     mengadakan upacara yang setidaknya bernuansa Islam (contohnya,
     pembacaan Quran). Masyarakat West Coast Bajau menghubungkan
     upacara tersebut dengan kekuatan spiritual atau perlindungan.
     Dipercaya bahwa jika agama Islam lebih banyak diajarkan dan
     diamalkan, semakin sedikit pula kekuatan-kekuatan jahat yang akan
     mengganggu mereka. Kepercayaan ini dapat dipandang sebagai
     benteng spiritual dalam masyarakat. Beranjak dari Islam berarti
     (dalam pikiran mereka) mengundang pengaruh jahat kembali ke desa
     mereka.

  2. Benteng lain adalah kepercayaan melakukan hal-hal yang baik
     (biasanya dikaitkan dengan agama Islam) agar Tuhan bermurah hati
     kepada mereka. Hal-hal baik itu di antaranya upacara sedekah atau
     zakat untuk memudahkan jalan seseorang menuju dunia berikutnya
     (atau untuk membantu anggota keluarga yang meninggal untuk
     mencapai dunia berikutnya). Mereka juga mengamalkan kewajiban
     agama, misalnya puasa selama bulan Ramadhan dan mengadakan doa
     harian yang terkait dengan hari besar dalam kalender Islam.

  3. Benteng lain adalah yang ada dalam pikiran orang West Coast
     Bajau; menjadi orang Bajau berarti menjadi Muslim. Jika orang
     Bajau menjadi Kristen, dia tidak akan lagi dianggap sebagai orang
     Bajau; perubahan menjadi Kristen menghilangkan identitasnya
     sebagai orang Bajau. Tidak hanya demikian, dalam budaya
     masyarakat West Coast Bajau, terdapat penekanan penting
     (khususnya di desa) pada kegiatan komunal, dan kegiatan ini
     sering melibatkan upacara yang terkait dengan agama Islam. Untuk
     orang yang menjadi Kristen, dia harus membayar harga yang
     sangat mahal karena tidak ikut serta dalam banyak upacara desa
     yang merupakan bagian penting dalam kehidupan sosial masyarakat
     Bajau.

  4. Benteng yang lain adalah rasa takut; ini berlaku bagi orang
     Kristen yang enggan menjangkau masyarakat West Coast Bajau
     karena takut ditolak oleh pemerintah. Sebenarnya sudah terjadi
     hubungan ekstensif antara orang Bajau dan mereka yang berasal
     dari kelompok etnis Kristen, di tempat kerja maupun di sekolah.
     Ada kesempatan untuk menempatkan saksi di tempat-tempat itu, tapi
     tidak pernah diketahui adanya penjangkauan yang jelas dan
     spesifik terhadap orang West Coast Bajau. Jika ada usaha yang
     mengarah ke penjangkauan seperti itu, harus ditangani dengan
     peka, tapi rasa takut bisa mencegah komunitas Kristen untuk
     beranjak menuju ke arah tersebut. (t/Dian)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs : Joshua Project
  Judul asli : Bajau, West Coast of Brunei
  Penulis    : Tidak dicantumkan
  Alamat URL : http://www.joshuaproject.net/peopctry.php

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                  PENDIDIKAN TEOLOGIA ONLINE - PESTA
                  ==================================
                         http://www.pesta.org/

  Berkembangnya pemakaian jasa internet untuk pelayanan pekerjaan
  Tuhan menunjukkan adanya suatu lahan dan peluang baru bagi kemajuan
  pekerjaan Injil. Hal ini merupakan suatu kesempatan yang sangat
  berharga untuk dipergunakan dengan baik. Selain memberikan kemudahan
  berkomunikasi, media internet juga menolong masyarakat Kristen untuk
  melayani pekerjaan Tuhan di ladang yang lebih luas lagi.

  Dunia pendidikan teologia Kristen merupakan salah satu ladang
  pelayanan yang belum digarap secara maksimal. Pendidikan teologia
  sejauh ini masih menjadi monopoli calon-calon hamba Tuhan purna
  waktu (full timer). Dengan kemudahan yang didapat dari layanan
  media internet, maka kemungkinan untuk melayani masyarakat Kristen
  awam dengan pendidikan teologia menjadi semakin terbuka lebar. Dari
  latar belakang pemikiran inilah Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
  mendirikan pendidikan teologia secara tersambung (online), PESTA,
  singkatan dari Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam.

  VISI DAN MISI PESTA

  Dengan dasar keyakinan bahwa teologia adalah untuk semua orang
  Kristen, PESTA memiliki visi untuk memperlengkapi orang Kristen awam
  dengan pendidikan teologia agar mereka semakin mengerti dan memahami
  panggilan hidupnya sebagai orang Kristen yang ditempatkan Tuhan
  dalam dunia pekerjaan (market place) di mana mereka berada.

  Dengan melihat visi tersebut, PESTA diharapkan dapat menjadi mitra
  gereja dalam menjalankan tugas dan panggilannya, yaitu membangun
  jemaat yang dewasa dan misioner di dalam Tuhan. Oleh karena itu,
  misi PESTA dapat dijabarkan sebagai berikut.

  1. Menyajikan pelajaran-pelajaran teologia alkitabiah kepada
     masyarakat Kristen awam untuk tujuan pendewasaan iman.
  2. Menolong masyarakat Kristen awam untuk dapat memberikan
     pertanggungjawaban akan iman kepercayaannya sebagai saksi
     Kristus di mana mereka dipanggil dan ditempatkan.
  3. Menciptakan situasi yang kondusif untuk belajar dalam
     kehangatan persekutuan dengan saudara-saudara seiman dari
     berbagai tempat dan latar belakang.
  4. Mendorong masyarakat Kristen awam untuk membangun atau
     mempertajam pengaruh nilai-nilai Kristen dalam setiap aspek
     budaya di mana mereka melibatkan diri sehingga nama Tuhan
     dimuliakan.

  MACAM-MACAM KURSUS PESTA DAN METODE BELAJAR PESTA

  Saat ini PESTA menyediakan sembilan modul kursus.
  1. Dasar-dasar Iman Kristen (DIK)
  2. Dasar Pengajaran Alkitab (DPA)
  3. Siapakah Yesus Kristus? (SYK)
  4. Pengantar Perjanjian Lama (PPL)
  5. Pengantar Perjanjian Baru (PPB)
  6. Kehidupan Rasul Paulus (KRP)
  7. Sepuluh Hukum Allah (SHA)
  8. Orang Kristen yang Bertanggung Jawab (OKB)
  9. Guru Sekolah Minggu (GSM)

  Modul-modul tersebut akan terus ditambah setiap tahunnya.

  Setiap modul ini bisa dipelajari bersama-sama dengan peserta lain
  (dua puluh peserta) dari berbagai tempat dan denominasi dalam satu
  kelas virtual (suatu kelas jarak jauh dengan memakai sistem mailing
  list). Untuk bergabung, peserta harus terlebih dahulu mendaftar
  (sesuai dengan jadwal yang telah tersedia). Mereka ini baru akan
  dinyatakan lulus untuk bergabung dalam kelas diskusi jika telah
  menyelesaikan tugas-tugas tertulis yang diberikan.

  PESTA menerapkan sistem belajar yang menekankan pada keaktifan
  peserta. Dengan bahan dan alat-alat bantu yang cukup, PESTA
  diharapkan dapat mengembangkan kemandirian belajar peserta
  (independent study). Untuk mematangkan proses belajar ini,
  disediakan juga sarana tambahan kelas virtual (milis diskusi)
  sehingga peserta dapat berdiskusi bersama dengan peserta-peserta
  lain untuk dapat saling membagikan pengetahuan dan mempertajam
  pemikiran sehingga tercipta pemahaman iman Kristen yang kokoh
  berdasarkan Alkitab. Pembimbing/moderator disediakan untuk menjadi
  fasilitator dan membimbing jika peserta mengalami kesulitan dalam
  mempelajari bahan atau dalam berdiskusi.

  Jika peserta lebih senang mempelajari bahan-bahan kursus PESTA
  secara pribadi, modul-modul disediakan untuk bisa diunduh
  (download) sehingga dapat dipelajari sendiri atau bersama
  kelompoknya sendiri. Untuk itu, modul-modul ini juga diizinkan untuk
  dipakai menjadi bahan diskusi di kelompok-kelompok PA/pemuridan
  atau sel group.

  PERSYARATAN PESERTA KELAS VIRTUAL PESTA

  Siapa saja yang bisa menjadi peserta kelas virtual PESTA? Peserta
  PESTA adalah setiap orang Kristen (interdenominasi) yang rindu
  untuk belajar firman Tuhan dan rindu bertumbuh menjadi murid
  Kristus yang setia.

  Untuk mendaftar kelas virtual PESTA ini, peserta harus terlebih
  dahulu mengisi Formulir Pendaftaran dan berjanji untuk
  sungguh-sungguh mengikuti semua peraturan yang diberikan dengan
  disiplin.

  Untuk mendaftar menjadi peserta kelas virtual PESTA, silakan kirim
  email ke:
  ==>   < kusuma(at)in-christ.net >

  BIAYA

  Untuk mengikuti program PESTA ini, peserta tidak dipungut biaya apa
  pun (gratis).

  Jika Anda ingin mengetahui informasi lebih banyak tentang PESTA,
  silakan berkunjung ke alamat:
  ==>    http://www.pesta.org/
  atau menulis surat ke:
  ==>    Staf Admin PESTA <kusuma(at)in-christ.net>

  Diringkas dari:
  Nama situs   : PESTA Online
  Judul artikel: Tentang PESTA
  Penulis      : Tidak dicantumkan
  Alamat URL   : http://www.pesta.org/tentang

__________________________________________________________________
KESAKSIAN MISI

  Berikut ini beberapa kesaksian yang disampaikan oleh peserta kelas
  virtual PESTA. Kiranya menjadi berkat.

                     TIDAK MUDAH DIOMBANG-AMBINGKAN
                     ==============================
                         Oleh: Debora Rahmeinda

  Sebenarnya sudah lama sekali saya ingin tahu dan ingin memperdalam
  pengetahuan tentang iman saya. Tetapi saya sungguh tidak tahu aliran
  mana, di mana, dan bagaimana caranya. Kalau ikut sekolah Alkitab,
  saya nggak mungkin ada waktu dan nanti kalau lulus mau jadi apa?
  Masa jadi pendeta? Apalagi suami saya juga tidak mengizinkan saya
  sering-sering keluar rumah atau sibuk dengan urusan di luar
  kepentingan anak-anak secara langsung.

  Kemudian saya diminta jadi guru sekolah minggu. Untuk menambah
  bahan-bahan mengajar, saya suka mencari di internet. Saya juga buka
  SABDA online untuk mencari ayat-ayat Alkitab pendukung. Secara tidak
  sengaja, saya melihat ada situs PESTA di mana kita bisa belajar
  secara online. Wah ini dia .... Saya sangat senang Tuhan menunjukkan
  situs ini. Saya segera mendaftar dan ternyata daftarnya mudah dan
  modulnya juga bagus. Malah saya juga mendapat teman-teman seiman
  tanpa dibatasi oleh ruang atau tempat. Ada yang berdomisili di
  Bandung, Binjai, Jerman, Korea, Singapore, dll.. Sementara saya
  sendiri berasal dari Jakarta.

  Ketika mengikuti kelas diskusi, saya lebih senang lagi, padahal
  kita tidak pernah bertatap muka, tapi terasa akrab. Dan ternyata
  saya dibuat heran dengan banyaknya pendapat yang berbeda yang
  membuka cara berpikir yang baru, belajar menghargai pendapat orang
  lain dan banyak yang menguatkan dasar iman kita. Sungguh banyak
  berkat yang saya dapat dari kelas online PESTA ini. Harapan saya,
  dengan ini, kita tidak mudah di ombang-ambingkan oleh ajaran-ajaran
  yang salah yang menjauhkan kita dari kasih Kristus.

                            "SUMUR" ROHANI
                            ==============
                           Oleh: Soegianto

  Saya melihat kehidupan rekan saya yang sebelumnya pernah mengikuti
  kelas PESTA Online, dan saya melihat banyak perubahan yang dia alami
  dan pertumbuhan rohani yang pesat. Saya merasa saya mengalami
  stagnasi dalam kehidupan rohani saya. Dan kelas PESTA Online ini
  telah membangkitkan kerinduan saya untuk menggali lebih dalam kepada
  kebenaran-kebenaran firman Tuhan dan untuk saling membantu dengan
  teman-teman sekelas sebagai saudara seiman untuk terus bertumbuh
  melalui pembelajaran firman Tuhan. Pada zaman di mana diskusi rohani
  semakin sulit dilakukan (karena pekerjaan), maka kelas ini telah
  menolong saya sebagai salah satu "sumur" rohani setiap harinya
  (selama kelas ini berlangsung).

  Diambil dari:
  Nama publikasi: BERITA PESTA - Edisi 25/Juli/2007
  Penulis       : Tidak dicantumkan
  Alamat URL    : http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta/025/

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

I N D I A
  Masalah penjualan anak-anak untuk dijadikan budak seks di India
  telah menarik perhatian India Partners. Bahkan saat anak-anak
  diselamatkan dari perbudakan, mereka harus berurusan dengan masalah
  penyakit dan emosi. Brent mengatakan bahwa orang-orang Kristen harus
  mengambil tindakan. "Anak-anak ini diperlakukan sebagai sampah. Tak
  seorangpun peduli akan mereka dan hidup mereka. Jadi, kita harus
  melangkah sebagai orang Kristen dan berkata, `Tidak!` Setiap nyawa
  itu berharga di mata Allah, dari negara mana pun mereka berasal, apa
  pun kodisinya, di mana pun mereka, atau apa pun kebutuhan mereka.
  Kita harus melakukan sesuatu. Kita harus bertindak." Brent
  mengatakan bahwa mereka mengumpulkan dana untuk membantu menolong
  anak-anak dan membawa mereka ke tempat aman dan menyediakan makanan,
  pakaian, dan semua yang dibutuhkan anak-anak ini untuk bertahan
  hidup."
  Diterjemahkan dari: Mission News, Juli 2007
  Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10183
  Pokok Doa
  ---------
  * Doakan India Partners dalam pelayanan mereka, kiranya visi dan
    motivasi pelayanan mereka terus dimurnikan oleh Tuhan.
  * Berdoa untuk anak-anak yang menjadi korban tindakan amoral ini
    agar mendapat perlindungan dan dapat dididik dengan cinta kasih
    Tuhan. Doakan juga agar mereka dapat pulih dari penyakit dan emosi
    yang diakibatkan perbudakan tersebut.

I N T E R N A S I O N A L
  "Kami berharap bisa mencetak seluruh Alkitab dalam waktu lima tahun
  dari sekarang." Itulah yang dikatakan David dari World Bible
  Translation Center (WBTC) mengenai proyek Alkitab ERV (Easy-To-Read
  Version) dalam bahasa Swahili yang dimulai sejak Juli 2007 lalu.
  Beberapa pejabat pemerintah di Afrika Timur mempertimbangkan untuk
  menjadikan bahasa Swahili sebagai bahasa resmi negara. "Salah satu
  tujuan kami menerjemahkan Alkitab dalam bahasa ini tidak hanya untuk
  membuat alat penjangkau orang-orang yang tidak memiliki latar
  belakang kekristenan yang kuat, tapi juga karena para ahli bahasa
  menganggap bahasa Swahili akan berpengaruh pada perkembangan Afrika
  pada tahun-tahun mendatang," tambah David. Meski WBTC telah
  menyebarkan Alkitab ERV dalam bahasa Inggris, versi bahasa Swahili
  akan lebih banyak menjangkau orang-orang di sana. David berkata
  bahwa mereka membutuhkan dukungan.
  Diterjemahkan dari: Mission News, Juli 2007
  Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10191
  Pokok Doa
  ---------
  * Doakan agar Alkitab ERV dalam bahasa Swahili di Afrika dapat
    segera terwujud. Doakan agar tim penerjemah dapat konsisten dalam
    mengomunikasikan Injil ke dalam bahasa Swahili. Kiranya penyertaan
    Tuhan ada bersama dengan tim penerjemah dari awal hingga akhir.
  * Doakan pula agar pelayanan penerjemahan Alkitab yang dilakukan
    WBTC dapat menjangkau setiap orang yang belum mengenal kebenaran.
    Berdoalah agar Tuhan memberi kecukupan dana dan SDM bagi proyek
    ini.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                           PELAYANAN PESTA
                           ===============

   Sebagaimana yang telah Anda baca di kolom Artikel dan Kesaksian di
   edisi e-JEMMi kali ini, Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam
   (PESTA) telah menjadi salah satu pendidikan alternatif bagi
   masyarakat Kristen awam yang rindu belajar teologia. Pelayanan
   PESTA ini telah membawa banyak sekali berkat, khususnya bagi mereka
   yang mencintai firman Tuhan dan rindu untuk memahaminya dengan
   benar. Mari kita doakan pelayanan PESTA yang diselenggarakan oleh
   Yayasan Lembaga SABDA ini.

   Pokok Doa
   ---------

   1. Doakan agar kehadiran PESTA menjawab kerinduan orang-orang
      Kristen awam untuk terus belajar tentang iman Kristen mereka
      secara bertanggung jawab. Berdoalah agar PESTA semakin
      menjangkau masyarakat Kristen Indonesia di mana pun mereka
      berada.

   2. Kelas DIK (Dasar-Dasar Iman Kristen) periode September/Oktober
      sedang berjalan. Doakan agar para peserta yang mengikutinya
      beroleh banyak berkat dari setiap aktivitas yang dilangsungkan.
      Kiranya Roh Kudus menuntun para peserta untuk mempertajam dan
      memperkuat pemahaman iman Kristen mereka.

   3. Doakan juga tim yang sedang mengerjakan modul-modul baru, yaitu
      Hermeneutika untuk Awam dan Apologetika untuk Awam. Doakan agar
      Roh Kudus senantiasa menuntun dan memberi hikmat kepada mereka.

   4. Dukunglah para staf PESTA di dalam doa agar senantiasa memiliki
      semangat dan kesabaran dalam melayani di PESTA. Biarlah melalui
      pelayanan mereka, banyak orang semakin disentuh oleh kasih
      Tuhan.

______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: tidak
   untuk tujuan komersiil dan harus mencantumkan SUMBER ASLI bahan
    yang diambil dan nama e-JEMMi sebagai penerbit elektroniknya.
______________________________________________________________________
            Staf Redaksi: Yulia Oeniyati dan Dian Pradana
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2007 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Kontak Redaski              :                   < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan          :   < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti              : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan:       < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :               http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :               http://ylsa.sabda.org/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org