Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2005/2

e-JEMMi edisi No. 02 Vol. 8/2005 (13-1-2005)

Gereja & Pertumbuhan Rohani

~//~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
   / Jurnal Elektronik Mingguan Misi (e-JEMMi)  Jan 2005, Vol.8 No.02
~*/*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

SEKILAS ISI:

[Editorial]
[Artikel Misi]       : Peranan Gereja dalam Pertumbuhan Rohani
[Kesaksian Misi]     : Kebangkitan Gereja-gereja di Singapura
[Profil Sumber Misi] : The RightNow Campaign, Antioch Network
[Doa Bagi Misi Dunia]: Asia, Ghana, dan Mesir
[Doa Bagi Indonesia] : Kondisi Pasca Bencana di Aceh
[Surat Anda]         : Yayasan Indonesian World Mission
[URLs Edisi Ini]

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~* EDITORIAL *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

  Salam sejahtera,

  Dalam Edisi 02/2005 ini, e-JEMMi mengajak Anda untuk kembali melihat
  bagaimana peranan gereja dalam pertumbuhan rohani. Tidak bisa
  dipungkiri bahwa gereja adalah tempat dimana kita bisa mendapatkan
  makanan rohani dan bertumbuh. Namun untuk menjalin hubungan yang
  sehat, maka harus ada "take and give", antara gereja dan jemaat.
  Jemaat tidak seharusnya hanya menerima, mereka pun bisa memberikan
  talenta atau kemampuan mereka untuk menunjang kemajuan gereja.
  Kesehatian yang solid ini bisa menjadi modal utama, saat banyak jiwa
  baru mulai bersama-sama beribadah di gereja. Gereja dan jemaat
  bersama-sama membantu para petobat baru untuk mengalami pertumbuhan
  rohani menuju keserupaan dengan Kristus. Di sini, gereja sangat
  berperan. Simak empat peranan khusus yang dilakukan gereja dalam
  membantu pertumbuhan rohani jemaatnya dalam sajian artikel kami.

  Selain itu, kami juga menampilkan sekilas kesaksian tentang
  pertumbuhan gereja di Singapura. Bagaimana kondisi gereja sejak
  mulai dirintis, bagaimana perkembangannya, dan juga bagaimana
  pergumulannya dalam menghadapi kemajuan zaman. Kami juga mengundang
  para pembaca e-JEMMi yang mempunyai kesaksian menarik tentang
  pertumbuhan gerejanya untuk mengirimkannya kepada Redaksi. Dengan
  demikian, kita bisa bersama-sama bersyukur saat melihat karya Allah
  yang luar biasa dalam gereja kita. Nah, harapan kami, sajian-sajian
  dalam edisi ini dapat menolong kita untuk merencanakan pelayanan
  yang lebih mantap di gereja kita masing-masing. Selamat berkarya dan
  selamat melayani.

  Redaksi e-JEMMi

        "Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun,
     menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan." (Efesus 2:21)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Efesus 2:21 >

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
                  AGAR TETAP BERTUMBUH DALAM KRISTUS
                       TETAPLAH PERGI KE GEREJA
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* ARTIKEL MISI *~

               PERANAN GEREJA DALAM PERTUMBUHAN ROHANI
               =======================================

  Banyak orang datang kepada Kristus melalui pekerjaan para pelayan
  Injil atau melalui uluran tangan kelompok-kelompok khusus. Tetapi,
  setelah mereka menjadi orang Kristen, mereka memerlukan suatu jemaat
  setempat untuk mengasuh dan membina mereka. Kelompok-kelompok
  pekabar Injil itu laksana perahu-perahu kecil yang dapat menghampiri
  cukup dekat untuk menembakkan seruit pada ikan paus. Tetapi perahu-
  perahu itu tidak dapat memproses lebih lanjut ikan paus itu; untuk
  memprosesnya diperlukan kapal besar yang mempunyai peralatan yang
  memadai. Sama seperti perahu-perahu kecil itu harus selalu kembali
  ke kapal yang lebih besar, demikian juga para pelayan Injil harus
  kembali kepada gereja dan peralatan rohaninya.

  Perseorangan yang membawa orang lain kepada Kristus juga membutuhkan
  pangkalan untuk menaungi dan mengasuh mereka. Walaupun kita datang
  kepada Kristus sendiri-sendiri, kita tumbuh sebagai anggota satu
  tubuh. Tanpa suatu wadah untuk pengasuhan, kita mudah diserang
  musuh. Kita dapat melihat hal seperti ini pada saat timbulnya "Jesus
  Movement" pada tahun tujuh puluhan. Kita dapat menjangkau kaum hippy
  melalui pelayanan di jalan-jalan, tetapi begitu mereka menjadi
  Kristen, mereka harus bergabung dengan jemaat supaya tetap tinggal
  dalam iman baru mereka.

  Gereja memainkan empat peranan khusus dalam pertumbuhan rohani
  seorang Kristen:

  1. Ibadah
     ------
     Kita dirancang oleh Allah untuk bertumbuh dalam persekutuan
     dengan sesama orang beriman. Tuhan mengumpulkan kita seperti
     batu-batu yang hidup untuk membangun suatu rumah yang di
     dalamnya, Ia berkenan untuk tinggal (1Petrus 2:5). Dalam Kitab
     Efesus, Paulus mengatakan bahwa kita adalah anggota keluarga
     Allah dan menjadi suatu rumah kudus. Waktu kita berkumpul
     bersama, kita menjadi "tempat kediaman Allah, di dalam Roh"
     (Efesus 2:19-22). Ketika kita berkumpul dengan sesama orang
     Kristen untuk beribadah, cakrawala kita diperluas dan kita
     semakin dikuatkan.

  2. Pengasuhan
     ----------
     Jemaat memberikan makanan dan vitamin rohani yang hanya dapat
     diperoleh dalam kelompok yang lebih besar. Gereja adalah Stasiun
     Pusat tempat karunia dibagikan, penghiburan diberikan satu kepada
     yang lain, dan nasihat disampaikan. Kita bukan penyelam laut
     dalam secara rohani yang masing-masing memakai tabung oksigen
     sendiri yang dihubungkan dengan Allah. Allah telah merancang kita
     untuk saling membagi pengalaman dan saling memberi dorongan
     antara sesama orang Kristen.

     Tugas gereja adalah mencari karunia rohani dari setiap anggotanya
     supaya setiap orang mengetahui kasih karunia yang harus ia
     berikan kepada orang lain. Sayangnya, banyak pendeta dan kaum
     awam bertindak seakan-akan karunia-karunia rohani hanya dimiliki
     oleh para pekerja Kristen yang bekerja purna waktu. Setiap jemaat
     harus mengusahakan perkembangan dan pemanfaatan karunia rohani
     setiap anggotanya agar gereja dapat menerima berkat-berkat Allah.

  3. Nasihat
     -------
     Kalau kita sendirian, maka kita mudah berjalan menyimpang. Di
     dalam kelompok yang lebih besar, kita dapat saling bertanggung
     jawab dan saling membagi hikmat kita. Amsal 27:17 menyebutkan,
     "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya."

     Kita hanya seperti bongkahan arang yang kehilangan tenaga bila
     dikeluarkan dari api. Untuk terus menyala, kita membutuhkan orang
     Kristen lainnya. Kebutuhan kita ini tidak akan terpenuhi dengan
     sendirinya; kebudayaan kita memupuk sifat individualisme yang
     tidak sehat. Tetapi tinggal di dalam Kristus berarti tetap
     berhubungan dengan anggota-anggota lain dari tubuhnya. Bila kita
     bersekutu dengan sesama orang Kristen, kita memperoleh kekuatan
     dari mereka, dan hidup kita diperkaya oleh karunia-karunia rohani
     mereka.

  4. Pelayanan
     ---------
     Di dalam jemaat, kita dapat menyatukan dana dan kemampuan kita
     untuk menjangkau orang lain agar datang kepada Kristus. Kita
     dapat berhubungan dengan orang Kristen lain yang sama melayani,
     entah itu kepada mahasiswa internasional, kepada anak-anak
     belasan tahun, kepada para tunawisma, atau dalam misi dunia.
     Misalnya, melayani dua puluh orang mahasiswa internasional sangat
     sulit untuk dikerjakan oleh seorang saja, tetapi sekelompok orang
     dari satu gereja dapat bekerjasama dengan mudah merencanakan dan
     melaksanakan berbagai kegiatan-kegiatan.

  Pertumbuhan rohani tidak terjadi tanpa unsur-unsur ini. Kita tidak
  diasuh hanya dengan tujuan untuk bertumbuh dengan mementingkan diri
  sendiri. Secara rohani, kita menjadi kuat karena sumbangan kita
  kepada tubuh Kristus dan juga karena kita dengan sengaja hidup dari
  makanan rohani.

  Sumber:
  Judul Buku     : Pola Hidup Kristen -- Penerapan Praktis
  Penyusun Buku  : Josh McDowell
  Judul Artikel  : Peranan Gereja dalam Pertumbuhan Rohani
  Penulis Artikel: Richard Lovelace
  Penerbit       : Yayasan Penerbit Gandum Mas bekerjasama dengan
                   Lembaga Literatur Baptis dan Yayasan Kalam Hidup
                   YAKIN -- 2002
  Halaman        : 515 - 517

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* KESAKSIAN MISI *~

                KEBANGKITAN GEREJA-GEREJA DI SINGAPURA
                ======================================

  Lebih dari 180 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 29 Januari 1819,
  Raffles mendaratkan kakinya di sebuah pulau kecil yang isinya hanya
  sebuah desa nelayan kecil. Pulau nelayan itu bernama Singapura,
  dinamai oleh Sri Nilam Utama seorang raja Sriwijaya yang menurut
  legenda pernah dikagetkan oleh seekor singa di pulau tersebut. Empat
  bulan setelah penjejakannya yang pertama, Raffles menghibahkan
  sebidang tanah untuk membangun sekolah guna mempelajari bahasa Ona
  serta kekristenan. Dia juga memberikan dukungan dan dana kepada
  misionaris pertama dari London Missionary Society, Rev. Samuel
  Milton untuk memulai sebuah gereja. Raffles percaya, kekristenan
  dapat membawa perbaikan sosial.

  Sejak hari itu sampai sekarang, ada lebih dari 400 gereja di
  Singapura. Denominasi-denominasi utama telah merambah ke ladang misi
  Singapura sejak lama, seperti Presbyterian, Methodists, Lutheran,
  Baptist, Brethren, Assemblies of God dan Salvation Army. Lokalisasi
  dan kontekstualisasi gereja berlangsung dengan kuat lewat gereja-
  gereja yang berbudaya Tionghoa atau India, sehingga tidak heran jika
  di Singapura ada banyak gereja yang menggunakan dialek tertentu
  seperti Hakka, Kanton, atau bahkan Tamil bagi orang-orang Singapura
  India. Komunitas Kristen Tionghoa juga mewariskan beberapa karya,
  salah satunya Singapore Bible College.

  Menurut data statistik, jumlah kekristenan tidaklah terlalu
  spektakular (14,6% pada tahun 2000) atau cuma menduduki urutan
  keempat. Mayoritas penduduk Singapura memang beragama Tionghoa
  tradisional. Walaupun begitu, gereja tersebar di seluruh penjuru
  Singapura, di tempat-tempat utama sampai di daerah pemukiman
  terpencil. Jika kita naik MRT (Mass Rapid Transit, semacam kereta)
  dan mengintip dari balik jendela, rasanya sih ada lebih banyak
  gereja dibanding kuil atau masjid. Namun data resmi statistik tetap
  menempatkan kekristenan di bawah agama Budha dan Islam.

  Sebetulnya, pemerintah memberikan kebebasan kepada semua pemeluk
  agama untuk menjalankan ibadahnya. Hanya tidak seperti di Indonesia,
  dimana kita diwajibkan memeluk satu agama, di sini orang bebas untuk
  tidak beragama. Tidak heran jika statistik "Free Thinker", sebutan
  untuk mereka yang tidak beragama, cukup tinggi terutama di kalangan
  generasi muda. Jumlahnya hanya sedikit di bawah jumlah orang
  Kristen.

  Titik Balik Kebangkitan

  Salah satu titik balik dalam sejarah kekristenan di Singapura adalah
  di era 90-an ketika gerakan Karismatik merambah ke kota singa ini.
  Bukan hanya terjadi penambahan kuantitas, tetapi gereja yang mula-
  mula dingin dan diam, serentak menjadi hangat dan bergerak. Salah
  satu gerakan yang patut dicatat dalam sejarah adalah gereja City
  Harvest yang kini menjadi gereja terbesar di Singapura, dengan
  jumlah anggota sekitar 15.000 orang. City Harvest yang didirikan
  pada tahun 1989 ini, seolah menjadi simbol gerakan gereja yang
  modern, modis, muda, dan melepaskan diri dari hal-hal yang
  tradisional.

  Gerakan lain adalah FCBC (Faith Community Baptist Church) yang
  selain memiliki jumlah jemaat yang besar, juga memberikan dampak
  yang besar kepada masyarakat lewat pelayanan sosialnya yang disebut
  Touch Ministry. Pelayanan ini bergerak melalui pelayanan sosial
  untuk anak-anak, orangtua, dan orang yang kurang beruntung. Yang
  menarik, badan ini juga memiliki divisi pelayanan ´entertainment´
  yang memproduksi film-film bernafaskan kekristenan, namun dikemas
  untuk konsumsi umum.

  Ada beberapa hal yang menarik untuk kita pelajari dari kekristenan
  di Singapura, yakni:

  PERTAMA: Adanya fenomena kesatuan gereja yang cukup utuh.
  Kebangkitan gerakan Karismatik dapat berjalan mulus tanpa ada
  perpecahan, di tengah denominasi gereja Anglikan yang memiliki
  ritualistik yang tinggi. Orang boleh memilih, mau datang ke
  kebaktian kontemporer (yang karismatik) atau ke kebaktian
  tradisional.

  Memang, tidak semua gereja Anglikan memiliki kebaktian kontemporer,
  namun semuanya berlangsung mulus-mulus saja. Denominasi yang lain
  seperti Metodis juga begitu. Selain itu, gereja-gereja di Singapura
  juga bersatu dalam gerakan Love Singapore di mana mereka berkumpul,
  berdoa dan membagi visi bersama. Hal ini berakibat pada meningkatnya
  antusiasme gerakan misi gereja-gereja Singapura ke Asia. Banyak
  sekali gereja-gereja lokal di sini yang melakukan misi ke Cina,
  Kamboja, Indonesia, Jepang, dan sebagainya. Tidak heran jika
  Singapura mendapat julukan the Antioch of Asia (Antiokhia-nya Asia).

  KEDUA: Tantangan orang Kristen di Singapura mungkin relevan juga
  buat kita di Indonesia. Dalam dua dekade yang lalu, ekonomi
  Singapura tiba-tiba meledak. Padahal, Singapura baru merdeka tahun
  1965, sehingga masih dianggap anak bawang. Tahun 1970-an Singapura
  juga masih bukan apa-apa, namun sejak tahun 80-an sampai sekarang,
  kekuatan ekonomi Singapura tiba-tiba meledak. Pembangunan kota
  beserta infrastrukturnya seolah tak terhentikan.

  Sisi lain dari ´ledakan´ ekonomi ini adalah kerasnya kompetisi untuk
  hidup di negara pulau ini. Orang di sini sering mengucapkan anekdot
  bahwa agama orang Singapura yang sesungguhnya adalah uang. Repotnya,
  karena negara ini kecil dan sumber daya alam terbatas, maka
  rakyatnya masih terlena untuk ´disuapi´ pemerintah dalam mencari
  jalan keluar. Akibatnya, goyangan krisis keuangan dalam beberapa
  tahun terakhir ini membuat keresahan masih menggigit.

  Bayangkan saja, sebuah skenario yang normal. Sejak kecil anak- anak
  Singapura harus bersaing ketat di sekolahnya. Jika pada waktu duduk
  di bangku SD mereka sudah mengalami kegagalan, maka jalan ke depan
  semakin tertutup karena anak-anak yang ´gagal´ tersebut akan
  langsung diarahkan untuk masuk ke institusi- institusi tertentu
  saja. Persaingan yang keras telah diperkenalkan sejak dini. Setelah
  lulus sekolah, langsung bekerja. Dan persaingan di sini lebih
  dahsyat lagi. Makanya, di Singapura terkenal istilah ´kiasu´ atau
  takut kalah.

  Selain persaingan dalam pekerjaan, warga Singapura pun dihadapkan
  dengan cicilan harga rumah dimana pembayarannya saja memerlukan
  waktu 30 tahun. Belum lagi cicilan-cicilan lain yang akan makin
  menumpuk terutama saat kita melihat tetangga atau kolega (teman
  sekerja) membeli mobil, pindah ke kondominum yang lebih bagus atau
  jadi anggota country club yang ekslusif. Padahal di saat- saat
  sekarang, PHK (pemutusan hubungan kerja) sudah jadi barang lumrah.

  Kerasnya kehidupan yang materialistis plus benturan antara
  modernitas dengan nilai-nilai kekristenan menjadi pergumulan yang
  dihadapi oleh orang-orang Kristen di Singapura. Bagaimana membawa
  pesan Alkitab yang relevan dan menjawab kebutuhan serta kegelisahan
  mereka sehari-hari?

  Allah tidak pernah berubah. Sang Penjunan pasti akan mampu membentuk
  dan membawa Singapura the Antioch of Asia sesuai dengan visi-Nya.

  Diedit dari sumber:
  Judul Majalah: GetLIFE! Edisi 02/2004
  Judul Artikel: Kebangkitan Gereja-gereja di Singapura
  Penulis      : Henry Sujaya
  Penerbit     : Yayasan Pelita Indonesia
  Halaman      : 74 - 76

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* SUMBER MISI *~

 THE RIGHTNOW CAMPAIGN
==>     http://www.rightnow.org/
  The RightNow Campaign mendorong dan memberikan tuntunan kepada para
  pemuda untuk menghadapi petualangan dan mempunyai kesempatan
  mengubah hidup agar bisa membuat suatu perbedaan dalam dunia. The
  RightNow Campaign menggalang 5000 orang untuk mempersembahkan
  talenta dan keinginan mereka guna membagikan kasih Kristus pada
  lebih dari 50 negara. Situs ini menawarkan database yang berisi
  lebih dari 2400 kesempatan misi yang dapat dijelajahi, dan juga
  beragam pendapat, artikel online dan berbagai macam video.

 ANTIOCH NETWORK
==>     http://www.antiochnetwork.org/
  Antioch Network berdedikasi dalam "menguatkan gereja-gereja untuk
  menjangkau bangsa-bangsa". Organisasi ini menjadi tuan rumah dari
  berbagai macam acara misi sepanjang tahun, termasuk ´Unhindered
  Conference´ yang diadakan bagi para pemimpin organisasi misi.
  Silakan berkunjung ke situs ini untuk mengetahui informasi lebih
  banyak tentang organisasi misi yang unik ini.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* DOA BAGI MISI DUNIA *~

 A S I A
  Sponsor untuk membantu anak-anak sangat dibutuhkan bagi wilayah-
  wilayah Asia yang dihantam gelombang tsunami. Saat ini, sudah lebih
  dari seminggu semenjak tsunami membunuh ratusan ribu orang dan
  mengakibatkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal. Dampak lainnya
  masih sedang diperhitungkan. Perwakilan dari World Vision yang saat
  ini masih berada di Asia mengatakan bahwa pelayanan World Vision di
  Sri Lanka telah kehilangan 100 orang anak yang mereka sponsori.
  Sementara itu, penilaian kebutuhan belum selesai dilakukan, karena
  ada banyak sekali kebutuhan yang belum terdeteksi dan tercukupi,
  terutama di Thailand. "Bencana tsunami tidak menghancurkan wilayah
  dimana kami mengadakan program pelayanan. Namun, kami perlu
  membangun dua tempat baru, satu di perbatasan Myanmar dan satu lagi
  di wilayah pantai di sebelah utara Phuket." Karena World Vision
  adalah pelayanan yang berbasis kekristenan, maka mereka semua
  melandaskan pelayanannya dalam nama Yesus Kristus. "Kami berpikir
  bahwa dalam situasi seperti saat ini, kami harus bisa menjadi contoh
  dalam kehidupan kami. Kemarin kami berbincang-bincang dengan seorang
  wanita tentang responnya. Dia mengatakan bahwa mereka merasa sangat
  dikasihi. Kami berpikir bahwa ini saatnya dan tempatnya untuk
  mensharingkan iman kami. Kadang-kadang dalam situasi seperti
  sekarang ini, Anda harus ekstra hati-hati dalam melakukan pelayanan
  Anda."
  [Sumber: Mission Network News, January 4th 2005]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan untuk World Vision yang saat ini sedang melayani korban
    bencana tsunami di Asia supaya terus melayani para korban dengan
    kasih dan boleh memiliki hikmat untuk menyatakan iman Kristen
    kepada para korban tsunami.
  * Berdoa untuk pelayanan World Vision di Sri Lanka dan di Thailand.
    Berdoa agar World Vision dapat mendeteksi dan membantu memenuhi
    kebutuhan para korban tsunami.

 G H A N A
  Oasis International Ministries melihat pertumbuhan dan perkembangan
  Injil yang sangat pesat di Ghana, Afrika Barat. Pelayanan Oasis
  International Ministries telah berkembang dengan cepat dalam
  beberapa tahun terakhir. Namun, satu hal yang paling menarik adalah
  para siswa yang mengikuti pelatihan biblika menyatakan inisiatifnya
  untuk melakukan pelayanan lebih lanjut lagi. Perwakilan dari Oasis
  mengatakan, "Beberapa dari siswa itu datang kepada saya dan berkata,
  ´Orang-orang lain harus tahu apa yang sedang kami pelajari di sini.
  Izinkan kami sebagai orang Afrika asli untuk membawa dan memberikan
  materi-materi yang telah kami terima di sini kepada mereka. Kami
  ingin menjadi misionaris bagi bangsa kami." Perwakilan itu sungguh
  bersukacita karena terjadi estafet obor Injil dan terbukanya banyak
  pintu untuk Injil. Hal itu sungguh menyenangkan karena ketika ada
  satu generasi terhilang maka Anda dapat melihat ada generasi baru
  yang muncul. Hal ini yang saya lihat telah terjadi di Ghana, Afrika
  Selatan.
  [Sumber: Mission Network News, January 3rd, 2005]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur untuk kemajuan perkembangan pelayanan Injil yang
    dilakukan Oasis International Ministries di Afrika Selatan.
  * Doakan para siswa pelatihan biblika supaya semakin dikuatkan dan
    memiliki visi yang jelas untuk memberitakan Kabar Baik kepada
    bangsanya.

 M E S I R
  Gereja Pentakosta di Mesir berkembang tiga kali lipat. Menurut
  Presiden dari "Pentecostal Churches in Egypt", jumlah gereja dalam
  denominasinya telah berlipat ganda sejak tahun 2001. Pada tahun
  tersebut telah ada 35 gereja yang berdiri. Saat ini, jumlah gereja
  telah berkembang menjadi 75 gereja. Beliau juga menyatakan bahwa
  strategi pertumbuhan suatu gereja dilakukan bersama dengan Gereja
  Joong-Ang di Korea. Pendeta senior dari Gereja Joong-Ang yang
  mempunyai jemaat 80.000 orang di Seoul, Korea Selatan, akan
  mengadakan outreach penginjilan di Mesir pada akhir tahun 2005
  nanti.
  [Sumber: FridayFax, December 24, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur untuk perkembangan pesat yang dialami gereja-gereja
    Pantekosta di Mesir. Doakan supaya perkembangan ini memberikan
    dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar gereja-
    gereja tersebut.
  * Berdoa untuk rencana dan persiapan outreach penginjilan yang akan
    dilakukan oleh pendeta senior dari Gereja Joong-Ang di Seoul.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* DOA BAGI INDONESIA *~

 KONDISI PASCA BENCANA DI ACEH
  -----------------------------
  Umat Kristen siap untuk menjangkau negara-negara yang tertutup bagi
  Injil dengan kasih Kristus. Saat ini, ada banyak bantuan yang belum
  bisa menembus Aceh secepat di India, Sri Lanka, dan Thailand. Sampai
  saat ini, negara-negara terisolasi tersebut telah menindas Gereja
  Kristen, dan para pemimpinnya telah menolak bantuan dari luar.
  Organisasi Strategic World Impact mengatakan bahwa mereka siap untuk
  memberikan pengharapan sejati ke wilayah-wilayah terabaikan ini.
  [Sumber: Mission Network News, January 4th 2005]

  Pokok Doa:
  ----------
  * Allah melembutkan hati para pejabat tinggi di Aceh, sehingga
    mereka mau menerima berbagai macam jenis bantuan untuk para
    pengungsi yang saat ini benar-benar membutuhkan bantuan.

  * Doakan sekali lagi untuk proses pendistribusian dari tempat
    penampungan barang-barang kebutuhan sampai ke tempat para
    pengungsi yang sungguh-sungguh membutuhkan bantuan pangan,
    sandang, dan obat-obatan secepatnya.

  * Berdoa untuk upaya pembersihan kota Aceh dan sekitarnya agar bisa
    berjalan lancar dan berdoa untuk tersedianya peralatan berat yang
    memadai.

  * Doakan semangat para relawan dalam membantu para pengungsi untuk
    memulihkan kesehatan jasmani dan rohani mereka, sehingga para
    pengungsi tersebut siap melanjutkan perjuangan hidup selanjutnya.

  * Saat ini, banyak anak Aceh yang kehilangan orangtuanya dan juga
    para orangtua yang kehilangan anak-anaknya. Doakan agar Allah
    membebat kepedihan yang mereka alami dengan kasih-Nya yang luar
    biasa. Doakan untuk anak-anak Tuhan yang menjadi tim relawan di
    Aceh dan bertekad untuk menyatakan kasih Tuhan kepada jiwa-jiwa
    yang menangis.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* SURAT ANDA *~

  From: "Yohanes S." <yohsin@>
  >Ykk dalam Kristus Ibu Natalia dan rekan rekan,
  >Perkenankan saya, Yohanes, salah satu member grup milis e-JEMMi
  >memperkenalkan diri. Yayasan Indonesian World Mission sebuah
  >lembaga misi global baru yang saya kelola bersama beberapa saudara
  >seiman. Lembaga misi ini lahir pada tanggal 13 Agustus tahun 2001
  >dengan Visi dan Misi untuk menjadi Pelaku Misi dari Amanat Agung
  >Kristus secara global dari Tubuh Kristus yang ada di Indonesia.
  >Fokus misi ditujukan kepada bangsa bangsa lain di luar Indonesia.
  >Untuk lebih jelas mengenai IWM silahkan lihat profil dan buletin
  >yang saya lampirkan bersama ini. Tuhan memberkati dan selamat
  >melayani.

  Redaksi:
  Terima kasih atas perkenalan dan kiriman informasinya. Kami
  berharap, jalinan perkenalan ini membuat kita bisa saling membantu
  dalam melakukan pelayanan misi di ladang kita masing-masing.

  Jika IWM ingin mengirimkan informasi lebih detail dalam bentuk
  artikel, seupaya lebih banyak pembaca mengetahui visi misi IWM,
  silakan mengirimkannya kepada Redaksi, kami akan senang sekali
  membantu menyebarkan informasi tentang IWM. Selamat melayani
  dan Tuhan memberkati.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* URLS Edisi Ini *~

* FRIDAY FAX                          http://www.cmd.org.nz/fridayfax/
* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
       (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat:
  harus mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
  Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
 Copyright(c)2005 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Rudi Kurniadi, dan Tesalonika
Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk kirim pertanyaan/saran/bahan:    <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>
Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi              http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip e-JEMMi               http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                                  http://www.sabda.org/ylsa/
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org