Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/05/06

Sabtu, 6 Mei 2023 (Minggu ke-4 sesudah Paskah)

Ulangan 31:1-13
Post Power Syndrome

Post power syndrome adalah suatu kondisi kejiwaan yang pada umumnya dialami oleh seseorang yang kehilangan kekuasaan atau jabatannya, dan biasanya diikuti dengan turunnya harga diri orang itu.

Musa adalah pemimpin yang dipilih secara langsung oleh Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dengan berbagai mukjizat. Selama lebih kurang 40 tahun, ia memimpin bangsa itu. Namun, pada akhirnya ia sendiri tidak bisa masuk ke Tanah Perjanjian. Tuhan sudah mengatakan bahwa Ia akan memilih Yosua untuk menggantikan Musa (2).

Sebagai seorang pemimpin besar, Musa sangat mungkin mengalami post power syndrome. Namun, itu sama sekali tidak terjadi pada dirinya. Sebaliknya, ia mempersiapkan Yosua dengan baik.

Musa meneguhkan hati Yosua agar tidak gentar dalam memimpin Israel. Musa mengingatkan Yosua bahwa ada Tuhan yang menyertainya sehingga Yosua tidak perlu berkecil hati (7-8). Di sisi lain, Musa juga mempersiapkan bangsa Israel dengan mengumumkan pemilihan Tuhan atas Yosua dan penyertaan-Nya atas mereka (3-6). Hal ini penting agar orang-orang Israel tidak membandingkan dan kemudian meragukan kepemimpinan Yosua.

Dengan belajar dari Musa, kita dapat melihat adanya kerendahan hati sekaligus kebesaran hati dari seorang pemimpin yang patut diteladani oleh para pemimpin Kristen hari ini. Seorang pemimpin yang baik akan mempersiapkan penerusnya dengan baik, dan tidak membiarkan orang-orang bergantung pada dirinya, melainkan pada Tuhan saja. Sebab, kehidupan rohani umat Tuhan tidak boleh bergantung pada manusia yang lainnya, melainkan hanya pada Tuhan yang kita percaya.

Hal inilah yang telah Musa lakukan dan seharusnya juga pemimpin Kristen lakukan saat ini. Dengan demikian, tidak akan ada lagi post power syndrome dalam kehidupan seorang pemimpin Kristen. Sebaliknya, yang ada adalah sukacita bersama dalam melayani karena kita semua saling menopang dan menguatkan sebagai sesama anggota tubuh Kristus. [STG]


Baca Gali Alkitab 1

Ulangan 31:1-13

"Itu karena Tuhan, bukan karena aku." Inilah yang sekiranya mau dikatakan oleh Musa. Sekalipun ia tidak diizinkan untuk memasuki Kanaan dan posisinya sebagai pemimpin akan digantikan, Musa berbesar hati dalam menerima semua itu. Musa tahu bahwa kesempatan untuk menjadi pemimpin berasal dari Tuhan, sehingga ketika Tuhan mengambil kesempatan itu darinya, ia tidak berbantah. Ia juga menyadari bahwa pertolongan yang selama ini dialami oleh umat Israel berasal dari Tuhan, bukan dari dirinya.

Apa saja yang Anda baca?
1. Kepada siapa Musa berbicara? Apa yang Musa katakan tentang dirinya? (1-2)
2. Siapa yang akan memimpin orang Israel? Siapa yang akan menggantikan Musa? (3)
3. Apa yang akan dilakukan Tuhan terhadap bangsa-bangsa yang akan dihadapi umat Israel? Apa pesan Musa bagi mereka? (4-6)
4. Apa pesan Musa kepada Yosua? (7-8)
5. Apa yang Musa perintahkan kepada para imam agar umat Israel tetap takut akan Tuhan? (9-13)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa bentuk keteladanan yang bisa dipelajari dari Musa sehubungan dengan alih kepemimpinan?
2. Apa yang perlu kita lakukan agar orang yang kita pimpin tetap berada di jalan kehidupan yang benar?

Apa respons Anda?
1. Jika Anda adalah seorang pemimpin, bagaimana Anda mempersiapkan calon penerus Anda? Usaha apa yang akan Anda lakukan supaya dia/mereka tidak menyimpang nantinya?
2. Apakah saat ini Anda sedang mengalami ketakutan karena akan digantikan? Jika Anda merasa tidak rela terhadap alih kepemimpinan itu, apakah Anda menganggapnya sebagai dosa? Bagaimana Anda menyelesaikan itu di hadapan Tuhan?

Pokok Doa:
Bersyukurlah atas kepercayaan yang Tuhan berikan selama ini sebagai seorang pemimpin yang bertanggung jawab.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org