Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2007/20

e-JEMMi edisi No. 20 Vol. 10/2007 (18-5-2007)

Melayani Sebagai Dokter

                                                Mei 2007, Vol.10 No.20
______________________________  e-JEMMi  _____________________________
                   (Jurnal Elektronik Mingguan Misi)
______________________________________________________________________
SEKILAS ISI

EDITORIAL
RENUNGAN MISI      : Pelajaran dari Ruang Operasi
TOKOH MISI         : Dokter Misionaris: Dr. C. Everett Koop
SUMBER MISI        : Mission Finder: Medical Missions Directory
DOA BAGI MISI DUNIA: Burundi, Global, Etiopia
DOA BAGI INDONESIA : Berdoa bagi Para Dokter Kristen
STOP PRESS!        : Permohonan Maaf

______________________________________________________________________

    PATIENCE MEANS WAITING GOD`S HELP WITHOUT DOUBTING GOD`S LOVE
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salah sejahtera,

  Profesi dokter sangat dipandang tinggi karena pengabdiannya untuk
  menolong orang yang menderita sakit. Namun, ada kalanya profesi ini
  juga bisa diselewengkan, sehingga mendatangkan malapetaka, misalnya
  praktik aborsi ilegal atau malpraktik. Oleh karena itu, ketika
  seorang dokter Kristen melayani, ia tidak hanya bertekad untuk
  menolong sesama, tetapi juga harus memiliki prinsip iman yang kuat,
  sehingga memiliki tanggung jawab moral untuk tidak melanggar
  kebenaran Tuhan.

  Edisi e-JEMMi kali ini akan menolong kita untuk melihat dan mengerti
  panggilan pelayanan seorang dokter Kristen. Kiranya melalui sajian
  kami ini, para pembaca boleh semakin terbeban untuk berdoa bagi para
  dokter Kristen yang saat ini melayani di lapangan. Biarlah mereka
  mendapatkan kekuatan melalui doa-doa Anda. Selamat berdoa.

  Redaksi e-JEMMi,
  Yulia Oeniyati

______________________________________________________________________
RENUNGAN MISI

                     PELAJARAN DARI RUANG OPERASI
                     ============================

  Baca: Wahyu 7:9-17

  "Kamu ... menerima pengajaran ... yaitu bahwa kamu, berhubung dengan
  kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang
  menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu
  dibarui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru,
  yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan
  kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:21-24)

  Dunia ruang operasi yang misterius sungguh menakutkan bagi
  mahasiswa, tapi aturan dasarnya adalah mempertahankan kesterilan.
  Saya pernah diizinkan melihat seorang ahli bedah plastik kenamaan
  bekerja. Ketika ia menunjukkan lukanya, semua siap untuk pembedahan,
  ia melangkah mundur dan menyenggol lengan saya. Saya tidak akan
  pernah melupakan pertanyaannya, "Kau menyentuhku?" Saya hanya
  manggut dan merasa malu sekali ketika ia berkata kepada perawat,
  "Saya sudah tidak steril."

  Ketika Tuhan Yesus Kristus turun ke bumi, Ia sama sekali tak
  bercacat. Ia murni dan steril, sehingga Ia bisa membawa kesembuhan
  bagi dunia kita yang sudah tercemar. Saya membayangkan kehadiran-Nya
  di sini seperti kebalikan dari situasi di  ruang operasi. Apa pun
  yang Ia sentuh menjadi bersih. Ketika Ia memilih untuk mati bagi
  dosa dunia, Ia mencemarkan diri-Nya sendiri, dan merasakan apa arti
  najis untuk pertama kalinya. Penderitaan dan penghinaan yang
  dialami-Nya tak terbayangkan. Untuk pertama kalinya, Ia tidak
  diperkenankan berdekatan dengan Bapa-Nya, dijauhkan dari semua yang
  Ia kasihi, karena Ia telah tercemar oleh dosa kita. Namun, Allah
  Bapa mampu, dengan kekuasaan-Nya yang menakjubkan, untuk memulihkan
  kesterilan Putra-Nya. Sekarang, melalui Tuhan Yesus, kita bisa
  dibalut dengan balutan steril -- pakaian keselamatan (Yesaya 61:10).
  Semua ini penting, sebelum kita, dengan yakin, bisa mendekati Allah.

  Ketika kita memasuki ruang operasi dalam keadaan sebagaimana adanya,
  kita tidak steril dan dilarang masuk, kecuali kita sudah mencuci
  diri dengan sempurna dan memakai pakaian khusus. Demikian pula, kita
  tidak bisa mendekati Allah dengan mengandalkan kebaikan kita
  sendiri. Hanya anugerah-Nya yang bisa membuat kita bersih dan tetap
  menjaga kebersihan kita.

  Sumber diambil dari:
  Nama majalah: Sumber Hidup Praktisi Medis, Edisi 22 Januari 2006
  Penulis     : --

______________________________________________________________________
TOKOH MISI

                          DOKTER MISIONARIS:
                         Dr. C. Everett Koop
                         ===================

  Setelah bekerja selama tiga puluh tahun sebagai dokter bedah anak
  terkemuka, Dr. C. Everett Koop mendekati masa pensiun pada
  pertengahan tahun 1970-an ketika beliau memutuskan bahwa perjuangan
  melawan aborsi itu sepenting usaha menyelamatkan nyawa di meja
  operasi. Koop adalah seorang Kristen taat yang mencurahkan hasratnya
  dalam menentang aborsi ke dalam dua buku, lima film pendidikan, dan
  tur ceramah ke berbagai kota di negaranya. Gaya argumentasinya
  netral: dalam satu bagian film, Koop memandangi lautan boneka
  telanjang yang melambangkan janin-janin korban aborsi dan berkata,
  "Saya berdiri di Sodom, tempat terjadinya kejahatan dan kematian."

  Apa yang sudah dikerjakannya selama ini mendorong Ronald Reagan
  untuk mencalonkan Koop sebagai "surgeon general" (kepala jawatan
  kesehatan) pada tahun 1981. Selama delapan bulan, pengangkatan Koop
  ditunda oleh Kongres karena kubu liberal menentang pandangan Koop,
  kefanatikannya, dan keyakinannya akan kesehatan publik. Ketika
  akhirnya Koop memenangkan persetujuan Senat, beberapa orang
  mengharapkan dia membatasi anjurannya kepada masyarakat umum tentang
  peringatan untuk tidak merokok.

  Koop yang sekarang berumur tujuh puluh tahun (saat berita ini
  ditulis), adalah seorang yang kontroversial, tapi rasa bangga dan
  sikap idealisnya yang dulu membuat kaum konservatif mendukungnya,
  sekarang membuat marah para aktivis sayap kanan. Hal ini diakibatkan
  oleh politik AIDS. Kepala jawatan kesehatan adalah pengacara utama
  pemerintah yang memiliki pandangan bahwa pendidikan seks adalah cara
  paling efektif untuk membatasi penyebaran AIDS. Dimulai dengan
  laporannya kepada presiden pada Oktober lalu, Koop bersikeras
  bahwa keterusterangan dan kondom adalah alat kesehatan masyarakat
  yang lebih efektif daripada khotbah tentang kesucian. Minggu lalu,
  Koop adalah satu-satunya orang pemerintah yang menentang rencana
  pengujian penyebaran AIDS. Beliau mengatakan, "Saya kira, tak
  seharusnya seseorang dipaksa untuk mengikuti tes AIDS, untuk
  mengetahui penyebaran AIDS pada saat ini."

  Koop, seorang yang berperawakan tinggi besar (enam kaki dan satu
  inci) dengan janggut seperti Kapten Ahad, dan bersuara keras ini,
  menyadari bahwa pekerjaan besarnya sebagai tokoh kesehatan nasional
  lebih berpengaruh daripada seorang pengkhotbah yang tegas. "Apa pun
  yang telah saya lakukan selama lima tahun menjabat sebagai kepala
  jawatan kesehatan," katanya, "telah saya lakukan dengan dorongan
  moral yang sungguh-sungguh." Perjuangannya mulai dari seruan
  "masyarakat bebas rokok di tahun 2000", sampai pembelaan yang gigih
  terhadap bayi-bayi cacat. Koop yang bangga mengenakan seragam
  kebesaran sebagai kepala jawatan kesehatan dengan kancing berwarna
  emas, juga mempunyai maksud yang khusus: beliau mencoba, meski tidak
  terlalu sukses, untuk mempertahankan peraturan yang hampir
  punah -- peraturan yang mengharuskan semua anggota Layanan Kesehatan
  Masyarakat (Public Health Service) untuk memakai seragam militer
  saat bertugas.

  Perdebatan mengenai AIDS yang dilakukan Koop merupakan usahanya yang
  paling hebat. Mantan pengkritik liberal, seperti anggota California
  Democratic Congress, Henry Waxman, sekarang berkata bahwa penilaian
  awal mereka tentang Koop adalah salah. Namun, mantan sekutu dari
  konservatif, seperti Paul Weyrich dan Phyllis Schlafly, menentang
  Koop dengan tuduhan bahwa "proposal Koop untuk menghentikan
  penyebaran AIDS mencerminkan pandangan para homoseksual, bukan
  pandangan gerakan profamily."

  Bulan lalu, golongan sayap kanan merusak acara makan malam
  penghormatan untuk Koop: sebelas sponsor memboikot makan malam
  tersebut, termasuk lawan presidensial Partai Republik, Senator
  Robert Dole dan seseorang dari Kongres, Jack Kemp. Malam itu, para
  demonstran yang menginginkan Koop dipecat berada di luar gedung
  tempat Koop menghadiri acara makan malam. Dengan sedih Koop
  menyatakan rasa terima kasihnya kepada mereka yang hadir dan
  mengambil risiko terkena imbas kegusaran kelompok sayap kanan.
  "Belum pernah dalam seumur hidup saya," katanya, "menginginkan atau
  menghargai pertunjukan persahabatan seperti ini." Kepada mantan
  sekutunya, Koop mengeluhkan, "Mereka tidak mendengar apa yang sudah
  saya katakan, tapi mereka mengkritik tentang apa yang orang katakan
  mengenai apa yang saya katakan. Hal itu sangat tidak membesarkan
  hati."

  Sebagai kepala dokter bedah di Children`s Hospital of Philadelphia,
  Koop menjadi terkenal atas keberhasilannya memperbaiki cacat lahir,
  termasuk memisahkan bayi kembar siam. Sejak saat itu, pada tahun
  1940-an, beliau dan istrinya, Elizabeth, terjun dalam dunia
  penginjilan kekristenan. Koop sudah melihat jelas kaitan antara
  obat-obatan dan moralitas. Itu adalah visi yang menjiwai tugasnya
  sebagai kepala jawatan kesehatan. "Saya rasa Anda tidak akan bisa
  memisahkan agama Anda, etika, atau nilai-nilai moral dari cara Anda
  melakukan pekerjaan Anda," kata Koop. "Ada kesempatan-kesempatan dan
  kewajiban-kewajiban sosial yang melibatkan agama seseorang, seperti
  dengan penuh belas kasih merawat orang sakit."

  Dalam minggu-minggu berikutnya, Koop mungkin harus mempertimbangkan
  kata-kata etisnya sendiri dalam menentang permintaan politik dari
  kebijakan pemerintah mengenai AIDS. Koop tidak berjanji untuk diam,
  tapi diharapkan beliau akan tunduk kepada kehendak presiden: "Saya
  adalah seorang pegawai pemerintah dalam bidang kesehatan, dan saya
  harus mendukung hukum yang ada di negara saya. Itulah tugas saya."
  Ini adalah sebuah pekerjaan yang akan menjadi semakin berat sembari
  Amerika berjuang untuk menahan penyebaran AIDS. (t/Dian)

  Bahan diterjemahkan dari sumber:
  Situs     : Majalah Time, Edisi Senin, 8 Juli 1987
  Judul asli: The Missionary Doctor
  Penulis   : tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,964617,00.html

______________________________________________________________________
SUMBER MISI

MISSION FINDER: MEDICAL MISSIONS DIRECTORY
==>    Sumber Misi: http://www.missionfinder.org/medical.htm#Opportunities
  Mission Finder merupakan sebuah situs yang menyediakan informasi
  lengkap (jenis pelayanan, akomodasi, tempat di mana pelayanan akan
  dilakukan, durasi pelayanan, dan sebagainya) mengenai berbagai
  organisasi yang menyediakan kesempatan bagi para ahli medis (dokter,
  dokter gigi, perawat, paramedis, dan sebagainya) dan mereka yang
  bukan ahli medis (administrator, teknisi, penerjemah, sopir, dan
  sebagainya) yang rindu menggunakan jasanya untuk melayani. Melalui
  fasilitas "Search" yang tersedia dalam situs ini, Anda bisa mencari
  organisasi yang tepat bagi Anda untuk berbagian di dalamnya. Anda
  juga bisa menggunakan fasilitas "Ask Us" untuk membantu mencari
  jenis pelayanan yang tepat. Oleh karena itu, bagi Anda yang rindu
  untuk melayani, tetapi bingung hendak melayani di mana dan dalam
  bidang apa, kunjungi saja situs ini. Selamat melayani!

______________________________________________________________________
DOA BAGI MISI DUNIA

B U R U N D I
  Festival rohani selama lima hari yang diadakan di negara Burundi,
  Afrika Timur, yang dilayani oleh penginjil dan Eternity Minded
  Ministries (EMM), dipadati oleh lebih dari 75.000 orang. Lebih dari
  lima ribu jiwa berdoa untuk menerima Kristus. "Ada yang mengatakan
  bahwa Gitega adalah kota yang dingin, tidak mau menerima Injil dan
  kami hanya akan membuang-buang waktu saja di sana," ujar Carl, ketua
  pelayanan EMM. Akan tetapi, malam pertama ternyata dibanjiri oleh
  15.000 orang, dan orang-orang itu sampai berkerumun di bawah pohon.
  Hal ini mengejutkan para pendeta lokal. Para pendoa syafaat merasa
  cemas dan mereka berdoa agar Tuhan tidak menurunkan hujan. Meski
  hujan lebat sering turun selama festival, namun cuaca selalu cerah
  pada saat pemberitaan Injil. Selama hari itu, para anggota pelayanan
  juga mengunjungi banyak sekolah, penjara, rumah sakit, panti asuhan,
  dan barak militer untuk melakukan pelayanan.
  Sumber: Christian Newswire, Maret 2007
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan negara Burundi yang membutuhkan kebangunan rohani. Kiranya,
    festival rohani ini mendorong orang-orang yang telah menerima
    Injil untuk menjadi terang bagi orang-orang di sekeliling mereka.
  * Doakan pelaksanaan tindak lanjut acara ini, khususnya
    gereja-gereja yang akan menampung mereka, supaya dilakukan
    pembinaan yang terarah dan tepat untuk menolong mereka bisa terus
    bertumbuh.

G L O B A L
  Lima belas organisasi yang melayani gereja-gereja teraniaya,
  mengadakan pertemuan di Amsterdam, Belanda pada bulan Maret lalu,
  dan membentuk suatu jaringan yang diberi nama Religius Liberty
  Partnership. Tujuannya adalah mengoordinasi upaya-upaya untuk
  meningkatkan kepedulian terhadap kebutuhan gereja-gereja teraniaya
  dan pelayanan organisasi, serta berdoa bersama. Anggotanya meliputi
  Open Doors, Voice of the Martyrs, Christian Solidarity
  International, Christian Solidarity Worldwide, World Evangelical
  Alliance, dan sekitar sepuluh lembaga serupa lainnya. "Ini merupakan
  peristiwa bersejarah, karena untuk pertama kalinya, kesepuluh
  organisasi ini berkumpul bersama dan bergandengan tangan," kata
  Johan dari World Evangelical Alliance. "Pemenang yang sesungguhnya
  adalah saudara-saudara kita yang menderita. Perkembangan ini juga
  memberikan sinyal positif kepada gereja dunia mengenai semangat
  persatuan yang ada dalam pertemuan di Amsterdam itu," tambahnya.
  Sumber: Assist News Service, Maret 2007
  Pokok Doa:
  ----------
  * Mari mendukung pengoordinasian semua lembaga Kristen yang terbeban
    untuk melayani gereja-gereja teraniaya dalam doa. Berdoalah agar
    pertemuan di Amsterdam tersebut mengefektifkan pelayanan mereka.
  * Doakan juga agar gereja-gereja sedunia memiliki semangat yang sama
    untuk menolong gereja-gereja teraniaya. Biarlah semangat ini juga
    bisa ditularkan kepada seluruh jemaat, sehingga jemaat pun bisa
    berbagian di dalamnya.

E T I O P I A
  International Christian Concern (ICC), sebuah lembaga hak asasi
  manusia yang berpusat di Wahington DC, baru saja mendapat kabar
  bahwa seorang penginjil berkebangsaan Etiopia, bernama Tedase,
  dipukuli sampai mati oleh kaum ekstremis pada hari Senin, 26 Maret,
  saat Tedase dan dua wanita muda menjalankan tugas penginjilan ke
  jalan-jalan di Jimma, Etiopia. Ini merupakan kejadian kedua dalam
  enam bulan, dimana orang-orang Kristen yang tinggal di Etiopia
  bagian Tenggara diserang dan dibunuh oleh golongan ekstremis.

  Senin siang lalu, Tedase dan dua rekan wanitanya sedang menjalankan
  penginjilan di Jalan Merkato yang terletak di Jimma, Etiopia bagian
  Selatan, di mana tempat ibadah Wahabbi berada. Ketika mereka
  melewati tempat ibadah tersebut, segerombolan ektremis keluar dari
  tempat ibadah dan mulai mengejar untuk menghadang mereka. Kedua
  rekan wanita Tedase berhasil melarikan diri dari kepungan tersebut,
  namun Tedase tetap dikejar. Kaum ektremis itu berhasil menyusul
  Tedase, menariknya masuk ke dalam sebuah rumah ibadah, dan
  memukulinya dengan beringas sampai ia mati. Sumber-sumber dari Jimma
  melaporkan bahwa Tedase dipukuli dengan kekuatan yang sudah
  diperhitungkan untuk membunuhnya. Ini bukanlah kecelakaan atau kasus
  keberingasan massa yang lepas kendali. Mayatnya kemudian dibawa ke
  rumah sakit untuk diotopsi dan ia dikuburkan pada hari Selasa, 27
  Maret.

  Sebuah sumber juga mengungkapkan bahwa orang-orang Kristen di Jimma
  mengadakan sebuah kampanye penginjilan, dan berita penjangkauan itu
  menyebar di antara penduduk Jimma, tak terkecuali golongan ekstremis
  yang tinggal di daerah tersebut. Orang-orang yang tergabung dalam
  sekte Wahabbi sengaja memukuli Tedase sampai mati, dengan maksud
  sebagai pesan untuk orang-orang Kristen bahwa mereka siap
  memberantas penginjilan.

  Para pemimpin gereja injili takut jika polisi tidak mengindahkan
  kematian Tedase ini, peristiwa ini akan menjadi lampu hijau bagi
  golongan-golongan ekstremis di daerah tersebut untuk menyerang
  orang-orang Kristen di lingkungan mereka tanpa mau
  mempertanggungjawabkannya.
  Sumber: International Christian Concern, Maret 2007
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan kaum ektremis agama lain yang tidak menghendaki adanya
    penginjilan di kota Jimma. Biarlah Tuhan melembutkan hati mereka,
    sehingga mereka bertobat dari tindakan yang dilakukan di luar iman
    itu.
  * Bagi orang-orang Kristen Jimma yang saat ini sering dilanda
    ketakutan, kiranya Tuhan memberikan kekuatan, sehingga mereka
    tidak undur dari iman mereka. Berdoa supaya kasih Tuhan terus
    nyata di tengah-tengah keadaan yang sulit ini.

______________________________________________________________________
DOA BAGI INDONESIA

                   BERDOA BAGI PARA DOKTER KRISTEN
                   ================================

  Zaman semakin maju, ilmu pengetahuan semakin meningkat pesat.
  Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang baik dan memadai
  semakin menjadi tuntutan tersendiri. Kredibilitas seorang dokter
  semakin dipertaruhkan dalam kinerja pelayanannya bagi masyarakat
  banyak. Mari kita berdoa bagi dokter-dokter Kristen di Indonesia,
  agar mereka tetap bersemangat di dalam Tuhan sebagai rekan sekerja
  Allah dalam misi penyelamatan-Nya bagi manusia.

  1. Mengucap syukur atas panggilan yang telah diberikan Tuhan kepada
     para dokter Kristen. Kiranya, mereka dapat mengabdikan diri
     sepenuhnya bagi masyarakat luas, sehingga kemuliaan dan kasih
     Tuhan terpancar melalui mereka.

  2. Doakan pelayanan para dokter Kristen baik yang di kota maupun
     daerah pedalaman. Kiranya, Tuhan selalu memberikan perlindungan
     kepada mereka. Kiranya, tangan-tangan hangat mereka akan menolong
     banyak orang yang sakit di mana pun mereka berada.

  3. Doakan supaya Tuhan juga selalu memberkati keluarga para dokter
     Kristen, sehingga mereka mempunyai hati yang mau memahami tugas
     dan panggilannya untuk melayani banyak jiwa bagi Kristus.

  4. Berikan dukungan dalam doa, bagi dokter-dokter Kristen dalam
     menyaksikan kabar keselamatan kepada jiwa-jiwa yang belum
     mengenal Yesus, sang Juru Selamat sejati. Biarlah tidak hanya
     jasmani pasien saja yang diperhatikan, tapi juga kerohaniannya.

  5. Doakan juga agar Tuhan terus membuka kesempatan dan memberikan
     keberanian kepada para dokter Kristen untuk bisa menyaksikan
     kuasa Tuhan, Tabib dari segala tabib. Berdoalah agar bukan
     kesombongan pribadi yang bertahta atas mereka.

  6. Mintakan kepada Tuhan agar para dokter Kristen ini selalu
     terdorong untuk terus mempelajari pengetahuan terbaru dalam
     bidangnya, sehingga mampu meningkatkan pelayanan bagi masyarakat,
     supaya semakin baik.

______________________________________________________________________
STOP PRESS!

                           PERMOHONAN MAAF
                           ===============

  Pelanggan e-JEMMi yang terkasih, kami mohon maaf untuk keterlambatan
  pendistribusian edisi kali ini. Sejumlah kesibukan belakangan ini
  turut memengaruhi keterlambatan ini. Selain itu, kami juga mohon
  maaf karena pada edisi terdahulu, ada bagian yang tidak kami
  bersihkan di bagian Sumber Misi. Kami akan berjuang untuk
  memperbaiki kinerja kami dalam edisi-edisi mendatang. Terima kasih
  untuk pengertian para pelanggan sekalian. Tuhan memberkati.

  Penyunting,
  Raka Sukma Kurnia
______________________________________________________________________

Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
______________________________________________________________________
                   Pimpinan Redaksi: Yulia Oeniyati
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2007 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf e-MISI dan Staf Redaksi:               < staf-misi(at)sabda.org >
Untuk berlangganan          :   < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk berhenti              : < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk pertanyaan/saran/bahan:       < owner-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
______________________________________________________________________
Situs e-MISI dan e-JEMMi        :               http://misi.sabda.org/
Arsip e-JEMMi                   : http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                      :           http://www.sabda.org/ylsa/
Situs SABDA Katalog             :            http://katalog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org