Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/333

KISAH edisi 333 (26-6-2013)

Tuhan Telah Mengubahkan Hidupku

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                     Edisi 333, 26 Juni 2013

KISAH -- Tuhan Telah Mengubahkan Hidupku
Edisi 333, 26 Juni 2013

Shalom,

Ada sebuah ujaran yang mengatakan, "Mumpung masih muda, puaskan hidup 
untuk senang-senang karena masa muda hanya sekali, dan tidak akan 
pernah terulang lagi." Bagi saya, ini adalah pemikiran yang salah dan 
tidak bertanggung jawab, baik kepada Tuhan, keluarga, maupun kepada 
diri sendiri. Karena sejatinya, ada nilai hidup yang lebih baik untuk 
diperjuangkan oleh setiap anak muda. Bagaimana dengan Anda?

Edisi KISAH kali ini menceritakan tentang seorang anak Tuhan yang 
sudah lama meninggalkan persekutuannya dengan Tuhan. Ia hidup senang 
dengan segala aktivitas dan kesibukannya bersama teman-temannya. Ia 
telah lupa dan jauh dari Tuhan dan keluarganya. Namun, bersyukur 
karena Tuhan telah menangkapnya kembali dan membawanya dalam kehidupan 
yang lebih baik lagi di dalam Tuhan Yesus Kristus. Ingin tahu kisah 
selanjutnya, silakan simak kesaksiannya di bawah ini. Tuhan Yesus 
memberkati.

Pemimpin Redaksi KISAH,
Sigit
< sigit(at)in-christ.net >
< http://kesaksian.sabda.org/ >


                TUHAN TELAH MENGUBAHKAN HIDUPKU

Tidak ada kata "terlambat" untuk Tuhan. Awalnya, saat saya masih 
sekolah, saya benar-benar merasakan bahwa hidup itu indah karena 
banyak teman sering bepergian bersama saya. Kami selalu menikmati 
waktu bersama dengan canda tawa dan kegiatan-kegiatan yang mungkin 
memang menghabiskan sebagian waktu saya. Saat masih SMU dan kuliah, 
saya sering berkumpul dengan teman-teman hingga larut malam. Saya suka 
bermain musik dengan teman-teman waktu itu. Meski baru belajar, saya 
merasa hal itu cukup berguna bagi saya. Selain itu, sewaktu kuliah, 
saya juga mengikuti teater yang hampir setiap hari mengadakan latihan 
sampai malam, bahkan saya sempat tidur di kampus. Memang sangat 
melelahkan, tetapi saya suka. Tahun demi tahun berjalan dan seolah-
olah apa yang saya kerjakan selama ini sudah baik, tetapi mengapa saya 
tidak mengalami pertumbuhan dalam kehidupan saya. Saya tidak 
mendapatkan sesuatu yang membuat hidup saya menjadi berarti. Hampir 
sebagian besar waktu saya habis dengan kegiatan kampus dan teman-
teman, tetapi saya hanya merasakan kelelahan dan tidak mendapatkan hal 
yang spesial dalam hidup saya.

Awal tahun 2008, saya mengalami kebimbangan dalam hidup saya. Saya 
sudah lelah dengan semua rutinitas saya. Saya menjadi sangat sibuk 
sekali, keuangan makin boros, waktu yang saya miliki terbuang begitu 
saja tanpa ada hasil, dan terlebih lagi, saya menjadi jarang berkumpul 
dengan keluarga. Saya berpikir bahwa saya harus melepas kepenatan ini, 
tetapi tidak tahu caranya. Hingga akhirnya, salah satu teman kerja 
saya (partime di sebuah warnet) mengajak saya untuk ikut persekutuan 
doa di rumahnya. Ia mengatakan bahwa persekutuan doa itu khusus untuk 
anak-anak muda. Awalnya, saya menolak karena saya enggan untuk 
mengikutinya dan sudah lama sekali saya tidak lagi mengikuti 
persekutuan doa. Akhirnya, saya melewatkan kesempatan itu dan tak lama 
kemudian saya mengalami kebimbangan yang sangat dalam. Memang, saat 
itu saya sedang menjalin hubungan dengan seorang pria yang belum 
mengenal Tuhan. Saya ragu dengan hubungan itu, dan akhirnya saya putus 
dengannya. Saya menjadi sedih dan mulai tertekan. Dalam keadaan 
itulah, saya memutuskan untuk menerima tawaran untuk mengikuti 
persekutuan doa. Walau kemungkinan besar motivasi untuk mengikuti 
persekutuan itu adalah salah.

Tuhan mulai membuka jalan, satu per satu beban saya diangkat-Nya. Saya 
mulai keluar dari kelompok saya -- yang sering bermain sampai malam. 
Mereka berusaha untuk terus mengajak saya, tetapi saya selalu 
menolaknya, dan mereka semua akhirnya tidak mau berteman dengan saya 
lagi. Melalui teman-teman persekutuan, saya mulai bisa menerima 
keadaan saya, saya tidak merasa sendiri lagi. Waktu terus berjalan dan 
Puji Tuhan, saya masih bisa setia untuk terus bersekutu bersama dengan 
teman-teman yang lain hingga hari ini. Saya mulai percaya penuh bahwa 
hanya di dalam Tuhan, saya memperoleh pemulihan. Tuhan Yesus telah 
mengangkat beban-beban saya dan saya mulai mendoakan teman-teman 
supaya mereka kembali kepada Tuhan. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan 
karena Ia membuka setiap jalan yang dulunya tertutup, dan kini semua 
teman yang telah lama tidak berkomunikasi dengan saya, akhirnya mereka 
kembali datang dan kami bisa saling berbagi lagi dalam keadaan yang 
lebih baik dari sebelumnya. Singkat cerita, setelah saya keluar dari 
kelompok tersebut, beberapa waktu kemudian kelompok itu bubar dan 
mereka berpencar. Kami sempat bertemu kembali di acara pernikahan 
salah satu teman kami, dan banyak hal yang sudah Tuhan kerjakan dalam 
diri mereka. Mungkin, inilah cara Tuhan untuk menangkap kembali anak-
anak-Nya yang telah terhilang. Tuhan telah mendapatkan saya, saat ini 
pun saya ingin terus dekat dan setia melayani-Nya. Terima kasih, Tuhan 
Yesus.

Sumber kesaksian: Santi


POKOK DOA

1. Mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yang telah campur tangan dalam 
   hidup Santi sehingga ia menyadari ada hal yang lebih berharga dalam 
   hidup untuk dikerjakan.

2. Berdoa kepada Tuhan Yesus untuk Santi agar imannya terus bertumbuh 
   dalam pengenalan akan Kristus.

3. Mari kita bersatu dalam doa untuk pekerjaan dan pelayanan Santi 
   agar Tuhan Yesus Kristus senantiasa bekerja dan campur tangan dalam 
   segala hal.


 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu 
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi 
   mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28) 
              < http://alkitab.sabda.org/?Roma8:28 >


Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., Bayu, dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org