Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2007/27

e-JEMMi edisi No. 27 Vol. 10/2007 (3-7-2007)

Penerjemahan Alkitab

                                               Juli 2007, Vol.10 No.27
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
ARTIKEL MISI       : Penerjemahan dan Ilmu Bahasa: Alkitab pada Lidah
                     Setiap Manusia
SUMBER MISI        : Sejarah Alkitab Indonesia (SAI)
DOA BAGI MISI DUNIA: Benin, Vietnam, Papua Nugini
DOA BAGI INDONESIA : Berdoa bagi Penerjemahan Alkitab di
                     Pedalaman-Pedalaman Indonesia
SURAT ANDA         : Rekan Berjiwa Misi

______________________________________________________________________

              IF YOU SERVE ONLY FOR THE APPLAUSE OF MEN
                  YOU SACRIFICE THE APPROVAL OF GOD
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam dalam kasih Kristus,

  Bahasa merupakan salah satu bentuk peradaban manusia yang pertama
  dan menjadi alat yang sangat penting untuk komunikasi antarmanusia.
  Demikian pula Allah memakai bahasa menjadi alat untuk
  mengomunikasikan kasih dan kehendak-Nya bagi manusia. Maka lahirlah
  Alkitab yang ditulis dalam bahasa manusia sehingga manusia
  mengetahui misi keselamatan yang Allah rencanakan bagi umat manusia.

  Sejak itu, berbagai usaha penerjemahan dilakukan manusia untuk
  menghadirkan Alkitab yang dapat dimengerti oleh semua bangsa di
  dunia. Upaya ini dilakukan mengingat Alkitab pertama kali ditulis
  dalam bahasa Ibrani dan Yunani kuno.

  Sehubungan dengan hal itu, melalui sajian e-JEMMi bulan Juli yang
  bertemakan "Penerjemahan Alkitab" ini, kami berharap para pembaca
  akan mendapatkan lebih banyak informasi sehingga semakin dibuka
  wawasannya tentang pelayanan ini. Sebagai sajian pertama dari tema
  ini, kami mengangkat peranan ilmu bahasa dalam penerjemahan Alkitab.
  Tentu saja sumber-sumber informasi dan pokok-pokok doa yang terkait
  dengan topik penerjemahan Alkitab, turut kami sertakan. Nah, selamat
  belajar dan berdoa bagi pelayanan penerjemahan Alkitab di Indonesia
  dan di seluruh dunia.

  Redaksi tamu e-JEMMi,
  Kristina Dwi Lestari

______________________________________________________________________
ARTIKEL MISI

                       PENERJEMAHAN DAN ILMU BAHASA:
                     ALKITAB PADA LIDAH SETIAP MANUSIA
                     =================================

  Walaupun penerjemahan Alkitab, seperti halnya misi kesehatan, dapat
  dilihat dengan jelas sebagai spesialisasi dari misi-misi asing di
  abad dua puluh, sebenarnya penerjemahan Alkitab sudah dimulai sejak
  awal sejarah gereja. Saat Injil menyebar di seluruh dan di luar
  Mediterania, Kitab Injil muncul dalam bahasa Siria, Georgia, Koptik,
  Gotik, Slav, dan Latin. Pada pertengahan abad lima belas, ada lebih
  dari tiga puluh terjemahan Alkitab. Selama tiga abad berikutnya,
  terjemahan Alkitab berkembang pesat dan mendapat makna baru karena
  pengaruh dari Renaissance dan Reformasi. Terjemahan Alkitab
  kebanyakan muncul dalam bahasa-bahasa utama di Eropa. Dan pada awal
  abad ke-19, lebih dari 34 terjemahan Alkitab sudah diselesaikan.

  Tidaklah mengherankan jika yang mengubah seluruh corak hasil
  terjemahan Alkitab adalah pergerakan misionaris modern. Penerjemahan
  Alkitab tidak lagi dikerjakan sarjana-sarjana yang teliti di biara
  atau perpustakaan yang pengap. Sebaliknya, penerjemahan ini
  dikerjakan oleh para misionaris tak terlatih yang ditempatkan di
  seluruh dunia, yang menyelesaikan penerjemahannya di dalam gubuk
  beratap jerami bersama dengan para informan yang buta huruf.
  Penerjemahan ini menjadi pekerjaan sambilan yang harus dilakukan
  selain tugas-tugas lain sebagai seorang misionaris. William Carey
  dianggap sebagai misionaris penerjemah yang pertama dan yang paling
  produktif. Tapi lebih dari seabad sebelumnya, John Elliot yang
  berdedikasi dan energik, sudah menerjemahkan Alkitab untuk suku
  Indian Algonquin di Massachusetts. Namun, Careylah yang membuat
  penerjemahan Alkitab diterima sebagai bagian yang tak terpisahkan
  dari tugas seorang misionaris. Hampir semua misionaris pelopor
  "Great Century (Abad Termashyur)" seperti Robert Morrison, Adoniram
  Judson, Robert Moffat, Hudson Taylor, dan Henry Martyn mengikuti
  jejaknya sebagai penerjemah. Selama kurun abad sembilan belas saja,
  Alkitab sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari lima ratus bahasa.

  Hal yang sama pentingnya dengan penerjemahan Alkitab adalah selama
  kurun "Great Century", tidak sampai abad dua puluh, penerjemahan
  mendapat gambaran baru dengan dikenalnya ilmu bahasa. Dengan semakin
  banyaknya penerjemahan Alkitab, para misionaris tidak perlu lagi
  berjuang untuk menerjemahkan sebelum mereka memulai pelayanan
  penginjilan. Tapi pada saat bersamaan, banyak misionaris yang
  memandang penerjemahan sebagai suatu pelayanan tersendiri dan merasa
  terdorong untuk menerjemahkan firman Tuhan dalam setiap bahasa.
  Sejak tahun 1900, sebagian besar dari Alkitab sudah diterjemahkan ke
  dalam sekitar seribu bahasa tambahan, setengahnya sejak tahun 1950.
  Hal itu terjadi sebagai dampak perkembangan ilmu bahasa bagi
  pelayanan penerjemahan Alkitab.

  Tetapi ilmu bahasa tidak akan memberi pengaruh yang terlalu besar
  pada karya penerjemahan Alkitab jika bukan karena usaha tak kenal
  lelah dari W. Cameron Townsend dan organisasi kembarnya, Summer
  Intitute of Linguistics (SIL) dan Wycliffe Bible Translators. SIL
  didirikan di sebuah rumah pertanian di Ozark pada tahun 1934 dengan
  nama Camp Wycliffe oleh Townsend dan L.L. Legters. Kedua orang
  inilah yang memiliki kepedulian pada pelatihan ilmu bahasa bagi para
  penerjemah Alkitab di masa depan. Walaupun bukan merupakan lembaga
  misionaris, mereka telah memberi sumbangan tak ternilai bagi
  kemajuan penginjilan. Melalui kursus pelatihan selama lebih dari
  setengah abad terakhir (dilaksanakan di University of Oklahoma dan
  universitas lain di Amerika dan negara lain), murid-murid belajar
  menulis bahasa asing secara fonetis, merumuskan abjad, menganalisa
  tata bahasa, menemukan idiom, membuat buku panduan, mengajar baca
  tulis, dan menerjemahkan Kitab Injil. Mereka sekaligus diuntungkan
  oleh pengalaman para senior dengan belajar dari keberhasilan dan
  kegagalan mereka.

  Hal lain yang sama pentingnya dengan SIL adalah pekerjaan
  menerjemahkan Alkitab, yang segera menjadi jelas bahwa dengan
  sifatnya yang duniawi (dengan tujuan supaya dapat menjalin hubungan
  yang lebih baik dengan pemerintah asing), organisasi itu tidak cocok
  sebagai organisasi pendukung misi. Jadi pada tahun 1942, Wycliffe
  Bible Translators (WBT, diambil dari nama John Wycliffe, penerjemah
  Alkitab abad empat belas yang dikenal sebagai "The Morning Star of
  the Reformation"), secara resmi dikelola dan dipimpin oleh pensiunan
  pengusaha, Bill Nyman. Tujuannya adalah untuk menerima dana bantuan
  bagi para misionaris penerjemah dan mengumumkan daerah yang akan
  dijangkau, seperti yang sudah dilakukan oleh pendahulunya, Pioneer
  Mission Agency. Meski terpisah, organisasi kembar, WBT/SIL mempunyai
  dewan pimpinan yang saling terkait dan tujuan serta filosofi yang
  sama, tapi tugas yang berbeda.

  Organisasi misi selain WBT sudah terlibat secara aktif dalam
  penerjemahan Alkitab. Tapi kebanyakan organisasi itu segera
  menemukan manfaat besar dari pelatihan ilmu bahasa bermutu dan mulai
  mengirim utusan ke SIL. Sekarang ini, New Tribes Mission dan
  Unevangelized Fields Mission adalah organisasi yang paling aktif
  dalam menerjemahkan Alkitab dibanding organisasi lain. Penerjemahan
  Alkitab juga mulai dilakukan oleh orang-orang Kristen yang bukan
  dari Barat. Murid-murid di SIL berasal dari seluruh dunia, seperti
  Meksiko, Cina, Jepang, dan negara-negara Afrika. Bahkan terkadang,
  para informan bahasa suku bisa menerjemahkan dengan sangat baik.
  Angel, seorang Mixtec Indian dari Meksiko yang hanya tamat sekolah
  dasar di Spanyol, menjadi penerjemah yang handal dalam menerjemahkan
  bahasanya sendiri, San Miguel Mixtec. Ia kemudian datang ke Amerika
  Serikat bersama dengan direktur SIL, Ken Pike, dan bekerja
  bersamanya dalam menerjemahkan, mengetik, dan mengoreksi cetakan
  kitab Perjanjian Baru.

  Karena perbedaan budaya yang sangat besar, tugas penerjemahan sangat
  membutuhkan bantuan warga negara yang cakap seperti Angel.
  Penerjemahan Alkitab bukanlah ilmu pasti dan tata bahasanya pun
  harus peka terhadap perbedaan budaya, tahu kapan harus dengan tepat
  mengikuti teks yang Alkitabiah dan kapan harus mengubah teks karena
  faktor budaya dalam menerjemahkan. Menurut Eugene Nida dari United
  Bible Societies, keluwesan adalah kuncinya. Seperti yang dikemukakan
  Harold Moulton, sering kali muncul pertanyaan-pertanyaan filosofis
  yang sulit untuk dijawab. "Seorang penerjemah Eskimo kesulitan
  mendapatkan referensi kata-kata di bidang pertanian. `Bread` (roti)
  adalah bahan pokok yang tidak dikenal di banyak negara tropis.
  Kebiasaan dalam menyapa pun berbeda. Istilah seperti `justification`
  (dasar kebenaran) tidak memiliki latar belakang yang sama dengan
  Paulus. Bahaya mengganti kata `bread` dengan kata lain adalah jika
  kata itu menyimpang dari teks asli. Bahaya dari mempertahankan kata
  dalam bahasa Yunani atau Inggris adalah tidak dapat dipahami.
  Penerjemah harus menggunakan kata yang paling dekat dan alami dengan
  yang akan diganti, tapi hal itu selalu sulit untuk dilakukan."

  Meski masalah seperti itu terus menyerang para penerjemah, teknologi
  modern sangat menolong dalam mengatasi masalah-masalah penerjemahan
  Alkitab. Sekarang, para penerjemah Alkitab menggunakan laptop
  bertenaga baterai di desa tempat mereka bekerja. Beberapa teknologi
  sangat berguna bagi perkembangan kamus, referensi silang, menyunting
  teks, dan penelitian bahasa secara umum.

  Meski penerjemahan Alkitab pada saat ini sudah sangat terbantu oleh
  teknologi, ilmu bahasa, dan dorongan yang diberikan oleh WBT/SIL,
  tapi pekerjaan masih jauh dari selesai. Menurut perkiraan, saat ini
  terdapat lebih dari lima ribu bahasa yang digunakan di dunia, tapi
  Alkitab atau Perjanjian Baru baru diterjemahkan dalam sepertiga dari
  bahasa-bahasa itu. Sekarang, WBT sendiri sedang menerjemahkan
  Alkitab ke dalam lebih dari tujuh ratus bahasa dan setiap tahun,
  terjemahan yang sudah selesai dikerjakan, diterbitkan ke dalam
  sekitar tiga puluh bahasa baru; tapi dengan keadaan yang seperti
  itu, semua penerjemahan baru akan selesai sekitar satu abad
  lagi. (t/Dian)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: From Jerusalem To Irian Jaya
  Judul asli: Translation and Linguistic: The Bible in Every Man`s
              Tongue
  Penulis   : Ruth A. Tucker
  Penerbit  : Academie Books, Grand Rapid, Michigan 1983
  Halaman   : 349 -- 351

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

SEJARAH ALKITAB INDONESIA (SAI)
==>    http://www.sabda.org/sejarah/
  Masyarakat Kristen Indonesia patut bersuka cita dengan hadirnya
  situs yang satu ini. Karena melalui situs inilah, Anda diajak untuk
  membuka wawasan tentang sejarah Alkitab yang kita miliki. Apa latar
  belakang dibuatnya situs ini?

  Pada umumnya, orang-orang Kristen Indonesia hanya mengetahui adanya
  satu atau dua versi/terjemahan Alkitab bahasa Indonesia. Padahal
  sejak awal abad ke-17 (tahun 1612 di Batavia) hingga saat ini, sudah
  ada paling sedikit 22 versi dan porsi Alkitab yang pernah
  diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Melayu-Indonesia (modern
  dan kuno, rendah dan tinggi). Situs Sejarah Alkitab Indonesia ini
  diharapkan dapat menolong masyarakat Kristen Indonesia untuk
  mengetahui banyaknya versi Alkitab yang telah ada -- kapan
  diterjemahkan, siapa penerjemahnya, mengapa dan bagaimana terjemahan
  Alkitab tersebut dilakukan, apa perbedaan dan bagaimana
  perkembangannya, dan apa manfaat melakukan studi sejarah Alkitab.

  Nah, bagi Anda yang rindu mengetahui informasi tentang sejarah
  penerjemahan Alkitab atau ingin melakukan studi lebih lanjut tentang
  sejarah Alkitab, sekarang Anda memiliki sumber informasi dan
  referensi yang lengkap. Bahan yang ada tersebut disajikan dengan
  sistematis sehingga Anda bisa menjelajahi isinya dengan mudah,
  bahkan untuk Anda yang bukan dari latar belakang studi teologia.
  Ayo lekas berburu pengetahuan tentang sejarah penerjemahan Alkitab
  melalui situs SAI.

  Diambil dan diedit seperlunya dari:
  Nama publikasi: ICW edisi 1013
  Penulis       : tidak dicantumkan
  URL           : http://www.sabda.org/publikasi/icw/1013/

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

B E N I N
  Setelah tiga puluh tahun masa penerjemahan, pada akhir April 2007,
  delapan ratus orang suku Monkole merayakan selesainya kitab
  Perjanjian Baru dalam bahasa Monkole yang pertama. Terima kasih atas
  kerja sama penduduk lokal yang menjadi anggota SIM International
  sehingga dua ribu kopi kitab Perjanjian Baru itu dapat dicetak di
  Benin sebagai percobaan. Lima puluh kopi Kitab Perjanjian Baru
  terjual pada hari pertama peluncurannya. Raja Monkole percaya bahwa
  sekarang bahasa mereka akan dapat abadi karena sudah diwujudkan
  dalam bentuk tulisan. Doakan agar tersedianya firman Tuhan dalam
  bahasa mereka dapat memperbarui semangat dan visi di gereja Monkole.
  Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2007
  Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9908
  Pokok Doa
  ---------
  * Bersyukur untuk anugerah Tuhan bagi rakyat suku Monkole sehingga
    sekarang mereka bisa menikmati firman Tuhan dalam bahasa ibu
    mereka. Biarlah kebenaran Tuhan memancar di tengah-tengah
    masyarakat Monkole.
  * Berdoalah agar pendistribusian Alkitab dapat berjalan dengan baik
    dan banyak orang boleh memilikinya. Berdoalah agar Roh Kudus
    mengobarkan semangat mereka untuk mempelajari firman Tuhan dan
    mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

V I E T N A M
  Banyak orang Kristen Vietnam menggunakan Alkitab yang diterjemahkan
  terakhir kalinya pada tahun 1926 oleh seorang misionaris Amerika.
  Pusat Penerjemahan Alkitab Dunia (World Bible Translation Center/
  WBTC) sedang menyelesaikan penerjemahan Perjanjian Lama yang mudah
  dibaca (Easy-To-Read Old Testament). Artinya, Alkitab lengkap
  berbahasa Vietnam baru bisa diedarkan setahun kemudian. Tam,
  penyunting Alkitab ini, mengatakan, "Ada banyak perubahan bahasa
  sehingga beberapa pasal menjadi sulit untuk dipahami. Jadi, saya
  rasa terjemahan baru dengan format yang lebih mudah dipahami akan
  menjangkau lebih banyak orang untuk Kristus." Pimpinan WBTC, Gary,
  mengatakan bahwa sekarang adalah saatnya untuk bergerak karena
  pemerintah Vietnam tidak terlalu ketat dalam urusan pembatasan. Hal
  itu berarti dukungan yang lebih mendesak dan segera, sangat
  dibutuhkan. "WBTC berkomitmen untuk mengerjakan 20.000 Perjanjian
  Baru, 20.000 Alkitab lengkap, dan kemudian 20.000 Perjanjian Baru
  dalam bahasa Inggris-Vietnam. Jumlah ini hanyalah sedikit dari
  sekian banyak Alkitab yang dibutuhkan karena masih sangat banyak
  jumlah orang yang ingin dijangkau."
  Diterjemahkan dari: Mission News, Mei 2007
  Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9871
  Pokok Doa
  ---------
  * Doakan agar penyelesaian proyek penerjemahan Alkitab dalam bahasa
    Vietnam dapat berjalan dengan cepat supaya banyak jiwa dapat
    mendengar Injil dalam bahasanya sehingga dapat memahami Alkitab
    dengan lebih mudah.
  * Doakan juga agar kelonggaran yang diberikan pemerintah Vietnam
    dengan mengizinkan penerbitan Alkitab ini dapat dimanfaatkan
    dengan baik.

P A P U A   N U G I N I
  Sementara itu, penerjemahan Alkitab di Irlandia Baru, Papua Nugini,
  mulai mendapat dukungan. Bruce dari Wycliffe Associates mengatakan,
  "Wycliffe Associates baru saja memulai usaha kerja sama baru dalam
  rangka menerjemahkan Alkitab ke dalam kira-kira lima belas bahasa
  tambahan mereka dengan jangka waktu lima tahun ke depan." Irlandia
  Baru berada di pesisir Papua Nugini, di Pasifik Selatan. Di akhir
  tahun 1990-an, para misionaris menerjemahkan kitab Perjanjian Baru
  ke dalam satu bahasa, kemudian mulai membangun pusat pelatihan untuk
  membantu penduduk setempat belajar bagaimana menerjemahkannya.
  Namun, tahun lalu fasilitas itu habis terbakar. Bruce mengatakan
  bahwa Wycliffe Associates membantu membangunnya kembali. "Kami
  mempunyai tim yang ada di sana pada bulan Januari dan Februari.
  Selanjutnya, kami akan membangun tempat pelatihan yang lebih besar
  sehingga benar-benar dapat menampung kelompok besar tersebut."
  Wycliffe juga membantu di bidang yang lain. "Peran kami adalah
  menyediakan tenaga relawan teknik dan administratif untuk membantu
  kelompok-kelompok yang sedang berupaya menerjemahkan itu. Kami juga
  mendanai segala kebutuhan yang menyangkut proses penerjemahan
  tersebut.
  Diterjemahkan dari: Mission News, Mei 2007
  Berita selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9883
  Pokok Doa
  ---------
  * Berdoalah agar rumah pelatihan dan fasilitas baru yang sudah
    disediakan Wycliffe Associates untuk proyek penerjemahan Alkitab
    di Papua Nugini bisa digunakan dengan maksimal.
  * Doakan juga agar proses penerjemahan Alkitab ke dalam lima belas
    bahasa Papua Nugini lainnya dapat dikerjakan dengan ketepatan dan
    ketelitian yang tinggi sehingga memudahkan orang dalam memahami
    Alkitab.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                 BERDOA BAGI PENERJEMAHAN ALKITAB
                 DI PEDALAMAN-PEDALAMAN INDONESIA
                 ================================

  Bahasa terkadang menjadi kendala para misionaris dalam menyampaikan
  kabar sukacita dari Allah bagi sebagian besar masyarakat di
  Indonesia, khususnya masyarakat di daerah pedalaman karena firman
  Tuhan belum diterjemahkan ke banyak bahasa daerah. Peran para
  misionaris dan pekerja Tuhan lainnya dalam upaya penerjemahan
  Alkitab ke dalam bahasa setempat merupakan kontribusi yang besar
  bagi proses pelaksanaan Amanat Agung Allah tersebut.

  Pokok Doa
  ---------
  1. Mari berdoa bagi masyarakat di Indonesia yang belum terjangkau
     oleh firman Tuhan. Biarlah Roh Allah saja yang menggerakkan dan
     menuntun mereka kepada kebenaran pengenalan akan Allah.

  2. Berdoalah bagi setiap orang dan yayasan/lembaga yang mengupayakan
     penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa di Indonesia. Biarlah
     Tuhan memberi hikmat, ketelitian, dan semangat yang menyala-nyala
     dalam proses pengerjaannya.

  3. Doakan pula agar Allah mencukupkan kebutuhan dana yang diperlukan
     untuk proses penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa di
     Indonesia ini.

  4. Satukan hati untuk berdoa bagi para misionaris yang juga berupaya
     memberikan kontribusi bagi penerjemahan Alkitab di beberapa
     wilayah pedalaman di Indonesia. Biarlah Roh Allah yang memberikan
     hikmat dan kesabaran dalam upaya penerjemahan tersebut.

  5. Berdoalah agar segala usaha penerjemahan Alkitab ke dalam
     bahasa-bahasa di pedalaman Indonesia semakin banyak yang
     terealisasi. Dengan demikian, semakin banyak pula jiwa-jiwa yang
     akan mengenal kebenaran firman Allah dalam bahasanya.

______________________________________________________________________
SURAT ANDA

  From: Nikodemus Rindin < nik_rind(at)xxxx >
  >Saya tamu baru dalam situs ini, senang sekali bisa menemukan situs
  >yang punya spirit untuk mengembangkan Amanat Agung. Terus terang
  >saya orang misi dan pengen sekali mendapatkan teman2 yang berhati
  >misi, dengan demikian saya bisa banyak bercerita dan berbagi
  >pengalaman tentang misi. Gbu all...

  Redaksi:
  Terima kasih untuk kunjungan Anda ke situs kami. Kami sangat senang
  bertemu dengan orang yang memiliki jiwa misi. Pastilah Anda orang
  yang mengasihi Tuhan. Jika Anda ingin berbagi pengalaman dan berita
  misi dengan mereka yang juga berjiwa misi, silakan bergabung
  dengan kami melalui cara-cara berikut.

  1. Berlangganan publikasi e-JEMMi (Jurnal Elektronik Mingguan Misi).
     Silakan kirim e-mail kosong ke alamat:
     ==>    < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >, 2. Berkunjung ke situs e-MISI (Menyebarkan Injil ke Seluruh
     Indonesia) dan mengirim artikel atau menulis blog di alamat:
     ==>    http://misi.sabda.org/

  3. Berkunjung dan menulis blog di situs SABDA Space (topik
     Penginjilan) di alamat:
     ==>    http://www.sabdaspace.org/

______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
______________________________________________________________________
                   Pimpinan Redaksi: Yulia Oeniyati
                  Redaksi tamu: Kristina Dwi Lestari
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2007 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf e-MISI dan Staf Redaksi:               < staf-misi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan          :   < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti              : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan:       < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :               http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :           http://www.sabda.org/ylsa/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org