Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/50

e-JEMMi edisi No. 50 Vol. 7/2004 (14-12-2004)

Saling Memberi

======================================================================
><> ><>                     Buletin e-JEMMi                    <>< <><
                   Edisi Desember 2004, Vol.7 No.50
======================================================================
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Kesaksian Natal]    : Proyek Pohon Natal
 o [Profil/Sumber Misi] : Advent, Christmas & Epiphany Resources,
                          Christmas -- Gospelcom.Net,
                          Natal -- ICW Edisi 1037/2004
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: CIS, Brazil, dan Bangladesh
 o [Doa Bagi Indonesia] : Persiapan Natal di Gereja
 o [Surat Anda]         : Terima Kasih untuk Kiriman e-JEMMi
 o [URLs Edisi Ini]

**********************************************************************
 Anda diizinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan
dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan
mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks.
**********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam sejarah,

  Tentu Anda masih ingat dengan peribahasa "Lain ladang lain belalang,
  lain lubuk lain ikannya". Yang artinya, ada beragam budaya dan adat
  istiadat di berbagai tempat. Demikian pula halnya dalam merayakan
  Natal. Setiap orang, gereja, atau negara tentu mempunyai beragam
  cara unik dan kebiasaan untuk menyambut dan merayakan Natal. Gereja
  Baptis di Stockton, California termasuk salah satu gereja yang
  mempunyai kebiasaan yang patut dicontoh dalam merayakan Natal.
  "Program Pohon Natal" yang dilakukan oleh Gereja Baptis tersebut
  (simak kesaksian lengkapnya di kolom Kesaksian Natal), kiranya
  dapat mendorong kita untuk memahami makna saling memberi.

  Mengapa kita harus memberi? Sering muncul alasan, "Kita sendiri
  hidup dalam kekurangan. Bagaimana kita bisa memberi." Apakah untuk
  dapat memberi kita harus terlebih dulu memiliki segala kelimpahan?
  Mari, pada kesempatan Natal kali ini, kita membuka mata untuk
  melihat bagaimana kita bisa memberi. Wujud pemberian ini tidak harus
  berupa barang. Perhatian, kasih, waktu, ucapan, juga merupakan hal-
  hal yang bisa kita berikan kepada orang lain. Sajian-sajian e-JEMMi
  minggu ini dipenuhi dengan contoh semangat untuk saling memberi,
  seperti yang telah diteladankan Allah bagi kita -- yaitu memberikan
  Anak-Nya sebagai Penebus dosa dan Juruselamat manusia. Maukah Anda
  memikirkan seseorang pada hari Natal tahun ini dan memberikan
  sesuatu yang dapat menolongnya untuk dekat dengan Tuhan?

  Selamat memberi.

  Redaksi Buletin e-JEMMi

 "Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima,
        kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu,
    bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu." (2Korintus 8:12)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=2Korintus+8:12 >

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
                   "Allah memakai orang-orang biasa
           untuk melaksanakan rencana-nya yang luar biasa."
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=

~~ KESAKSIAN NATAL ~~

                          PROYEK POHON NATAL
                          ==================
                         Susan Devore Williams

  Rencana itu pada dasarnya cukup sederhana. Gereja Baptis di
  Stockton, California, akan menaruh pohon Natal setinggi 2 meter di
  dekat mimbar. Hiasan untuk pohon itu dibuat oleh anak-anak Sekolah
  Minggu. Di bagian belakang, setiap hiasan tercantum nama keluarga
  atau nama orang yang memerlukan bantuan. Jemaat dari Gereja Baptis
  dengan sukarela akan "mengadopsi" salah satu keluarga yang kurang
  mampu ini selama masa Natal.

  Proyek yang disebut Proyek Pohon Natal ini telah dicoba setahun yang
  lalu oleh salah satu kelas Sekolah Minggu. Selama masa Natal 1984,
  William D. Webber, pendeta senior, mengharapkan peran serta dari 700
  jemaat gerejanya.

  Panitia Pelayanan Masyarakat telah menetapkan sasaran 110 keluarga
  asuh yang perlu "diadopsi" oleh 110 keluarga jemaat Gereja Baptis.
  Tetapi, waktu proyek ini dimulai, timbul masalah aneh. Jemaat Gereja
  Baptis adalah jemaat yang mapan -- terdiri atas masyarakat kelas
  menengah atas. Kebutuhan apakah yang diperlukan oleh keluarga-
  keluarga itu? Dan, di mana menemukan 110 keluarga yang kurang mampu?

  Mark dan Valerie Turner, ketua proyek itu, berkata, "Kita bahkan
  tidak tahu, ada berapa banyak keluarga di luar gereja yang
  kebutuhannya tidak terpenuhi. Kita buta terhadap apa yang terjadi di
  Stockton."

  Kota metropolitan Stockton berpenduduk hampir 350.000 orang. Kota
  itu terletak di Pegunungan California Tengah, salah satu daerah
  pertanian yang paling subur di dunia, yang terkenal akan sayuran dan
  buah anggurnya. Jalur pelayanannya menghubungkan Pelabuhan Stockton
  dengan Teluk San Fransisco sehingga Stockton menjadi pusat pelayanan
  utama. Selama musim panen, ladang-ladang dan dermaga-dermaga ramai
  dengan aktivitas.

  Tetapi, di antara musim-musim panen terdapat kisah yang menyedihkan.
  Pada masa ini, ribuan pekerja ladang tidak mempunyai pekerjaan;
  persentasinya mencapai 25%. Orang-orang yang tidak bekerja ini,
  umumnya, tinggal di daerah terpencil di Stockton, jauh dari
  lingkungan keluarga Gereja Baptis. Waktu anggota gereja menghubungi
  wakil anggota masyarakat, mereka mulai melihat sisi yang menyedihkan
  dari kota mereka. Mereka segera menyadari bahwa tidak sulit
  menemukan 110 keluarga yang kurang mampu.

  Telepon dan kartu mulai melimpah. Kata Mark Turner, "Sering kami
  menjumpai lima sampai sepuluh orang anak tinggal bersama orangtua,
  kakek dan nenek, anjing dan kucing -- semuanya dalam satu pondok
  yang terdiri atas dua atau tiga kamar sempit. Meskipun begitu,
  permintaan mereka sangat sederhana. Orangtua jarang menginginkan
  sesuatu untuk mereka sendiri. Salah seorang janda tua hanya meminta
  sepasang sandal untuk dipakai di rumah. Seorang pria menulis, dia
  hanya berharap diberi air destilasi -- yang tidak bisa dibelinya --
  untuk mesin dialisis ginjalnya."

  Setelah mengetahui keadaan tersebut, anggota-anggota gereja mulai
  bekerja. Mula-mula, anak-anak membuat 110 hiasan yang merupakan
  daftar keluarga-keluarga yang kurang mampu, lalu menggantung hiasan
  itu pada pohon Natal. Hiasan-hiasan itu akan diambil oleh keluarga-
  keluarga gereja, yang akan mencatat kebutuhan keluarga "asuh"
  mereka, lalu mereka akan memenuhinya.

  Ada beberapa keluarga Gereja Baptis yang sudah pensiun atau sedang
  mengalami masalah keuangan. Jadi, keluarga-keluarga ini memilih
  keluarga-keluarga yang memerlukan pelayanan, bukan barang yang harus
  dibeli, atau mereka bergabung dengan anggota gereja yang lain.
  Persahabatan terjalin selama proyek itu berjalan.

  Satu minggu sebelum Natal, seluruh anggota gereja berkumpul untuk
  Kebaktian Pengabdian. Hadiah-hadiah dibawa ke depan dan diletakkan
  di bawah pohon Natal. Mark Turner berkata, "Tidak ada seorang pun
  yang membayangkan, ada begitu banyak hadiah -- semuanya terbungkus
  dengan indahnya. Di dekat mimbar ini penuh dengan ratusan hadiah."

  Tujuh hari sebelum Natal merupakan waktu pengiriman. Satu kelompok
  yang terdiri atas para relawan bertugas membagikan hadiah-hadiah ke
  seluruh daerah Stockton. Tetapi sekarang, sisi lain dari Proyek
  Pohon Natal ini menjadi jelas. Proyek ini juga membantu keluarga-
  keluarga di dalam gereja dengan cara yang tidak terduga.

  Misalnya keluarga Regina Williams. Regina dan anak-anaknya, Michael
  yang berumur empat belas tahun, dan Jennifer, empat tahun, sudah
  lama hidup dalam kemiskinan. Cek dari suaminya yang cacat merupakan
  satu-satunya sumber penghasilan mereka. Pada waktu Natal 1984
  semakin dekat, Regina merasa tertekan. Sekali lagi, ia tidak akan
  dapat memenuhi keinginan anak-anaknya.

  Waktu Proyek Pohon Natal diumumkan di gerejanya, Regina mula-mula
  merasa semakin tertekan. Gereja Baptis merupakan salah satu tempat
  yang menyenangkan baginya, dan ia ingin sekali menjadi anggota yang
  ikut berperan aktif dalam Proyek Pohon Natal. Tetapi karena ia
  sendiri kurang mampu, bagaimana ia dapat membantu orang lain?

  Akhirnya, dengan gembira Regina memutuskan untuk ikut menjadi
  anggota bagian pengiriman. Pada suatu hari, waktu ia bekerja dengan
  John dan Leah Lewis, mereka berhenti pada alamat yang salah. Tetapi
  dengan demikian, mereka menemukan keluarga yang sangat kekurangan.

  "Saya tahu dari dalam hati saya bahwa Tuhan telah memimpin kami ke
  sana karena satu alasan," kata Regina. "Di tempat itu ada 12 anak
  yang tinggal dengan orangtuanya hanya dalam dua kamar. Mereka tidak
  mempunyai apa-apa. Tidak ada pohon Natal, tidak ada mainan, bahkan
  hampir tidak ada makanan. Keadaan mereka menyentuh hati saya. Malam
  itu saya pulang ke rumah dan berkata kepada keluarga saya, "Saya
  rasa, Tuhan ingin supaya kita dapat membantu mereka. Marilah kita
  pikirkan apa yang dapat kita lakukan."

  Banyak yang mereka lakukan. Mereka mencari perabotan rumah tangga
  dan mainan yang mungkin diperlukan keluarga "asuh" itu. Mereka
  mengajak orang lain di lingkungan mereka dan bersama-sama mereka
  mengunjungi toko-toko murah dan tempat-tempat yang menjual barang-
  barang bekas. Anak-anak Regina membujuk seorang guru supaya keluarga
  asuh itu juga menjadi proyek kelasnya. Bahkan, ibu Regina yang juga
  tidak mampu, ikut ambil bagian. Waktu semua hadiah sudah dikirim,
  tumpukan hadiah itu membentuk sebuah gundukan kecil.

  "Hal itu membuka mata kita untuk menyadari bahwa banyak kebutuhan
  orang lain yang dapat dipenuhi dari keadaan kita meskipun kita
  kurang mampu," kata Regina. "Keluarga yang kurang mampu itu tentu
  sangat senang menerima semua hadiah, tetapi saya rasa keluarga saya
  sama senangnya karena dapat memberi."

  Regina tidak lagi merasa takut karena tidak dapat membahagiakan
  anak-anaknya pada hari Natal. Dan anak-anaknya tidak lagi merasa
  Natal hanya merupakan masa dimana kerinduan tidak terpenuhi. Dengan
  menggapai ke luar, dengan menawarkan kasih kepada orang lain, mereka
  membawa kasih yang baru ke dalam keluarga mereka.

  Keluarga Williams bukan satu-satunya anggota Gereja Baptis yang
  mengalami mata air kasih yang melimpah. Banyak keluarga lain yang
  mengalami pembaruan yang serupa. Semuanya membuktikan, pesan utama
  dari Proyek Pohon Natal, yaitu bahwa proyek penjangkauan ke luar
  gereja dapat sekaligus menolong keluarga di dalam gereja.

  Sebenarnya, proyek itu menimbulkan pengaruh yang menguntungkan bagi
  Gereja Baptis seutuhnya. "Pada bulan November 1984," kata Pendeta
  Webber, "gereja telah terbiasa untuk tidak mau tahu masalah orang
  lain. Sukar sekali mendorong orang supaya bersemangat dalam segala
  hal. Anggaran keuangan kami terbatas dan setiap minggu uang kolekte
  terus menurun. Tetapi Proyek Pohon Natal merupakan titik balik yang
  besar bagi kita. Gereja kita telah memperlihatkan kemurahan yang
  menakjubkan, yang melimpah, dan meluap. Dan kemurahan hati tidak
  dimulai dan berakhir dengan proyek itu. Defisit kita dalam waktu
  singkat sudah sirna. Sebaiknya pelayanan tetap dijalankan. Pujian
  kepada Allah terus dinaikkan."

  Sekali lagi, pesannya jelas: Keluarga -- termasuk keluarga dalam
  gereja -- dikuatkan dengan menjangkau ke luar.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Kisah Nyata Seputar Natal
  Judul Artikel: Proyek Pohon Natal
  Penulis      : Susan Devore Williams
  Penerbit     : Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1989
  Halaman      : 178-181

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 ADVENT, CHRISTMAS & EPIPHANY RESOURCES
==>     http://www.worship.ca/christmas.html
  Halaman ini menyajikan sumber-sumber Advent, Natal, dan Epifani.
  Puluhan links yang tersedia sebagian besar menekankan bagaimana
  caranya mengenalkan anak-anak pada kehidupan penyembahan dan ibadah
  di gereja. Juga ada sebagian situs yang menyediakan panduan doa bagi
  keluarga, kalender Advent, materi-materi renungan, dan masih banyak
  lagi sajian lainnya. Koleksi sumber-sumber online yang disediakan
  tersebut selalu diperbarui tiap tahun. Silakan berkunjung untuk
  menjelajahi sumber-sumber Natal yang berlimpah tersebut.

 CHRISTMAS -- GOSPELCOM.NET
==>     http://www.gospelcom.net/content/christmas/
  Natal akan dirayakan dua minggu lagi, dan sekali lagi, kita akan
  merefleksikan kembali makna Natal tahun ini dalam kehidupan kita.
  Apakah ada hal yang baru dalam Natal ini selain hadiah warna-warni,
  pernak-pernik hiasan pohon Natal, dan perayaan-perayaan Natal? Tentu
  saja ada. Pasti ada sesuatu yang bermakna setiap kali kita merayakan
  Natal. Untuk menemukan jawabannya, silakan berkunjung ke Situs
  Gospelcom bagian Natal. Bagian ini menyajikan sumber-sumber Natal
  yang dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan menghayati makna
  Natal yang sejati.

 NATAL -- ICW EDISI 1037/2004
==>     http://www.sabda.org/publikasi/icw/1037/
==>     <subscribe-i-kan-icw@xc.org>                  [Berlangganan]
  Masih ingin mengetahui lebih banyak lagi sumber-sumber Natal yang
  ada di belantara internet? Klik ICW Edisi 1037/2004 yang mengulas
  beragam sumber bahan seputar Natal. Alamat URL sekaligus review
  singkat tentang beberapa situs Natal yang ada di dunia cyber akan
  sangat membantu kita untuk untuk menemukan dan merenungkan arti
  Natal dalam hidup kita.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 COMMONWEALTH OF INDEPENDENT STATES (CIS)
  Umat Kristen sedang menjangkau dan melayani anak-anak yatim piatu
  yang ada di CIS (Commonwealth of Independent States -- Persemakmuran
  Negara-Negara Merdeka). Program yang diberi nama "Christmas for
  Orphans" memberi kesempatan juga kepada umat Kristen di CIS untuk
  memberitakan Injil. Menurut perwakilan dari Slavic Gospel
  Association, "Diperkirakan ada 700.000 anak yatim piatu yang ada di
  negara-negara yang dulunya tergabung dalam Uni Soviet. Kebanyakan
  dari anak-anak itu belum pernah mendengar Injil. Karena itu, kami
  mencoba untuk menempatkan anak-anak itu pada beberapa panti asuhan
  Kemudian kami bersama-sama mengadakan program-program penginjilan
  dengan nuansa Natal untuk anak-anak itu." Yang disediakan bagi anak-
  anak itu antara lain beragam hadiah, literatur- literatur Kristen
  dalam bahasa Rusia atau Alkitab untuk anak jika mereka belum
  memilikinya, dan juga baju-baju hangat. "Kami telah memulai program
  ini tahun lalu. Dan tahun ini, kami akan memperluas jangkauan kami
  yaitu menjangkau 10.000 anak yang tinggal di 50 panti asuhan."
  [Sumber: Mission Network News, December 2nd, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan Slavic Gospel Association dan programnya "Christmas for
    Orphans" yang akan menjangkau 10.000 anak yatim piatu di CIS.
  * Berdoa untuk anak-anak yatim piatu di CIS supaya mereka bisa
    melihat Allah yang sungguh-sungguh mengasihi mereka dan menjadikan
    Allah sebagai sumber kekuatan dalam kehidupan mereka.

 B R A Z I L
  Firman Allah akan menjangkau lebih banyak orang melalui pelayanan
  misi via radio. Karena itu, sungguh bersyukur untuk keberadaan Trans
  World Radio (TWR). Pelayanan TWR minggu lalu mendedikasikan
  transmitter gelombang pendek 50.000 watt untuk Santa Maria, Brazil.
  Menurut perwakilan TWR, transmiter tersebut berpotensi untuk
  menjangkau lebih dari 175 juta orang. Perwakilan ini mengharapkan
  lebih banyak hal terjadi selain adanya sinyal gelombang pendek. "Ada
  banyak pendengar di Brazil yang memanfaatkan sinyal gelombang pendek
  tersebut. Kami telah memiliki dua gelombang pendek berukuran 10
  kilowatt dalam dua tahun terakhir ini. Kami sudah sangat puas dengan
  respon yang masuk. Ada banyak area di Brazil yang tidak bisa
  dijangkau dengan mudah oleh sarana lain selain radio." Ada beberapa
  program yang akan dirilis dalam bahasa Portugis. Setelah itu, segera
  menyusul program-program dalam bahasa suku seperti Amazon. Kami juga
  akan menyiarkan program tersebut dalam bahasa Makuxi, Baniua, dan
  Ticuna yang sama sekali belum pernah didengar orang luar. Kami
  percaya bahwa Allah juga akan memampukan kami untuk menyiarkan
  program itu dalam bahasa Spanyol karena transmiter yang baru bisa
  memancarkan gelombang ke beberapa negara di luar Brazil.
  [Sumber: Mission Network News, December 2nd, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur untuk TWR yang telah mendedikasikan transmitter baru
    untuk wilayah Santa Maria. Doakan supaya melalui transmiter
    tersebut semakin banyak pendengar dapat mengenal Injil dan
    menerima-Nya.
  * Doakan proses penerjemahan program-program radio dalam bahasa suku
    Amazon, Makuxi, Baniua, dan Ticuna. Dengan demikian bisa
    menjangkau wilayah-wilayah terpencil yang susah dijangkau dengan
    sarana penginjilan lainnya.

 B A N G L A D E S H
  Pelayanan outreach menjadi dasar bagi berdirinya gereja. OMS
  International baru saja menyelesaikan pelatihan di Bangladesh yang
  bertajuk ´Every Community for Christ´ (Semua Komunitas untuk
  Kristus) yang juga merupakan program penginjilan. Pemimpin tim dapat
  melakukan perjalanan dengan selamat ke seluruh bagian Bangladesh di
  bagian Selatan. Setelah mengikuti program baptisan, pemimpin
  kelompok memilih beberapa orang awam untuk menjadi pemimpin dan
  pendeta yang akan melanjutkan pelatihan kepemimpinan tersebut.
  Sebagai dampak dari beragam pelatihan yang diadakan, semakin banyak
  orang di Bangladesh yang akan mengenal dan menerima Yesus sebagai
  Tuhan dan Juruselamat.
  [Sumber: Mission Network News, December 2nd, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan OMS International dalam melakukan pelayanan di Bangladesh
    supaya terus diberi hikmat oleh Allah sehingga pelayanan mereka
    bisa terus berkembang.
  * Berdoa untuk usaha perintisan gereja baru sekaligus latihan
    kepemimpinan yang diadakan bagi orang awam di Bangladesh.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

 Persiapan Natal di Gereja
  -------------------------
  Memasuki minggu kedua bulan Desember, gaung Natal semakin terasa.
  Gereja-gereja mulai berbenah-benah untuk mempersiapkan perayaan
  Natal, bahkan kemungkinan sudah ada yang telah merayakannya. Pada
  kesempatan ini, kami mengajak Anda untuk mendoakan persiapan-
  persiapan perayaan Natal yang dilakukan oleh gereja-gereja tersebut.

  Pokok Doa:
  ----------
  * Berdoa untuk setiap jemaat gereja agar mempersiapkan hati dalam
    menyambut Natal tahun ini. Kiranya mereka dapat semakin bersyukur
    untuk kasih Allah yang begitu besar melalui kehadiran Yesus
    Kristus di dunia.

  * Berdoa supaya semangat memberi menjadi pendorong utama dalam
    penyelenggaraan kegiatan Natal tahun ini.

  * Doakan agar sukacita Natal bisa dirasakan tidak hanya oleh jemaat
    gereja tetapi juga oleh orang-orang yang berada di sekitar jemaat
    tersebut. Kiranya damai dan sukacita Natal dapat memberikan dampak
    positif bagi kehidupan jemaat Tuhan dan memperbarui semangat
    penginjilan mereka untuk menjangkau orang-orang di sekitar mereka.

  * Doakan agar setiap umat Kristen yang merayakan Natal tahun ini
    tidak memfokuskan diri pada hal-hal yang fana, tapi biarlah mereka
    memiliki hati untuk lebih banyak memberi terutama pada orang-orang
    yang saat ini sedang membutuhkan uluran tangan (antara lain para
    korban bencana alam dan mereka yang sedang menganggur).

  * Berdoa supaya Natal tahun ini lebih mempersatukan gereja dan
    jemaatnya dalam bekerjasama dengan gereja-gereja dari denominasi
    lain, khususnya dalam memberi perhatian pada kebutuhan masyarakat
    setempat yang sedang kekurangan.

  * Natal juga merupakan saat untuk menyatakan kasih kepada keluarga.
    Berdoa supaya kita masing-masing bisa saling memberikan kasih dan
    perhatian kepada keluarga kita.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: ruth ma <rtma_98@
  >Halo saudara/i dlm BAPA,
  >terima kasih utk kirimannya kami sungguh senang dpt banyak berita
  >dan makalah sangat menguatkan kami di ladang nun jauh di sana lho,
  >okey kami masih tetap setia menunggu berita yg lain
  >daaaaaaaaaaaaaaaaa salam kasih BAPA dan doa dr sini

  Redaksi:
  Terima kasih banyak untuk suratnya yang sangat memberi semangat
  kepada kami. Semoga Anda terus dikuatkan dengan sajian-sajian
  e-JEMMi. Kalau boleh tahu, Anda melakukan pelayanan di daerah mana?
  Apabila ada kesaksian atau cerita pelayanan yang bisa disharingkan
  kepada pembaca e-JEMMi, jangan ragu untuk segera mengirimkannya ke
  Redaksi e-JEMMi di alamat <staf-misi@sabda.org>. Kami juga menunggu
  kiriman berita dari Anda dan selamat melayani.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ URLS Edisi Ini ~~

* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/


_____________________________ DISCLAIMER ____________________________
Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak
Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
Situs YLSA                                  http://www.sabda.org/ylsa/
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Tesalonika, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI                          http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip Buletin e-JEMMi       http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org