Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2007/33

e-JEMMi edisi No. 33 Vol. 10/2007 (14-8-2007)

Kesaksian Misi Penerbangan

                                              April 2007, Vol.10 No.33
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
KESAKSIAN MISI (1) : Banjir Melanda Sentani
KESAKSIAN MISI (2) : Teknisi Radio di Amazon
SUMBER MISI        : Mission Aviation Fellowship (MAF),
                     US Center for World Mission (USCWM)
DOA BAGI MISI DUNIA: Kepulauan Andaman, Yordania, Meksiko
DOA BAGI INDONESIA : Bencana Kekeringan di Beberapa Wilayah Indonesia

______________________________________________________________________

THE COST OF OBEDIENCE IS NOTHING, COMPARED TO THE COST OF DISOBEDIENCE
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam sejahtera,

  Edisi e-JEMMi minggu ini masih akan membahas tentang pelayanan misi
  penerbangan. Agar Anda bisa melihat lebih dekat lagi, maka kami
  hadirkan dua kesaksian yang kami harap bisa menolong Anda mengetahui
  suka dan duka melayani di misi penerbangan.

  Mission Aviation Fellowship (MAF) adalah salah satu organisasi
  Kristen internasional yang telah cukup lama melayani melalui misi
  penerbangan ke hampir seluruh dunia, termasuk ke Indonesia.
  Pelayanan mereka patut mendapat acungan jempol, baik dalam hal
  dedikasi maupun profesionalitas pelayanan mereka. Silakan simak
  kolom sumber misi untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak
  mengenai MAF dan untuk dapat mendukung pelayanan mereka dalam doa.

  Tak lupa, kami juga sampaikan beberapa informasi pelayanan misi di
  beberapa belahan dunia. Silakan simak pokok-pokok doa yang
  dicantumkan bersama informasi tersebut, termasuk pokok doa bagi
  Indonesia. Dukungan doa Anda sungguh berharga bagi kemajuan
  pelayanan ini.

  Pimpinan redaksi e-JEMMi,
  Yulia Oeniyati

______________________________________________________________________
KESAKSIAN MISI (1)

                        BANJIR MELANDA SENTANI
                        ======================

  "Hujan turun dan ketinggian air banjir terus naik." Naik. Dan terus
  naik!

  Pada hari Rabu, 7 Maret 2007, staf MAF di Sentani, Papua, Indonesia,
  terbangun pada pukul 01:00 dini hari dan menemukan markas MAF sedang
  dilanda banjir. Hujan badai yang dahsyat telah mencurahkan air hujan
  setinggi empat belas inci hanya dalam beberapa jam, dan menyebabkan
  tanah longsor serta banyak kerusakan lain di kota.

  "Betapa terkejutnya saya, ketika keluar menuju serambi yang ditutup
  dengan kasa, saya berjalan di air!" kenang Barb, seorang misionaris
  MAF yang bertugas di Sentani. Banjir itu menghancurkan banyak rumah
  dan bangunan-bangunan lain.

  "Ketika air surut, serambi itu penuh dengan lumpur. Pada pukul 01:30
  dini hari, saya memindahkan semua perabotan dari serambi," kata
  Barb. "Kami masuk ke mobil ingin melihat keadaan di kota, tapi
  ternyata jembatan yang menghubungkan bagian timur dan barat kota
  sudah tidak bisa dilalui."

  Ketika matahari bersinar pada hari Rabu pagi, staf MAF berjalan di
  air setinggi lutut di beberapa bagian markas MAF. Hanggar, bandara,
  gudang, ruang peralatan dan suku cadang pesawat, rumah, dan beberapa
  kantor kebanjiran. UPS (generator) untuk komputer rusak, begitu juga
  dengan persediaan beras, mi instan, semen, dan muatan lain. Namun
  begitu, tak lama kemudian pesawat-pesawat terbang MAF kembali
  mengudara, membawa harapan dan Injil.

  Kota Sentani mengalami kerusakan parah. Sungai yang meluap
  membanjiri daerah tempat tinggal masyarakat, menghancurkan
  bangunan-bangunan, jembatan, jalanan, dan meninggalkan lumpur dan
  tanah setebal beberapa kaki di rumah-rumah. Beberapa jembatan di
  Sentani hancur oleh banjir yang terjadi pada tanggal 7 Maret. Dasar
  sungai dan selokan dipenuhi dengan puing-puing dan membuat sungai
  mengalir ke kota. Beberapa penduduk kehilangan anggota keluarga yang
  terseret arus deras. Data yang jelas mungkin tak dapat dipastikan,
  tapi banjir itu kira-kira menewaskan 11 -- 20 jiwa, dengan beberapa
  orang yang masih hilang.

  Dua hari kemudian, badai menerpa lagi. Namun, kali ini staf MAF
  sudah siap, mereka telah menutup rapat pintu-pintu untuk mencegah
  air masuk ke markas mereka.

  Musim hujan merupakan bagian dari kehidupan masyarakat di Indonesia.
  Meski begitu, badai yang merusak seperti ini jarang sekali terjadi.

  Sebelum bencana ini terjadi, sumur di area markas MAF telah menjadi
  tempat penyedia air bersih bagi ratusan orang seminggu sekali.
  Sekarang, dengan rusaknya sistem saluran air kota, sumur MAF adalah
  satu-satunya sumber air bersih yang dapat diminum. "Sementara
  penduduk lokal dapat menggunakan air hujan dan air sungai untuk
  mandi dan mencuci, peran kecil yang kami mainkan melalui penyediaan
  air bersih untuk minum dan memasak adalah suatu berkat bagi penduduk
  lokal," kata Mike, manajer markas MAF di Sentani.

  Bagi para pelajar di Hillcrest International School (HIS), bencana
  ini adalah suatu kesempatan untuk melayani. Untuk program pendidikan
  luar ruangan tahunan yang diadakan selama dua minggu, sekolah
  Sentani memilih untuk mengisinya dengan program usaha pertolongan
  bagi bencana banjir "di kampung halaman sendiri". Banyak anggota MAF
  dan anak-anak misionaris bergabung dengan HIS, yang beberapa guru
  dan administratornya adalah sejumlah anggota MAF.

  Delapan tim anggota program pendidikan luar ruangan itu ditugaskan
  ke daerah-daerah yang berbeda. Para pelajar membersihkan lumpur
  setebal empat kaki di rumah-rumah. Mereka mencuci pakaian yang penuh
  lumpur, mengisi karung pasir, dan membersihkan puing-puing dari
  jalanan. Setiap tim juga melakukan penginjilan melalui program
  "Kids’ Clubs" (Klub Anak-Anak) yang diadakan di berbagai daerah.

  Satu tim bertugas mengalihkan aliran air sungai yang mengalir ke
  jalanan dan rumah-rumah. Menggunakan karung pasir, bambu, dan daun
  pisang, para pelajar membentengi tepi sungai, yang membuat air
  sungai mengalir dengan semestinya.

  Di daerah Jalan Pasir, para pelajar membeli dan memberikan
  barang-barang rumah tangga kepada 51 keluarga yang kehilangan rumah.
  Sendok, gelas, dan sabun cuci termasuk dalam barang-barang rumah
  tangga yang mereka bawa, juga banyak sabun mandi untuk setiap orang
  yang terkena korban banjir.

  Menanggapi program pendidikan luar ruangan kali ini, pelajar bernama
  Jonathan Taylor berkata, "Seseorang mengatakan kepada kami bahwa
  setelah tiga hari kerja yang sangat melelahkan, sikap dan
  prduktivitas kerja akan mulai menurun. Tapi hari ini kami melakukan
  pekerjaan untuk Tuhan, bukan untuk diri kami sendiri, jadi ini
  sangat menyenangkan."

  Membutuhkan waktu berbulan-bulan sampai kondisi mulai normal. Hasil
  panen rusak, dan banyak sapi, kambing, dan babi hilang terseret arus
  banjir.

  Menurut anggota MAF, Dick Martin, "Banyak penduduk Papua yang
  bermata pencaharian sebagai petani, kehilangan sawah yang merupakan
  satu-satunya sumber penghasilan dan makanan mereka. Sebagian besar
  penduduk itu miskin dan akan menganggur selama beberapa waktu sampai
  mereka bisa menanam lagi dan menuai panen baru dari sawah yang baru.
  Mereka sangat kekurangan makanan mengingat banyaknya jumlah penduduk
  lokal yang ada di sana.

  Tim MAF di Sentani sangat menghargai doa penuh iman Anda untuk
  penduduk kota dan kelangsungan pekerjaan misi di Sentani. Untuk
  informasi lebih lanjut tentang kegiatan kami, silakan berkunjung ke
  situs kami. (t/Dian)

  Oleh Diana Gibney, Markas Besar MAF, Nampa, Idaho

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: Mission Aviation Fellowship
  Penulis   : Diana Gibney
  Alamat URL: http://www.maf.org/field_stories/story-of-the-week/a-flood-in-sentani#J8rhiGlSeKlmWKB487vD_A

______________________________________________________________________
KESAKSIAN MISI (2)

                       TEKNISI RADIO DI AMAZON
                       =======================

  Perbatasan Ekuador adalah hutan bagian timur, dan kami menyebut
  hutan itu dengan bahasa Spanyol, "Oriente", yang berarti timur.

  Semenjak tiba di Ekuador sebagai teknisi radio untuk MAF, saya
  bercita-cita untuk mengerahkan tenaga saya bagi yang membutuhkan di
  suatu daerah di hutan Ekuador yang disebut "Oriente".

  Di seluruh "Oriente", hanya ada jalan setapak dan sungai yang
  menghubungkan desa-desa kecil di mana penduduknya berjuang untuk
  bertahan hidup di Amazon. Desa Mashumarentza (MAS) juga tidak
  memiliki jalan. Tapi desa itu memiliki landasan pesawat darurat yang
  dibersihkan dan diratakan dengan tangan. Baru-baru ini, kami
  mendarat di sana dengan pesawat kecil milik MAF untuk memasang alat
  modern canggih lainnya, yaitu sebuah radio dua arah.

  Budaya di mana saya dibesarkan mengajari saya, "Jangan menatap. Itu
  tidak sopan." Tapi di hutan, anak-anak dan orang dewasa menatap saya
  dengan tajam selama beberapa menit. Bertentangan dengan budaya di
  mana saya tumbuh, saya juga menatap mereka setelah melihat perbedaan
  budaya saya dan mereka. Saya tidak terbiasa melihat orang kelaparan,
  wanita-wanita berumur empat belas tahun yang menggendong satu atau
  dua anak mereka, suara aneh yang ditimbulkan oleh lidah saat
  penduduk desa berkomunikasi secara rahasia, atau keheranan ketika
  saya mengeluarkan alat sederhana untuk melakukan hal yang sederhana.
  Mereka sering bertanya: "Berapa harga alat itu?"

  Kami memulai pekerjaan dengan mendirikan tiang yang digunakan untuk
  menaikkan dan mengatur antena radio. Tidak ada listrik di hutan,
  jadi kami memasang tiang untuk papan penangkap cahaya matahari
  (solar panel) dan memasang alat yang mengubah cahaya matahari
  menjadi tenaga listrik yang kemudian tersimpan di baterai itu.
  Terakhir, kami menuju pondok tempat pengoperasian radio di mana saya
  menghubungkan kabel penting dan menunjukkan sistem yang lebih baru
  itu kepada kepala komunikasi.

  Terima kasih atas sumbangan orang-orang yang peduli dari Amerika
  Serikat, sebuah sistem radio yang membawa harapan bagi penduduk MAS
  yang terisolasi. Radio itu akan memanggil pesawat medis milik MAF
  untuk menolong orang yang digigit ular beracun, terkena penyakit
  berbahaya, atau kecelakaan -- semua itu merupakan peristiwa yang
  umum terjadi di tempat yang liar itu. Radio itu memampukan MAF untuk
  memberikan laporan cuaca kepada para pilot MAF yang terbang di atas
  hutan atau untuk mengirimkan proyek pengembangan masyarakat dan
  sumber-sumber kerohanian.

  Suatu tanda peringatan yang diperdengarkan dengan jelas di "pondok"
  radio mengumumkan bahwa ada orang-orang di luar sana yang tidak
  hanya mengetahui orang-orang MAS, tetapi juga sangat peduli untuk
  membantu hidup dan masa depan mereka. Dan lagi, tanda itu menyatakan
  bahwa radio itu dipersembahkan untuk kemuliaan Tuhan.

  Setelah menyelesaikan pekerjaan saya, seorang pilot MAF, Kapten
  Dale, membicarakan beberapa masalah penting dengan kepala desa. Saya
  mulai bermain dengan seorang bocah lelaki, kami saling menendang
  kacang kecil yang bulat. Sesaat setelah itu, seorang anak berteriak,
  "Eendooor!!" Permainan dimulai! Saya melawan semua anak kecil dalam
  sebuah pertandingan sepakbola "indoor" yang penuh semangat di hutan
  hujan Amazon yang sangat luas, yang juga merupakan perbatasan Peru.

  Ketika kami terbang kembali ke pangkalan kami di ujung Oriente, saya
  sangat bersyukur karena penduduk setempat mau bergabung dengan kami
  untuk menyediakan pertolongan bagi penduduk MAS yang terisolasi dan
  banyak pangkalan MAF lain yang melayani di hutan ini. Dan saya
  sangat bersyukur atas kesempatan untuk melayani dalam pekerjaan yang
  mengabulkan kerinduan saya untuk melayani Tuhan kita. (t/Dian)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs        : Mission Aviation Fellowship
  Judul asli artikel: Amazon Radioman
  Penulis           : Robert DiCrasto
  Alamat URL        : http://www.maf.org/field_stories/story-of-the-week/amazon-radioman

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

MISSION AVIATION FELLOWSHIP (MAF)
==>    http://www.maf.org/
  Berawal dari pertemuan tiga pilot Perang Dunia II untuk berdoa,
  mempelajari Alkitab, dan berdiskusi mengenai penerbangan bagi
  misionaris, Mission Aviation Fellowship (MAF), yang dulu masih
  bernama Christian Airmen`s Missionary Fellowship (CAMF), berdiri
  pada tahun 1945.MAF didirikan dengan tujuan untuk membantu para
  misionaris mencapai tempat-tempat terpencil di seluruh dunia
  sehingga lebih banyak orang dapat menerima bantuan fisik dan rohani
  yang mereka butuhkan.

  Sepanjang sejarahnya, MAF telah membantu banyak misionaris
  menjangkau daerah-daerah terpencil dan mengadakan banyak program
  pelayanan dan kemanusiaan di seluruh dunia. Di antaranya, suku
  Indian Auca, Zaire, Papua Nugini, Kalimantan Tengah, Meulaboh di
  Sumatera bagian utara, Mosquitia di Honduras, dll.. Di Meulaboh
  misalnya, MAF adalah organisasi yang pertama terjun langsung di
  Meulaboh sejak daerah itu dilanda serangkaian gempa bumi dan
  dihantam tsunami. Selama tujuh minggu pertama, MAF membantu sekitar
  60.000 korban bencana dengan melakukan 1.114 penerbangan estafet dan
  menyalurkan ratusan kilo makanan.

  Untuk menunjang dan memajukan pelayanannya, terutama dalam bidang
  komunikasi, MAF juga terus mengembangkan diri. Hal itu terlihat dari
  pemasangan Global Positioning Systems (GPS) pada setiap pesawat dan
  pemasangan penghubung satelit komunikasi pertama di Goma, Zaire
  (sekarang Kongo). Pada tahun 2003 lalu, MAF juga mengedarkan CD
  Bibliologia yang berisi 19 terjemahan Alkitab dan 125 literatur
  Kristen. Bibliogia diunduh lebih dari 50.000 kali dari internet pada
  tahun pertama peluncurannya. Sebelumnya, enam ribu kopi CD itu juga
  telah diedarkan. Jika Anda tertarik untuk lebih mengenal organisasi
  yang luar biasa ini beserta program-program yang telah, sedang, dan
  akan dilaksanakannya, silakan kunjungi situsnya.

US CENTER FOR WORLD MISSION (USCWM)
==>    http://www.uscwm.org/
  US Center for World Mission (USCWM) didirikan pada tahun 1976 oleh
  pasangan suami istri Ralph and Roberta Winter, misionaris yang
  pernah melayani selama sepuluh tahun di suku Maya, Guatemala. Mereka
  menyadari bahwa meskipun setiap orang Kristen di dunia menyaksikan
  Injil di lingkungan budayanya masing-masing, hanya setengah dari
  populasi dunia yang akan mendengar Injil. Karena masalah budaya dan
  bahasa, banyak suku bangsa yang pasti terisolasi dari Injil jika
  tidak ada gereja yang aktif menginjili setiap komunitas suku bangsa
  itu. Demikianlah US Center for World Mission (USCWM) bermisi --
  untuk mendirikan gereja di setiap suku bangsa yang belum pernah
  mendengar Injil.

  USCWM mengajak dan bekerja sama dengan organisasi pelayanan,
  misionaris, dan orang-orang yang rindu untuk mewujudkan pergerakan
  gereja yang aktif dalam setiap suku bangsa. Itulah sebabnya motto
  mereka adalah "Gereja bagi setiap orang pada tahun 2000". Untuk
  mewujudkan kerinduan tersebut, Theological Education by Extension
  (TEE) didirikan dengan tujuan melatih para pendeta di gereja-gereja
  kecil di seluruh dunia sehingga pelayanan mereka berdampak. Apakah
  motto itu telah terwujud saat ini? Untuk mendapatkan jawabannya,
  silakan Anda berkunjung ke situs USCWM dan kami percaya Anda akan
  mendapat berkat dan inspirasi bagi pelayanan Anda.

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

K E P U L A U A N  A N D A M A N
  Kepulauan Andaman jarang dikunjungi. Adatnya sendiri melarang
  penduduknya untuk berinteraksi dengan orang-orang luar. Kebanyakan
  peduduknya beragama non-Kristen. Tsunami yang melanda Thailand juga
  menghancurkan kepulauan Andaman. Pendeta Varughese, dengan bantuan
  The Bridge International, membantu para pengungsi, dan banyak dari
  mereka yang menerima Yesus. "Mereka telah melihat bantuan nyata yang
  diberikan oleh orang-orang kepada mereka ketika mereka
  membutuhkannya, jadi mereka ingin mengenal dan mengikut Tuhan. Dan
  kami telah mengajak sejumlah orang untuk menerima Tuhan setelah
  tsunami terjadi." Mereka masih membantu 130 anak-anak dan 30
  keluarga karena pemerintah sama sekali tidak berusaha menolong
  mereka. Kesempatan untuk mengenalkan Kristus mungkin tidak akan
  berlangung lama. "Jika kita tidak menggunakan kesempatan ini dengan
  sebaik mungkin, kita tidak tahu seberapa lama kesempatan ini
  terbuka, kita tidak tahu apakah pintu itu akan segera tertutup atau
  tidak."
  Diterjemahkan dari: Mission News, Juli 2007
  Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10037
  Pokok Doa
  ---------
  * Berdoa agar pemulihan keadaan penduduk di Kepulauan Andaman dapat
    berjalan dengan lancar. Kiranya The Bridge International dan
    masyarakat Kristen setempat dapat bahu-membahu menolong mereka
    dengan hati yang tulus.
  * Kiranya Tuhan terus membuka kesempatan untuk memberitakan Injil
    di Kepulauan Andaman dan menindaklanjuti mereka-mereka yang telah
    bertobat dan menerima Kristus sebagai Juru Selamat.

Y O R D A N I A
  Terdapat sekitar empat puluh juta pengungsi di seluruh dunia --
  orang-orang yang mengungsi karena kekerasan dan penganiayaan. Itulah
  sebabnya PBB menetapkan 20 Juni sebagai hari Pengungsi Sedunia.
  World Vision menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan keadaan
  para pengungsi Irak. Ashley dari World Vision, yang sedang berada di
  Yordania, mengatakan bahwa situasinya semakin memburuk. "Para
  pengungsi yang tiba semakin miskin dan mereka yang sebelumnya sudah
  berada di sini juga semakin miskin. Situasi itu semakin buruk karena
  anak-anak di sana seharusnya sudah sekolah. Beberapa dari mereka
  malah sudah terlambat sekolah selama dua atau tiga tahun.
  Sekaranglah waktunya untuk mengubah keadaan tersebut. Tanpa bantuan
  internasional, perubahan itu tidak akan terwujud." Dua juta
  pengungsi Irak tersebar di Timur Tengah. World Vision mengeluarkan
  laporan yang menjelaskan situasi itu secara detail pada perayaan
  hari Pengungsi Sedunia. Keadaan tersebut memberi kesempatan bagi
  orang-orang Kristen untuk memberitakan Injil. "Mereka tertarik
  dengan keberadaan kami di sini. Jadi kami berbicara tentang iman dan
  moral yang kami rasakan ketika membantu mereka." Dana sangat
  dibutuhkan untuk dapat membantu mereka.
  Diterjemahkan dari: Mission News, Juli 2007
  Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10043
  Pokok Doa
  ---------
  * Berdoa untuk dua juta pengungsi Irak yang tersebar di seluruh
    negara-negara Timur Tengah. Doakan supaya ada usaha dari seluruh
    dunia untuk bersama-sama membantu keadaan mereka yang semakin
    buruk ini.
  * Berdoa untuk World Vision International yang bekerja sama dengan
    berbagai gereja untuk melakukan perbaikan keadaan di tempat-tempat
    pengungsian. Kiranya keadaan ini bisa dipergunakan untuk
    membagikan iman mereka dalam Yesus Kristus.

M E K S I K O
  Kids Heart adalah suatu program kerja sama antara Buckner
  International dan the Cooperative Baptist Fellowship (CBF). Program
  ini mengembangkan pelayanannya sampai ke masyarakat miskin di
  Meksiko dengan tujuan tidak hanya untuk menjalin persahabatan, tapi
  juga untuk memberikan harapan hidup yang lebih baik. Koordinator
  Border Ministries, Jorge, berkata bahwa tujuan mereka adalah untuk
  mengubah dunia. "Sebuah tim misi, dalam satu minggu, membantu
  kehidupan sebuah keluarga di Colonia. Saat mereka datang dan bekerja
  dengan keluarga itu selama satu minggu, dalam minggu itu pula mereka
  menjalin persahabatan. Pada hari ketiga, keluarga itu mulai
  bertanya, `Mengapa kalian membantuku?` Situasi seperti itu merupakan
  kesempatan yang sangat baik untuk memberitakan Injil." Tim itu
  adalah jembatan antara masyarakat dan gereja setempat. Mereka
  merencanakan pelawatan ke Rio Grand Valley bulan depan. Jorge
  berkata, "Pada akhir minggu, semua ayah, ibu, dan anak akan menerima
  Kristus karena sekali lagi, mereka menunjukkan kasih sayang yang
  begitu besar terhadap orang-orang itu dan mereka peduli terhadap
  orang-orang itu. Saya selalu mengatakan kepada mereka, `Kami adalah
  kaki tangan Yesus Kristus.`"
  Diterjemahkan dari: Mission News, Juli 2007
  Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10041
  Pokok Doa
  ---------
  * Doakan kerja sama pelayanan yang dilakukan guna membantu
    masyarakat miskin di Meksiko. Biarlah harapan untuk mendapatkan
    kehidupan yang lebih baik dapat terwujud melalui kerja sama ini.
  * Mohonkan pula suatu kesempatan dari Allah untuk memberitakan Injil
    kepada penduduk miskin Meksiko ini. Kiranya nama Yesus boleh
    didengar dan dipercaya oleh mereka, bukan hanya sebagai Penolong,
    tapi terutama sebagai Juruselamat jiwa mereka.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

           BENCANA KEKERINGAN DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA
           ================================================

  Musim kemarau tahun ini telah mulai menampakkan pengaruhnya, yaitu
  kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia. Akibat kekeringan
  memang akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti pemenuhan
  kebutuhan air sehari-hari sampai ke beberapa lahan pertanian yang
  terpaksa tidak mengeluarkan hasil karena kurangnya pasokan air. Di
  beberapa tempat di wilayah Indonesia, tempat tandon air terlihat
  menurun cukup drastis. Beberapa media melangsir usulan agar
  pemerintah mulai mengantisipasi hal ini, di antaranya dengan
  mempersiapkan hujan buatan.

  Pokok Doa
  ---------

  1. Beberapa tempat di Indonesia saat ini tengah mengalami
     kekeringan. Doakan agar masyarakat setempat bisa bersikap sabar
     dan bijak, khususnya dalam menggunakan dan memanfaatkan air yang
     ada saat ini.

  2. Doakan agar pemerintah dapat mengambil langkah proaktif dalam
     menanggulangi masalah ini. Biarlah Tuhan memberi hikmat sehingga
     setiap langkah yang diambil dapat menjadi solusi yang terbaik
     bagi banyak orang.

  3. Doakan setiap pihak yang terlibat, baik pemerintah maupun
     masyarakat setempat, dalam menanggulangi masalah kekeringan ini.
     Kiranya terjalin kerjasama yang serasi dan saling membantu.

  4. Berdoa agar tersedia dana sesuai dengan yang dibutuhkan. Doakan
     pula agar dana yang ada dipergunakan secara benar dan tidak ada
     penyelewengan yang justru akan memperbesar masalah yang ada.

  5. Berdoalah pula agar masyarakat dapat berpartisipasi dan saling
     membahu menanggung beban dan saling memberikan pertolongan untuk
     menanggulangi masalah ini.

  6. Doakan pula pemerintah dalam menetapkan langkah-langkah ke depan,
     biarlah pemerintah bisa lebih tegas dalam memberikan pengarahan
     dan pendidikan kepada masyarakat, khususnya untuk mengikutsertaan
     masyarakat dalam melakukan tindakan pencegahan kekeringan,
     seperti himbauan melakukan penghijauan, pembuatan tempat tandon
     air, pelarangan penebangan pohon secara liar, pembuangan sampah
     yang sesuai dengan aturan, dan lain-lain.

______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
______________________________________________________________________
            Staf Redaksi: Yulia Oeniyati dan Dian Pradana
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2007 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf e-MISI dan Staf Redaksi:                   < jemmi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan          :   < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti              : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan:       < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :               http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :               http://ylsa.sabda.org/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org