Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/443

KISAH edisi 443 (2-1-2019)

Pertolongan yang Tidak Pernah Terlambat

KISAH -- Pertolongan yang Tidak Pernah Terlambat -- Edisi 443; 2 Januari 2019
 
Pertolongan yang Tidak Pernah Terlambat
Edisi 443; 2 Januari 2019
 
KISAH

Salam kasih,

Saat mengalami persoalan dan pergumulan, jangan pernah menyerah dan berputus asa, tetaplah teguh karena Tuhan akan menolong kita pada waktu-Nya. Walaupun hari ini kita belum melihat pertolongan Tuhan, jangan berhenti untuk berdoa serta berharap kepada-Nya. Sebab, Dia tidak pernah terlambat untuk menolong kita.

Dalam kesaksian perdana tahun ini, kita akan semakin diteguhkan oleh kesaksian dari Saudara Odysius bahwa pertolongan Tuhan tepat pada waktu-Nya. Pergumulannya selama proses skripsi membuat dia merasakan penyertaan Tuhan dalam setiap proses yang dia lalui untuk mencapai cita-citanya. Kiranya melalui kesaksian ini, kita semakin teguh dalam pengharapan akan janji Tuhan yang senantiasa menyertai kita. Selamat memasuki tahun 2019 dengan keteguhan hati akan penyertaan dan kasih-Nya.

Margaretha I.

Pemimpin Redaksi KISAH,
Margaretha I.

 
Pertolongan yang Tidak Pernah Terlambat

Oleh: Odysius B. Temara

Bersyukur untuk kasih karunia Tuhan yang selama ini tidak henti-hentinya saya rasakan dalam kehidupan saya. Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi tentang kisah pengalaman hidup saya.

Gambar: Odysius

Semasa kuliah, saya merasa bahwa saya adalah salah satu orang yang paling beruntung karena hampir selalu mendapatkan kemudahan dalam studi saya. Saya mendapatkan dosen-dosen yang ramah, teman-teman yang selalu mendukung saya, bahkan para staf akademik yang sangat bisa diajak bekerja sama. Semuanya berjalan sesuai dengan apa yang saya rancangkan sampai tiba-tiba segalanya berubah ketika saya menginjak semester akhir. Saya sangat terkejut ketika mengetahui bahwa saya diberi dosen pembimbing yang terkenal sangat sulit untuk penulisan skripsi saya. Beliau adalah salah satu dosen yang paling sibuk dan paling susah untuk dihubungi, terlebih untuk konsultasi. Pernah sampai tiga minggu beliau keluar kota, sakit, dan terlalu sibuk dengan tugas-tugas mengajar sehingga skripsi saya menjadi terbengkalai karena saya tidak bisa berkonsultasi dengan beliau. Ketika saya sedang berkonsultasi dengan beliau, sering kali beliau juga menyelipkan kalimat-kalimat sarkastik yang terkadang membuat saya lebih tertekan lagi.

Gambar: Pekerjaan Allah

Seiring berjalannya waktu, teman-teman saya mulai lulus satu per satu, dan saya masih terjebak. Pada saat itu, saya merasa sangat kesal karena skripsi saya tidak kunjung selesai. Bukan karena saya yang malas-malasan, tetapi karena sulitnya menemui dosen pembimbing saya. Saya sempat mempertimbangkan untuk pindah pembimbing, tetapi rasanya sangat sayang kalau harus mulai dari awal lagi. Saya menceritakan keluh kesah saya kepada orang tua saya. Ayah saya menyarankan saya untuk lebih giat lagi berdoa, serahkan semuanya kepada Tuhan. Saya berdoa kepada Tuhan supaya Dia melembutkan hati dosen pembimbing saya dan juga memberi kekuatan dan kesabaran untuk saya dalam menghadapi beliau. Hari demi hari, saya berdoa dan sedikit demi sedikit tampak mulai terjadi perubahan pada sikap dosen pembimbing saya. Perubahan sikap itu tidak hanya terjadi kepada saya, tetapi juga kepada anak bimbingannya yang lain.

Akhirnya, dengan proses yang cukup panjang, saya berhasil menyelesaikan skripsi saya dan lulus pada 12 Agustus 2014. Meskipun rancangan saya gagal untuk bisa lulus dalam 3,5 tahun, saya merasa bersyukur karena pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat bagi saya sehingga saya masih bisa lulus tepat waktu. Sampai sekarang, saya senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan atas segala yang Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupan saya. Saya menyadari bahwa seberat apa pun permasalahan hidup yang saya hadapi, tangan kuat Tuhan akan selalu ada untuk menuntun saya melewatinya.

Download Audio

POKOK DOA
  1. Mengucap syukur untuk pertolongan Tuhan yang nyata dalam kehidupan Odysius dan keluarganya. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar Dia memberikan hikmat kepada Odysius dalam pergumulan dan pelayanan yang sedang Odysius lakukan saat ini.
  2. Berdoa pula bagi setiap anak Tuhan yang masih bergumul dengan proses skripsi. Kiranya Tuhan menolong mereka supaya memakai setiap kesempatan untuk berserah dan berdoa kepada Tuhan.
  3. Berdoa bagi semua sarjana muda supaya dapat memakai kepandaian dan talenta mereka bagi kemuliaan nama Tuhan. Kiranya Tuhan membuka hati mereka untuk melayani Tuhan sesuai dengan bidang studi mereka.

“Tolong aku, ya TUHAN, Allahku, selamatkan aku menurut kasih setia-Mu.”
(Mazmur 109:26, AYT)

 
Stop Press! Aplikasi Renungan e-Santapan Harian

Apps e-SH

Dapatkan renungan e-Santapan Harian (e-SH) melalui aplikasi e-SH. Renungan e-SH dapat menolong Anda untuk menjalani hari-hari Anda bersama firman Tuhan. Aplikasi ini menyediakan 6.000+ bahan saat teduh berupa renungan yang disusun berdasarkan kitab-kitab dalam Alkitab (Kejadian -- Wahyu). Keistimewaan renungan e-SH adalah pada kesetiaannya membahas teks Alkitab secara eksposisi sehingga pengguna dapat belajar firman Tuhan secara lebih mendalam. Renungan e-SH ini diterbitkan oleh Scripture Union Indonesia (SUI) dan didistribusikan secara elektronik oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA).

Nah, tunggu apa lagi, unduh aplikasinya sekarang juga melalui App Store atau Play Store.

Temukan di App Store Temukan di Google Play
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi KISAH.
logo KISAH Email kisah@sabda.org
Facebook KISAH
Twitter @sabdakisah
Redaksi: Margaretha I., Maskunarti, dan Roma.
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2019 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org