Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2005/22

e-JEMMi edisi No. 22 Vol. 8/2005 (30-5-2005)

Memberitakan Injil

~//~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
   / Jurnal Elektronik Mingguan Misi (e-JEMMi)  Mei 2005, Vol.8 No.22
~*/*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

SEKILAS ISI:

[Editorial]
[Kesaksian Misi]     : Dalam Sepatu Penginjilan
[Sumber Misi]        : World Gospel Mission, United World Mission
[Doa Bagi Misi Dunia]: China, International, dan Rusia
[Doa Bagi Indonesia] : Kondisi Kesehatan di Indonesia
[Surat Anda]         : Ingin Artikel tentang Suku-suku di Indonesia
[URLs Edisi Ini]

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~* EDITORIAL *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

  Salam kasih dalam Yesus Kristus,

  Matius 28:19-20 berbunyi:

     "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
     baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
     ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
     kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
     kepada akhir zaman."
     < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+28:19-20 >

  Ayat di atas adalah dasar bagi para misionaris untuk memberitakan
  Injil, Kabar Sukacita tentang janji keselamatan yang diberikan
  kepada umat manusia melalui Yesus Kristus. Namun, perintah ini
  tidaklah mudah untuk dilakukan, terkhusus untuk memberitakan Injil
  ke daerah-daerah terpencil atau daerah yang jauh dari peradaban
  kota. Perbedaan cara hidup, cara berpikir, dan budaya di tempat kita
  memberitakan Injil bisa menjadi kesulitan dalam mengabarkan Injil.
  Tetapi, dengan pertolongan dan kekuatan dari Tuhan, pelayanan yang
  sulit ini bisa dilakukan dan membawa hasil yang memuliakan nama-Nya.
  Salah satu buktinya adalah pengalaman yang kami sajikan dalam Kolom
  Kesaksian Misi minggu ini. Anda akan kami ajak untuk mengikuti
  perjalanan misi pendek dari seorang pelayanan Tuhan yang pergi ke
  Kenya untuk memberitakan Injil. Banyak pelajaran penting yang ia
  dapatkan dari perjalanan ini. Karena itu, kami pun berharap Anda
  bisa belajar dari pengalamannya yang sangat berharga ini.

  Selain itu, kami juga menyajikan review dua situs yayasan yang
  bergerak dalam bidang pemberitaan Injil, yang kami harap bermanfaat
  bagi Anda. Kami juga ingin mengajak Anda untuk terlibat dalam
  pelayanan misi di China, International, dan Rusia melalui dukungan
  doa Anda. Dan tak lupa, doakan juga pokok doa bagi Bangsa Indonesia,
  yang kali ini menyoroti tentang kebutuhan di bidang kesehatan.
  Selamat melayani! (Puj)

  Redaksi e-JEMMi

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
            ANDA DAPAT MELAKUKAN APA PUN YANG ANDA SENANGI
                 ASALKAN SEMUA ITU MENYENANGKAN ALLAH
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* KESAKSIAN MISI *~

                       DALAM SEPATU PENGINJILAN
                       ========================

  Jika saya harus mengatakan sesuatu tentang perjalanan penginjilan
  kami ke Kenya, saya akan mengatakan bahwa perjalanan tersebut
  terlalu singkat. Walaupun perjalanan selama satu minggu pada Juni
  2000 itu sangat singkat, perjalanan itu memberikan dampak bagi saya
  dan orang lain yang tergabung dalam kelompok penginjilan kami, yang
  terdiri dari dua saudari, satu saudara dari Skotlandia, dan tiga
  saudara dari Singapura.

  KISUMU

  Jenis Kapel yang Berbeda
  ------------------------
  Pada hari Sabat pertama kami di Kenya, kami menempuh jarak lima jam
  bermobil dari ibukota Nairobi, ke sebuah kota bernama Kisumu. Di
  Kisumu ada beberapa jemaat, tetapi belum ada gedung gereja, jadi
  mereka mengadakan kebaktian di sebuah sekolah.

  Separuh kelompok ditinggal untuk berkebaktian di Kisumu, sementara
  separuh lainnya pergi ke dua desa lainnya, Alunga dan Bunde, untuk
  mengadakan kebaktian. Saya senang berada di kelompok kedua sebab apa
  yang saya lihat sungguh adalah pembuka mata. Saya melihat bahwa di
  area ini kebaktian di dalam rumah-rumah dari lumpur dan di bawah
  pepohonan bukanlah hal yang tidak biasa. Desa Alunga mempunyai
  sebuah kapel, tapi bangunannya yang kecil hanya berupa susunan
  rangka kayu yang bagaimanapun tidak dapat melindungi dari hujan. Di
  Desa Bunde kami mengadakan kebaktian di bawah pepohonan rindang.
  Tapi entah itu kayu atau daun, Tuhan berbaik hati memberikan langit
  yang cerah di atas kepala kami.

  Keramahtamahan Saudara Kita
  ---------------------------
  Setelah kebaktian di Alunga dan Bunde, beberapa saudara mengundang
  kami ke rumah mereka. Mereka menawari kami ugali (makanan yang
  terbuat dari tepung jagung), nasi, kari, dan teh. Orang-orang di
  Afrika biasanya makan hanya dua kali sehari. Makanan pokoknya
  terdiri dari ugali, nasi, daging kambing, ayam, dan ikan.

  Seperti kebanyakan rumah-rumah di Afrika, rumah mereka dibuat dari
  lumpur, dengan atap dari jerami atau seng. Herannya, seni membangun
  rumah lumpur ini juga merupakan teknologi. Lumpur dipadatkan di
  sekeliling sebuah rangka kayu untuk membentuk dinding, lalu kotoran
  sapi diratakan pada dinding dan lantai. Kombinasi unik lumpur dan
  kotoran sapi ini dapat menahan unsur-unsur alam yang keras dan
  herannya, dapat mengusir nyamuk.

  Mujizat Turunnya Hujan
  ----------------------
  Ketika kami tiba di Kenya, negeri itu telah menderita kekeringan
  selama lima bulan. Kemarau itu cukup serius sehingga pemerintah
  mengumumkannya sebagai bencana nasional. Ketika kelompok penginjilan
  kami mengetahui tentang kekeringan ini, setiap kali berdoa, kami
  bersama-sama saudara-saudari Afrika dengan sungguh-sungguh memohon
  agar hal itu segera berakhir.

  Waktu bersepeda keluar dari Bunde, orang Afrika yang mengendarai
  sepeda saya (saya duduk di belakangnya) menjelaskan kesulitan-
  kesulitan yang disebabkan oleh kekeringan ini. Dia menyebutkan
  terjadinya kekurangan makanan yang dihadapi oleh penduduk desa dan
  bagaimana usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan panen itu
  akhirnya sia-sia saja. Hampir sepanjang waktu itu saya hanya bisa
  mendengarkan ceritanya dalam kebisuan, merasakan iba yang memilukan
  hati terhadap jiwa-jiwa malang ini.

  Tak disangka-sangka, dalam perjalanan meninggalkan desa ini, hujan
  mulai turun! Ini sungguh merupakan mujizat dan peringatan bagi kita
  bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup. Peristiwa unik ini
  mengingatkan saya pada 2Tawarikh 7:14, yang berbunyi: "Dan umat-Ku,
  yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari
  wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku
  akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta
  memulihkan negeri mereka."

  KILGORIS

  Transportasi
  ------------
  Pada hari Minggu, kelompok penginjilan kami pergi ke kota kecil lain
  bernama Kilgoris.

  Di Kenya kami biasanya bepergian dengan bis, truk, mobil, sepeda,
  atau taksi (biasanya hanya di Nairobi). Sepeda adalah alat
  transportasi umum di pedesaan, dan perjalanannya memakan waktu
  antara setengah sampai satu jam. Kami tidak mengayuh, tetapi duduk
  sebagai penumpang di belakang pengendara sepeda. Saya merasa kasihan
  terhadap orang-orang ini karena mereka bekerja begitu keras, namun
  menerima upah begitu sedikit.

  Transportasi di Afrika umumnya tidak efisien; pengemudi sering
  menunggu sampai kendaraannya penuh baru berangkat, dan kadang-kadang
  acara menunggu ini dapat berlangsung sampai dua atau tiga jam. Kami
  baru tiba di Kilgoris pada Minggu malam.

  Kunjungan ke Rumah Sakit
  ------------------------
  Tugas utama kami di Kilgoris adalah penginjilan karena di sana belum
  ada jemaat yang dibaptis.

  Pada hari Minggu kami mengunjungi sebuah rumah sakit di Kilgoris
  yang menyediakan layanan pengobatan dengan biaya ringan kepada
  penduduk desa yang sakit. Dua dokter (suami dan istri) mengelola
  rumah sakit ini, dengan bantuan beberapa perawat penuh waktu. Mereka
  kekurangan peralatan medis dan tempat tidur, jadi mereka menerima
  peralatan bekas dari negara-negara yang lebih maju dan sedapat
  mungkin memanfaatkan apa yang mereka miliki agar dapat menolong
  semua pasien. Menurut ukuran kami rumah sakit tersebut peralatannya
  menyedihkan, namun menurut ukuran mereka sudah cukup mewah.

  Di rumah sakit itu kami mengadakan kebaktian pekabaran Injil, puji-
  pujian, dan kunjungan dari bangsal ke bangsal. Dalam kunjungan kami
  ke setiap pasien, kami khusus berdoa untuk penyakit masing-masing
  orang dengan bahasa akal, berharap agar mereka juga dapat belajar
  berbicara kepada Tuhan melalui doa. Kadang-kadang, kami menyanyikan
  satu atau dua kidung pujian, dan banyak pasien yang bernyanyi dan
  berdoa bersama kami.

  Walaupun kebanyakan orang tidak memperlihatkan rasa sakit dan
  penderitaan mereka, Anda dapat melihatnya dalam mata mereka sewaktu
  Anda berbicara dan bernyanyi bersama mereka. Mereka tampak begitu
  tidak berdaya dalam penderitaan mereka, Anda dapat merasakan bahwa
  mereka sedang mencari secercah harapan yang samar-samar dalam
  kehidupan mereka. Kami berharap bahwa melalui doa dan melalui kuasa
  Tuhan, orang-orang ini dapat menyadari kebutuhan mereka akan Tuhan
  dan entah bagaimana menjangkau dan menemukan Dia.

  Kebaktian dengan Cahaya Pelita
  ------------------------------
  Malam itu kami mengadakan kebaktian di rumah seorang wanita yang
  sudah percaya, tetapi belum menyampaikan kesaksian bagaimana
  anugerah Tuhan turun ke atas dirinya sejak dia percaya kepada Yesus
  Kristus. Puji Tuhan, banyak yang datang untuk mencari kebenaran pada
  malam itu.

  Karena listrik dan air merupakan kemewahan bagi kebanyakan orang
  Afrika, kami hanya punya satu lampu minyak tanah kecil sebagai
  sumber penerangan di rumah yang gelap itu. Lampu itu diletakkan di
  tengah ruangan, hampir-hampir tidak memberikan cahaya yang cukup
  bagi setiap orang untuk melihat pembicara. Membaca dengan penerangan
  seperti ini hampir tidak mungkin dilakukan, jadi para pembicara
  harus menggunakan senter kecil untuk membaca ayat-ayat Alkitab.

  Dalam rumah ini, saya memikirkan perbedaan antara kehidupan di kota
  yang kaya dan kehidupan di pedalaman Afrika. Kehidupan di Afrika
  berjalan dalam alur yang lebih lambat; tidak ada kesibukan gila-
  gilaan seperti kehidupan kota, dan hampir setiap orang tidur lebih
  awal. Mungkin inilah sebabnya mengapa tidak dirasakan adanya
  kebutuhan akan lampu listrik yang terang di rumah-rumah. Saya merasa
  bahwa orang-orang ini diberkati karena kehidupan mereka yang
  sederhana membuat mereka dapat memiliki iman yang lebih sederhana
  kepada Tuhan. Mungkin perhatian mereka tidak dialihkan oleh
  banyaknya kemewahan dan kekuatiran dunia, seperti yang kadang kala
  kita alami.

  Anak-anak
  ---------
  Di Kilgoris dan sepanjang perjalanan, saya mendapat kesempatan untuk
  berhubungan dengan anak-anak Afrika. Anak-anak ini sangat menawan
  dan bersahabat, dan mereka sungguh-sungguh dapat meluruhkan hati
  Anda. Saya melihat bahwa mereka sangat berbeda dari anak-anak di
  negara-negara maju, anak-anak Afrika lebih murni dan sederhana. Hal
  ini membuat saya memikirkan perasaan Yesus ketika Dia menggendong
  seorang anak kecil dan berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
  jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu
  tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga." (Matius 18:3)

  Anak-anak ini juga mengingatkan saya akan pentingnya pendidikan
  agama. Membantu mereka belajar tentang Juruselamat selagi mereka
  masih muda dapat membentuk mereka menjadi orang dewasa yang takut
  akan Tuhan. Hampir semua tempat yang kami kunjungi punya kelas-kelas
  terpisah untuk anak-anak, tetapi masih sangat membutuhkan banyak
  guru pendidikan agama dan pemimpin pujian.

  Menginjili Kepala Suku
  ----------------------
  Pada hari Selasa kami mengunjungi kepala desa suku Masai dan
  mengadakan kebaktian pekabaran Injil kecil di rumahnya. Saya melihat
  ada warga suku yang mengenakan seragam perang suku Masai dan membawa
  tombak, busur, dan anak panah. Mereka selalu berjaga-jaga, siap
  untuk melindungi tanah dan ternak mereka dari usaha pencurian yang
  kadang-kadang dilakukan suku tetangga. Ini menggambarkan betapa
  tidak stabilnya kehidupan di pedalaman Afrika.

  PULANG KE RUMAH

  Pada hari Rabu kami mengunjungi Teluk Kendu. Ada rencana untuk
  membangun gereja di sana. Kami bertemu dengan pengurus gereja
  setempat untuk memberikan beberapa petunjuk mengenai rencana
  pembangunan gereja, juga tentang masalah-masalah administrasi
  lainnya.

  Setelah Teluk Kendu, kami menempuh perjalanan kembali ke Kisumu. Di
  sana kami berpisah dengan seluruh rombongan dan mengarah kembali ke
  Nairobi. Pada hari Kamis siang, kami bertiga dari Singapura mengejar
  pesawat pulang ke rumah. Kami hanya menghabiskan satu minggu dalam
  pekerjaan nyata penginjilan, dan ini pasti terlalu singkat.

  ALAMILAH SENDIRI

  Selama perjalanan, kami tinggal di hotel-hotel yang dipenuhi
  serangga dan sering kekurangan air dan listrik. Air mandi, kadang-
  kadang, diambil dari sumur, dan ada satu tempat yang tidak punya
  toilet. Tapi di tengah kondisi seperti itu, saya mendapatkan
  beberapa pelajaran berharga dari perjalanan ini.

  Kemiskinan orang-orang Afrika adalah pemandangan yang tak akan saya
  lupakan. Setelah dihadapkan pada kemiskinan luar biasa seperti ini,
  saya jadi lebih menghargai berkat-berkat Tuhan dalam kehidupan saya.
  Hal ini membantu saya untuk memahami dan berempati terhadap orang-
  orang yang berjuang melawan kemiskinan.

  Melihat betapa berbedanya cara hidup orang-orang dan berpikir dalam
  pola pikir budaya yang lain telah membantu meluaskan cakrawala
  pikiran saya. Saya belajar bahwa dalam usaha mengajarkan tentang
  Tuhan kepada orang lain, kita tidak dapat selalu menggunakan cara
  yang sama, khususnya dalam budaya lain dan negara lain. Yang
  terpenting, saya melihat betapa orang-orang ini sungguh sangat
  membutuhkan Tuhan. Ada begitu banyak orang yang menderita, dan hanya
  Tuhan Yesus Kristus yang dapat melepaskan mereka.

  Saya sungguh bersyukur karena Tuhan memberi saya kesempatan untuk
  berjalan dalam sepatu penginjilan walaupun hanya sebentar. Jika Anda
  tertarik untuk melayani Tuhan dalam pekerjaan penginjlan, dan pada
  saat yang sama mendapatkan beberapa pelajaran penting, saya sangat
  menganjurkan agar Anda mengalami sendiri kesempatan ini.

  Kiranya segala kemuliaan hanya bagi Tuhan kita Yesus Kristus.

  Sumber diedit dari:
  Judul Buletin: Warta Sejati, Edisi 43/2004
  Judul Artikel: Dalam Sepatu Penginjilan
  Penulis      : Joshua Koh
  Penerbit     : Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati, 2004
  Halaman      : 35 - 40

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* SUMBER MISI *~

 WORLD GOSPEL MISSION
==>     http://www.wgm.org/
  Dengan 350 lebih misionaris dan staf pendukung yang melayani di 15
  lebih negara, World Gospel Mission (WGM) berkomitmen untuk
  mengenalkan Kristus kepada setiap orang dan mewartakan Injil sampai
  ke ujung dunia. "Dengan tuntunan Roh Kudus, para misionaris WGM
  menuntun pria, wanita, dan anak-anak untuk menjalin hubungan pribadi
  dengan Kristus. Perintah Tuhan untuk memberitakan Injil ke seluruh
  dunia merupakan jantung setiap pelayanan kami." WGM melakukan
  pelayanan dalam bidang perintisan gereja, penginjilan, pemuridan,
  pendidikan, perawatan medis, kesehatan, pertanian, misi penyelamatan
  korban bencana, literatur, penerbangan, dan lain-lain. Informasi
  selengkapnya tentang pelayanan WGM bisa Anda peroleh saat berkunjung
  ke situsnya di bagian Get Involved, Fields, Missionaries, Support
  Missions, Prayer Calendars, Lifeline, dan lain-lain.

 UNITED WORLD MISSION
==>     http://www.uwm.org/
  Sejarah tentang United World Mission (UWM) dimulai dari kerinduan
  untuk melihat kesatuan orang percaya di setiap kota, desa, dan
  komunitas di seluruh dunia. UWM memiliki kemampuan khusus di bidang
  perintisan gereja dengan cara memperlengkapi dan memobilisasi para
  pemimpin gereja lokal. Visi UWM adalah menyaksikan gereja yang aktif
  menyembah Allah dan memuridkan banyak orang sehingga bisa menjangkau
  setiap orang yang belum mengenal Allah di seluruh dunia. UWM bekerja
  sama dengan gereja-gereja lokal agar bisa mengembangkan pelayanan
  gereja-gereja tersebut dan melibatkannya dalam gerakan perintisan
  gereja. UWM adalah pelatih bagi para perintis gereja dan pemimpin
  gereja yang rindu untuk memberikan dampak bagi gerejanya. Silakan
  mengakses bagian Going With Us dan Getting Involved di Situs UWM
  untuk mengetahui rincian pelayanannya.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* DOA BAGI MISI DUNIA *~

 C H I N A
  Mengajar bahasa Inggris merupakan cara baru untuk menuai jiwa. Di
  China, mengajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua telah terbukti
  menjadi pembuka pintu bagi masuknya Injil. Robin Pocklington dari
  SEND International mengatakan bahwa ini adalah saat-saat dimana para
  pelajar mulai terbuka. Kemudian, Pocklington mengatakan bahwa ada
  tim jangka pendek yang akan datang untuk melayani. "Kami menemukan
  kira-kira seperempat atau sepertiga jumlah mahasiswa di perguruan
  tinggi yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan akhirnya mereka
  sampai pada suatu titik dimana mereka berkomitmen untuk menerima
  Kristus." Pocklington mengatakan bahwa tim pelayanan yang terdiri
  dari kaum muda ini tidak hanya melayani para pelajar, tetapi tim ini
  mulai menemukan terbukanya kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan
  karir baru. "Seiring dengan berjalannya waktu kami terus menemukan
  bahwa sejumlah anak muda yang telah mengikuti pelayanan misi jangka
  pendek ini merasakan panggilan Tuhan dalam hidup mereka untuk
  terlibat secara penuh dalam pelayanan misi. Beberapa dari mereka
  mendedikasikan hidupnya untuk menjadi misionaris."
  [Sumber: Mission Network News, May 18th 2005]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan para pelajar di China yang mulai terbuka terhadap Injil dan
    berdoa agar mereka dipersiapkan untuk menerima Kristus sebagai
    Juruselamat, bahkan untuk terlibat dalam pelayanan misi.
  * Berdoa supaya tim misi jangka pendek yang diutus SEND
    International mendapatkan hikmat agar melalui pelayanan yang
    dilakukan dapat membawa orang kepada Allah.

 I N T E R N A T I O N A L
  Community Health Evangelism mengarahkan fokusnya bagi para penderita
  HIV/AIDS di seluruh dunia. Antara 35 sampai 44 juta orang hidup
  sebagai penderita HIV/AIDS. Tahun lalu hampir empat juta orang
  meninggal. Masih adakah pengharapan? Harapan hanya ada dalam
  Kristus, oleh karena itu Medical Ambassadors International mencoba
  melawan problema kehilangan pengharapan tersebut melalui program
  Community Health Evangelism (CHE). Holly Freitas dari Medical
  Ambassador mengatakan bahwa pemerintah sedang meminta bantuan umat
  Kristen. Program CHE telah diberlakukan di 62 negara dan memiliki
  dampak yang luar biasa. "Kami melihat adanya perintisan gereja kira-
  kira satu gereja setiap minggu. Pelajaran-pelajaran dari program CHE
  ditulis dengan cara mengintegrasikan kebutuhan rohani dan jasmani
  dalam setiap pelajaran yang diberikan. Pengaruh dari pelajaran yang
  diberikan tersebut dan multiplikasi yang terjadi merupakan sesuatu
  yang fenomenal. SEND International bisa lebih banyak melakukan
  pelayanan bila umat Kristen dari negara-negara Barat lebih terlibat
  banyak dalam kegiatan ini.
  [Sumber: Mission Network News, May 19th 2005]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoa bagi Medical Ambassadors International dan program CHE yang
    sedang memberikan pengharapan sejati bagi para penderita HIV/AIDS.
    Doakan supaya melalui penyakit tersebut, mereka bisa mengenal
    Yesus yang bisa merasakan segala beban mereka saat ini.
  * Doakan terjalinnya kerjasama yang baik antara Medical Ambassadors
    International dan pemerintah di 62 negara dalam membantu para
    penderita HIV/AIDS, baik untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya
    maupun kerohaniannya.

 R U S I A
  Setelah melakukan reorganisasi selama beberapa bulan, sekarang
  pemerintah Rusia memberikan akreditasi kepada organisasi-organisasi
  asing. Salah satunya adalah organisasi Buckner Orphan Care
  International. Buckner`s Tiffany Taylor mengatakan proses ini
  berjalan sangat lama. "Sangat sedikit organisasi Kristen dari
  Amerika yang diakreditasi kembali secara menyeluruh. Secara
  keseluruhan hanya ada 37 organisasi yang diberi akreditasi dan lebih
  kurang 20 di antaranya adalah organisasi dari Amerika. Sedangkan di
  antara 20 organisasi tersebut, yang merupakan organisasi Kristen
  bisa dihitung dengan jari." Hal tersebut berarti bahwa hanya sedikit
  organisasi yang berfokus pada kegiatan adopsi dan mensharingkan
  nilai-nilai kekristenan. Taylor mengatakan bahwa bagi organisasi-
  organisasi Kristen tersebut, relasi dengan Kristus merupakan hal
  terpenting. "Segala sesuatu yang dilakukan Buckner Orphan Care
  International bagi anak yatim piatu di berbagai negeri harus
  berkaitan dengan tujuan untuk mengenalkan anak-anak tersebut tentang
  kasih Bapa melalui Injil yang diberitakan."
  [Sumber: Mission Network News, May 20th 2005]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan Buckner Orphan Care International yang memiliki kesempatan
    melayani anak-anak yatim piatu di Rusia. Doakan agar mereka dapat
    menggunakan kesempatan ini dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan
    rohani anak-anak tersebut.
  * Doakan supaya setiap pelayanan yang dilakukan oleh Buckner Orphan
    Care International menjangkau dan menolong lebih banyak lagi anak-
    anak yatim piatu di seluruh dunia.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* DOA BAGI INDONESIA *~

 Kondisi Kesehatan di Indonesia
  ------------------------------
  Menurut Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, sekitar 8% anak usia
  balita di Indonesia menderita busung lapar. Sedangkan khusus di NTB,
  persentasenya mencapai 10%.

  Ternyata tidak hanya busung lapar, saat ini ada beragam jenis
  penyakit yang menyerang di beberapa wilayah Indonesia, antara lain
  virus polio liar (VPL) yang saat ini menyerang 14 penderita di Jawa
  Barat dan Banten. Selain itu, ada sekitar 328 warga kabupaten
  Indragiri Hilir Riau terjangkit malaria dan mengganasnya wabah demam
  berdarah di Ketapang Sampit.
  [Sumber: Dari surat kabar dan televisi]

  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan departemen kesehatan Indonesia dalam menanggulangi beragam
    masalah kesehatan dan penyakit yang saat ini melanda di wilayah-
    wilayah Indonesia.

  * Berdoa untuk anak-anak Tuhan yang saat ini terlibat dalam
    pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah pelayanan Obor Berkat
    Indonesia (OBI) yang ingin menyampaikan kasih kepada semua orang
    melalui perhatian dan cinta kasih para dokter dan paramedis OBI.

  * Doakan supaya terjalin kerjasama yang harmonis antara departemen
    kesehatan di tingkat pusat, di tingkat daerah, dan dengan para
    tenaga medis di lapangan sehingga bisa meningkatkan efektivitas
    pelayanan bagi para penderita penyakit.

  * Berdoa agar tersedia obat-obatan yang memadai dengan harga yang
    terjangkau bagi masyarakat.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* SURAT ANDA *~

  From: Anita Runtuwene <need_u7@>
  >Hi, senang bisa bertemu, walau hanya melalui e-mail. Melalui e-mail
  >ini, saya minta tolong kirimkan artikel tentang suku-suku di
  >Indonesia, jika ada.
  >atasnya saya ucapkan trima kasih..
  >Tuhan Yesus Memberkati....

  Redaksi:
  Untuk mendapatkan artikel tentang suku-suku di Indonesia, Anda bisa
  berkunjung langsung ke Situs e-MISI (Mengabarkan Injil ke Seluruh
  Indonesia) khususnya di bagian Doa bagi Suku. Selain itu, juga
  tersedia informasi tentang suku di Indonesia di bagian Profil Suku.
  Silakan berkunjung ke Situs e-MISI untuk mendapatkan artikel yang
  Anda perlukan.
  ==>   http://www.sabda.org/misi/              [Situs e-MISI]
  ==>   http://www.sabda.org/misi/suku.php      [Doa bagi Suku]
  ==>   http://www.sabda.org/misi/profil.php    [Profil Suku]

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* URLS Edisi Ini *~

* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/
* Obor Berkat Indonesia           http://www.cbn.or.id/obi/profil.asp/

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi,
sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia. Thanks.
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Bahan-bahan dalam e-JEMMi diambil dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2005 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Rudi Kurniadi, Lisbet, dan Tesalonika
Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk kirim pertanyaan/saran/bahan:    <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>
Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi              http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip e-JEMMi               http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                                  http://www.sabda.org/ylsa/
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org