Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2005/36

e-JEMMi edisi No. 36 Vol. 8/2005 (8-9-2005)

Pelayanan Lintas Budaya



~//~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
   / Jurnal Elektronik Mingguan Misi (e-JEMMi)  Sep 2005, Vol.8 No.36
~*/*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

SEKILAS ISI:

[Editorial]
[Kesaksian Misi]     : Pengalaman Pribadi
[Sumber Misi]        : Web Evangelism Bulletin,
                       Mission Network News
[Doa Bagi Misi Dunia]: Guatemala, Asia, International
[Doa Bagi Indonesia] : Pelayan Lintas Budaya
[Surat Anda]         : Kesaksian dan Tokoh Misi Indonesia
[URLs Edisi Ini]

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~* EDITORIAL *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

  Salam dalam kasih Kristus,

  Keluar dari batas daerah aman kita (comfort zone) memang bukan satu 
  hal yang mudah, dibutuhkan pergumulan yang luar biasa. Namun, hal 
  itu bukanlah suatu hal yang besar jika kita menyerahkan hidup kita 
  pada Kristus. Setiap orang harus berani keluar dari comfort zone-
  nya jika karena itu ia dapat bertumbuh dan berbuah lebih baik. 
  Sebuah kesaksian tentang pelayanan di sebuah negara asing, kami 
  harapkan dapat menjadi berkat dan menambah wawasan Anda tentang 
  betapa luasnya bidang pekerjaan di ladang Tuhan.

  Jangan lupa untuk mendoakan pelayanan lintas budaya yang dilakukan
  oleh anak-anak negeri. Berdoa juga untuk saudara-saudara kita di
  Guatemala, Asia, International. Tuhan menyertai! (Lis)

  Redaksi e-JEMMi

          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+25:40 >

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
                  "BE A LIGHT TO ALL THE NATIONS"
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* KESAKSIAN MISI *~

                          PENGALAMAN PRIBADI
                          ==================

  Saya bersyukur untuk penyertaan Tuhan dan setiap pelajaran dalam 
  mengenal Allah yang saya dapat selama tinggal di N sampai saat ini. 
  Ketika mengingat hal-hal itu, bisa dirasakan bahwa Allah 
  menginginkan sesuatu yang indah di dalam kehidupan saya secara 
  pribadi untuk kemuliaan-Nya. Bersyukur untuk setiap teguran dari 
  Allah karena kasih sayang-Nya.

  Saya mempunyai beberapa pengalaman pribadi yang sangat menarik. 
  Beberapa kali saya diberi kesempatan secara pribadi untuk mengenal 
  lebih dekat orang-orang N yang mempunyai latar belakang agama A. 
  Dari diundang jalan-jalan, mengunjungi rumah mereka, sampai kepada 
  diskusi-diskusi berdua. Suatu kali saya diajak oleh Pak Bis untuk 
  berjalan-jalan karena kebetulan sedang tidak ada kegiatan di kampus. 
  Kami mengunjungi daerah di pusat kota, dengan satu kali naik bus 
  dari kampus sampai ke taman kota. Dia membawa saya ke daerah-daerah 
  kuno di tengah kota. Kami juga sempat mampir ke rumah seorang 
  temannya (agama B juga). Kesempatan ini sangat berharga bagi saya 
  untuk bisa melihat dari dekat kehidupan mereka, kepercayaan mereka, 
  selain melihat kondisi rumah asli orang-orang N yang masih kuno. 
  Saya juga dihadiahi barang sebagai tanda berkat. Karena merupakan 
  bagian dari budaya, saya pun tidak berpikir macam-macam, walaupun 
  sebenarnya barang ini sebelumnya digunakan untuk menyembah dewa 
  mereka. Setelah itu kami pergi ke rumah Pak Bis dan berada di sana 
  untuk waktu yang cukup lama, saya pun mempergunakan kesempatan itu 
  untuk lebih mengenal keluarga Pak Bis. Keluarga mereka memang 
  termasuk kelas menengah. Rumah itu cukup besar dan tertata dengan 
  bagus, beberapa kamar di lantai bawah juga disewakan untuk keluarga-
  keluarga. Sambil menikmati makanan khas orang N, saya bisa menikmati 
  hubungan dengan keluarga ini tanpa ada rasa curiga tentang adanya 
  maksud-maksud khusus di balik semua itu. Saya bersyukur bisa 
  membangun hubungan dengan keluarga ini dan terus menyemangati untuk 
  membangun hati untuk orang-orang yang terhilang. Sekarang saya 
  sedang berpikir untuk mengatur jadwal saya karena Pak Bis mengundang 
  makan malam di rumahnya. Saya tidak pernah berpikir akan ada 
  kesempatan seperti ini.

  Di kesempatan yang lain ketika sedang bersantai di ruang santai di 
  Departemen, Pak Bis mendatangi saya dan mengajak ngobrol. Karena 
  waktu itu adalah waktu bebas, jadi saya bisa ngobrol dengannya cukup 
  lama sambil menunggu. Tanpa saya sadari dia membawa saya kepada 
  diskusi tentang "kedamaian yang sejati". Memang dialah yang memulai 
  diskusi tentang hal apa yang bisa membuat kedamaian di dunia ini. 
  Kami melihat jika semua orang bisa saling mengerti, memahami, puas 
  satu sama lain maka bisa terjalin kedamaian walaupun masih ada 
  faktor-faktor lain yang perlu dilihat. Pak Bis berargumen jika semua 
  orang di dunia ini memiliki satu agama dan menyembah kepada satu 
  Tuhan, yang waktu itu kami sepakati dengan sebutan "Super God". Ia 
  sangat tertarik sekali dengan hal ini.

  Saya melihat dia haus menemukan kebenaran, kedamaian yang sejati. 
  Ini membuat saya menjadi bersemangat untuk melanjutkan diskusi itu. 
  Jika diantara semua god dan goddess yang disembah oleh orang A, 
  orang B, orang C, orang D, orang E, dan yang lain, ada "Super God" 
  maka alangkah indahnya jika semua menyembah kepada Dia. Ini 
  kesimpulan sementara yang kami dapatkan. Waktu itu diskusi kami 
  terhenti karena orang yang kami tunggu sudah datang. Saya mengajak 
  Pak Bis untuk lain kali bisa melanjutkan diskusi kami, dan ternyata 
  dia pun tertarik. Sebuah pelajaran baru telah saya dapatkan, untuk 
  memperkenalkan orang kepada Kristus, saya tidak perlu memaksakan 
  suatu pengetahuan dan doktrin. Tetapi lebih mengajak bersama-sama 
  menemukan kebenaran dan kedamaian sejati sehingga membuat dia merasa 
  bahwa saya juga sedang mencari kebenaran itu, sama-sama mencari 
  "Super God" itu. Saya melihat bahwa Pak Bis senang dengan hal ini. 
  Saya ingin sekali mulai mendoakan Pak Bis dan menyerahkannya kepada 
  Roh Kudus untuk bekerja. Masih banyak orang yang haus akan kasih 
  Allah yang sejati.

  Suatu kali ada teman lain dari satu Departemen, Pak Ram, mengajak 
  saya untuk jalan-jalan di daerah yang sama di tengah kota, di 
  daerah-daerah kuno. Dan waktu itu sedang ada festival yang diadakan. 
  Ada sebuah patung yang ditaruh di sebuah kereta dengan atap yang 
  menjulang tinggi. Kereta ini ditarik oleh orang banyak dan diarak 
  mengelilingi kota kuno di tengah-tengah kota sampai akhirnya 
  berhenti di suatu tempat yang serba putih juga. Semua orang yang 
  datang dari tempat lain dan orang-orang yang di sekitarnya, 
  melemparkan uang mereka ke dalam kereta ini untuk memberikan 
  persembahan. Kemudian para pendeta dan orang-orang yang di atas 
  kereta melemparkan bunga-bunga sebagai tanda berkat dari patung itu. 
  Mereka meyakini ini sebagai cara untuk mencari kesejahteraan dan 
  pengetahuan. Saya diajak untuk terus mengikuti kereta ini ke mana 
  dia berjalan dan sempat diberi uang receh oleh Pak Ram untuk saya 
  lemparkan ke dalam kereta. Tanpa pikir macam-macam dan supaya dia 
  tidak kecewa, saya lemparkan uang itu ke dalam kereta dan kemudian 
  dari kereta orang-orang melemparkan bunga dan yang harus kami 
  tangkap. Saya tidak menangkapnya. Pak Ram menangkap bunga tersebut 
  kemudian menaruh di kepalanya sebagai tanda berkat. Dia juga menaruh 
  bunga di kepala saya. Saya juga tidak berpikiran macam-macam, 
  silakan taruh di kepala saya, namun saya tetap menjaga hati nurani 
  dengan mendoakan orang-orang yang ada di sekitar saya dan Pak Ram. 
  Saya melihat banyak orang yang datang dan melakukan ritual ini. 
  Ketika melihat kerumunan banyak orang yang melakukan ini, saya 
  mengingat bahwa mereka sedang berjalan ke kebinasaan. Mungkin 
  sepertinya mereka tertawa, senang, menari-nari, tetapi hidup mereka 
  kosong. Saya berpikir bagaimana saya bisa menyampaikan kebenaran 
  kepada banyak orang itu. Saya tidak tahu dan saya hanya berdoa. 
  Mereka seperti domba-domba yang tidak bergembala.

  Kemudian saya diajak Pak Ram ke rumahnya. Memasuki lorong-lorong di 
  bawah bangunan. Lewat perkampungan orang-orang kelas menengah ke 
  bawah. Daerah ini termasuk daerah kuno dari sejarah kerajaan N. 
  Melewati jalan-jalan sempit. Sebuah rumah kecil, tingkat, model 
  kuno, saling berhimpitan dengan rumah-rumah yang lain dan sangat 
  minim cahaya dari luar. Langit-langit rumah yang rendah dan pintu 
  yang kecil membuat kita perlu membungkuk jika masuk. Keluarga Pak 
  Ram termasuk keluarga menengah ke bawah. Tetapi saya bersyukur bisa 
  menikmati waktu bersama dengan keluarga ini. Mereka menerima saya 
  dan merasa senang. Saya bersyukur untuk kesempatan berkunjung ke 
  rumah Pak Ram, bertemu dengan istri dan anak-anak mereka. Waktu 
  pulang, saya pun diantar ke perhentian kendaraan umum dan ternyata 
  jaraknya cukup jauh juga, dam kami pun harus kembali melewati jalan-
  jalan tadi. Di tengah jalan saya ingin mengambil foto patung. 
  Setelah selesai mengambil foto, Pak Ram mengajak saya masuk dan 
  memuja patung itu. Waktu itu saya berpikir hanya ingin melihat ke 
  dalam dan melihat bagaimana mereka memuja.

  Untuk masuk ke tempat ini, saya harus melepas sepatu karena bahannya 
  terbuat dari kulit, dan hal ini dilarang. Saya diminta untuk tidak 
  berbahasa Inggris, dan tetap diam, jika ada orang bertanya, saya 
  hanya boleh menjawab dengan memakai bahasa tubuh. Saya masuk ke 
  dalam dan merasakan sesuatu yang cukup aneh juga. Pak Ram meminta 
  saya untuk memberi uang receh sebagai persembahan dan menaruhnya di 
  depan patung. Permintaan Pak Ram ini cukup membuat saya bingung. 
  Orang-orang di sekitar saya berdoa sedangkan saya hanya diam saja 
  dan melihat-lihat sampai Pak Ram selesai dan mengajak saya keluar. 
  Di luar kuil saya sempat bingung terutama masalah hati nurani karena 
  memberi uang tersebut. Saya terus berdoa supaya Allah memurnikan 
  hati nurani saya. Saya cukup bergumul dengan hal itu. Belum selesai 
  memikirkan hal itu, saya diajak lagi masuk ke dalam suatu tempat 
  patung lain yang cukup terkenal di tengah kota. Namun saya 
  menolaknya.

  Selesai sembahyang, dia bertanya mengapa saya tidak masuk. Dia 
  berkata, dulu sewaktu dia ke Filipina, dia juga ke gereja dan tidak 
  melihatnya sebagai masalah. Saya bingung bagaimana harus 
  menjelaskannya. Saya memang punya alasan dalam membangun hubungan 
  dengannya, tetapi saya cukup kesulitan untuk menjelaskan hal itu. 
  Saya minta maaf padanya dan memberikan alasan yang sekiranya bisa 
  diterima oleh dia tanpa memasukkan pengetahuan-pengetahuan rohani. 
  Beberapa hari setelah itu dia juga mengajak saya untuk melakukan 
  pemujaan seharian di sebuah bukit yang cukup tinggi saat bulan 
  purnama. Saya bersyukur kepada Tuhan mendapatkan kesempatan ini, dan 
  bergumul dalam hati nurani. Saya teringat pekerjaan saya sebelumnya 
  dimana waktu itu saya bisa masuk ke dalam masjid, pondok pesantren, 
  dapat duduk dan mengobrol dengan "mereka" tanpa dicurigai.

  Suatu kali saya diberi kesempatan bekerja bersama seorang staf 
  pengajar di Departemen Mesin, Pak Reg. Ketika bersama-sama mengecek 
  pekerjaan, ternyata pekerjaan tersebut belum bisa dikerjakan saat 
  itu juga. Namun ternyata itu adalah suatu kesempatan yang berharga 
  dimana saya bisa ngobrol dengan Pak Reg (agama B). Kami diskusi 
  tentang kepuasan sejati. Dia melihat bahwa bukan uang yang 
  memuaskan, bukan banyak istri yang memuaskan, bukan yang lain.

  Sebulan ini memang merupakan masa-masa ujian akhir semester, 
  sehingga tidak banyak aktifitas di kampus dan dia pun merasa bosan. 
  Dia berpikir bahwa dia akan puas kalau memiliki banyak pekerjaan. 
  Saya mengatakan padanya bahwa jika kita puas dengan Tuhan, maka kita 
  bisa puas dengan semua hal. Saya masih belajar bagaimana 
  menjelaskannya dengan bahasa Inggris yang bisa dia mengerti. Tetapi 
  saya bersyukur kepada Tuhan karena memiliki kesempatan untuk 
  membagikan hal itu. Saya melihat bahwa ada banyak orang yang sedang 
  haus akan kepuasan sejati.

  Ketika saya berjalan ke kampus saya teringat dengan satu lagu.

     Tiap hari kutemukan mereka yang terhilang
     Hidup yang tak menentu arah tujuan
     Dalam tawa mereka tersimpan duka
     Namun Tuhan mendengar tangis mereka

     Reff. Mereka perlukan (2x)
           Kasih Yesus yang besar s`bagai jawaban
           Mereka perlukan (2x)
           Tidakkah kau sadari Dia kasih yang sejati?
           Mereka perlukan

  Setiap hari melihat orang-orang yang melakukan pemujaan tetapi tidak 
  tahu ke arah mana mereka berjalan, mereka tidak tahu, apa tujuan 
  mereka. Tanpa mereka sadari mereka sedang berjalan ke arah 
  kebinasaan. Mereka seperti domba yang tidak bergembala (Markus 
  6:34). Jika membayangkan mereka yang menyembah patung yang mereka 
  buat sendiri, memandikan patung, menyembah batu-batu yang tidak bisa 
  apa-apa, semuanya adalah kesia-siaan. Pernah suatu kali kami 
  berjalan dari rumah Pak Samuel ke kampus bersama-sama tetangga Pak 
  Samuel. Hampir setiap sudut jalan kami berhenti sebentar karena dia 
  melakukan pemujaan ke patung atau bahkan batu-batu yang dianggap 
  dewa bagi dia, memang itu ia percayai. Tetapi betapa sayangnya 
  kehidupan yang ia miliki, semuanya sudah dibutakan. Saya belajar 
  dari Yesus yang memiliki belas kasihan dan mendoakan mereka, dan 
  mulai membagikan kebenaran.

  Suatu kali kami bersama keluarga dimana kami tinggal untuk makan 
  malam bersama (seperti biasanya). Itu merupakan pengalaman dimana 
  kami bisa membagikan tentang Kristus. Kebetulan saat itu saya sedang 
  memakai sarung. Dan dari membicarakan sarung, pembicaraan perlahan 
  sampai ke kehidupan keluarga, suami dan istri. Kami berdiskusi 
  tentang peran pria dan wanita dalam konteks Alkitabiah dan pandangan 
  umum dari berbagai agama sampai kepada penjelasan tentang penciptaan 
  (di Kejadian). Memang bagi kami ini adalah sesuatu yang sulit untuk 
  bisa dijelaskan dengan baik, bicara gampang tetapi praktek sulit, 
  kami sadari bahwa kami belum mengalami itu. Tetapi kami bersyukur 
  bisa menyampaikan bahwa hubungan suami dan istri merupakan analogi 
  dari hubungan antara Kristus dengan jemaat (di Efesus). Point yang 
  terus kami doakan adalah membagikan Injil dan meneguhkan keluarga 
  ini.

  Hari-hari ini saya bersyukur dapat menikmati pengalaman yang 
  berharga mengenai maksud Allah dalam kehidupan saya, kehendak Allah 
  dalam proyek ini, dan terus belajar bersabar menantikan Allah. 
  Melihat semuanya dari kacamata Allah sering kali membuat saya tidak 
  bersabar karena keinginan pribadi, tawaran-tawaran yang muncul, dan 
  lain-lain. Tetapi ketika terus mendekat kepada Allah, menggantungkan 
  diri kepada Allah, Allah terus menolong untuk tetap bertahan pada 
  apa yang menjadi rencana-Nya. Sekarang adalah bagaimana untuk terus 
  melihat, bukan mengenai saya tetapi mengenai apa yang Allah inginkan 
  (The Purpose Driven Life).

  Kembali mengingat akan semua janji Tuhan yang sudah dipegang selama
  ini, telah menolong saya untuk kembali meyakini Allah dalam segala
  hal.

  Ini Perkembangan Kami:
  ----------------------
  Kami bersyukur untuk kegiatan baru yang dilakukan oleh Ariadin di
  Soil Lab dalam membantu mahasiswa S2 mengambil data bagi tesis
  mereka. Selain menambah pengetahuan tentang dunia Teknik Sipil,
  Ariadin juga bisa berkesempatan membangun hubungan lebih dalam
  dengan teman-teman mahasiswa S2 tersebut, karena praktis paling
  tidak 6 jam sehari mereka selalu bersama. Pernah suatu kali dalam
  pembicaraan mereka, Ariadin mempunyai kesempatan untuk membagikan
  keyakinannya dalam keselamatan, menerima Kristus sebagai Tuhan dan
  Juruselamat. Bersyukur kepada Tuhan untuk hal itu.

  Bagi Catur, aktifitas di Lab. Termodinamika memang sudah selesai.
  Sekarang ia sedang menantikan jadwal aktifitas di Lab. Instrumen
  untuk mempersiapkan kerja praktek semester depan. Staf pengajar
  masih sibuk jadi belum bisa dimulai. Dalam satu bulan ini ia sedang
  menghadapi ujian akhir semester jadi masih sibuk dengan aktifitas
  ujian. Terkadang bisa juga ikut menjaga ujian jika diajak oleh teman
  dari staf, sambil melihat sistem yang digunakan. Selama ini ia masih
  banyak membantu di Lab. Komputer dalam bidang perawatan. Sambil
  terus mengusahakan aktifitas pribadi yang efektif sehingga tidak
  mengalami kebosanan, menawarkan diri untuk membantu, mempelajari
  kembali buku-buku mata kuliah Teknik Mesin atau hal-hal yang lain.

  Kami juga mempunyai kesempatan untuk melihat proyek kerja dari salah
  satu International Non Government Organization (INGO) dari Amerika,
  dalam bidang pendidikan. Bersyukur kepada Tuhan untuk hal itu.

  Perkembangan N
  --------------
  Hari-hari ini masih sensitif. Baru saja terjadi aksi mogok dalam 
  pendidikan (educational strike), banyak sekolah-sekolah yang 
  diliburkan. Aksi ini terjadi sebagai bentuk protes kepada pemerintah 
  karena adanya penembakan kepada siswa-siswa salah satu sekolah oleh 
  para tentara. Aksi tentara atau polisi terkadang cukup keras. Pernah 
  saya melihat secara langsung di sebuah acara festival di tengah 
  kota, bagaimana polisi memukuli orang-orang dengan tongkat dan 
  terjadi kekacauan. Kondisi keamanan sudah membaik, tidak ada 
  pemeriksaan seperti sebelumnya. Di dalam kota, pengaruh dari para 
  Maois tidak terasa, lain halnya dengan di desa atau daerah.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buletin: Utusan, Vol. 9 Th. 4 Mei - Agustus 2005
  Judul Artikel: Pengalaman Pribadi
  Penulis      : Catur
  Penerbit     : Departemen Pengutusan Lintas Budaya (DPLB), Para
                 Navigator
  Halaman      : 16 - 20

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* SUMBER MISI *~

 BENCANA DUNIA MENDAPAT TANGGAPAN DARI UMAT KRISTEN DAN PENGINJILAN
  ONLINE
==>    http://guide.gospelcom.net/
==>    http://www.thelife.com/disaster

  "Situs Bencana Segera Mengambil Tindakan Cepat Menanggapi Kejadian 
  Bom London" demikian judul berita utama Web Evangelism Bulletin 
  terakhir. Penulis berita itu, Tony Whittaker berkata, "Situs Bencana 
  TruthMedia.com, dari The Life semula dibuat sehubungan dengan film 
  `Passion of The Christ`, kemudian berkembang menjadi situs untuk 
  tragedi Tsunami. Peranan terpenting dari situs semacam ini untuk ke 
  depannya adalah sebagai sarana penginjilan di tengah situasi-situasi 
  bencana yang terjadi. Tim penyusun telah menambahkan sebuah tombol 
  baru yang mengarah ke kasus Bom London. Kunjungi "The Life" dan 
  temukan artikel-artikel yang menyentuh hati tentang terorisme, 
  kesedihan dan akibat yang ditimbulkan darinya. Sumber-sumber lain 
  yang ada antara lain: kursus online singkat tentang bermacam-macam 
  bidang (perkawinan, Tuhan, Alkitab dan masalah hidup); kisah nyata, 
  sebuah menu untuk "memahami Yesus" serta bagian lain untuk film 
  Passion of the Christ. Situs ini juga memuat chat board dan message 
  board. Selamat berkunjung!

 MISSION NETWORK NEWS MENAWARKAN LAPORAN MISI HARIAN GRATIS
==>http://www.mnnonline.org/
==>https://www.mnnonline.org/email/
==>http://www.mnnonline.org/mobile/

  Apakah Anda tertarik dengan laporan terbaru dari pelayanan misi di 
  seluruh dunia? Mission Network News, sebuah organisasi berita 
  Kristen menawarkan sebuah layanan e-mail yang akan mengirimkan 
  berita kepada Anda tentang apa yang Tuhan kerjakan untuk melebarkan 
  Kerajaan-Nya. MNN setiap harinya membagikan berita-berita terakhir 
  yang membawa dampak dalam misi dan penginjilan lewat radio dan 
  internet. Temukan audio interview lengkap, laporan khusus, daftar 
  stasiun radio dan banyak lagi. Berlangganlah sekarang dan nikmati 
  pelayanan Kristen yang sangat menarik ini. MNN juga tersedia dalam 
  format lain seperti podcasts, RSS feeds, bookmarklets dan Web site 
  content.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* DOA BAGI MISI DUNIA *~

 G U A T E M A L A
  Sebuah Kelompok Kristen yang membantu para wanita membuat perbedaan 
  di Guatemala (MNN)-- mereka adalah masyarakat pedesaan yang 
  termiskin di antara yang miskin. Sepertinya kita melihat tangan 
  Tuhan yang sedang bergerak di daerah ini. Wakil dari Food For The 
  Poor, Angel Aloma mengatakan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan di 
  sana lebih dari sekedar `penginjilan sosial`. "Penderitaan badani 
  berpengaruh bagi spiritualitas mereka. Dengan melihat kebaikan Tuhan 
  yang bekerja dalam kehidupan mereka secara langsung, mereka akan 
  lebih mudah menerima Firman Allah dan Injil. Hal itu tidak dapat 
  terjadi tanpa kerjasama", kata Aloma ketika menjelaskan hasil dari 
  aktivitas mereka itu. "Saya mengunjungi beberapa dari 600 pusat 
  pelayanan perempuan yang kami miliki yang meliputi pusat penyediaan 
  nutrisi dan pelatihan bagi kaum perempuan. Kami bekerja secara 
  eksklusif melalui gereja-gereja. Saya mengunjungi sebuah organisasi 
  misi yang begitu indah disana. Mereka bekerjasama bersama salah satu 
  partner misi kami yaitu "Hope of Life". Dengan Food For The Poor, 
  mereka menciptakan sebuah komunitas yang membantu para perempuan dan 
  keluarganya dengan memberikan pelatihan keterampilan kerja, rumah 
  tangga, dan program penyaluran makanan.
  [Mission Network News, August 25th 2005]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan supaya orang-orang di Guatemala dapat melihat kebaikan
    Tuhan yang bekerja dalam kehidupan mereka dan menerima kebenaran
    Injil.
  * Mengucap syukur untuk pelayanan yang dilakukan oleh Food For The
    Poor. Doakan supaya mereka dapat melakukan kerjasama yang baik
    dengan organisasi dan gereja-gereja lokal di Guatemala.

  A S I A
  Konferensi Asia 2005 di Jendela 10/40 akan berlangsung pada 10-14
  Oktober 2005 di Hyderabad, India. Pertemuan akan diadakan bersamaan
  dengan peluncuran "Doa lewat Jendela 8" - Gereja-gereja Teraniaya di
  Jendela 10/40. Selama pertemuan tersebut, para pemimpin terkenal di
  dunia akan membagikan pandangan dan masukan tentang hal-hal yang
  meliputi: Pertumbuhan Gereja yang Efektif lewat Negara-negara di
  Jendela 10/40; Strategi Doa untuk Transformasi Bangsa; Membagikan
  Injil di tengah Penganiayaan; Wanita dalam Pelayanan; Senjata
  Rahasia Tuhan; Pelayanan Penyelamatan dengan Kuasa Tuhan; Peperangan
  Rohani dan Peran Pemetaan Rohani; Kuasa Persatuan dalam Gerakan
  Gereja Rumah; Penginjilan Medis; Menyembuhkan dengan Kemurahan
  Tuhan; Menjadi Perantara yang Efektif dengan Umat Buddha, Hindu, dan
  Islam. Sebagai tambahan, penyelenggara juga tidak menutup
  kemungkinan untuk mengadakan sebuah "Konferensi Virtual" (peserta
  diwajibkan mendaftar terlebih dulu). Konferensi Virtual ini akan
  menghadirkan semua materi pertemuan, perkembangan terakhir setiap
  hari selama konferensi, serta rekaman video dan audio sesi-sesi
  pertemuan. Jika Anda tertarik untuk menghadiri pertemuan tersebut
  dari rumah atau kantor Anda, kirimkan e-mail ke Direktur Proyek WIN,
  J.J. Torrez di alamat: jtorrez (at) win1040 (dot) com.
  [Sumber: CMDNet, August 27th 2005]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoa untuk Konferensi Asia Jendela 10/40, berdoa untuk sarana,
    prasarana yang dibutuhkan, serta keamanan selama konferensi
    berlangsung. Doakan juga peserta yang akan ikut dalam konferensi
    ini.
  * Doakan untuk tindak lanjut dari konfrensi ini bagi pelayanan
    di negara-negara yang berada di jendela 10/40.

 I N T E R N A S I O N A L
  Penginjilan adalah tujuan para pilot dan teknisi MAF Internasional
  (MNN)-- Mission Aviation Fellowship adalah sebuah organisasi misi
  yang memanfaatkan pesawat, peralatan komunikasi dan ahli-ahli teknik
  lainnya sebagai jalan untuk menjangkau orang-orang di negara/daerah
  yang tak dapat dijangkau dengan cara penginjilan biasa. Organisasi
  ini tidak hanya menyediakan pelayanan penerbangan, mereka pun
  menyediakan peralatan sistem komunikasi dan ahli-ahli teknik
  lainnya. Wakil MAF, Dave Bochman mengatakan, karena mereka bukan
  misionaris atau pendeta, maka pintu-pintu akan selalu terbuka untuk
  misi penjangkauan yang mereka lakukan. "Kalau boleh dibilang, kami
  lebih mudah mendapatkan kepercayaan karena kami tidak dianggap
  sebagai penyebar ajaran agama". Sebagai orang-orang bidang teknik
  dan manajerial, saya rasa beberapa daerah akan bersedia membuka
  pintu mereka, dan tentunya, daerah itu adalah daerah yang tidak
  mengizinkan organisasi penginjilan biasa beroperasi." MAF bekerja di
  beberapa daerah seperti itu dan kami telah melihat hasil
  kesuksesannya, kata Bochman. "Di beberapa daerah tersebut, waktu
  yang kami punyai kadang memang cukup singkat, namun walau demikian,
  kami mulai melihat beberapa buahnya. Di tempat lain di mana kami
  ada di sana selama beberapa tahun, kami juga telah melihat bahwa
  pelayanan kami berbuah."
  [Sumber: Mission Network News, August 29th, 2005]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Mengucap syukur untuk pintu-pintu yang selalu terbuka dalam 
    pelayanan MAF. Berdoa agar kesempatan yang luas ini dapat 
    dimanfaatkan MAF untuk menuai banyak jiwa.
  * Berdoa untuk dukungan dana serta ahli-ahli yang terus menerus
    dibutuhkan.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* DOA BAGI INDONESIA *~

 PELAYAN LINTAS BUDAYA
  =====================

  * Doakan agar pintu-pintu boleh terbuka untuk mengabarkan Kebenaran
    kepada bangsa/suku bangsa yang belum mendengar Injil di seluruh
    dunia.

  * Doakan supaya anak-anak Tuhan yang berada di ladang misi dapat
    membagikan prinsip-prinsip Kebenaran kepada orang sekitar mereka.

  * Doakan mereka yang diutus ke daerah asing yang sedang mempelajari
    bahasa daerah di mana mereka akan melayani.

  * Berdoa untuk proses adaptasi para utusan Injil dengan orang-orang
    baru, lingkungan baru, kebiasaan yang baru, dan makanan yang baru.

  * Berdoa untuk perasaan kesepian (loneliness) yang kadang-kadang
    dirasakan oleh anak-anak Tuhan yang bekerja di ladang misi yang
    jauh dari dukungan sosial.

  * Doakan keamanan, kesehatan, dan kebutuhan hidup para utusan Injil
    ini agar pelayanan mereka bisa terus terpelihara dengan baik.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* SURAT ANDA *~

  From: Andre<Wahyu7_y2(at)>
  >Salam, terimakasih untuk artikel-artikel dalam misi. saya usul agar
  >sesekali misi menampilkan kesaksian atau tokoh dari Indonesia
  >karena kitakan juga punya orang-orang yang mendedikasikan hidupnya
  >untuk Tuhan. semoga ini dapat jadi masukan bagi Anda.

  Redaksi:
  Terima kasih untuk usulannya. Beberapa kali sebenarnya kami sudah
  menampilkan kesaksian dari misionaris Indonesia yang berada di luar/
  dalam negeri dalam kolom kesaksian. Tapi masalahnya adalah
  sedikitnya bahan yang ada tentang pelayanan misi di Indonesia,
  sehingga tidak banyak yang bisa kami tampilkan. Bagaimanapun juga
  usulan Anda akan kami tampung dan kami akan terus mencoba mencari
  informasi lebih banyak. Selamat melayani

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* URLS Edisi Ini *~

* CMDNet                                 http://www.cmd.org.nz/cmdnet/
* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2005 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Rudi Kurniadi, Lisbet, dan Ary
Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi(at)xc.org>
______________________________________________________________________
Berlangganan, kirim email kosong ke:  <subscribe-i-kan-misi(at)xc.org>
Berhenti,   kirim email kosong ke:  <unsubscribe-i-kan-misi(at)xc.org>
Kirim pertanyaan/saran/bahan:       <owner-i-kan-misi-JEMMi(at)xc.org>
Situs e-MISI dan e-JEMMi                    http://www.sabda.org/misi/
Arsip e-JEMMi                     http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                                  http://www.sabda.org/ylsa/
SABDA Katalog                            http://www.sabda.org/katalog/
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org