Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2005/14

e-JEMMi edisi No. 14 Vol. 8/2005 (5-4-2005)

Menjangkau Suku

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~* EDITORIAL *~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

  Salam dalam kasih Kristus,

  Allah menciptakan keanekaragaman suku, bangsa, dan bahasa untuk
  kemuliaan-Nya. Justru dengan banyaknya keanekaragaman itu, maka
  semakin banyak pula kemuliaan yang dapat kita persembahkan kepada
  Allah. Demikianlah salah satu poin utama dari Artikel Misi yang kami
  sajikan minggu ini. Kemuliaan Allah juga terpancar melalui kisah
  Suku Binumarien dalam Kesaksian Misi yang kami sajikan kali ini.
  Melalui pekerjaan misi, dimana banyak jiwa dimenangkan bagi Tuhan,
  maka kita melihat bagaimana Allah dimuliakan. Anda rindu memuliakan
  nama Tuhan? Kami yakin jawabannya adalah `ya`.

  Informasi lain untuk menambah wawasan Anda tentang sumber-sumber
  misi, kami sajikan melalui Kolom Sumber Misi. Kami harap melalui dua
  review situs yang kami sajikan ini Anda bisa mendapat banyak
  informasi berguna. Nah, demikianlah sajian kami minggu ini. Harapan
  kami setiap materi dalam edisi ini bisa membantu kita untuk
  mengingat mereka yang terlibat dalam pelayanan suku. Oleh karena
  itu, jangan berhenti berdoa bagi mereka. Doa Anda sungguh membawa
  berkat bagi pekerjaan misi dan memuliakan Allah yang di sorga.

  Hiduplah hanya oleh dan untuk kemuliaan Allah! (Lis)

  Redaksi e-JEMMi

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
          "KARENA YESUS KRISTUS ADALAH ALLAH DAN MATI BAGIKU,
             MAKA TIDAK ADA PENGORBANAN YANG TERLALU BESAR
      UNTUK KUPERSEMBAHKAN BAGI-NYA." (Motto WEC International)
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* ARTIKEL MISI *~

              KEANEKARAGAMAN YANG MENDATANGKAN KEMULIAAN
              ==========================================
                             Bob Sjogren

  Siapakah tokoh utama dalam Alkitab? Apa jawaban Saudara untuk
  pertanyaan ini? Mungkin Saudara akan menjawab Musa, Abraham, Daud,
  mungkin juga Paulus. Atau jika kita ditanya, untuk apakah Yesus mati
  di kayu salib? Dapat dipastikan kita akan menjawab untuk menebus dan
  menyelamatkan saya. Jawaban ini tidak salah. Tetapi jawaban ini
  adalah jawaban yang hanya dilihat dari satu sisi, yakni dari sudut
  pandang manusia. Bagaimana jika kita lihat dari sudut pandang Allah?

  Jawaban untuk hal ini adalah: Yesus mati di kayu salib untuk
  kemuliaan Bapa. Dalam Yohanes 12:27-28b, dikatakan: "Sekarang jiwa-
  Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa selamatkanlah Aku
  dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat
  ini. Bapa muliakanlah nama-Mu!" Yesus mati untuk menunjukkan kasih-
  Nya kepada kita, tetapi di atas semuanya itu, tujuan utama-Nya
  adalah menunjukkan kasih-Nya kepada Bapa, membawa kemuliaan kepada
  Bapa-Nya.

  Mari kita lihat suatu ilustrasi dari bulan dan matahari. Sinar bulan
  adalah seperti kasih Yesus kepada kita dan sinar matahari adalah
  kasih dan kemuliaan yang Yesus berikan kepada Bapa. Kita melihat
  bulan, padahal itu adalah pantulan dari sinar matahari. Kita hanya
  berpikir bagaimana Allah mengasihi kita tetapi jarang berpikir
  bagaimana kita mengasihi Bapa, bagaimana kita memuliakan Bapa?

  Lewat pengorbanan dan kematian Yesus di kayu salib, Allah
  dipermuliakan. Allah bukan saja Allah yang baik, tetapi Dia juga
  Allah yang adil. Dengan karya Kristus di kayu salib, Allah
  mendapatkan pujian kekal dari malaikat-malaikat. Dia kudus, adil,
  dan Dia hidup untuk mewahyukan kemuliaan-Nya. Allah ingin memiliki
  semua kemuliaan bukan karena ego, tetapi Dia tahu, ciptaan-Nya akan
  hidup dan berfungsi dengan baik jika memiliki kemuliaan Allah.

  Kemuliaan Allah adalah seperti kaca mozaik. Setiap keping kaca
  memancarkan kemuliaannya yang unik. Ciptaan-Nya, surga, bintang-
  bintang, alam semesta, semuanya memancarkan kemuliaan Sang Pencipta.
  Demikian juga bangsa-bangsa, semuanya memancarkan kemuliaan Allah.

  Jika kita bisa mengumpulkan bangsa Irak dan Kuwait untuk berkumpul
  bersama dan dalam satu harmoni bersama-sama menyembah Allah, maka
  hal itu akan memancarkan kemuliaan Allah. Jika ada orang-orang dari
  Afrika, Asia, Australia, Eropa, Amerika berkumpul bersama untuk
  memuliakan Allah maka hal itu akan membawa kemuliaan kepada Allah
  yang lebih besar lagi. Makin banyak keanekaragaman yang bisa
  dikumpulkan maka makin banyak kemuliaan yang akan diberikan kepada
  Bapa.

  Sebaliknya, jika kita melihat kemuliaan Allah tidak bersinar di
  Aceh, Timor Timur, kita harus berdoa, supaya Tuhan menggerakkan
  kemuliaan- Nya di sana. Seluruh bangsa akan sujud menyembah Allah,
  itulah kemuliaan terbesar. Itulah sebabnya Tuhan berkata, "Setiap
  suku, kaum, dan bahasa dari seluruh bangsa akan sujud menyembah-
  Ku..." Tuhan bisa saja berbicara: "Pergilah dan jangkaulah 75% dari
  seluruh bangsa atau 90% dari seluruh bangsa." Tidak! Tuhan tidak
  sedang berbicara tentang persentase tapi dia berbicara tentang
  sesuatu yang sangat spesifik, yaitu setiap suku, kaum dan bahasa
  yang berbeda. Mengapa harus sesuatu yang spesifik? Karena dengan
  cara itu dan hanya dengan cara itu saja, seluruh keanekaragaman itu
  bisa dikumpulkan bersama-sama dalam satu harmoni, dan akibatnya
  adalah menghasilkan kemuliaan yang TERBESAR bagi Allah.

  Jadi, Motivasi yang paling tepat untuk mendorong setiap orang supaya
  terlibat dalam penginjilan dunia adalah untuk membawa kemuliaan
  Allah yang TERBESAR. Hal ini akan sangat menggairahkan kita, karena
  kita tidak akan lagi melihat misi itu sebagai suatu beban atau
  kewajiban tapi menjadikannya sebagai suatu hasrat dan kerinduan yang
  amat dalam supaya, membawa kemuliaan yang TERBESAR bagi Allah,
  supaya kemuliaan Allah dinyatakan di antara setiap suku bangsa.

  Dalam Kejadian 1:28 dikatakan, "Allah memberkati mereka, lalu Allah
  berfirman kepada mereka: Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhi
  bumi dan taklukkanlah itu..." Dengan demikian perintah itu berarti
  "Hai Manusia! Menyebarlah ke seluruh bumi." Kira-kira apa yang akan
  terjadi jika terjadi penyebaran umat manusia ke seluruh penjuru
  bumi? Jawabannya adalah akan makin banyak timbul bahasa dan dialek
  yang berbeda sehingga akan terjadi suatu keanekaragaman. Kerinduan
  Allah adalah supaya keanekaragaman itu membawa kemuliaan terbesar
  kepada Allah.

  Ayat ini menjadi satu hal yang harus mendasari setiap pekerjaan misi
  ".., kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau"
  (Yesaya 26:8). Hanya Kemuliaan Allahlah yang menjadi satu-satunya
  kerinduan kita untuk melakukan pekerjaan misi. Kita hidup bagi
  kemuliaan Allah. Sekali lagi jika ditanyakan kepada Saudara:
  "Siapakah tokoh utama dalam Alkitab Saudara?" Allah! Ya, itulah
  jawabannya. Dan jika ditanya akan: "Apakah Saudara pernah hidup
  dengan berpusat pada diri sendiri?" Jika jawaban Saudara adalah ya,
  maka mulailah saat ini hidup hanya bagi kemuliaan Allah.

  Catatan Redaksi:
  Bahan di atas diadaptasi dari presentasi Bob Sjogren saat seminar
  "Biblical Basis for Missions" di Persekutuan Jaringan Riset
  Nasional.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Majalah : Abbavoice, Volume 3
  Judul Artikel : Keanekaragaman yang Mendatangkan Kemuliaan
  Penulis       : Bob Sjogren
  Penerbit      : Abbalove Ministry
  Halaman       : 27 - 28

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* KESAKSIAN MISI *~

                       SUKU YANG HIDUP KEMBALI
                       =======================

  Tiga puluh lima tahun yang lalu, Suku Binumarien merupakan suku yang
  menuju kepunahan. Jumlah mereka menurun menjadi 100 orang. Mereka
  merasa putus asa dan tidak mempunyai keinginan untuk hidup.

  Pada saat seperti itu, Tuhan mengutus Des dan istrinya Jenny untuk
  menjangkau mereka. Des dan Jenny tinggal di tengah-tengah suku ini
  untuk mempelajari bahasa mereka dan menjadikan bahasa lisan itu
  menjadi bahasa tulisan. Setelah menjadi bahasa tertulis, Des dan
  Jenny mulai menerjemahkan Firman Tuhan ke dalam bahasa mereka agar
  mereka dapat memperoleh pengharapan yang ada dalam Yesus Kristus.

  Buku Matius merupakan buku pertama yang diterjemahkan oleh Des dan
  Jenny. Oleh karena Des merasa bahwa Matius 1:1-17 hanya merupakan
  silsilah, maka Des mulai menerjemahkan dari ayat 18. Des berpikir
  bahwa silsilah itu hanya akan membosankan pembacanya, jadi lebih
  baik mulai dengan suatu cerita. Ia tidak ingin pembacanya menjadi
  bosan membaca nama-nama saja dan akhirnya tidak mau membaca lagi.
  Karena itulah ia mulai dengan ayat 18.

  Setelah tiba pada akhir buku Matius, Des mau tidak mau harus
  menerjemahkan silsilah yang dianggapnya membosankan itu. "Abraham
  memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan
  Yehuda" dan seterusnya. Demikianlah Des dengan dibantu oleh seorang
  pembantu bahasa menerjemahkan Matius 1:1-17.

  Pada malam itu, ketika Des sedang berjalan menuju tempat pertemuan
  desa untuk mengikuti suatu pertemuan yang akan diadakan, seseorang
  berkata kepadanya, "Bawalah kertas terakhir itu ke tempat
  pertemuan!" Beberapa waktu kemudian, orang-orang Binumarien
  bertanya, "Apa yang ada di sakumu itu?" Orang-orang sudah mengetahui
  bahwa Des memiliki kertas dalam sakunya karena pembantu penerjemah
  Des memberitahukan kepada mereka. Pembantu penerjemah sangat gembira
  membuat terjemahan bagian yang terakhir diterjemahkan itu, tetapi
  dia tidak mengutarakannya kepada Des.

  Orang-orang yang berada di sekitar tempat itu mulai mendesak Des
  untuk membacakan apa yang sudah diterjemahkannya, "Bacalah
  terjemahan itu! Sesudah itu baru kita akan mulai pertemuan kita,"
  kata salah seorang dari mereka. "Baiklah," kata Des, "saya akan
  membacakan apa yang telah kami terjemahkan."

  Mereka semua duduk mengelilingi Des. Des mulai membaca, "Abraham
  memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan
  Yehuda," dan seterusnya. Orang-orang yang mendengar mulai saling
  mendekat ke arah Des. Orang-orang yang berada di ruang lain mulai
  berdatangan ingin mendengar dengan lebih jelas. Dalam waktu singkat,
  seluruh ruang itu menjadi padat. Sebagian duduk mengelilingi Des,
  mereka yang di belakang berdiri dengan tenang.

  Des terus membacanya dan ia mulai merasa suasana menjadi tenang.
  Tidak ada orang yang berbicara. Semua mendengarkan dengan penuh
  perhatian. Des tidak mengetahui akan apa yang terjadi di
  sekelilingnya. Kepala desa yang pernah mengikuti kelas pemberantasan
  buta aksara yang dipimpin Des, terus memperhatikan Des membaca hasil
  terjemahan. Setelah Des selesai membaca seluruh silsilah itu, kepala
  desa berkata, "Dengarlah saudara-saudara, dengar! Apa yang Des
  bacakan bukanlah dongeng. Ini adalah kebenaran. Dongeng mana yang
  dapat memberikan nama-nama orang sepanjang sejarah? Tidak ada! Ini
  adalah sesuatu yang benar. Ini benar-benar terjadi!"

  Des merasa ditegur. Bagian yang dikerjakan paling akhir ini karena
  kuatir membosankan ternyata merupakan bagian yang paling penting
  bagi masyarakat Binumarien. Selama ini orang-orang Binumarien
  seringkali bertanya-tanya apakah Alkitab itu merupakan buku yang
  menyatakan kebenaran ataukah hanya dongeng-dongeng saja? Daftar
  silsilah ini telah menjawab pertanyaan mereka.

  Des sangat kagum melihat bagaimana bagian Alkitab yang dianggapnya
  membosankan, ternyata dalam budaya Binumarien merupakan suatu hal
  yang sangat menyentuh hati mereka. Des juga sangat kagum melihat
  cara Tuhan menjamah suku Binumarien yang hidup terpencil dan penuh
  keputusasaan.

  Setelah seluruh Perjanjian Baru selesai diterjemahkan, ternyata suku
  Binumarien bukannya berkurang sebagaimana yang telah terjadi
  sebelumnya, tetapi justru bertambah menjadi 267 orang. Mereka tidak
  lagi menjadi orang-orang yang putus asa, tetapi hidup dengan
  sukacita dan penuh pengharapan. Firman Tuhan telah mengubah mereka
  karena sekarang mereka mengerti akan arti dan maksud Tuhan dengan
  hidup ini.

  Walaupun jumlah suku Binumarien kecil, tetapi Tuhan tidak melupakan
  mereka. Di hadapan Tuhan mereka adalah manusia ciptaan-Nya yang
  telah jatuh ke dalam dosa dan memerlukan Tuhan Yesus. Darah Yesus
  telah tercurah bagi mereka juga. Suku Binumarien juga akan berada di
  hadapan takhta, memuji Tuhan seperti yang tertulis dalam Wahyu
  "Kemudian dari pada itu aku melihat sesungguhnya, suatu kumpulan
  besar orang banyak yang tidak terhitung banyaknya, dari segala
  bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan
  di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun
  palem di tangan mereka."

  Diedit dari sumber:
  Judul Buletin     : Kartidaya, Edisi II/1995
  Judul Artikel     : Suku Yang Hidup Kembali
  Hal               : 1 - 2

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* PROFIL SUMBER MISI *~

 WEC INTERNATIONAL
==>     http://www.wec-int.org/
  WEC Internasional dengan nama lengkap Worldwide Evangelization for
  Christ adalah sebuah badan misi yang memiliki lebih dari 2.000
  anggota (ditambah 974 anak misionaris) yang berasal dari 50 negara.
  Mereka melayani di 72 negara yang memiliki puluhan suku yang belum
  terjangkau Injil. WEC Internasional yang didirikan oleh C.T. Studd
  pada tahun 1913 ini mempunyai 172 tim di seluruh dunia dan 94 di
  antaranya terlibat dalam pelayanan perintisan gereja. Sesuai dengan
  riset pada Maret 2004, ada 2.613 orang yang bertobat dan 91
  persekutuan yang didirikan lewat pelayanan WEC. Dalam 90 tahun
  terakhir ini WEC sudah memulai gereja-gereja di Afrika, Asia, Eropa,
  dan Amerika Selatan. Silakan berkunjung untuk mendapatkan informasi
  yang lebih lengkap.

 ADOPT A PEOPLE -- GLOBAL PRAYER DIGEST
==>     http://global-prayer-digest.org/
  Global Prayer Digest adalah situs yang menyajikan buklet renungan
  yang unik. Setiap hari dalam buklet ini disajikan kesaksian-
  kesaksian tentang apa yang telah Allah kerjakan di seluruh dunia,
  dan tugas-tugas misi yang masih perlu dilakukan oleh umat Tuhan.
  Doa-doa harian untuk tugas-tugas yang belum diselesaikan merupakan
  inti dari pelayanan Adopt-A-People movement. Kesaksian-kesaksian
  misi, tantangan-tantangan rohani, laporan penting, dan deskripsi
  menarik tentang suku-suku terabaikan merupakan sajian-sajian yang
  bermanfaat saat Anda berdoa untuk pelayanan-pelayanan misi di dunia.
  Global Prayer Digest melibatkan disiplin rohani harian untuk
  mempelajari Alkitab, berdoa, dan membantu pelayanan untuk menjangkau
  hampir 9.000 suku terabaikan. Anda ingin memanfaatkan sarana situs
  ini untuk meluaskan wawasan misi Anda? Silakan cepat berkunjung.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* DOA BAGI MISI DUNIA *~

 I N T E R N A S I O N A L
  Sebuah situs baru telah berhasil membantu seseorang untuk menjawab
  pertanyaan `Siapakah Yesus?` Saat ini ada banyak situs yang
  disediakan untuk mengarahkan orang kepada Kristus. Beberapa situs
  menyediakan Alkitab atau Renungan untuk dibaca para pengunjungnya.
  Salah satu dari organisasi yang memanfaatkan sarana situs ini adalah
  Back to the Bible International (BBI) yang telah meluncurkan Situs
  WhosJesus.com. Perwakilan dari BBI mengatakan, "Situs WhosJesus.com
  akan mengajak Anda untuk menjelajahi Injil secara lebih mendalam.
  Saat Anda menjelajahi WhosJesus.com, Anda bisa melihat gambar-
  gambar yang mungkin mirip dengan kehidupan Anda. Pada saat Anda
  meng-klik gambar tersebut, maka Anda diarahkan ke bagian-bagian yang
  terkait dengan masalah tersebut secara pribadi." Ketika seorang
  memutuskan untuk menerima Kristus saat berkunjung ke Situs
  WhosJesus.com, BBI akan mengarahkannya untuk bisa beribadah di
  gereja lokal. Silakan berkunjung ke situs ini untuk mengetahui cara-
  cara untuk menarik minat para petobat baru agar bisa bersekutu
  bersama dengan saudara seiman lainnya. Bahkan yang menjadi doa dan
  harapan BBI adalah para petobat baru tersebut bisa menemukan gereja
  lokal di mana mereka berada.
  [Sumber: Mission Network News, March 28th, 2005]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan Situs WhosJesus.com yang baru di-launch supaya boleh
    menjadi berkat bagi orang banyak untuk datang kepada Kristus.
  * Berdoa supaya BBI bisa mengelola situs penginjilan yang dibuatnya
    tersebut sehingga bisa membantu mereka yang sedang mencari
    keselamatan dalam Yesus Kristus.

 M O N G O L I A
  Lebih dari 460.000 keluarga di Mongolia telah mendengar Injil sejak
  tahun 1997. Sekitar 12.000 orang di antaranya memberikan respon.
  Mereka meminta bahan-bahan follow-up dan pelatihan pemuridan. Ada 50
  kelompok persekutuan Kristen yang juga dibentuk di desa-desa
  terpencil. Melihat praktik di lapangan, perwakilan dari pelayanan
  EHC (Every Home for Christ) sungguh-sungguh percaya bahwa
  penginjilan dimulai dari diri sendiri dan bisa melihat kesempatan
  dalam setiap keadaan. Berikut ini adalah kesaksian-kesaksian dari
  para pekerja EHC. Ketika mesin kendaraan EHC membeku kedinginan di
  luar kota Khuren Gol, sekelompok pria berhenti untuk memberikan
  pertolongan. Beberapa waktu kemudian mesin dapat dinyalakan lagi dan
  tiga dari kelompok pria tersebut menerima Kristus. Di desa
  selanjutnya pasangan paling tua di desa tersebut menerima Kristus
  dan dibaptis. Pada perhentian selanjutnya, para pekerja bertemu
  dengan 8 remaja laki-laki yang tidak mempunyai tujuan hidup.
  Kehidupan para remaja itu kemudian mengalami perubahan setelah
  beberapa pekerja EHC membagikan hidupnya untuk mereka. Semuanya
  menerima Kristus dan bersedia dibaptis. Selanjutnya, perwakilan dari
  EHC mengatakan bahwa saat ini masih banyak orang Mongolia yang tidak
  terjangkau Injil karena hidupnya yang berpindah-pindah. Mereka
  tersebar lebih dari satu juta mil persegi di daerah padang pasir dan
  pegunungan, tanpa sarana dan prasarana sama sekali. Tantangan yang
  lain adalah menjangkau penduduk non-Kristen, seperti di daerah
  Kazak. Daerah yang paling sulit adalah propinsi bagian barat, yang
  merupakan daerah propinsi non-Kristen, dimana EHC tidak diizinkan
  untuk pergi dari rumah ke rumah dan membagikan literatur
  penginjilan.
  [Sumber: E-vangelism Update, March 2005)
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan supaya pintu penginjilan dibukakan bagi bangsa Mongolia
    melalui penyebaran buklet Injil di daerah Mongolia dan Kazakstan.
  * Berdoa untuk EHC dan para pekerjanya yang membagikan buklet Injil.
    Kiranya mereka dikuatkan dan dapat dengan baik melakukan pelayanan
    follow-up bagi mereka yang bertobat.

 S E R B I A
  Dua tahun yang lalu seorang wanita yang bernama Magda, berusia 37
  tahun, mempelajari buklet penginjilan dari EHC (Every Home for
  Christ) yang berjudul "Jesus Our Destiny", saat ia terbaring di
  rumah sakit. Hal itu memberikan dampak yang luar biasa bagi dirinya.
  "Jika saya tidak mendapatkan buklet tersebut, maka saya tidak pernah
  tahu bahwa Yesus Kristus, Anak Allah, mau memberikan hidup-Nya
  bagi saya." Mengetahui bahwa penginjilan dimulai dari diri sendiri
  maka Magda memberikan buklet tersebut kepada salah seorang temannya
  yang juga sakit, dan buklet tersebut telah membantu temannya
  memahami Yesus Kristus sama seperti Magda mengenal Yesus Kristus.
  Saat ini Magda membagi pengalamannya kepada orang-orang yang mau
  mendengarkan. "Saya bercerita terutama kepada orang-orang yang keras
  hatinya." Tentu saja ada pengalaman menyenangkan dan tidak
  menyenangkan yang dialami Magda saat memberikan kesaksian. Magda
  telah memulai suatu kehidupan Kristen yang penuh dengan kesaksian,
  yang terus berlanjut hingga saat ini. Hidup Magda yang luar biasa
  ini berawal dari buklet Injil yang diterimanya.
  [Sumber: E-vangelism Update March 2005)
  Pokok Doa:
  ----------
  * Mengucap syukur untuk orang-orang seperti Magda yang boleh
    mengenal Kristus malalui buklet penginjilan yang dibagikan EHC.
  * Doakan EHC dan pelayanannya dalam membagikan buklet-buklet Injil
    kepada penduduk Serbia. Berdoa supaya melalui buklet tersebut,
    banyak orang mempunyai kesempatan untuk mengenal Yesus.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* DOA BAGI INDONESIA *~

 Tragedi Gempa di Nias
  ---------------------
  Sehari setelah perayaan Paskah berlalu, gempa bumi berkekuatan 8,7
  skala Richter melanda pulau Nias (Senin, 28 Maret 2005). Menurut
  laporan, guncangan gempa tersebut lebih keras dibanding gempa yang
  melanda Aceh Desember 2004 lalu. Gempa ini diperkirakan telah
  merenggut nyawa 1.000 - 2.000 penduduk Nias dan merusakkan sekitar
  60% bangunan beton atau rumah bertingkat. Sejak seminggu lalu,
  proses evakuasi telah dilakukan untuk mengambil mayat-mayat yang
  masih tertimbun reruntuhan bangunan. Usaha pembersihan di wilayah-
  wilayah yang terkena gempa juga masih terus dilakukan.
  [Sumber: Surat Kabar Harian dan Siaran Televisi]

  Pokok Doa:
  ----------

  * Doakan proses evakuasi yang masih berlangsung untuk mencari sisa
    korban yang tertimpa reruntuhan bangunan dan pembersihan wilayah-
    wilayah yang terkena gempa.

  * Berdoa untuk para relawan, anggota TNI, dan tim medis yang saat
    ini memberikan bantuan di Nias, baik untuk evakuasi korban yang
    meninggal ataupun untuk merawat korban yang mengalami luka-luka.

  * Doakan pemerintah setempat dalam membenahi dan memulihkan keadaan
    karena banyak aparat pemda setempat yang juga menjadi korban dan
    sedang mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman.

  * Para korban gempa saat ini membutuhkan bantuan makanan. Berdoalah
    untuk bantuan makanan, obat-obatan, dll. yang belum bisa mengalir
    sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan karena banyaknya
    kerusakan jalan dan macetnya sarana transportasi, baik udara
    maupun laut.

  * Doakan untuk bantuan kemanusiaan yang datang dari berbagai tempat
    agar dapat dikoordinasi dengan baik oleh pihak-pihak yang
    berwenang. Doakan juga agar tidak terjadi penyelewengan atas
    bantuan yang diberikan, sehingga semuanya bisa dipakai untuk
    memulihkan keadaan dan memelihara para korban gempa.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* SURAT ANDA *~

  From: Florence <fl_fn@>
  >Saya mau bersyukur buat rakyat Indonesia yang datang ke Malaysia.
  >Kerana mereka maka terbukanya jalan untuk Kebaktian Bahasa Malaysia
  >di Semanjung Malaysia. Pray for me, in  August I`m going to Lampung
  >and Palembang for mission trip. God bless Indonesia!!

  Redaksi:
  Kami bersyukur untuk keberadaan Kebaktian Bahasa Malaysia di
  Semenanjung Malaysia. Kami percaya rencana Tuhan yang luar biasa ini
  telah membuahkan berkat bagi bangsa Malaysia. Kami juga senang
  sekali bisa ikut berdoa bagi perjalanan misi ke Indonesia yang akan
  Anda lakukan pada Agustus 2005 nanti. Kiranya semangat Anda untuk
  melayani Tuhan semakin dikobarkan untuk kemuliaan nama-Nya. Selamat
  melayani.

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
~* URLS Edisi Ini *~

* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/
* Every Home for Christ                            http://www.ehc.org/

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Anda diizinkan mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari e-JEMMi
   (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
    mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi
(sebagai penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari berbagai pihak.
Copyright(c) 2005 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Rudi Kurniadi, Lisbeth, dan Tesalonika
Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk kirim pertanyaan/saran/bahan:    <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>
Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi              http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip e-JEMMi               http://www.sabda.org/publikasi/misi/
Situs YLSA                                  http://www.sabda.org/ylsa/
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org