Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/03/09

Sabtu, 9 Maret 2024 (Minggu Pra-Paskah ke-3)

Markus 12:38-40
Menjaga Reputasi

Ahli Taurat merupakan orang yang dipercaya karena keahliannya dalam hukum dan agama Yahudi.

Ada tiga tugas yang dijalankannya. Pertama, memelihara hukum Taurat. Mereka mempelajari tradisi tulisan maupun lisan. Kedua, mengumpulkan murid dan mengajar. Ketiga, menjadi ahli hukum di pengadilan. Mereka dilarang memungut bayaran untuk pelayanan yang diberikan, tetapi mereka diperbolehkan menerima pemberian untuk menyokong kehidupannya.

Ahli Taurat disegani karena keahlian dan statusnya. Namun, banyak di antara mereka yang menyalahgunakan jabatannya. Dari penampilan luar, mereka tampak saleh dan meyakinkan karena mengenakan pakaian khusus (38). Mereka adalah kaum elit dan terpelajar yang selalu mendapat tempat duduk yang khusus dan terhormat (39).

Menurut Yesus, reputasi para ahli Taurat bukan terletak pada pakaian, tempat duduk, atau doa-doa yang diucapkan, melainkan pada sikap mereka terhadap kaum yang rentan. Yesus menyoal kebijakan mereka terhadap hak janda (40). Sekalipun beberapa janda hidup berkecukupan karena menempati tanah mendiang suaminya sampai ia meninggal, banyak juga yang dibiarkan hidup dalam kemiskinan.

Saat itu perempuan tidak bekerja untuk mendapat nafkah. Hidupnya bergantung pada laki-laki. Ketika seorang perempuan menjadi janda, ia tak hanya kehilangan suami, tetapi juga pelindung dan sumber penghidupannya. Ia juga tidak memiliki hak waris sehingga hidupnya bergantung pada kebaikan masyarakat.

Hukuman bagi ahli Taurat yang menyalahgunakan jabatannya untuk merampas keuntungan dari kaum rentan seperti ini amat berat. Mereka tahu yang baik dan benar, tetapi berlaku sebaliknya. Mereka seharusnya melindungi domba yang dipercayakan kepada mereka, tetapi mereka justru memangsanya.

Kita berstatus sebagai murid Kristus dan reputasi ini mesti ditunjukkan melalui sikap kita terhadap mereka yang rentan. Seberapa besar kebaikan yang kita lakukan bagi mereka menunjukkan seberapa besar iman kita kepada Kristus. [WTH]


Baca Gali Alkitab 2

Markus 12:38-40

Pada masa itu, para ahli Taurat suka mengenakan pakaian yang disebut sebagai "tallit", yaitu kain linen putih yang khas dengan jumbai biru besar. Pakaian ini biasa dikenakan oleh orang kaya atau para pejabat.

Yesus mengingatkan murid-murid-Nya untuk berhati-hati dengan mereka sebab mereka hanya mencari penghargaan dan penghormatan dari manusia. Mereka melakukan manipulasi supaya janda-janda memberikan rumah mereka untuk dipersembahkan ke Bait Allah. Dengan cara itulah mereka mendapatkan kekayaan.

Apa saja yang Anda baca?
1. Terhadap siapa para murid Yesus harus berhati-hati? (38a)
2. Bagaimana Yesus menggambarkan perilaku mereka? (38a-39)
3. Apa yang mereka lakukan terhadap para janda? (40a)
4. Bagaimana mereka mengelabui orang lain? (40b)
5. Bagaimana hukuman yang akan mereka terima? (40c)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Sebagai seorang jemaat, apa yang perlu Anda waspadai dalam hidup bergereja dan bermasyarakat?
2. Sebagai seorang hamba Tuhan atau pemimpin, bagaimana Anda dapat menjaga perilaku Anda di gereja dan tempat kerja agar Anda tetap hidup benar di hadapan Allah?

Apa respons Anda?
1. Bagaimana Anda dapat mengenali dan kemudian menjauhi tindakan manipulatif terhadap diri Anda, teman, keluarga, atau sesama jemaat?
2. Langkah apa yang akan Anda lakukan agar Anda menghormati Allah dalam penampilan maupun perbuatan Anda?

Pokok Doa:
Mintalah ampun kepada Tuhan jika Anda pernah memanipulasi pelayanan atau orang lain demi keuntungan pribadi.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org